Negara Maju
Konsep Dasar Geografi menyangkut
lokasi di muka bumi pada hakikatnya mempelajari unsur-unsur diantaranya
lokasi dan tempat, interaksi manusia dengan lingkungannya, pergerakan /
mobilitas serta wilayah / regions. Unsur - unsur ini, bila
ditinjau dari kompleksitas ketatanegaraan dan perkembangan suatu negara,
maka dapat dibedakan menjadi dua kelompok yakni Negara Maju dan Negara
Berkembang.
Karakteristik Negara Maju
Menurut Bank Dunia (2005), karakteristik negara - negara maju,
sebagai berikut:
- Sebagian besar tatanan kehidupan sosial, politik dan ekonomi
yang relatif maju.
- Perekonomian negara biasanya banyak bergantung pada sektor
jasa / pelayanan dan industri manufaktur.
- Tingkat kelahiran bayi / pertumbuhan penduduk rendah.
- Secara umum penduduknya berpendidikan tinggi / memadai.
- Tingkat kesehatan dan harapan hidup relatif tinggi bagi warga
negaranya
I. TEORI KETERGANTUNGAN KLASIK
a. Andre Gunder frank
Menurut
Frank, ketrbelakangan bukan suatu kondisi alamiah dari sebuah
masyarakat. Bukan juga karena masyarakat itu kekurangan modal.
Keterbelakangan merupakan sebuah proses ekonomi, politik dan sosial yang
terjadi sebagai skibat globalisasi dari sistem kapitalisme.
Keterbelakangan di negara-negara pinggiran (negara satelit) adalah
akibat langsung dari terjadinya pembangunan di negara-negara pusat.
Dalam teorinya, Frank mengembangkan kembali konsep Prebisch tentang
negara-negara pusat dan pinggiran. Tetapi Frank lebih berbicara tentang
aspek politik dari hubungan ini. Pada teori Frank ada tiga komponen
utama, yaitu modal asing, pemerintah lokal di negara-negara satelit, dan
kaum burjuasinya.
Selain itu, bagi Frank masyarakat di
tengah-tengah negara satelit bukan lagi masyarakat feodal, karena kaum
bangsawan yang ada sudah berproduksi untuk pasar dunia. Para bangsawan
memang memperlakukan para petani dengan cara-cara feodal. Tetapi pada
tingkat internasional, mereka sudah menjadi kelompok kapitalis.
“bagi Frank keterbelakangan hanya bisa diatasi melalui revolusi, yaitu
revolusi yang melahirkan sistem sosialis”
b. Theotonio Dos Santos : Membantah Frank
Dalam
definisinya terungkap bahwa negara-negr pinggiran atau satelit pada
dasarnya hanya merupakan bayangan dari negara-negara pusat atau
metropolis. Dos santos menyatakan bahwa negara pinggiran atau satelit
juga bisa berkembang, meskipun perkembangan ini merupakan perkembangan
yang tergantung, perkembangan ikutan. Dia membedakan tiga bentuk
ketergantungan, yaitu :
• Ketergantunga kolonial
• Ketergantungan
finansial-industrial
• Ketergantungan teknologis-industrial
Negara-negara pinggiran, dalam usaha mengatasi keterbelakangannya
percaya bahwa bila mereka bisa melakukan industrialisasi di negerinya,
mereka bisa mengatasi persoalan yang ada. Persoalan tersebut antara lain
:
• Negara-negara pinggiran yang mau melakukan industrialisasi
membutuhkan valuta asing untuk mengimpor teknologi.
• Neraca
perdagangan internasional negara-negara pinggiran terus mengalami
defisit.
• Adanya monopoli teknologi dari negara-negara pusat membuat
negara-negara pinggiran harus membayang sewa bila mau meminjam
teknologi tersebut.
II.
MEMBANTAH TEORI KETERGANTUNGAN : INDUSTRIALISASI DI NEGARA BERKEMBANG
Salah satu kritik yang penting terhadap Teori Ketergantungan adalah
tentang kemungkinan pertumbuhan ekonomi melalui industrialisasi di
negara-negara pinggiran. Ketergantungan yang klasik di dasarkan pada
eksploitasi bahan mentah. Tetapi dengan berkembangnya teknologi,
produksi bisa dilakukan dimana saja, sementara perusahaan induk tidak
kehilangan kontrol terhadap teknologinya melalui sistem paten.
Oleh
karena itu, produksi dapat dilakukan di negara-negara pinggiran.
Apalagi karena kebijakan proteksi melalui bea masuk yang mahal dan
cara-cara lain membuat perusahaan-perusahaan ini harus menanamkan
modalnya di negara-negara tersebut supaya dapat merebut pasar dalam
negeri yang ada. Maka perusahaan multinasional ini menjadi pendorong dan
pelaku bagi terjadinya proses industrialisasi di negara-negar
pinggiran.
III. TEORI
KETERGANTUNGAN : KRITIK DAN POLEMIK SELANJUTNYA
Teori
pembangunan dari para ekonom liberal beranggapan bahwa keterbelakangan
akibat kekurangan modal. Sedangkan Teori Ketergantungan faktor
penyebabnya pada proses imperialisme dan neo-imperialisme yang menyedot
surplus modal yang terjadi di negara-negara pinggiran ke pusat. Dalam
teori ini terdapat pendapat yang berbeda dari Frank dan Dos Santos.
Kemudian Peter Evans dan Cardoso menguraikan lagi. Kritik dan polemic
sekitar Teori Ketergantungan.
1.
Kritik Packenham
Packenham menyebutkan kekuatan Teori
Ketergantungan:
1) Teori Ketergantungan menekankan aspek
internasional dari pembangunan nasional
2) Teori ini mempersoalkan
akibat politis luar negeri negara industri terhadap negara pinggiran.
3)
Membahas proses internal perubahan di negara pinggiran dengan
mengaitkannya pada politik luar negeri negara maju.
4) Menekankan
kegiatan sektor swasta dalam hubungannya dengan kegiatan perusahaan
multinasional
5) Membahas hubungan antar klas dalam negeri maupun
antar negara
6) Memberi kritik yang baik terhadap definisi yang ada
tentang pembangunan ekonomi.
Kemudian kelemahannya menurut Packenham
1)
Teori Ketergantungan hanya menyalahkan kapitalisme sebagai penyebab
ketergantungan
2) Konsep inti termasuk konsep ketergantungan kurang
didefinisikan secara jelas.
3) Ketergantungan didefinisikan sebagai
konsep dikotomi
4) Sedikit sekali dibicarakan tentang proses yang
memungkinkan sebuah negara bisa lepas dari ketergantungan.
5)
Ketergantungan selalu dianggap negatif
6) Otonomi dianggap selalu
baik
7) Teori Ketergantungan kurang membahas aspek psikologis dari
ketergantungan
8) Teori ini agak menyepelekan kekuatan dari
nasionalisme di Amerika Latin
9) Sangat menekankan konsep kepentingan
kelompok, klas dan negara
10) Teori Ketergantungan beranggapan bahwa
ada kepentingan negara pusat dan negara pinggiran.
11)
Ketidak-jelasan konsepnya sehingga tidak bisa diuji kebenarannya
12)
Terlalu meremehkan kebebasan bertindak dari para aktor politik negara
yang dikaji
13) Akibat-akibatdari ketergantungan kurang dikaji secara
rinci dan tajam
2. Penelitian
Chase-Dunn
Chase Dunn mengukur pengaruh investasi modal
asing dan ketergantungan pada utang berpengaruh pada pertumbuhan
ekonomi. Akibat dari pertumbuhan ekonomi yang negatif.
a) Akibat
investasi asing sumber-sumber alam di negara pinggiran jadi ahbis
b)
Produksi yang berorientasi ke luar negeri dan masuknya perusahaan
multinasional mengubah struktur ekonomi negara pinggiran
c) Hubungan
antara elite di negara pusat dan pinggiran mencegah terjadinya
pembangunan nasional
Investasi modal asing juga berakibat positif
bagi negara pinggiran yaitu
a) Modal asing langsung memproduksi
barang dan minimbulkan permintaan
b) Utang luar negeri membiayai
pembangunan
c) Terjadinya transfer teknologi
Dampak negatif dan
positif dari investasi asing dan ketergantungan pada utang luar negeri
terhadap pemerataan pendapatan melalui:
a) Kelompok elite di negara
pinggiran memperoleh pendapatan nasional lebih banyak
b) Modal asing
dan bantuan asing mengakibatkan kenaikan gaji bagi orang yang bekerja
diperusahaan asing
3.
Komentar Cardoso
Henrique Cardoso menyerang usaha
mengkuantifikasikan konsep ketergantungan. Dialog antara para ahli ilmu
sosial yang mau mengkualifikasikan masalah ketergantungan dan para ahli
ilmu sosial yang mau memahami gejala ketergantungan sebagai suatu proses
yang kompleks, yang hanya bisa dipahami melalui suatu deskripsi
gejalanya secara nyata dan melalui sebuah analisis yang bersifat
kualitatif.
A. Pendahuluan
1. Perkembangan
Globalisasi
Berikut pandangan-pandangan mengenai globalisasi:
-
globalisasi sebagai suatu proses social, proses sejrah, atau proses
alamiah yang akan membawa seluuh bangsa dan Negara di dunia semakin
terikat satu sama lain.
- Proses globalisasi akan membuat dunia
menjadi seragam
Ciri-ciri
semakin berkembangnya globalisasi
- Adanya sikap saling
ketergantungan antara satu negara dengan Negara lain terutama dibidang
ekonomi
- Meningkatnya masalah bersama misalkan pada bidang
lingkungan hidup.
- Berkembangnya barang-barang elektronik dan
komunikasi (TV, HP Radio Satelit, Internet)
- Peningkatan interaksi
cultural (kebudayaan) melalui perkembangan media massa (terutama TV,
berita, film, musik, dan olahraga internasional)
2. Pengaruh globalisasi di lingkungan sekitar
• Pengaruh Positif
- Kemajuan
dibidang komunikasi dan transportasi
- Meningkatnya perekonomian
masyarakat dalam suatu Negara
- Meluasnya pasar untuk produk dalam
negeri
- Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih
baik.
• Pengaruh Negatif
-
Gaya hidup bebas, narkoba dan kekerasan menjadi mudah masuk dalam
kehidupan masyarakat Indonesia.
- Masyarakat cenderung mementingkan
diri sendiri (individualistis)
- Masyarakat menjadi konsumtif karena
banyaknya barang yang dijual.
3.
Contoh Pengaruh globalisasi
i)
Gaya hidup
Gaya hidup tradisional semakin berkurang di zaman
globalisasi ini dan bahkan cenderung ditinggalkan. Masyararakat relative
lebih memilih menerapkan gaya hidup modern daripada gayahidup
tradisional.
ii) Makanan
Dengan
adanya globalisasi, masyarakat cenderung beralih mengkonsumsi makanan
cepat saji (fast food) yang pada dasarnya berasal dari luar.
iii) Pakaian
Pada dasarnya pakaian
merupakan bahan yang kita gunakan untuk menutup aurat dan melindungi
badan serta menjaga kesopanan. Pada era globalisasi ini pakaian
cenderung sebagai trend.
Geography in the News: ClassPress.net