Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Bidang Pendidikan

Oleh: Winda Sagita*

Bidang TIK masih akan terus pesat berkembang dan belum terlihat titik jenuhnya sampai beberapa dekade mendatang. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (eks Uni Sovyet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer, dan terus berevolusi sampai saat ini.

Dalam sejarah perkembangan Teknologi informasi khususnya dalam bidang pendidikan sendiri, kita telah banyak menemukan saat ini televisi maupun radio yang menunjang kemajuan pendidikan terutama di Indonesia, yang mana sarana tersebut merupakan sarana untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat dimanapun mereka berada. Namun pada kenyataannya, hal ini juga kurang strategis karena baik televisi maupun radio, merupakan sarana informasi yang bersifat searah saja. Dengan adanya komputer, maka informasi dapat disajikan dalam bentuk apa saja, bisa berupa teks, image, video , sound, dan sebagainya. Kemudian kita bisa belajar melalui internet, yang mana dengan internet kita dapat belajar tanpa adanya batasan tempat maupun waktu, yang mana belajar lebih bersifat realtime. Hal yang menarik adalah kita bisa belajar dengan menggunkan video conference  kita bisa memanfaatkannya selama kita masih terhubung dengan jarring, dan yang lebih menyenangkan yaitu kita bisa belajra setiap waktu tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Banyak hal lainya yang ditawarka dalam perkembangan teknologinya lainnya yang mempermudah kita adalam memperkaya ilmu dan pengatahuan, contohnya saja jika kita tidak mampu membeli buku, maka dengan internet orang bisa melakukan sharing e-book, kemudian kita bisa juga berbagi audio, video lainnya, bahkan yang lebih seru lagi adalah kita bisa membaca koran via online, adalagi istilah E-Zine, yang mana ini merupakan e-magazine. Mungkin untuk ide yang lebih seru lagi untuk bidang perkembangan teknologi informasi komputer yang sangat memukau adalah e-laboratorium, yang mana dalam perkembangan IT saat ini e-laboratorium ini sudah ada namun, penggunaannya sangat minim sekali.

E-laboratory, merupakan bentuk digital dari fasilitas dan proses-proses laboratorium yang dapat disimulasikan secara digital. Pada dasarnya, perangkat lunak ini adalah perangkat lunak animasi dan simulasi yang dapat dikemas dalam keping CD, DVD maupun disajikan pada web-site sebagai web-based application (perangkat lunak yang berjalan pada jaringan internet). Siapapu yang menemukan ide-ide briliannya dalam hal penelitian dan sebagai bisa langsung  melakukan sharing mengenai ilmu yang telah didapatkannya, sehingga setiap pengetahuan kita akan selalu terupdate kapanpun.  Dimasa mendatang anak-anak sekolah akan menggunakan Internet sebagai sarana mereka relajar,namun hal ini tidak terlepas dari banyaknya sisi-sisi negatif yang bisa ditimbulkan, salah satunya yaitu pengajaran seperti menulis dengan pulpan dan pensil, dsb akan banyak ditinggalkan.

Intinya yang perlu ditekankan adalah bagaimana pembelajaran dengan menggunakan teknologi komputer harus merata di seluruh Indonesia, walaupun minimal menggunakannya hanya untuk melihat informasi penting terkait dengan informasi pendidikan yang ada di Indonesia. Selain itu menggunakan media-media teknologi yang ada juga sangat membantu siswa dalam memahami mata pelajaran, misalnya membuat simulasi ilmu Fisika, ilmu kimis, dan lain sebaginya, dengan demikian para siswa dapat melihat secara nyata mengenai ilmu-ilmu pengetahuan yang ada. Manfaat lain adalah siswa merasa tidak jenuh dalam belajar, dab siswa bisa mengembangkan sendiri konsep-konsep yang ada dengan mengembangkan sendiri, maka dengan sendiinya siswa mampu untuk bereksplore. Mengkombinasikan antara materi yang diberikan kepada siswa suatu pengajaran yang bagus, karena akan mengatasi kejenuhan bagi siswa, para pengajaran diharapkan mampu untuk membagi waktu, kapan saatnya dia memberikan materi konsep dengan menggunkan media, seperti CD ataupun DVD, serta memanfaatkan semua media teknologi lainnya yang bisa dimanfaatkan sesuai fungsinya, yang mana sudah dijelaskan  sebelumnya.

Semoga dengan semakin berkembangnya teknologi informasi di seluruh Indonesia semakin majulah Indonesia, baiknya penerus bangsa di dapatkan dari baiknya cara kita membentuk dan mendidik serta memberikan yang terbaik  mereka para penerus perjuang dimasa kemerdekaan ini, dimulai dari Semarang.

*) Winda Sagita adalah Peserta matakuliah Pengajaran Berbantuan Komputer Fasilkom UI Semester Genap 2008/2009

Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan

Penggunaan komputer sekarang ini sudah cukup memasyarakat pada dunia pendidikan di Indonesia, bahkan anak-anak Sekolah Dasar pun telah diajarkan penggunaan komputer. Komputer sekarang seakan tidak menjadi barang mewah sebab telah menjadi perangkat penunjang sehari-hari seperti pada pemanfaatkan software seperti Microsoft Office atau Open Office. Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran.

Depdiknas pun sangat menyadari hal ini, maka dari itu sekarang telah dibuat beberapa program yang sangat mendukung penerapan TIK pada dunia pendidikan, antara lain:
1. TIK menjadi salah satu jurusan di SMK dan menjadi salah satu bahan ajar pada kurikullum pendidikan.
2. Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV pendidikan interaktif, E-learning dan E-SMA.
3. Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah, universitas, dan institusi pendidikan di Indonesia.

Sebagian besar dari kita juga telah mengetahui kelebihan TIK dalam pemanfaatannya dalam pembelajaran. Dari sekian banyak faktor yang terkait, ada 3 hal yang saya ingin titik beratkan pada pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran.
Pertama, memaksimalkan segala fasilitas dan teknologi TIK yang ada. Seperti yang kita ketahui penggunaan TIK sebagai media pembelajaran juga sangat memakan biaya yang besar seperti pada pengembangan Jardiknas pada sekolah, universitas, dan institusi. Namun, penggunaan jejaring ini dirasakan belum maksimal, karena hanya beberapa sma, universitas, dan institusi saja yang aktif dalam menggunakan jaringan ini.

Penggunaan jejaring ini masih terbatas upaya pemerataan pendidikan seperti video conference antara Universitas Indonesia dengan Universitas Riau. Pemerataan ini kebanyakan merupakan bersifat seperti kuliah pada umumnya. Ide yang ingin dibuat sebenarnya lebih baik pada semacam brainstorming masalah tertentu, jadi keuntungan yang diperoleh dari video conference itu dapat terasa. Misalkan UI dan ITB mengadakan sebuah video conference untuk membahas sebuah isu penelitian tertentu. Tentu video conference ini akan lebih bersifat 2 arah dan lebih dapat terbermanfaatkan.

Penggunaan jardiknas sekarang saya anggap sebenarnya masih dapat digantikan dengan pembuatan konten pembelajaran dengan menggunakan media video, suara, dan text. Intinya, penggunaan jardiknas sebagai dapat dimanfaatkan sebagai media yang bisa terbermanfaatkan lebih dari penggunaannya sekarang.

Namun hal ini juga harus ada perhatian lebih dari tiap SMA, Universitas, dan institusi yang terkait. Untuk mencapai hal ini, diperlukan sebuah research collaboration dan adanya keinginan knowledge sharing antar masing-masing institusi pendidikan.

Kedua, perhatian khusus dan standar pada pembuatan konten pembelajaran. Saat ini pendidikan Indonesia sangat terbantu dengan adanya alat bantu TIK sebagai media pembelajaran. Namun terkesan banyak sekali bahan pembelajaran yang memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran, tapi tidak bisa memanfaatkan kelebihan yang dimiliki oleh TIK bila diterapkan pada media pembelajaran.

Media pembelajaran yang dibuat tak ubahnya seperti sebuah buku yang hanya berisi teks, miskin penjelasan, dan hanya dilengkapi dengan background gambar yang mencolok. Hal ini tentu sangat tidak sesuai dengan standar yang ingin dicapai apalabila sebuah media pembelajaran yang dikemas dengan TIK dapat lebih unggul dengan versi tradisional. Setiap pembuat konten pembelajaran harus mampu menguasai tata cara penyampaian sebuah bahan ajar dan mengetahui teknologi sesuai yang dapat digunakan pada pembuatan bahan ajar tersebut.

Oleh karena itu, mungkin perlu dibuat juga sebuah standar yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media pembelajaran dengan TIK. Selain dapat mengintegrasi seluruh pengetahuan sehingga dapat mendukung kemudahan dalam collaboration namun juga dapat menjadi tolak ukur sebuah media pembelajaran layak atau tidak.

Terakhir yaitu membangun pace of learning dari siswa. Pemanfaatan TIK pada pendidikan sangat mendorong terjadinya sebuah proses belajar yang individual khususnya pada domain e-learning. Siswa diharapkan dapat mempunyai semangat untuk membahas sebuah masalah dengan tujuan tertentu, dan memperoleh sendiri solusi dari masalah tersebut. Setiap siswa harus ditanamkan kebutuhan akan pengetahuan sehingga dapat menjadi motivasi internal yang melecut semangat belajar.

Referensi:
http://man2cms.blogspot.com/2007/09/pemanfaatan-teknologi-informasi-dan.html

*) Muhammad Haris adalah Peserta matakuliah Pengajaran Berbantuan Komputer Fasilkom UI Semester Genap 2008/2009

 

Pembelajaran Berbasis Video Game

Oleh: Muhamad Reza Benaji*

Ketika kita membuka buku pelajaran, yang kita jamak temui adalah halaman yang penuh dengan deretan tulisan kecil-kecil, terkadang dilengkapi dengan gambar ataupun diagram yang sulit dipahami. Semua itu disusun dengan layout yang kaku demi memaksimalkan tempat yang ada. Belum lagi ukuran buku yang begitu tebal yang  berarti akan lebih banyak lagi tulisan kecil dan diagram rumit yang harus dihadapi.

Sekarang cobalah kita jalankan sebuah software video game. Yang akan menyambut kita adalah gambar dan animasi yang bagus, dilengkapi dengan musik, efek suara dan efek visual yang menarik. Mainkanlah video game tersebut dan kita akan disuguhi tantangan demi tantangan yang membuat kita betah berlama-lama menikmatinya.

Yaang mana yang lebih menarik untuk dilakukan? Tentunya sebagian besar akan lebih memilih untuk memainkan video game daripada membuka buku pelajaran. Masalah utama dalam model pembelajaran yang umm diterapkan saat ini adalah car penyampaiannya yang kurang menarik. Alasan utama seseorang enggan untuk belajar adalah bukan karena materinya yang terlalu sulit untuk dipahami, namun karena belajar merupakan proses yang membosankan.

Namun proses pembelajaran tidaklah harus selalu menjadi sesuatu yang membosankan. Intinya adalah mengemas materi yang akan dipelajari dalam kemasan yang lebih menarik.  Kemasan yang banyak disukai oleh generasi pembelajar masa kini. Generasi ini adalah generasi yang tumbuh dalam lingkungan dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, dengan diliputi MTv, iPod, Playstation, internet, film Holywood dan berbagai sarana hiburan lainnya. Metode pembelajaran yang sebenarnya tidak banyak berubah selama puluhan tahun sudah sampai taraf tertentu kurang cocok untuk diterapkan pada generasi ini. Sudah saatnya pembelajaran bukan lagi menjadi suatu kewajiban yang membebankan, namun menjadi suatu bentuk hiburan.

Orang kebanyakan menyadari sebagai suatu bentuk hiburan, video game memiliki resiko dampak buruk tersendiri. Namun di sisi lain video game dapat dijadikan sarana pembelajaran yang menantang dan menyenangkan. Dengan perkembangan teknologi saat ini, video game menawarkan kualitas grafis yang memukai, iringan musik yang indah dan pengalaman bermain yang adiktif, masih ditambah dengan jalan cerita yang membuat pemainnya tidak sabar untuk menyelesaikannya. Jika Video game dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan cerita, mengapa tidak digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran.

Ada banyak sekali teori pembelajaran namun kebanyakan setuju bahwa sangat penting untuk melibatkan pembelajar dalam proses pembelajaran. Video game memiliki sifat interaktif yang dapat membuat pembelajar mempraktikkan langsung ilmu yang diperolehnya. Feedback yang dapat diberikan oleh Video game dapat membuat pemainnya belajar dari apa yang dilakukannya. Video game juga dapat memberikan tantangan-tantangan dan persangan yang tidak hanya mengasah kreativitas pembelajar, namun juga membuat pembelajar terus termotivasi. Menyelesaikan tantangan-tantangan tersebut akan memuaskan ego pemainnya yang juga berperan dalam meningkatkan motivasi.

Dengan kemajuan teknologi saat ini, pengaplikasian video game sebagai sarana belajar sangatlah luas. Mulai dari membantu balita belajar membaca, menyampaikan kurikulum sekolah, mengasah kemampuan praktisi finansial sampai simulasi untuk keperluan kemiliteran. Semuanya dikemas dalam format yang menarik dan nyaman bagi penggunanya sehingga meningkatkan motivasi dan efektivitas belajar.

Di Indonesia, khususnya di kota-kota besar saat ini dapat dengan mudah ditemui berbagai macam software edukasi yang berbasis video game. Walaupun kebanyakan vieo game ini dikhususkan untuk anak-anak dan balita, dan belum digarap dengan baik, namun ini merupakan sebuah permulaan. Ini menunjukkan kefektifak menggunakan video game sebagai sarana belajar sudah mulai diakui.

Generasi muda Indonesia saat ini menunjukkan minat yang sangat tinggi terhadap video game. Ini ditunjukkan dengan menjamurnya tempat rental Playstation dan game center di pusat-pusat belanja. Walaupun budaya pembajakan yang merajalela menjadi penghambat utama, namun ini menunjukkan Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial bagi video game jika digarap dengan baik. Hal ini dapat dijadikan peluang untuk menerapkankan pembelajaran berbasis video game.

Jika dikerjakan dengan baik dengan melibatkan pengajar, perancang materi dan game developer yang kompeten, tentu dapat dikembangkan suatu video game yang edukatif yang membuat belajar menjadi tidak hanya menyenangkan, namun juga lebih efektif. Materi-materi yang membosankan dan sulit sekalipun akan lebih mudah untuk diajarkan, dan bahkan menumbuhkan motivasi untuk belajar dengan sendirinya

*) Muhamad Reza Benaji adalah Peserta matakuliah Pengajaran Berbantuan Komputer Fasilkom UI Semester Genap 2008/2009

Peluang dan Tantangan Pemanfaatan Internet dalam Proses Pembelajaran

Oleh: M. Arief Furqon*

Penggunaan Internet berkembang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Dicky Moechtar, Direktur Marketing First Media, jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi meskipun persentasenya masih kecil. Internet World Stats memberikan peringkat lima pada Indonesia dengan 25 juta pengguna dalam kategori jumlah pengguna Internet di Asia setelah China pada peringkat pertama dengan 298 juta pengguna, Jepang pada peringkat kedua dengan 94 juta pengguna, India pada peringkat ketiga dengan 81 juta pengguna, serta Korea Selatan dengan 36,8 juta pengguna. Tingkat pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia pun cukup tinggi, yaitu sebesar 1150% pada tahun 2000 hingga 2008.

Berdasarkan fakta tersebut, kita mengetahui bahwa pengguna Internet di Indonesia tidaklah sedikit. Pengguna Internet tersebut mayoritas adalah remaja yang berusia lima belas hingga sembilan belas tahun. Usia tersebut adalah rentang usia pelajar SMA.
Penggunaan Internet tersebut memiliki dapat memberikan dampak positif serta negatif kepada penggunanya. Bagi remaja, sebagai mayoritas pengguna, Internet dapat memberikan dampak positif berupa pemberian sumber informasi bermanfaat yang dapat membantu mengembangkan dirinya. Dampak negatifnya antara lain adalah rusaknya moral akibat situs-situs yang hanya memenuhi kebutuhan hawa nafsu penggunanya, seperti situs yang berisikan pornografi, kekerasan, permainan, dan lain-lain.

Penggunaan Internet sebagai sarana belajar dapat menjadikan salah satu cara untuk meningkatkan dampak positif penggunaan Internet. Hal ini tentu saja membutuhkan peran serta para pendidik dalam pengelolaannya agar penggunaannya dapat terarah dengan baik serta sesuai dengan proses pembelajaran.

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan Internet sebagai media pembelajaran. Pertama, Internet hanya dijadikan sebagai sumber referensi materi pelajaran. Melalui metode ini, peserta didik bisa mendapatkan berbagai informasi yang berhubungan dengan materi yang sedang diajarkan. Dengan demikian, peserta yang didik akan mendapatkan berbagai wacana dari Internet sebelum pengajar menyampaikan materi tersebut.

Metode kedua adalah dengan memanfaatkan blog yang dikelola oleh pengajar. Blog tersebut dapat berisikan wacana-wacana yang diberikan oleh pengajar serta kemudian dikomenteri oleh peserta didik. Dengan demikian, peserta didik harus aktif menanggapi isu-isu yang dilontarkan oleh pengajar di blog tersebut.

Metode ketiga adalah tiap peserta didik dan pengajar mengelola blog masing-masing. Blog pengajar dapat berisikan penugasan-penugasan yang diberikan kepada peserta didik. Peserta didik mengelola blog yang berisikan jawaban dari penugasan-penugasan yang diberikan oleh pengajar. Kemudian, para peserta didik mengomentari tugas yang dibuat oleh peserta lain.

Metode keempat adalah dengan menggunakan sarana jejaring sosial yang berkembang pesat saat ini, seperti Friendster dan Facebook. Sarana jejaring sosial ini digunakan dalam proses belajar karena tidak sedikit remaja yang aktif menggunakannya untuk berkomunikasi dengan teman-teman atau komunitasnya. Pemanfaatan sarana jejaring sosial ini dalam proses pembelajaran pun cukup mudah. Pengguna dapat melakukannya hanya dengan menuliskan tulisan-tulisan ilmiahnya pada fitur yang telah disediakan, contohnya Notes pada Facebook. Namun demikian, yang perlu diperhatikan adalah hal yang menjadi titik tekan pada sarana jejaring sosial ini bukanlah sebagai sarana edukasi tetapi sebagai sarana untuk membangun komunitas pertemanan atau jejaring sosial. Jadi, tentu saja porsi membangun komunitas lebih besar daripada sisi edukasinya,

Metode kelima adalah dengan menggunakan Learning Management System (LMS). Saat ini telah banyak LMS yang populer. Salah satu dari LMS yang populer saat ini adalah Moodle. Dengan penggunaan LMS tersebut, pengelolaan proses pembelajaran akan lebih terjaga dibandingkan dengan empat metode sebelumnya. Hal tersebut karena LMS telah dirancang khusus untuk proses pembelajaran sedangkan yang lain tidak.
Di sisi lain, penggunaan Internet dalam pembelajaran masih memiliki kendala. Setidaknya ada dua kendala yang terjadi saat ini. Pertama, sarana Internet di Indonesia masih terpusat di kota-kota besar saja. Belum mampu menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Kualitas sarana juga masih banyak yang belum baik. Hal ini dapat diatasi dengan penyediaan sarana yang memadai di seluruh Indonesia.
Kedua, tingkat pemahaman pengajar sebagai fasilitator terhadap IT masih berbeda-beda. Ada orang yang dapat dengan cepat beradaptasi dengan teknologi baru. Namun, ada pula yang tidak. Bahkan sering pula terjadi pemahaman pengajar tidak lebih baik daripada peserta didik terhadap perkembangan IT.

Sumber :
• Internet World Stats. Internet Usage on Asia. http://www.internetworldstats.com/stats3.htm#asia diakses pada hari Selasa, 14 April 2009 pukul 10:34.
• Kompas.com. Pengguna Internet Indonesia Didominasi Remaja. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/03/20/2028042/Pengguna.Internet.Indonesia.Didominasi.Remaja diakses pada hari Selasa, 14 April 2009 pukul 15:04.
• Script InterMedia News. Pengguna Internet Indonesia Tumbuh 1.000 Persen. http://www.scriptintermedia.com/view.php?id=2527&jenis=ITNews diakses pada hari Selasa, 14 April 2009 pukul 10:30.

*) M. Arief Furqon adalah Peserta matakuliah Pengajaran Berbantuan Komputer Fasilkom UI Semester Genap 2008/2009

Proses Instalasi Windows Vista

Seperti halnya Windows XP aau Windows versi lainnya, proses instalasinya sangat mudah. Begitu juga dengan Windows Vista. Proses instalasi Windows Vista jauh lebih mudah. Pada proses instalasi ini Anda bisa langsung melakukan boot dari DVD dan langsung memformat harddisk Anda, kemudian proses instalasi terus dilaksanakan. Anda juga bisa dengan cara mengupgrade apabila sebelumnya sudah menggunakan Windows versi sebelumnya, misalnya Windows XP Professional.

 

Kalau proses instalasi dengan cara mengupgrade maka setelah Anda memasukkan master Windows Vista ke dalam drive DVD atau CD, maka segera tampil pilihan untuk melakukan instalasi. Dalam hal ini Anda tinggal menekan tombol Instal Now.

Selanjutnya dari tayangan tersebut  Anda tinggal menunggu sehingga proses instalasi langsung dilaksanakan. Pada saat instalasi ini Anda hanya sesekali menekan tombol Next dan memasukkan CD-Key yang Anda miliki. Setelah proses instalasi selesai Anda diminta untuk melakukan activasi melalui Internet. Setelah melakukan activasi Windows Vista sudah siap digunakan.Publish

Menjalankan WIndows Vista

Untuk memulai Microsoft Windows Vista tekan tombol power di komputer dan di monitor. Setelah itu biarkan program bekerja. Tampilan awal sebelum Anda melakukan perubahan, Windows Vista akan menampilkan Welcome Center. Tampilan ini menjelaskan dan menampilkan hardware dan system yang Anda gunakan. Selain itu pada tampilan ini menampilkan fasilitas apabila Anda akan menambah hardware baru berupa Setup Device, fasilitas untuk menambah Account baru dan fasilitas untuk Transfer file dan setting.

  1. Untuk mengetahui beberapa fasilitas yang disediakan Microsoft Windows Vista terutama yang berhubungan dengan multimedia Anda bisa menjalankan Media Center. Langkah yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:
  2. Klik Start
  3. Klik Media Center
  4. Klik Next untuk melanjutkan setup Media Center
  5. Klik lagi Next
  6. Kalau computer Anda memiliki koneksi Wireles Anda piloih Yes, tetapi kalau tidak pilih No lalu klik Next untuk melanjutkan
  7. Pada tampilan Internet Connection dan "Always on" Internet Connection" Anda pilih Yes atau No tergantung koneksi Internet yang Anda gunakan
  8. Klik Next untuk melanjutkan
  9. Pilih salah satu koneksi yang tampil, misalnya Internet, Internet Media Center atau lainnya
  10. Klik Next untuk melanjutkan
  11. Pada tampilan Enter Your DialUp Password, maskkan password Anda di kolom password, misalnya admin001
  12. Ketikkan sekali lagi password Anda, mialnya admin001
  13. Klik Next untuk melanjutkan
  14. Klik Test untuk mencoba sambungan koneksi. Jika tidak ada koneksi maka komputer akan

Catatan: Untuk memanfaatkan fasilitas ini sebaiknya computer Anda terkoneksi ke jaringan Internet. Namun demikian Anda juga tetap bisa memanfaatkan fasilitas ini walaupun tidak terkoneksi hanya sangat terbatas.

  1. Jika komputer Anda tidak terkoneksi ke jaringan Internet,maka akan tampil pernyataan DialUp failed.
  2. Klik saja Next untuk melanjutkan
  3. Klik lagi Next
  4. Kemudian pada tampilan Help Improve Media Center Anda pilih No Thank You, lalu klik Next lagi
  5. Klik Yes
  6. Klik Next, dan klik Next lagi
  7. Klik I'm finished dan klik Next
  8. Lalu klik Finish untuk mengakhirinya

Mengakhiri Windows Vista

Untuk mengakhiri Microsoft Windows Vista prosedur yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:

  1. Klik Start.
  2. Klik salah satu pilihan yang tersedia
  3. Dalam keadaan ini ada tiga pilihan yang akan ditampilkan program, Switch User, Log Off, Lock, Shut Down dan Restart

Windows Explorer Windows XP
Anda mungkin sangat terpesona ketika pertama kali membuka dan menjalankan komputer Anda. Karena Windows XP yang terpasang di komputer Anda menampilkan banyak perubahan dibandingkan Windows versi sebelumnya. Di versi yang paling baru ini Microsoft memperlihatkan berbagai kelebihan dengan fitur-fitur baru yang tidak pernah ditemui di Windows versi sebelumnya. Salah satu yang akan dibahas di sini adalah fungsi Explorer dan menu-menunya.

1. Fungsi Explorer

Fungsi Explorer sama seperti fungsi Explorer di Microsoft Windows 9.x dan Windows 2000. Hanya Explorer yang disediakan Microsoft Windows XP jauh lebih sempurna. Explorer yang disediakan Windows XP dapat diartikan sebagai sarana untuk menuju suatu tempat, misalnya folder, direktori, file atau aplikasi dengan cepat, singkat dan tepat. Selain itu Explorer ini dapat digunakan sebagai fasilitas untuk mengatur folder, file dan sebagainya.

Sebagai bahan latihan, Anda bisa mulai aktifkan Explorer yang disediakan Microsoft Windows XP. Prosedur yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:

  1.  Klik Start
  2.  Klik My Computer
  3.  Klik View
  4.  Klik Explorer
  5.  Klik misalnya Folder. Setelah itu komputer Anda akan menampilkan Explorer bar. Explorer kedudukannya menggantikan Task Pane Windows XP

Explorer terbagi menjadi dua bagian, yaitu Panel Folder yang letaknya berada di sebelah kiri dan Panel File yang letaknya berada di sebelah kanan layar komputer. Panel yang berada di sebelah kiri ini tampilannya dapat diubah sesuai keinginan melalui Menu View.

Dalam Panel Folder terdapat nama-nama file berikut drive atau direktori yang ada dalam harddisk suatu komputer. Selain itu Anda juga dapat melihat alamat situs Web yang pernah dikunjungi di Panel Folder ini. Tentu saja jika sebelumnya komputer yang Anda gunakan sudah terkoneksi ke internet.

Di Panel File terdapat folder-folder yang dapat Anda pilih. Untuk melihat isi dari suatu folder Anda dapat mengklik ikon folder tersebut. Sedangkan apabila Anda ingin atau menampilkan folder-folder yang lain klik tombol panah ke kanan di bagian bawah layar.

Kedua jendela ini dibagi oleh balok pembagi layar. Balok, pembagi berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil Panel Folder dan Panel File. Untuk mengubah Panel tersebut tempatkan pointer mouse di balok tersebut sampai pointer mouse berubah menjadi dua tanda panah. Setelah itu tekan dan tahan tombol mouse ke kiri atau ke kanan, sesuai dengan ukuran jendela yang dikehendaki.

Pada saat Anda menggeser pointer akan diikuti dengan munculnya garis vertikal yang dapat Anda gunakan sebagai patokan perubahan ukuran jendela tersebut. Jika ukuran yang diinginkan tercapai lepas penekanan mouse.

Untuk jelasnya ikuti prosedur berikut ini:

  1.  Tempatkan pointer mouse di balok pembatas sampai pointer mouse berubah menjadi dua tanda panah.
  2.  Tekan, tahan dan geser tombol mouse sesuai dengan ukuran jendela yang dikehendaki.
  3.  Pada saat Anda menggerakan atau menggeser pointer mouse tersebut akan diikuti dengan munculnya garis vertikal yang dapat Anda gunakan sebagai patokan perubahan ukuran jendela tersebut.
  4.  Jika ukuran yang diinginkan tercapai lepas penekanan mouse.

Pada bagian atas jendela Explorer terdapat balok judul yang berisi Menu Pulldown, ikon Control Menu dan tombol pengatur jendela. Tombol pengatur jendela ini berisi Minimize, Maximize, dan Close. Jika Anda mengklik ikon Control Menu, maka Microsoft Windows XP segera menampilkan menu yang terdiri dari:

  •  Restore

Pilihan ini digunakan untuk mengembalikan jendela ke ukuran normal.

  •  Move

Pilihan ini digunakan untuk memindahkan jendela dari satu lokasi ke lokasi lain.

  •  Size

Pilihan ini digunakan untuk mengubah ukuran jendela dari besar menjadi kecil atau sebaliknya.

  •  Minimize

Digunakan meminimalkan ukuran jendela menjadi sebuah ikon yang dapat Anda lihat pada taskbar.

  •  Maximize

Digunakan untuk memperlebar ukuran jendela sampai menyerupai atau berbentuk desktop

  •  Close Alt+F4

Digunakan untuk menutup jendela

2. Menu Explorer

Di bawah balok judul Explorer terdapat balok menu yang disebut Menu bar. Menu bar ini berisi beberapa pilihan menu yang dapat Anda gunakan untuk berbagai keperluan. Menu-menu tersebut adalah:

2.1. File

Dalam keadaan normal (sebelum ada folder atau file yang ditandai dengan menempatkan pointer mouse) berisi pilihan-pilihan

  •  New

Dalam pilihan ini terdapat perintah-perintah yang berhubungan dengan perintah pembuatan item baru. Jika Anda memilih New, maka Windows akan menampilkan sub menu lain di bawah pilihan tersebut, diantaranya adalah:

  •  Folder

Digunakan untuk membuat folder kosong atau folder baru.

  •  Shortcut

Digunakan untuk membuat ikon shorcut

  •  Text Document

Digunakan untuk membuat ikon dokumen, dan lain-lain

  •  Create Shorcut

Digunakan membuat shorcut baru pada item yang telah dipilih.

  •  Deletes

Digunakan untuk menghapus item sesuai dengan pilihan Anda. Atau dengan kata lain pilihan ini digunakan untuk menghapus folder atau item sesuai dengan penempatan pointer  mouse.

  •  Renames

Digunakan untuk mengganti nama item sesuai dengan pilihan Anda

  •  Properties

Digunakan untuk menampilkan properties dan item yang Anda pilih

  •  Close

Digunakan untuk menutup jendela.

Sedangkan jika Anda menempatkan pointer mouse di sebelah kanan dan bukan pada nama file maka di bawah pilihan File terdapat beberapa pilihan menu, antara lain adalah:

  •  Open

Digunakan untuk membuka atau memulai item yang dipilih

  •  Explorer

Digunakan untuk membuka kotak dialog file All files. Jadi pilihan ini sama dengan pilihan find dari Start Microsoft Windows XP. Begitu juga kegunaannya sama yaitu untuk mencari file yang dikehendaki.

Digunakan untuk mengirim folder yang dipilih ke floppy disk, printer, Recycle bin atau media lainnya yang dikehendaki. Sedangkan selebihnya sama seperti yang dijelaskan di muka. Pilihan ini akan berubah dan bertambah jika Anda menempatkan pointer mouse pada nama file tertentu.

2.2. Edit

Pada pilihan ini berisi perintah pemindahan item yang dipilih. Dalam menu Edit ini terdapat beberapa pilihan:

  •  Undo Delete

Digunakan untuk mengaktifkan kembali file yang terakhir kali dihapus.

  •  Cut sama dengan Ctrl+X

Digunakan untuk memindahkan item yang dipilih dan menyalin ke Clipboard.

  •  Copy sama dengan Ctrl+C

Digunakan untuk menyalin item yang dipilih dan memindahkannya ke clipboard

  •  Paste sama dengan Ctrl+V

Digunakan untuk menampilkan item yang telah disalin dan meletakannya pada daerah kerja yang dipilih.

  •  Paste Shortcut

Digunakan untuk menampilkan shorcut untuk item yang telah disalin dan memindahkannya ke daerah kerja yang telah dipilih sebelumnya.

  •  Select All

Digunakan untuk memilih semua item yang ada di jendela sebelah kanan.

  •  Invert selection

Digunakan untuk memilih semua item, kecuali yang aktif pada jendela kanan

2.3. View

Pilihan ini digunakan untuk mengkostumisasikan jendela. Jika Anda belum menambah fasilitas lain, pilihan View mempunyai beberapa pilihan yang dapat Anda gunakan, antara lain:

  •  Tools bar

Digunakan untuk menampilkan atau menyembunyikan suatu toolbar

  •  Status Bar

Digunakan untuk menampilkan atau menyembunyikan baris status

  •  Explorer

Pilihan ini digunakan untuk menampilkan jenis tayangan lain seperti Channel Guide, Favorites, dan lain-lain.

  •  As Web

Pilihan ini digunakan untuk mengubah bentuk tampilan classic menjadi bergaya situs Web

  •  Large Ikon

Digunakan untuk menampilkan folder, program atau dokumen dalam bentuk ikon besar.

  •  Small Ikons

Digunakan untuk menampilkan folder, program atau dokumen dalam bentuk ikon kecil.

  •  List

Pilihan ini sama dengan small ikon hanya semua item ditampilkan dalam bentuk kolom.

  • Details

Digunakan untuk menampilkan informasi item yang dipilih dalam benuk ukuran, tipe, dan kapan suatu folder dimodifikasi.

  •  Arrange Ikons

Digunakan untuk menyortir atau menyusun tampilan ikon file atau folder pada jendela kiri berdasarkan nama, type file, kapasitas dan tanggal.

  • * Lines Up Ikons

Digunakan untuk mengatur ikon pada invisible grid. Invisible adalah kolom yang digambarkan dalam bentuk garis yang tak tampak pada layar.

  •  Customize this Folder

Digunakan untuk membuka kotak dialog Customize Wizard. Pada kotak dialog ini Anda bisa mengatur folder dan type atau jenis folder dan file sesuai dengan data yang ada di komputer Anda. Setelah jendela Customize this folder tampil untuk selanjutnya Anda tinggal menekan tombol Next untuk melanjutkan pekerjaan tersebut.

  • Go To

Pilihan ini digunakan apabila Anda akan berpindah dari satu tayangan ke tayangan lainnya. Selain itu Anda juga bisa menuju suatu situs Web, Home page, Mail, News dan lain-lain.

  •  Refresh

Pilihan ini digunakan untuk merevisi isi jendela dengan tampilan terakhir yang ditayangkan.

  • Favorits

Di bawah pilihan ini banyak pilihan lagi yang dapat Anda gunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya Add to Favorites, Organize Favorits, Manage Subscriptions, Update All Subscriptions, dan lain-lain.

Pilihan ini digunakan apabila Anda akan berpindah dari satu jendela ke jendela lainnya. Atau bisa juga Anda menuju jendela favorit Anda dengan mudah dan cepat

2.4. Tools

Di bawah pilihan ini terdapat beberapa menu, antara lain: Map Network Drive, Disconnect Network Drive, Synchronize dan Folder Options.

2.5. Help

Di bawah pilihan ini ada dua menu, yaitu Help Topics dan About Microsoft Windows XP. Sebagaimana umumnya suatu aplikasi, pilihan ini digunakan jika pada saat bekerja memerlukan bantuan.

Sedangkan About Microsoft Windows XP akan menampilkan konfigurasi sistem Microsoft Windows XP, lisensi bagi pemakai Windows dan lain-lain

 

Make a Free Website with Yola.