Dalam belajar bahasa inggris seringkali kita dibuat pusing
dalam mengingat Grammar (structure) dan menerapkannya dalam kalimat
secara tepat. Di sini aku mau coba sharing tips / metode mengingat
grammar dengan cara mudah dan tidak njelimet.
Cara ini sudah terbukti ampuh dalam membantu
banyak orang yang sedang belajar grammar tidak peduli tua atau muda. Langsung aja
deh kita bahas tenses yang sering bikin pusing itu (12 tenses yang
sering dipakai). Caranya adalah kita buat matriks seperti tabel di bawah
ini.
Past
Present
Future
Simple
Past
Present
Future
Continuous
Past Continuous
Present Continuous
Future Continuous
Perfect
Past Perfect
Present Perfect
Future Perfect
Perfect
Continuous
Past Perfect Continuous
Present Perfect Continuous
Future Perfect Continuous
Contoh penerapannya adalah sebagai berikut:
Past
Present
Future
Simple
She sang a song
She sings a song
She will sing a song
Continuous
She was singing
She is singing
She will be singing
Perfect
She had sung
She has sung
She will have sung
Perfect
Continuous
She had been singing
She has been singing
She will have been singing
Clues:
1) All Simple use Verb 1 / Verb 2
2) All Future use will
3) All Continuous use to be
4) All Perfect use had/has/have + Verb 3
5) All Perfect Continuous use had/has/have + been + Verb-ing
Simplifying Tenses
The difference between one activity and two activities:
1) One activity –> “Simple”
2) Two activities :
(a) At the same time –> “Continuous”
vs “Simple”
(here,the longer action is
continuous) e.g. : I was watching television when she knocked
my door last night.
(b) At sequence –> “Perfect” vs “Simple” (Here, the longer action is
“Perfect”) e.g. :
- I will have finished my report when my boss arrives tomorrow. – She had studied Japanese language before she went to Tokyo in
2008.
Good luck!
Hopefully you will not be confused anymore on Grammar.
Ada yang berpendapat bahwa bahasa inggris itu sulit untuk di
kuasai,karena membutuhkan grammar jika kita akan berbicara menggunakan
bahasa inggris.Namun dalam berbicara bahasa inggris jangan terlalu
memperhatikan grammar terlebih dahulu.Berikut tips meningkatkan
kemampuan berbicara bahasa inggris.
Tips meningkatkan berbicara bahasa inggris :
Membacalah artikel bahasa Inggris sebanyak mungkin, dan anda akan
menuai hasilnya.
Membaca juga bisa dipahami sebagai memahami orang lain. Pergilah ke
tempat-tempat yang banyak dikunjungi oleh para penutur bahasa Inggris,
seperti di restaurant, supermarket, tempat wisata, forum chatting, klub
bahasa Inggris, atau ke mana saja, yang memungkinkan anda dapat
berbicara dan mempraktekkan bahasa Inggris anda.
Masuklah ke kamar tidur supaya privasi anda terjagaSalah satu terik
belajar bahasa Inggris membaca dengan keras. Bacalah teks-teks bahasa
Inggris dengan suara keras. Teknik tangguh ini tidak hanya mengembangkan
ketrampilan-ketrampilan pengucapan kata-kata, berperan untuk
meningkatan keterampilan mendengarkan, tatabahasa dan kosa kata juga.
Pelajarilah bahasa Inggris dengan membaca.
Jika menjumpai kata yang bingung pengucapannya, periksa kamus
Kalau bisa, jangan membaca kata per kata, tetapi lihat satu kalimat
secara utuh. Kalau bisa, ulanglah membaca satu kalimat hingga sreg
pengucapannya
Mulailah belajar menulis dalam bahasa Inggris
Dengarkan semua hal dalam bahasa Inggris
Tontonlah televisi, film, dan apapun itu dalam versi bahasa Inggris
Apabila
kita menggunakan lebih dari satu adjective (kata sifat) maka
adjective-adjective tersebut harus digunakan dengan urutan yang benar.
Urutan adjective tidak seluruhnya tetap tetapi urutannya yang umum
adalah sebagai berikut:
Determiner – Opini – Ukuran –
Usia – Bentuk – Warna – Asal-usul – Material -> Kata benda
Determiner adalah kata seperti a,
an, the, this, that. Kata-kata ini juga merupakan jenis adjective.
Contoh:
a famous, old painting
a big, round table
an American, cotton shirt
Adjective yang merupakan opini
ditempatkan sebelum adjective yang merupakan fakta. Contoh:
“A long, dark tunnel” atau “A long dark tunnel” keduanya dapat
dipakai.
Dengan dua atau lebih adjective warna,
digunakan and. Contoh:
She’s got a black and white kitten.
Dua adjective selain warna tidak
menggunakan and. Contoh:
She’s got a little, black kitten.
Kalimat “She’s got a little and
black kitten” tidak benar
Tes Toefl terdiri dari tiga bagian, antara lain:
Toefl Listening Comprehension Test, terdiri dari 50 soal
Toefl Structure and Written Test, terdiri dari 40 soal
Toefl Reading Comprehension Test, terdiri dari 50 soal
Berikut saya akan memberikan tips
bagaimana mensiasati tes listening Toefl. Listening Comprehension Test
yang terdiri dari 50 soal, dibagi dalam tiga section yakni section A =
30 soal, section B = 8 soal dan section C = 12 soal. Listening
section A berupa dialogue atau percakapan antara dua orang
(orang pertama bertanya dan orang kedua menjawab. Narrator akan membuat
pertanyaan berdasarkan percakapan antara orang pertama dan kedua. Dan
semua pertanyaan Narrator hanya dituju pada jawaban orang kedua. Berarti
Anda haruslebih fokus pada jawaban orang
kedua.
Pertanyaan pertama: apakah Anda harus
mendengarkan semua percakapan dari orang pertama dan orang kedua?
Jawabannya boleh – boleh saja, namun yg lebih penting Anda harus
bisa menangkap jawaban orang kedua.
Pertanyaan kedua: Apakah Anda harus
mendengarkan semua kalimat yang dijawab orang kedua? Jawabannya boleh –
boleh saja. Namun yang lebih penting Anda harus bisa menangkap
salah satu kata kunci pada jawaban orang kedua.
Pertanyaan ketiga: Kata kunci apakah
yang dimaksud? Kata kunci yang dimaksudkan disini adalah kata kerja
(verb) dan kata sifat (adjective). Mengapa kata sifat dan kata kerja
dijadikan kata kunci? Karena yang anda cari adalah KATA
LAIN/SINONIM (kata yang mempunyai arti yang sama) dengan kata
kunci pada jawaban orang ke -2.
Contoh dalam
percakapan:
Merry: Hi Bob, do you bring my English book? I need to finish
my homework tonight.
Bob: Oh, sorry. I forget to bring it.
Narrator: What does the man (Bob) mean?
A. The man forgets to bring the book.
B. The man does not know about the book.
C. The man brings Merry’s book.
D. The man does not remember to bring the book.
Jawaban yang betul adalah D (The man does not remember to bring
the book). Kata kunci pada jawaban orang ke -2 adalah
forget. Maka Anda harus mencari jawaban lain yg artinya sama
dengan kata forget yakni does not remember.
Forget adalah kata kerja (verb). Biasanya sinonim berupa kata sifat
(adjective) dan kata kerja (verb).
Cara / strategi ini berlaku untuk Listening Comprehension Part
A, nomor 1 s/d 30.
Mudah – mudahan Anda mengerti penjelasan singkat saya ini.
Semoga bermanfaat. Selamat mencoba.
Untuk melatih pendengaran Anda
(listening), Anda juga dapat mendownload link audio di atas (sudah dalam
bentuk mp3) lalu simpan di folder PC Anda. Setelah itu, Anda dapat
aktifkan/mainkan Audionya, sambil melihat penjelasan materi di bawah
ini. Jangan kuatir, isi dari Audio tersebut adalah penjelasan dari
materi di bawah ini. Selamat mencoba. Semoga bermanfaat.
Comparatives Use -er to compare one
syllable adjectives and adverbs as well as two-syllable
adjectives ending in -y.
A horse is bigger than a dog.
He is shorter than his brother.
I’m busier today than I was yesterday.
I can run faster than you can.My house is smaller.
It’s the lesser of two evils.
Use more or less to compare most other adjectives
and adverbs.
She is more helpful than her sister.
Mr. Gallant is more courageous than his cousin.
Craig is less practical than Kay.Celine sings more beautifully than
Barbara.
For better or worse
That’s a good movie, but this one is better.
Actually, I think that one is worse.
Use better and worse
for comparisons with good or well.
Use as . . . as to show similarity
He’s as quick as his brother.
This chair is not as comfortable as that one.
Superlatives
Use the -est to indicate the superlative
of one-syllable adjectives and adverbs as well as two-syllable
adjectives ending in -y.
He’s the fastest man alive.
That’s the funniest clown I’ve ever seen.
Ben works the hardest of them all.
Use the best or the worst as the
superlative of good or well.
This is the best deal I can offer you.
That was the best time I’ve ever had.
It was the worst dinner I’ve ever cooked.
I like this one (the) best.
Use the most + adjective/adverb
to indicate the superlative of longer adjectives and adverbs.
He’s the most wonderful man I’ve met.
That was the most difficult exam I’ve ever taken.
Chris sings the most beautifully of them all.
Kata sifat digunakan untuk menerangkan
kata benda (noun) dan kata ganti (pronoun). Maka letak kata sifat harus
di depan kata benda atau sebelum kata benda. Perhatikan contoh di bawah
ini pada kata – kata yang digaris bawah. Untuk melatih pendengaran Anda
(listening), Anda juga dapat mendownload link audio di atas (sudah dalam
bentuk mp3) lalu simpan di folder PC Anda. Setelah itu, Anda dapat
aktifkan/mainkan Audionya, sambil melihat penjelasan materi di bawah
ini. Jangan kuatir, isi dari Audio tersebut adalah penjelasan dari
materi di bawah ini. Selamat mencoba. Semoga bermanfaat.
Adjectives are used to describe nouns. They give more details or
information about the nouns they are associated with.
A: Tell me about your boyfriendB: Well, he is tall,
dark, and handsome.
A: Sounds like mine.
Adjectives can be used to answer the questions “What kind (of) ?”
or “Which one?”
A: Hi. I’m calling about the car you’re selling?B: It’s a great
car. (It’s) in excellent condition.
A: What kind of seats does it have?
B: They’re very comfortable seats, (soft,
plush, just like a sofa.)
A: Uh. I think I’ll sleep on it.
A: Hand me a book.
B: Which one do you want?
A: The red book. The red
one.
Adjectives come before the nouns they modify (not after).
Three happy hippies lived in the Heartquake Hotel.WRONG: Three
hippies happy lived in the Heartquake Hotel.
Adjectives can also be used with linking verbs to describe the
subject of a sentence.
When used in this manner, the adjective(s) come after the
linking verb.
My mother is tall and slender.WRONG: My mother tall and slender.
(No linking verb.)
Seem, become, appear, and verbs of
perceptioncan also be used as linking verbs. Note how they are used
with adjectives in the following. Can you identify the linking verbs
and the adjectives?
The journey seemed long. (It appeared strenuous and boring.)You
smell nice today. What kind of cologne are you wearing?
A: What do you want to do this weekend? Bowling? Shopping? A movie?
B: Bowling sounds good.
CAUTION/BE CAREFUL:
Tom looked greedy. (He appeared to be a greedy person.)
The adjective greedy is used to describe Tom.
Tom looked greedily at the pie on the table. (He saw it and wanted
it for himself.)
The adverb greedily is used to describe Tom’s action.
Adjectives are the same for all nouns. They do not change for
plurals.
Not: three “tireds” tigers
Example: Three tired tigers tried to tie a triangular tie.
Sebenarnya ada
banyak sekali cara kita belajar dan praktek bahasa Inggris.
Salah satunya adalah melalui Facebook. Ini adalah
media yang dapat menunjang kita dalam berkomunikasi dengan orang lain
dalam bahasa Inggris tentunya. Untuk cepat bisa berkomunikasi
dalam bahasa Inggris bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan,
yang terpenting adalah niat dan konsistensi kita dalam hal belajar terus
dan jangan lupa praktekkan pengetahuan bahasa Inggris yang sudah kita
pelajari. Untunglah ada internet, sehingga kita tidak sendirian dan bisa
belajar bareng teman-teman. Salah satu media yang menurut saya paling
interaktif untuk belajar bareng tersebut ada di Facebook.
Untuk memfasilitasi Anda yang ingin belajar bahasa inggris bareng
dengan cara yang lebih interaktif ini, saya telah membuatkan 1 Group
khusus dan saya namakan Group Belajar Bahasa Inggris Santai. Bagaimana
cara bergabung dengan Group
Belajar
Bahasa Inggris Santai di Facebook ini?
Sampai disana nanti Anda mendaftar dulu, masukkan Nama lengkap Anda,
email Anda dan password pilihan Anda. Anda akan diminta untuk cek email
Anda setelah itu, dan klik pada link yang diberikan di email Anda
tersebut untuk melakukan konfirmasi. Kemudian Anda bisa langsung login
ke Facebook Anda.
Nah,setelah resmi join Facebook, maka Anda akan punya akses ke Group
Belajar Bahasa Inggris Santai yang saya buat tersebut. sudah join
Facebook? Selamat mencoba. Belum ada kata terlambat sebelum anda
mencobanya sekarang.
Ada anggapan,
semakin muda usia semakin mudah anak belajar bahasa daripada orang
dewasa. Ada pula yang berpendapat, belajar bahasa asing sejak dini bukan
jaminan. Sementara yang lain bilang, keberhasilan belajar bahasa asing
sangat ditentukan oleh motif atau kebutuhan berkomunikasi dalam
lingkungannya. Mana yang benar? E. Kosasih, mahasiswa Pengajaran Bahasa
pada Program Pascasarjana IKIP Bandung, dan wartawan Intisari A. Hery
Suyono menuturkannya berikut ini Belakangan ini aneka kursus bahasa
asing, terutama Inggris, kian semarak. Tidak hanya untuk orang dewasa,
tetapi juga anak-anak. Lembaga persekolahan pun tak mau ketinggalan
zaman. Pengajaran bahasa Inggris yang semula hanya dikenal di tingkat
SMTP, kini diberikan kepada siswa SD, bahkan murid Sekolah Taman
Kanak-Kanak. Fenomena seperti itu antara lain terpacu oleh obsesi orang
tua yang menghendaki anaknya cepat bisa berbahasa asing. Mereka
berpandangan, semakin dini anak belajar bahasa asing, semakin mudah ia
menguasai bahasa itu. Lalu, bagaimana pendapat para pakar bahasa?
Masa emas belajar bahasa
Beberapa pakar bahasa mendukung pandangan “semakin dini anak belajar
bahasa asing, semakin mudah anak menguasai bahasa itu”. Misalnya,
McLaughlin dan Genesee menyatakan bahwa anak-anak lebih cepat memperoleh
bahasa tanpa banyak kesukaran dibandingkan dengan orang dewasa.
Demikian pula Eric H. Lennenberg, ahli neurologi, berpendapat bahwa
sebelum masa pubertas, daya pikir (otak) anak lebih lentur. Makanya, ia
lebih mudah belajar bahasa. Sedangkan sesudahnya akan makin berkurang
dan pencapaiannya pun tidak maksimal. Dr. Bambang Kaswanti Purwo, ketua
Program Studi Linguistik Terapan Bahasa Inggris, Universitas Katolik
Atma Jaya, Jakarta, dalam tulisannya Pangajaran Bahasa Inggris di SD dan
SMTP, menyebut bahwa usia 6 – 12 tahun, merupakan masa emas atau paling
ideal untuk belajar bahasa selain bahasa ibu (bahasa pertama).
Alasannya, otak anak masih plastis dan lentur, sehingga proses
penyerapan bahasa lebih mulus. Lagi pula daya penyerapan bahasa pada
anak berfungsi secara otomatis. Cukup dengan pemajanan diri
(self-exposure) pada bahasa tertentu, misalnya ia tinggal di suatu
lingkungan yang berbahasa lain dari bahasa ibunya, dengan mudah anak
akan dapat menguasai bahasa itu. Masa emas itu sudah tidak dimiliki oleh
orang dewasa. Namun, bukan berarti orang dewasa tidak mampu menguasai
bahasa kedua (bahasa asing). Lenneberg mengemukakan, orang dewasa dengan
inteligensia rata-rata pun mampu mempelajari bahasa kedua selewat usia
20 tahun. Bahkan ada yang mampu belajar berkomunikasi bahasa asing pada
usia 40 tahun. Kenyataan itu tidaklah bertentangan dengan hipotesis
mengenai batasan usia untuk penguasaan bahasa karena penataan bahasa
pada otak sudah terbentuk pada masa kanak-kanak. Hanya saja lewat masa
pubertas terjadi “hambatan pembelajaran bahasa” (language learning
blocks). “Jadi, maklum bila belajar bahasa selewat masa pubertas, justru
lebih repot daripada ketika usia lima belas atau lima tahun,” ujar
Bambang. Pada penguasaan bahasa pertama dikenal istilah “masa kritis”
(critical period). Pada penguasaan bahasa kedua (bahasa asing) terdapat
istilah “masa peka” (sensitive period). Berdasarkan penelitian
Patkowski, masa peka penguasaan sintaksis bahasa asing adalah masa
sampai usia 15 tahun. Anak yang dihadapkan pada bahasa asing sebelum
usia 15 tahun mampu menguasai sintaksis bahasa asing seperti penutur
asli. Sebaliknya, pada orang dewasa hampir tak mungkin aksen bahasa
asing dapat dikuasai. Lebih detail dipaparkan oleh peneliti lain.
Penelitian Fathman terhadap 200 anak berusia 6 – 15 tahun yang belajar
bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di sekolah di AS, menunjukkan bahwa
anak yang lebih muda (usia 6 – 10 tahun) lebih berhasil pada penguasaan
fonologi (tata bunyi) bahasa Inggris. Sedangkan pada anak lebih tua (11 –
15 tahun) lebih berhasil pada penguasaan morfologi (satuan bentuk
bahasa terkecil) dan sintaksisnya (susunan kata dan kalimat).
Masih tentang penguasaan aspek tertentu dari bahasa asing dalam
kaitannya dengan faktor usia, Scovel menyebutkan, kemampuan untuk
menguasai aksen bahasa asing berakhir sekitar usia 10 tahun. Sedangkan
penguasaan kosa kata dan sintaksis, menurut catatannya, tidak mengenal
batasan usia.
Pro-kontra periode kritis
Masa ideal anak belajar bahasa bertolak dari apa yang disebut periode
kritis bagi penguasaan bahasa ibu. Periode kritis sebenarnya masih
berupa hipotesis bahwa dalam perjalanan hidup manusia terdapat jadwal
biologis yang menentukan masa-masa kegiatan seseorang (Brown, 1994).
Periode kritis sering dihubung-hubungkan dengan proses pembelahan antara
otak kiri dengan otak kanan. Hasil penelitian neurologis menyebutkan,
pada usia menjelang dewasa, fungsi-fungsi kemanusiaan terbagi atas dua
bagian. Fungsi intelektual, logika, analisis, dan kemampuan berbahasa
berada pada otak bagian kiri. Sedangkan fungsi yang berhubungan dengan
emosi dan fungsi lain yang bersifat sosial dikendalikan oleh belahan
otak kanan. Ketika memasuki proses pembelahan otak itulah, menurut para
pakar anatomi bahasa, masa peka bahasa itu berlangsung.
Setelah proses “penyebelahan” (lateralization) otak selesai, menurut
hipotesis Lenneberg, perkembangan bahasa cenderung menjadi “beku”.
Keterampilan dasar yang belum dapat dicapai pada masa itu (kecuali untuk
artikulasi) biasanya akan tetap tidak sempurna.
Kapan tepatnya proses terjadinya masa pembelahan otak, masih terdapat
ketidaksepakatan di antara para ahli. Pandangan-pandangan yang
berseberangan antara lain dikemukakan oleh Sorenson dan Jane Hill.
Menurut penelitian Sorenson terhadap suku Tukaro di Amerika Selatan,
menjelang usia dewasa masyarakat Tukaro paling tidak sudah menguasai dua
atau tiga dari 24 bahasa yang biasanya mereka pergunakan. Yang lebih
mengherankan lagi, jumlah penguasaan bahasa itu malahan semakin banyak
dan lebih sempurna ketika mereka menjelang usia tua.
Bukti lain. Berdasarkan penelitian yang dilakukannya terhadap masyarakat
Barat, Jane Hill berkesimpulan bahwa dalam perkembangan normal seseorang
dapat mempelajari bahasa asing dengan sempurna, terlepas dari apakah ia
berusia muda atau tua.
Proses pembelahan otak, menurut Eric Lenneberg, terjadi sejak anak
berusia dua tahun dan berakhir menjelang pubertas. Sedangkan Norwan
Geshwind berpendapat, pembelahan otak (periode kritis) usai jauh sebelum
masa pubertas. Lebih ekstrem lagi pendapat Stephen Krashen, yakni proses
pembelahan itu berakhir sewaktu anak berusia lima tahun.
Dengan demikian, jelas bahwa hipotesis periode kritis tidak bisa
dijadikan kriteria keberhasilan pengajaran bahasa kedua atau bahasa
asing. Keberhasilan seseorang belajar bahasa asing, menurut Gardner dan
Lambert, tidak tergantung pada kemampuan intelektual atau kecakapan
bawaan berbahasa, tetapi sangat ditentukan oleh motif atau kebutuhan
berkomunikasi dalam lingkungannya.
Bukan jaminan
Sejak masuk SD bahkan TK, anak sudah “dituntut” menguasai lebih dari
satu bahasa; bahasa daerah dan Indonesia. Keduanya dipakai sebagai
bahasa pengantar dalam proses belajar-mengajar.
Betapa beratnya beban mereka, bila kemudian masih ditambah lagi belajar
bahasa Inggris. Empat bahasa harus mereka kuasai dalam satu periode,
misalnya.
Kenyataan itu bukannya menambah cepat anak menguasai bahasa asing. Di
samping akan menimbulkan beban psikologis, tak tertutup kemungkinan laju
perkembangan bahasa daerah dan nasional anak pun malahan terhambat, atau
justru merusak sistem-sistem bahasa yang terlebih dahulu dia kuasai.
Hal seperti itu tidak jauh berbeda dengan anak yang sedang belajar bola
tangan. Sebelum ia mahir bermain bola tangan, lalu ditimpa lagi dengan
permainan bola basket dan sepak bola. Pelatih tidak perlu heran apabila
kemudian si anak memasukkan bola dengan tangan ketika bertanding sepak
bola, atau menyundul dan menendang bola ketika anak bermain bola basket.
Jeperson jauh-jauh sebelumnya memperingatkan bahwa anak yang mempelajari
dua bahasa tidak akan dapat menguasai kedua bahasa itu dengan sama
baiknya. Juga tak akan sebaik mempelajari satu bahasa. Kerja otak untuk
menguasai dua bahasa akan menghambat anak untuk mempelajari hal lain
yang harus dia kuasai. Perkembangan bahasa anak terganggu, baik dalam
penggunaan kosa kata, struktur tata bahasa, bentuk kata, dan beberapa
penyimpangan bahasa lainnya.
Tidak terelakkan, dalam era global penguasaan bahasa Inggris hukumnya
wajib. Siapa yang ingin luas pergaulan, sukses berbisnis, maupun
menguasai ilmu pengetahuan mau tidak mau harus menguasai bahasa yang
satu ini. Namun, dalam penanaman kita dituntut sikap bijak dan tidak
tergesa-gesa.
Di samping perlu mempertimbangkan kemampuan anak, para orang tua
hendaknya memperhatikan pula kepentingan anak akan penguasaan bahasa
daerah dan nasional. Kedua bahasa itu tidak bisa dilepaskan begitu saja
dari fungsi keseharian dan tanggung jawab sosial anak. Sebab itu, akan
lebih baik bila bahasa Inggris atau bahasa asing lain diberikan setelah
bahasa daerah dan bahasa nasional terkuasai secara mantap. Pengajaran
bahasa asing dalam usia dini toh bukan jaminan mutlak keberhasilan
berbahasa pada anak.
Berikut ini adalah respon untuk artikel
berjudul “Apa Kabar dalam Bahasa Inggris” yang membahas mengenai cara
menanyakan kabar kepada lawan bicara (atau biasa disebut greetings atau
accosting dalam bahasa Inggris).
Kesan pertama itu penting. Oleh karena itu, Anda harus memilih
ekpresi greetings yang tepat. Terlebih bila Anda berhadapan dengan
penutur asli.
Dahulu, sekitar 15 tahun yang lalu, ada salah satu guru saya yang
berasal dari Australia. Saya bertemu dengan guru saya ini tiga kali
seminggu bersama dengan lima siswa lainnya. Setiap kali sebelum kelas
dimulai, kami selalu berusaha bersikap sopan dengan menanyakan kabar
sang guru. “How are you, Rob?” begitu kami selalu memulai kelas kami.
Kadang-kadang sang guru ini yang memulai dengan menanyakan kabar kami.
Dan setiap kali ia menyampaikan opening question semacam itu, jawaban
kami berenam selalu seragam, yaitu “I’m fine.”
Pada minggu pertama, setiap kali kami menanyakan kabarnya, Rob selalu
menjawab dengan tersenyum cerah.
Pada minggu kedua, setiap kali kami menanyakan kabarnya, Rob menjawab
dengan tersenyum seadanya.
Pada minggu ketiga, setiap kali kami menanyakan kabarnya, Rob masih
menjawab, tapi kali ini dengan nada datar dan tanpa senyum.
Pada minggu keempat, Rob tidak lagi menjawab saat ditanya kabarnya.
Bahkan kali ini ia memutar bola matanya.
Kemudian ia menghabiskan sekitar satu jam berikutnya untuk berceramah
panjang lebar yang notabene intinya adalah untuk mengatakan satu
kalimat: “Be more creative!”. Saya ingat betul ucapannya itu. Maksudnya
adalah, bila menanyakan kabar, jangan selalu mengucapkan “How are you?”
dan bila menjawab greetings semacam ini, jangan selalu mengucapkan “I’m
fine!”.
Oleh karena itu, saya setuju benar dengan artikel yang berjudul “Apa
Kabar dalam Bahasa Inggris” yang dipublikasikan oleh Sdr. Mufli. Tetapi
untuk menambahkan, Anda juga perlu tahu konteks pembicaraan sebelum
memilih greetings yang tepat. Berikut ini adalah sejumlah contoh umum
yang saya dapat dari komunikasi sehari-hari dengan rekan-rekan sekerja
yang sebagian besar adalah penutur asli.
Sapaan/greetings
Sesama teman umumnya hanya saling mengucapkan “Hi”. Kemudian mereka
juga sering melontarkan pertanyaan umum semisal:
“How are you?” (yang disebut guru saya tidak kreatif)
“How are you doing?” (tidak formal)
“How’s it going?” (tidak formal dan dapat digunakan secara rutin)
“How’s tricks?” (tidak formal dan dapat digunakan secara rutin)
“How are things? (tidak formal dan dapat digunakan secara rutin)
“Haven’t seen you for ages” (tidak formal dan digunakan kepada teman
yang sudah lama tidak berjumpa)
“Great to see you again” (tidak formal dan digunakan kepada teman yang
sudah lama tidak berjumpa)
“How’s life?” (tidak formal dan digunakan kepada teman yang sudah lama
tidak berjumpa)
“Watcha!” (sangat tidak formal dan hanya digunakan untuk teman dekat)
“What’s up?” (sangat tidak formal dan hanya digunakan untuk teman dekat)
“How do you do?” (formal)
“Good day, Sir/Madam!” (sangat formal)
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini umumnya dijawab dengan jawaban yang
positif, seperti:
“Fine” (yang juga disebut guru saya monoton)
“Pretty good”
“Not bad”
“Can’t complain”
“Never been better”
“Fabulous”
“Fantastic”
Sebaiknya, setelah melontarkan jawaban ini, Anda mengucapkan terima
kasih. Misalnya, ucapkanlah “Not bad, thanks.” Praktek ini sangat umum
di kalangan para penutur asli.
Sedangkan, untuk menyapa orang yang belum Anda kenal, lebih pantas
menggunakan “Hello.” Untuk situasi yang lebih formal, gunakan “Good
morning / afternoon / evening.”
Lawan bicara Anda umumnya akan menjawab dengan greetings yang sama
dengan yang Anda lontarkan sebelumnya – kecuali bila sebelumnya Anda
melontarkan greetings berupa pertanyaan. Bila Anda mengucapkan “Hello,”
lawan bicara Anda akan membalas dengan “Hello.” Bila Anda mengucapkan
“Good morning,” lawan bicara Anda juga akan membalas dengan “Good
morning.”
Ada satu pengecualian di sini, yaitu untuk “How do you do?”. “How do
you do?” merupakan sapaan yang cukup formal dalam British English.
Balasan untuk sapaan ini adalah dengan mengulang kembali pertanyaan
tersebut. Terkesan aneh memang, tetapi begitulah aturan tak tertulisnya.
“How do you do?” sebenarnya bukan merupakan pertanyaan. Kalimat
tersebut memiliki arti yang sama dengan “Hello.”
Ucapan selamat tinggal
Penting juga untuk mengucapkan selamat tinggal saat Anda akan pergi.
Berikut adalah ucapan selamat tinggal untuk situasi informal:
“Goodbye” atau “Bye”
“See you (later)”
“Later”
Untuk situasi formal:
“Good morning / afternoon / evening”
“It was a pleasure seeing you”
“Goodbye”
“Good night” (umumnya setelah lewat pukul 8 malam)
Pertimbangan budaya
Dalam konteks formal seperti di kantor atau rapat, kemungkinan lawan
bicara Anda adalah seseorang yang memiliki status atau jabatan lebih
tinggi – seperti atasan atau klien Anda, misalnya. Sebaiknya, untuk
menjaga kesopanan, paling aman bila Anda menyapa mereka dengan sebutan
Mr./Ms. hingga situasi formal berangsur-angsur mencair.
Tetapi jika mereka mengatakan, “Please call me (Derrick),” itu
artinya mereka lebih senang dipanggil dengan nama depan mereka. Atau,
jika mereka menyapa Anda terlebih dahulu dengan nama depan Anda, maka
Anda harus tahu itu merupakan petunjuk bagi Anda untuk juga memanggil
mereka dengan nama depan mereka.
Dalam kebudayaan Eropa dan negara-negara berbahasa Inggris lainnya,
orang-orang terbiasa berjabat tangan saat mereka bertemu dengan orang
lain untuk pertama kalinya.
Dan yang terpenting: Jangan lupa pula untuk memasang senyum terbaik
Anda!
There are 2 Tasks in the writing exam
and you have an hour. In this time you need to plan, write and check
your work.
Timing is very important. It is better to increase
the time spent on planning, and reduce the time spent on writing and
checking. If your writing is well planned, you should be able to write
quickly without having to stop to think, and there should be fewer
problems to correct.
Word count is also important. You need to write at
least 150 words for Task 1 and 250 words for Task 2. You are penalised
if you write less than the required number of words. If you write a lot
more words, the examiner will not assess them all. You could be
spending too much time writing and not enough time planning. The quality
of your writing will probably suffer, as you may not be answering the
question, and you may have less time to check your writing at the end.
Again this is linked to the reality of academic life, as at university
you will need to reach certain word counts in your essays and you need
to check carefully that you don’t write too much or too little.
Planning is essential. Read the task and underline
the key words. Key words helps you to identify exactly what it is that
the examiners want you to write about. If you plan carefully then you
can avoid repeating the same ideas in your essay.
Some pointers for Task 1
This task can be very hard as there may be several charts or graphs
and you need to think quickly and provide an interpretation of trends
and also try and show a range of vocab and structures.
If you do write an
introduction, it must not repeat what is written in the task
instructions. The examiner will ignore this kind of information.
It is important to show that
you understand the function of paragraphs, so try to find an appropriate
way to divide your answer into at least two paragraphs.
If you are given more than
one graph or chart, check carefully to see whether you should be writing
about them together or separately. You may need to compare them, but
usually they provide different types of information, so should be
written about separately.
Do not make any assumptions
about information that is not given in the diagrams/charts. Do not
attempt to explain the information using your general knowledge.
Some pointers for Task 2
This task is more familiar, but you must often read and breakdown a
long question. Topics range from congestion in cities to opinions on
tourism and disabled people. You need to give an opinion and give
reasons, or make suggestions about how to solve a problem and say how.
You need an introduction, clearly divided paragraphs and a conclusion.
You must be sure that you
answer the question. This means responding to the task rubric by
establishing if you need to provide solutions to a problem or showing to
what extent you agree with something. This also means understanding the
content of the question and responding appropriately.
Your opinion should be clear
in the introduction and backed up by in the body of the essay.
The ideas in your paragraphs
need to be supported by examples
You need to leave some time
at the end to go back through your essay and check for simple grammar
slips. These can create a negative impression on the examiner
Membuat tulisan dalam bahasa asing
merupakan ketrampilan analitikal. Anda dapat menguasai ketrampilan
membaca jika Anda menggunakan logika Anda serta mencermati kalimat.
Latihlah diri Anda untuk memperhatikan dan mengingat-ingat detail
penulisan seperti aksen dan pembedaan jenis kelamin (dalam bahasa
Inggris, misalnya his atau her).
Tips untuk meningkatkan
ketrampilan menulis
* Beri perhatian penuh pada detil:
perhatikan aksen, urutan huruf, dll. Perbandingkan bentuk-bentuk
yang berbeda huruf demi huruf (bentuk tunggal, jamak, gender, dll).
Tulis konjugasi kata kerja, kata ganti dll, serta cek akhiran.
Hafalkan kata kerja tak beraturan.
* Untuk menguasai pengejaan,
mintalah teman Anda untuk mengucapkan 10 kata untuk Anda. Kemudian
tuliskan kata-kata tersebut dan mintalah teman Anda untuk mengeja
kata-kata tersebut sembari Anda melihat setiap huruf pada kata yang
Anda tulis. Ulangi sampai semua kata benar.
* Tulislah (dengan kosa kata Anda
sendiri) cerita yang baru saja Anda baca.
Kosa kata memegang pernan penting dalam komunikasi,
lebih-lebih secara oral. Bagi penulis, yang penting para siswa mampu
menggunakan kosa kata yang sudah mereka miliki, sebab jangankan
menambah, mempertahankan yang sudah siswa ketahui saja
kadang-kadang sulit, maka aplikasi kemampuan kosa kata
Diyakini bahwa semakin
banyak kosa kata yang dimiliki siswa maka semakin mudah pula
mereka mengembangkan empat kemampuan berbahasa, tetapi kosa kata apa
yang penting bagi siswa? Dari hasil angket ternyata para siswa
mendapatkan penambahan kosa kata, tetapi seperti dugaan penulis, kosa kata
yang didapatkan para siswa kemungkinan kosa kata umum, baik yang
berkaitan dengan tema Culture and Art maupun kosa kata
sehari-hari. Diyakini pula bahwa dengan bertambahnya kosa kata
siswa akan menambah baik pula kefasihan berbicara dan menulis.
Dan hal tersebut terbukti dalam hasil tes speaking maupun writing bahwa kosa kata
siswa sampel dan kelas sampel cenderung mengalami peningkatan.
Why study grammar? The modern biolinguists seem
to indicate that spoken language is strongly instinctual in nature. A
person does not just mimic what has been heard but rather creates and
composes a communication. Writing, however, seems to be more cultural
than instinctive. A young person who might have great facility with the
spoken language must still be taught the abstract symbols of the
language and some of the structure of the language (grammar) before the
person can communicate well in writing. The exactness and unlimited
creativeness found in the written language are the result of the
writer's knowledge of the nature and the structure of the English
sentence.
It is my opinion that knowledge of grammar does not
create a stilted use of the language but rather frees the student to use
the language in limitless ways. For this reason grammar is not studied
for the sake of grammar alone but for the sake of communication. This
instructional series was written to allow students to experience and to
learn the patterns and functions of the English sentence.
The key
to this instructional approach is the transformational aspect of the
language. Words in and of themselves do not constitute specific parts of
speech. The role or function of a word (phrase or clause) is determined
by how the word is used in the sentence. A verb in one sentence may be a
noun in the next. These "conceptual" foundations rather than "rule"
foundations are emphasized in the study.
This unusual grammar
series can be described as a tie between traditional grammars and the
modern linguistic grammars. Those common terms found in the traditional
grammars are used so that there will be a common vocabulary between
students and teachers and between generations. Once students and
teachers are able to talk about the elements of the sentence, the
teaching and the learning of writing are greatly enhanced.
Unlike
most grammar texts that present "a little of this and a little of
that," the learning in this grammar series is cumulative and directed
toward specific performance goals। The cumulative nature of the study is
seen in that the student requirements in the first sentence of volume
one and the last sentence of volume five are far different. The course
material and the exercises are structured in such a way to bring about
the measured student learning desire. rekan yang mau belajar grammar
klik aja di link ini ok http://www.englishpage.com/
Apa Itu grammar?
Grammar is the system of a language. People
sometimes describe grammar as the "rules" of a language; but in fact no
language has rules*. If we use the word "rules", we suggest that
somebody created the rules first and then spoke the language, like a new
game. But languages did not start like that. Languages started by
people making sounds which evolved into words, phrases and sentences. No
commonly-spoken language is fixed. All languages change over time. What
we call "grammar" is simply a reflection of a language at a particular
time.
Do we need to study grammar to learn a language? The short
answer is "no". Very many people in the world speak their own, native
language without having studied its grammar. Children start to speak
before they even know the word "grammar". But if you are serious about
learning a foreign language, the long answer is "yes, grammar can help
you to learn a language more quickly and more efficiently." It's
important to think of grammar as something that can help you, like a
friend. When you understand the grammar (or system) of a language, you
can understand many things yourself, without having to ask a teacher or
look in a book.
So think of grammar as something good, something
positive, something that you can use to find your way - like a signpost
or a map.
* Except invented languages like Esperanto. And if
Esperanto were widely spoken, its rules would soon be very different. Untuk memperlancar proses pembelajaran Bahasa Inggris kita, tentunya
sangat membutuhkan sebuah kamus. Nah, saat ini kita sudah disediakan
kamus online lengkap berbagai bahasa oleh Googlehttp://www.google.com/translate.
Pada Google Translate selain bisa mencari kata/word juga bisa langsung
menterjemahkan kalimat sebanyak yang anda inginkan. Tinggal copy paste
saja. Nah bagaimana kalo kita tidak mendapatkan koneksi Internet alias
Offline? Pastinya kita sudah pernah mencoba kamus Inggris-Indonesia atau
mungkin juga software transtool yang sudah beredar lama. Kelemahannya,
kamus tersebut tidak memiliki daftar kosakata yang lengkap dan kalau
transtool tentunya tidak begitu akurat menterjemahkan beberapa kalimat.
Hasilnya jauh lebih bagus jika kita menyusunnya per kata.
Berkat proses Googling iseng, saya temukan
sebuah Kamus Offline Versi 2.04.
Tampilannya menarik, mendukung aero style, transparasi, minimalis
(tidak memakan banyak space) dan yang paling penting adalah kelengkapan
kosakatanya yang selalu di update pada setiap versinya. Nama pembuatnya
adalah Ebta Setiawan. Ukuran installernya hanya 2.7 MB dan tentunya anda
bisa mendownloadnya secara gratis. So, thanks to
the creator. Link
untuk mendownload Kamus 2.04.
Halo semua, pernah denger personal pronoun? Pasti donk. Kalo dalam
bahasa Indonesia personal pronoun misalnya: saya, dia (wanita), dia
(pria), kamu dan mereka. Untuk benda dan binatang panggilnya apa ya?
Hehehe. Personal Pronoun (Kata Ganti Orang) adalah kata yang
digunakan untuk menggantikan orang, benda, binatang atau hal lainnya.
Personal Pronoun bisa digunakan sebagai Nominative (Subjek), Accusative
(Objek), Possessive Adjective (Kata Sifat Kepemilikan) dan Possessive
Pronoun (Kata Ganti Pemilik).
SUBJECT
OBJECT
POSSESSIVE
ADJECTIVE
POSSESSIVE
PRONOUN
I
ME
MY
MINE
YOU
YOU
YOUR
YOURS
THEY
THEM
THEIR
THEIRS
WE
US
OUR
OURS
HE
HIM
HIS
HIS
SHE
HER
HER
HERS
IT
IT
ITS
SUBJECT:
terletak diawal kalimat OBJECT: terletak setelah verb setelah
preposition (kata depan) POSSESSIVE ADJECTIVE: terletak sebelum noun POSSESSIVE
PRONOUN: sebagai subjek, sebagai objek
a. Kata Ganti Sebagai Subjek (Nominative Pronoun) Nominative
Pronoun (Kata Ganti Sebagai Subjek) diletakkan di awal kalimat.
Nominative Pronoun terdiri dari:
I
Orang Pertama Tunggal (Aku)
You
Orang Kedua Tunggal (Kamu)
He
Orang Ketiga Tunggal (Dia untuk laki-laki)
She
Orang Ketiga Tunggal (Dia untuk wanita)
It
Orang Ketiga Tunggal (Dia untuk benda dan
binatang)
We
Orang Pertama Jamak (Kami/kita)
You
Orang Kedua Jamak (Kalian)
They
Orang Ketiga Jamak (Mereka, untuk orang, benda dan
binatang)
Examples: Susan is a
student - She is a student Roger is a teacher – He is a teacher You
and I are students – We are students Susan and Andy are students –
They are students The dog and the cat are fat – They are fat You
and Susan are students – You are students
b. Kata Ganti Sebagai Objek (Accusative
Pronoun) Accusative pronoun (Kata ganti sebagai objek) terdiri
dari:
SUBJECT
OBJECT
I
ME
YOU
YOU
WE
US
THEY
THEM
HE
HIM
SHE
HER
IT
IT
Personal
Pronoun sebagai objek terletak setelah verb (kata kerja) dan setelah
preposition (kata depan).
Examples: Mr. Bambang loves Mrs.
Astuti – Mr. Bambang loves her. I visit Mr. Rudi every Sunday – I
visit him every Sunday. She knows you and me – She knows us. We
meet Yuda and Yudhi everyday – We meet them everyday. They like the
cat – They like it. I get the novels from Mrs. Nitya – I get them
from her.
c. Possessive
Adjective (Kata Ganti sebagai Milik) Pronoun sebagai
Possessive Adjecive diletakkan didepan Noun (Kata Benda) untuk
menunjukkan kepemilikan.
I
MY
My name
YOU
YOUR
Your
name
THEY
THEIR
Their
name
WE
OUR
Our
name
HE
HIS
His
name
SHE
HER
Her
name
IT
ITS
Its
name
Untuk menunjukkan milik tidak
menggunakan kata ganti (pronoun) tetapi menggunakan nama atau kata
benda, digunakan apostrophe (tanda ‘) ditambah s dibelakang nama atau
kata benda tersebut. Tetapi jika berakhiran dengan huruf desis
(seperti “s” atau “z”) cukup ditambah dengan tanda apostrophe (tanda ‘)
saja.
Example: Budi’s house (Rumah budi) Rini’s house My
aunt’s car My sister’s friend Sulis’ cat Agus’ hat
d. Possessive Pronoun (Kata Ganti
Pemilik) Possessive Pronoun adalah kata ganti yang menunjukkan
milik yang menempati posisi Subjek, Objek atau Complement dalam sebuah
kalimat.
SUBJECT
POSSESSIVE
PRONOUN
ARTI
I
Mine
Milikku
You
Yours
Milikmu
They
Theirs
Milik mereka
We
Ours
Milik kami / kita
He
His
Milik
dia pria
She
Hers
Milik dia wanita
Catatan: Bila
tidak menggunakan Possessive Pronoun, untuk menunjukkan milik digunakan
akhiran tanda “apostrophe” (‘) ditambah dengan “s”, tetapi apabila kata
bendanya berakhiran dengan huruf desisi (misalnya s atau z) cukup
ditambah tanda apostrophe saja. • Joko’s (Milik Joko) • My
uncle’s (Milik pamanku) • Rini’s (Milik Rini) • Agus’ (Milik
Agus) • Lilis’ (Milik Lilis) • Her sons’ (Milik anak-anak
laki-lakinya) • Mrs. Davis’ (Milik nyonya Davis)
Examples: My
car is the black one – Mine is the black one. His wallet is
beautiful – His is beautiful. They like her skirt – They like hers. Hey
bought his car yesterday – They bought his yesterday
Kata Ganti Penunjuk “This” dan “That” Kita pasti sudah sering
membaca atau menggunakan kata ganti penunjuk this dan that. Nah, untuk
memperjelas bagi yang belum jelas keliatan alias nge-blur banget
wajahnya, saya akan membahasnya sedikit. This (ini) digunakan untuk menunjuk pada sebuah benda atau
hal yang dekat. That (itu)
digunakan untuk menunjuk pada sebuah benda atau hal yang jauh.
Kalimat Positif: THIS + IS + A/AN +
KATA BENDA TUNGGAL THAT + IS + A/AN + KATA BENDA TUNGGAL
This
is a book (ini adalah sebuah buku) This is a cat (ini adalah seekor
kucing) That is an orange (itu adalah sebuah jeruk) That is an
elephant (itu adalah seekor gajah)
Kalimat Negatif: THIS + IS + NOT + A/AN + KATA BENDA
TUNGGAL THAT + IS + A/AN + NOT + KATA BENDA TUNGGAL
This is
not a frog (ini bukan seekor katak) This is not a tie (ini bukan
sebuah dasi) That is not a camel (itu bukan seekor onta) That is
not a book (itu bukan sebuah buku)
Kalimat Tanya: IS + THIS + A/AN + KATA BENDA TUNGGAL? IS
+ THAT + A/AN + KATA BENDA TUNGGAL?
Is this a fork? (apakah ini
sebuah garpu?) Is this a pig? (apakah ini seekor babi?) Is that
your book? (apakah itu buku kamu?) Oke, anak-anak. Mari kita mulai dari hal-hal sederhana yang terkadang
banyak juga sih yang salah dalam penggunaannya. Article (Kata Sandang) diletakkan di
depan kata benda yang berjumlah satu (kata benda tunggal). Article
terdiri dari a dan an yang mempunyai arti sebuah (apabila
diikuti dengan benda), seorang (apabila diikuti dengan person atau
orang), seekor (apabila diikuti dengan binatang). Nah kalo diikuti
pencopet, mari kita gebukin rame-rame!!! Article a digunakan didepan kata benda yang
diawali dengan bunyi mati (inga-inga bukan huruf mati yah), seperti
misalnya: • A hat • A dog • A cat • A horse • A student • A soldier
Wah udah kayak
anak SD yah… Masa, dikalahin ama anak SD, ayo terus belajar!!!
Article
an digunakan di depan kata
benda yang diawali dengan bunyi hidup (ingat, bukan huruf hidup),
seperti misalnya: • An eraser • An egg • An apple • An ant Nah, sampe disini ada
yang masih bingung? Atau mungkin ga tau arti bendanya? Oke, pake google
translate aja.
Tulislah setiap kata bahasa Inggris atau frasa yang merupakan
kata yang belum anda ketahui maknanya. Tulislah setiap kata tersebut
dalam sebuah kartu yang berukuran 8cm x 6cm. Tulislah kosa kata tersebut
dalam huruf kecil karena hal ini dapat membantu anda untuk selalu
mengingatnya. Jangan lupa untuk menuliskan jabatan kata pada setiap kosa
kata seperti kata kerja, kata sifat dan lain sebagainya.
Pada
sisi belakang kartu, anda dapat menulis arti atau makna kosa kata
tersebut dan dapat pula disetai contoh kalimat dari kosa kata tersebut.
Hal ini akan sangat terasa manfaatnya, anda akan mengetahui kapan
saatnya kata tersebut dipakai.
Saya anggap anda telah memiliki
20 kartu kosa kata, selanjutnya silahkan bermain-main. Bukan main dengan
binatang piaraannya loh, tapi dengan kartu tadi tentunya.
Langkah
1: ambillah setiap kartu, pelajari dan hapalkan baik kata maupun
artinya. Jangan menghafalnya di dalam hati, tetapi keraskanlah suara
anda dengan demikian anda bisa mendengar ucapan (pronounciation) anda
sendiri, sehingga kalau salah langsung bisa diperbaiki. Cara pengucapan
sebuah kata mungkin akan saya bahas lebih lanjut nanti.
Langkah
2: kocoklah ke 20 kartu tersebut dan ambillah secara acak 5 buah kartu,
kemudian ujilah daya ingat anda. Jika gagal, ulangi mulai dari mengocok
kartu. Jika telah berhasil ke 5 kartu tersebut dipisahkan dulu, kemudian
ambil 5 kartu baru lagi dan begitu seterusnya.
Langkah 3: jika
langkah ke 2 anda telah berhasil, kocoklah sekali lagi ke 20 kartu itu
dan kali ini ujilah kemampuan ingatan anda untuk kesemua kartu.
Langkah
4: pada keesokan paginya, uji lagi ke 20 kartu tersebut. Jika anda lupa
satu sampai tiga kata, anda masih dianggap berhasil. Tapi kalau lebih
anda bisa mengulangi lagi mulai dari langkah ke 2 pada sore harinya.
Begitu seterusnya dan alhasil anda akan mempunyai kosa kata yang banyak
dan sulit untuk dilupakan.
Metode Bacaan Metode ini memang memerlukan sedikit
keahlian dalam bahasa Inggris. Karena dalam metode ini anda sudah harus
bisa menterjemahkan sendiri teks-teks bahasa Inggris yang panjang dan
kompleks. Bagi anda yang belum dapat menerjemahkan kalimat-kalimat
panjang, anda bisa menyuruh seorang teman untuk membimbing anda atau
bisa juga melalui kolom komentar di blog ini. Dalam meningkatkan
kemampuan membaca, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
Bacalah sebanyak mungkin. Sebuah
pepatah mengatakan: "sukses hari ini akan lenyap esok hari bila berhenti
membaca". Membaca berbagai macam topik akan sangat membantu memperluas
wawasan sekaligus menambah kosa kata. Jangan terpaku pada satu bidang
bacaan.
Bacalah bacaan yang
menantang. Anda jangan terus-terusan membaca bahan bacaan yang
mudah tetapi carilah bahan yang cukup sulit sehingga apabila berhasil
menguasainya, tentulah bahan bacaan yang mudah dapat anda tangani.
Bacalah secara kritis. "Membaca hanyalah memberikan materi
pengetahuan kepada kita. Berpikirlah sehingga bacaan itu menjadi milik
kita" (John Locke). Memang benar, pikirlah apa yang sedang anda
baca. Tanyalah pada diri sendiri tentang apa bahan bacaan yang sedang
dibaca dan bagaimana penulis mempertahankan gagasannya. Selain itu,
dengan bersikap kritis akan membantu kita untuk fokus terhadap bacaan.
Penguasaan kosa kata atau lebih dikenal dengan istilah "vocabulary" menjadi sebuah keharusan
bagi seseorang yang ingin memahami suatu bacaan, percakapan atau tulisan
berbahasa Inggris. Tanpa kosakata yang cukup, mustahil bagi kita untuk
dapat mencapai tujuan tersebut.
Sebuah pertanyaan klasik: "Bagaimana sih biar bisa berbahasa Inggris
dengan baik dan lancar?". Jawaban dari pertanyaan tersebut sangat
beragam. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan benar-benar bagi para
English Learner:
Harus ada kemauan. Dimana ada
kemauan disitu ada jalan. Orang yang tidak mempunyai kemauan yang kuat,
mustahil ia bisa menguasainya. Kesulitan yang dijumpai kalo ada kemauan
pasti dapat terselesaikan.
Jumlah vocabulary (kosa kata) yang
cukup. Kosa kata dapat ditambah dengan membaca kamus,
bacaan berbahasa Inggris ataupun hasil diskusi dengan teman anda.
Penggunaan
kosa kata yang diperoleh pada setiap kesempatan berbicara, berpidato
atau komunikasi lainnya yang menggunakan Bahasa Inggris. Inilah hal yang
paling sering dilupakan oleh orang yang belajar bahasa Inggris.
Walaupun jumlah kosa kata yang dimiliki banyak pada suatu waktu, namun
jika tidak digunakan/dipraktekkan maka akan lupa beberapa saat kemudian.
Oleh karena itu, gunakanlah kosa kata yang sudah dimiliki di berbagai
kesempatan.
IndoDic
E-dictionary (kamus Indonesia-Inggris yang dilengkapi dengan cara
pengucapan)
Dalam mengutarakan berita/kabar kepada seseorang ada caranya, bagaimana
cara mengutarakan berita yang baik dan bagaimana sebaiknya mengutarakan
berita yang kurang baik? Silahkan simak video dibawah ini.
Seri keempat dari Mr Duncan membahas mengenai idiom. Apakah idiom itu?
Idiom merupakan ungkapan atau kalimat yang memiliki arti yang sangat
dalam. Biasanya idiom digunakan sebagai cara untuk menasehati
orang.
Contoh Idiom dalam bahasa inggris :
- "Pot calling the kettle black" artinya seseorang (misal si 'a') yang
menyalahkan orang lain (misal si 'b') untuk kesalahan yang sama
yang dimiliki oleh orang tersebut (si 'a'). Jadi : si 'a'
menyalahkan si 'b' padahal si 'a' sendiri punya kesalahan tersebut.
- "Don't beat about the bush" artinya langsung pada tujuan, jangan
membuang waktu untuk menjelaskannya lagi.
- "All that glitters is not a gold" artinya tidak sama antara yang
dilihat dengan kenyataannya.
- "Easier said than done" artinya mudah kalau berbicara, prakteknya
nihil.
- "Waste not want not" artinya jika kita tidak memboroskan sesuatu, maka
sesuatu itu akan tetap ada pada kita.
- "Look before you leap" artinya periksalah kembali sebelum anda
melakukan sesuatu.
- "Don't judge the book by the cover" artinya jangan melihat
sesuatu/seseorang dari luarnya, mungkin saja kelihatannya baik,
padahal kenyataanya buruk.
- "Once bitten Twice shy" artinya jangan pernah melakukan kesalahan dua
kali, belajarlah dari kesalahan tersebut.
- "Back to the drawing board" artinya mulai dari awal lagi.
- "His bark is worse than his bite" artinya mungkin saja seseorang itu
kelihatannya jahat, padahal kenyataanya tidak.
- "Don't count your chickens before they have hatched" artinya jangan
selalu beranggapan bahwa sesuatu itu akan terjadi sesuai rencana.
- "Laugh all the way to the bank" artinya mendapatkan uang tanpa banyak
kerja.
- "Throw the baby out with the bathwater” artinya membersihkan/membuang
hal yang berguna seperti membuang sesuatu yang tak berguna pada saat
yg sama.
- "There are no flies on him (or her)" artinya seseorang yang dengan
jelas memiliki kecerdasan dan tidak mudah untuk di tipu/kelabui.
- "A penny saved is a penny gained” artinya walaupun sedikit yang
dilakukan tapi memiliki efek yang sangat besar.
Silahkan simak videonya.
Ada banyak cara untuk menyatakan "Terima kasih" dalam bahasa inggris.
Diantaranya :
1. "Thank you very much !".
2. "Thanks alot !".
3. "Cheers !".
4. "Ta very much !".
5. "Thanks a bundle !".
6. "You are too kind !".
7. "I’m very grateful !".
8. "I appreciate it !".
9. "Thanks ever so much !".
10. "I don’t know what to say !".
11. "I’m overwhelmed !".
12. "How can I ever repay you ?"
13. "I’m deeply indebted to you !".
14. "What can I say ?".
15. "You are the best !".
Bagaimana cara pengucapannya? Silahkan simak videonya :
Pada seri kedua Mr Duncan ini membahas aksen atau logat. Logat mana yang
sebaiknya digunakan? British accent? American accent? atau yang
mana?
Temukan jawabannya pada video berikut ini :
Mengapa kita belajar bahasa inggris? ungkapan dari Mr Duncan ini
mengawali seri pertama dari pelajaran bahasa inggrisnya. Dengan adanya internet juga perkembangan ekonomi global memerlukan
komunikasi antara satu pihak dengan lainnya dengan penggunaan
bahasa yang sama. Oleh karena itu bahasa inggris dipertimbangkan sebagai salah satu bahasa internasional.
Belajar bahasa apapun adalah sulit tak terkecuali bahasa inggris. Namun
Mr Duncan punya caranya tersendiri :
1. Belajar bahasa inggris perlu waktu dan kesabaran.
2. Pentingnya perbendaharaan kata, perlahan-lahan meningkat hari demi
hari.
3. Melihat bahasa inggris sebagai bagian dari tubuh anda, maksudnya ini
harus menjadi satu bagian dari keseharian hidup, praktek setiap
hari, berusaha kerja keras untuk bisa, sehingga ada ungkapan "no
pain.. no gain" (tidak ada kerja keras maka tidak akan dapat apa-apa).
4. Sikap mental dalam belajar bahasa inggris yang benar-benar kuat untuk
bisa, kemudian praktekan dan percaya diri.
5. Belajar bahasa inggris sebaiknya menjadi pengalaman yang
menyenangkan.
Dalam seri video pelajaran Mr Duncan ini disajikan dengan gaya yang
asyik dan menyenangkan.
Mudah-mudahan teman-teman yang melihat seri video ini menambah
pengalaman dalam belajar bahasa inggris. Amin.
Selamat menyaksikan.
[ESL Conversation] Dalam Bahasa Inggris, untuk mendapatkan informasi,
kita
dapat menggunakan kata sbb:
- How (Bagaimana)
- Why (Mengapa)
- Where (Dimana)
- When (Kapan)
- Who (Siapa)
- Which (Yang mana)
- What (Apa)
Silahkan simak percakapannya.
Idiom Lesson 7
1. to
point out ( to indicate )
untuk menandai (adanya)
2. to be
over ( to be finished, ended )
untuk;menjadi selesai, mengakhiri
3.
to be up ( to be ended - said only of time )
untuk;menjadi
diakhiri- [yang] yang dikatakan hanya waktu
4. on time ( exactly
at an appointed time, not late )
[yang] persisnya pada suatu
waktu ditetapkan, [yang] tidak terlambat
5. in time ( within or
sometime before an appointed time or a deadline, soon enough )
di
dalam atau sekali waktu [sebelum/di depan] suatu waktu ditetapkan atau
suatu batas waktu, cukup singkat
6. to get better, worse, etc (
to become better, worse, etc )
untuk menjadi lebih baik, lebih
buruk
7. to get sick, well, tired, busy, wet, etc ( to become
sick, well, tired, busy, wet, etc )
untuk menjadi sakit, sehat,
melelahkan, sibuk, basah, dll
8. had better ( it is advisable to,
it would be better to )
adalah sebaiknya untuk, [itu] akan
bersifat lebih baik untuk
9. would rather ( to prefer to always
followed by the base form of main verb in a sentence )
untuk
menyukai untuk selalu yang diikuti oleh format dasar [dari;ttg] kata
kerja utama di (dalam) suatu kalimat;hukuman
10. by the way (
incidentally, something else that one thinks of )
[yang]
kebetulan, hal lain yang satu itu berpikir tentang
11. to figure
out ( to calculate, to study carefully in order to understand )
untuk
mengkalkulasi, untuk belajar secara hati-hati dalam rangka memahami
1.
inside out – upside out down ( inside out means in a reverse position,
with the inner side turned toward the outside: upside down means in a
reverse position with the upper side turned toward the side )
di
dalam ke luar berarti di (dalam) suatu posisi kebalikan, dengan sisi
sebelah dalam [yang] diputar ke arah [yang] yang (di) luar: alat-alat
kacau-balau; terbalik; sungsang di (dalam) suatu kebalikan memposisikan
dengan sebelah atas [yang] diputar ke arah sisi
2. to fill in (
to supply what is missing )
untuk menyediakan apa [yang] adalah
yang hilang
3. to fill out ( to complete - said of forms )
[bagi/kepada]
[yang] lengkap- untuk yang dikatakan format
4. to take adventage
of ( to use an opportunity, also to impose upon or to profit at the
expense of another person )
untuk menggunakan suatu kesempatan,
juga untuk memperdayakan atau untuk beruntung atas biaya orang lain
5.
no matter ( regardless of )
tanpa keluyuran kembali untuk :
dengan mengabaikan
6. to take up ( begin to do or study )
mulai
bekerja atau belajar
7. to take ( something ) up with ( someone )
( to consult - generally with someone higher in position or authority )
untuk
berkonsultasi- biasanya dengan yang lebih tinggi seseorang di (dalam)
otoritas atau posisi
8. to take after ( to resemble a parent or
close relative )
untuk menyerupai suatu orangtua atau sanak
keluarga dekat
9. in the long run ( finally, after a long period
of time )
[yang] akhirnya, setelah suatu periode lame waktu
10.
out of ( note the following useful and special expressions with out of.
the usual meaning is away from a place or condition )
mencatat
ungkapan [yang] khusus dan bermanfaat berikut dengan ke luar dari.
maksud/arti yang umum adalah [men]jauh dari suatu kondisi atau tempat
11.
to run out of ( to exhaust the supply of )
untuk
melelahkan/menuntaskan persediaan
Idiom Lesson 14
1. to
eat in – to eat out ( to eat in means to eat at home: to eat out means
to eat in a restaurant )
makan di rumah - makan di luar rumah :
makan di rumah makan
2. to play tricks on ( to make someone the
victim of a trick or joke )
untuk membuat seseorang [adalah]
korban suatu muslihat atau lelucon
3. to look after ( to watch
over, take care of )
untuk menjaga, mengasuh
4. to feel
like ( to be inclined, have the desire to )
untuk;menjadi
ditundukkan, mempunyai keinginan untuk
5. once and for all ( in a
final manner, definitively )
di (dalam) suatu cara akhir, secara
pasti
6. to hear from ( to receive news from )
untuk
menerima kabar dari
7. to hear of ( to know about, to hear
mention of )
untuk memahami tentangnya, untuk dengar sebutan
8.
to make fun of ( to laugh at, joke about )
untuk menertawakan,
menganggap enteng
9. to come true ( to prove to be true or
correct )
untuk membuktikan untuk;menjadi benar atau benar
10.
as a matter of fact ( in fact, really )
sesungguhnya,
benar-benar
11. to have (one’s) way – to get (one’s) own way ( to
do or obtain what one wishes, especially againts opposition or contrary
advice )
ke lakukan atau memperoleh apa [yang] [satu/ orang]
berbagai keinginan , [yang] terutama againts oposisi atau nasihat
kontroversi
12. to look forward to ( to expect, anticipate,
usually pleasantly )
untuk harapkan, mengantisipasi, pada umumnya
senang
Idiom Lesson 16
1.
every so often – every now and then ( occasionally )
adakalanya
2.
to get along with ( to live or work harmoniously with )
untuk
[tinggal/hidup] atau bekerja dengan senonoh dengan
3. hard of
hearing ( partially deaf )
yang tuli secara parsial
4. to
let go ( to release )
ke pelepasan/release
5. to keep in
mind – to bear in mind ( not to forget, remember )
tidak untuk
melupakan, ingat
6. to run over ( to strike or pass over with a
moving vehicle )
untuk membentur atau mengabaikan dengan suatu
sarana (angkut) yang ber/gerakkan
7. to keep an eye on ( to
watch, guard carefully )
untuk mengamati, menjaga secara
hati-hati
8. to go off ( to explode, to leave suddenly )
untuk
meletus/marah, untuk me/tinggalkan tiba-tiba
9. to grow out of (
to outgrow, become too large and mature for )
untuk membesar,
menjadi [yang] terlalu besar dan mendewasakan untuk
10. to make
the best of ( to accept a bad situation cheerfully and to do the best
that one can under the circumstances )
untuk menerima suatu
situasi tidak baik [yang] dengan gembira dan berbuat yang terbaik yang
satu itu dapat dalam keadaan seperti ini
11. to cut off ( to
shorten by cutting the ends - also to terminate abruptly )
untuk
memendekkan dengan memotong akhir- juga untuk ber/mengakhiri dengan
kasar
12. to cut out ( to remove by cutting; to stop doing
something )
untuk memindahkan dengan memotong; untuk stop membuat
sesuatu (yang)
Idiom Lesson 17
1. to
blow out ( to explode, go flat - said generally of tires )
untuk
meletus/marah, pergi flat/kempes- [yang] yang dikatakan biasanya ban
2.
to shut off ( to stop something which runs, such as water, gas,
electrical current - similar to turn off )
untuk stop sesuatu
(yang) yang (mana) berlari, seperti air, gas, sekarang elektrik- serupa
untuk memadamkan
3. to shut up ( to close - also to be quite,
stop talking( used as a command, shut up is rude )
[bagi/kepada]
dekat- juga untuk;menjadi sunggung, perhentian [yang] berbicara( yang
digunakan sebagai suatu perintah, menutup tidak sopan)
4. have
got ( to have, to possess )
untuk mempunyai, untuk memiliki
5.
have got to ( do something; have to do something, must )
lakukan
sesuatu (yang); harus lakukan sesuatu (yang), harus
6. to keep
up with ( to maintain the same speed as )
untuk memelihara
kecepatan yang sama [sebagai/ketika]
7. to tell time ( to be able
to know the hour by looking at a watch or clock )
untuk;menjadi
mampu mengetahui jam [oleh/dengan] memperhatikan suatu jam atau arloji
8.
to turn down ( to reduce in brightness or volume; to reject )
untuk
mengurangi di (dalam) volume atau terang; untuk menolak
9.
fifty-fifty ( divided or split in two portions )
dipisah atau
yang dibagi di (dalam) dua porsi
10. to break in ( to adjust
throught usage something which ia new and stiff; to train a new employee
)
untuk melakukan penyesuaian throught pemakaian sesuatu (yang)
ia yang (mana) yang baru dan kaku; untuk melatih suatu karyawan baru
11.
to break into ( to enter by force )
untuk masuk dengan kekerasan
12.
above all ( mainly, especially )
sebagian besar, terutama
1. to do or go with ( to get along without,
to forego )
untuk mendapat/kan sepanjang tanpa, untuk
membatalkan
2. to watch out for (
to look out for, guard againts )
untuk memelihara,
pengawal againts
3. to be bound
to ( be certain to, sure to )
yakin untuk, pasti untuk
4. for sure ( for certain, without doubt )
untuk
pastinya, tak perlu dikhawatirkan lagi
5. to take ( someone ) for ( to mistake a person for someone
else )
untuk salah mengira seseorang untuk orang lain
6. to try out ( to test, use during a trial
period )
untuk menguji, menggunakan selama suatu masa
percobaan
7. to tear down ( to
demolish )
untuk merobohkan
8. to tear up ( to tear completely into small
pieces )
untuk mencabik dengan sepenuhnya ke dalam
potongan kecil
9. to cut up – to
break up – to chop up – to chew up, etc ( these forms are similar to
tear up, explained above. the all suggest an action of cutting,
breaking, or chopping something completely into many small pieces )
format
ini adalah serupa untuk merobek-robek, menerangkan di atas. semua
menyarankan suatu tindakan dalam memotong, mematahkan, atau cencang
sesuatu (yang) dengan sepenuhnya ke dalam banyak potongan kecil
10. to eat up – to clean up – to dress up –
to tie up, etc ( these forms are also similar to tear up, described
above. the particle up placed after a verb generally suggest an action
which is complete. thus to eat up something is to eat all of it. to
clean up is to clean throughly and completely ).
format
ini adalah juga serupa untuk merobek-robek, uraikan di atas.
partikel nsur/butir yang atas ditempatkan setelah suatu katakerja [yang]
biasanya menyarankan suatu tindakan [yang] yang mana [adalah] lengkap.
begitu untuk menghabiskan sesuatu (yang) akan makan semua dari itu.
untuk menyapu bersih akan membersihkan secara melalui/sampai dan dengan
sepenuhnya.