Kekuatan Memberi
Written
by Andrie Wongso
Sebagai seorang manusia, ketika kita
membantu ada perasaan ingin dibalas.
Jika pada suatu hari nanti
kita dalam kesulitan maka kita berharap orang – orang yang telah kita
bantu bisa balik membantu kita. Tapi kenyataan tak seindah harapan.
Berikut adalah cerita mengenai Kekuatan Memberi, yang memberi kita suatu
pelajaran bahwa pemberian yang kita berikan sebaiknya dilakukan dengan
iklas.Ada seorang Saudagar yang terkenal baik hati dan sering memberi
bantuan kepada saudara dan teman yang minta tolong kepadanya. Suatu
hari, Saudagar itu mengalami kesulitan seolah menghadapi jalan buntu dan
butuh bantuan orang lain. Kemudian dia mendatangi semua teman dan
saudara yang dulu ditolongnya.
Tapi ternyata
tidak ada yang mau membantu. Bahkan saat dia bercerita tentang masalah
yang dihadapinya, mereka tidak peduli dan menganggap bahwa itu bukan
masalah mereka. Saudagar itu kecewa dan marah dengan kenyataan yang
dihadapinya. Dia tidak habis berpikir mengapa orang yang dulu merengek
dan minta bantuan kepadanya bahkan telah dibantunya, ternyata hanyalah
sekumpulan orang – orang yang tidak tahu bersyukur dan berterima kasih.
Saat ia membutuhkan bantuan, maka dia diperlakukan seperti itu. Semakin
memikirkan hal itu, maka semakin kecewa dan marahlah dia. Semua hal itu
makin mengganggunya. Saudagar itu menjadi sulit tidur, gampang marah dan
tidak bisa berpikir jernih.
Sampai berhari –
hari Saudagar itu menjalani kehidupan yang tidak bahagia seperti itu.
Akhirnya dia mendatangi orang bijak. Setelah mendengar cerita Saudagar
itu, Orang Bijak itu berkata bahwa kebaikan hati Saudagar itu kini
berakibat buruk karena merasa tidak bahagia, kecewa dan marah. Ini semua
karena Saudagar itu salah menilai orang lain. Saudagar itu terlalu
berharap banyak kepada orang yang dibantunya. Bahwa orang yang
dibantunya itu akan membalas budi.
Tapi
kenyataannya berbeda sekali. Lalu Orang Bijak itu berkata bahwa jika dia
ingin mendapat imbalan atas bantuan yang diberikannya, maka saat dia
membantu berilah pelajaran kepada mereka bagaimana cara berterimakasih
kepada Saudagar itu. Dan jika tidak ingin dikecewakan orang lain, maka
berilah bantuan tanpa mengharap imbalan apapun. Karena perbuatan baik
yang telah dilakukan jangan sampai dihilangkan dan dikotori maknanya
dengan keinginan untuk dibalas. Karena jika kita tidak mendapatkan
balasannya maka akan menimbulkan kekecewaan, kemarahan dan kebencian di
hati.
Saat orang lain memohon bantuan kita dan
kita menolong mereka, ada keinginan bahwa usaha kita itu suatu hari
nanti akan dibalas kala kita menemui kesulitan. Dan itu adalah hal yang
wajar terjadi dalam kehidupan ini. Orang yang berjiwa besar akan
berpikir bahwa membantu adalah membantu tanpa ada embel - embel
dibelakangnya. Jika kita salah menolong orang yang kita bantu, maka
instropeksi dan benahi diri kita sendiri. Masalah yang sedang kita
hadapi adalah tanggungjawab kita sendiri. Jadi kita tidak perlu
menyalahkan dan kecewa dengan orang yang tidak mau membantu kita.
Mimpi dan Berjuang
Tahun 1867 hidup seorang ahli tehnik kelahiran Jerman bernama Jhon
Augustus Roebling. Ia bermimpi membangun jembatan yang bisa
menghubungkan kota New York dan Long Island.
Impian Jhon tidak
mendapat dukungan, bahkan ditertawakan oleh banyak temannya. Mereka
menganggap proyek itu ide gila dan tidak mungkin diwujudkan di jaman
itu. Jhon hanya bisa berbagi impian dengan anaknya Washington Roebling.
Washington juga seorang ahli tehnik. Ayah dan anak itu berjuang bersama
untuk mewujudkan impian. Namun ketika proyek itu baru berjalan beberapa
bulan, kecelakaan merenggut nyawa Jhon Roebling. Sementara Washington,
walaupun selamat tetapi mengalami cedera parah di kepala yang
mempengaruhi motoriknya. Washington pun mengalami kelumpuhan total dan
ketidakmampuan berbicara. Namun keinginan Jhon untuk membuat jembatan
selalu berada dalam pikiran impian Washington.
Suatu
hari saat Washington berbaring tidak berdaya di tempat tidurnya, ia
melihat cahaya matahari melalui jendela kamarnya. Sinar yang menyilaukan
membuatnya memejamkan mata. Saat itu muncullah kesadaran bahwa hari ini
ia masih bisa menikmati indahnya kilau mentari. Artinya Tuhan masih
memberi waktu untuk berbuat sesuatu dan ia tidak boleh menyerah. Dengan
sekuat tenaga ia berkonsentrasi penuh untuk menggerakan satu jarinya.
Usaha yang dilakukannya berulang – ulang dengan penuh semagnat dan
konsentrasi penuh itu ternyata tidak sia – sia. Washington berhasil
menggerakkan jarinya perlahan – lahan. Gerakan jari – jarinya ini
menghasilkan kode berkomunikasi dengan istri Washington - Emily.
Perlahan – lahan Washington memberikan petunjuk kepada Emily untuk
melanjutkan pembuatan jembatan. Semua instruksi diberikan kepada Emily
yang dilanjutkan Emily kepada para pekerjanya yang setia membantu
mewujudkan impiannya. Hal tersebut dilakukan berulang – ulang dan
menghadapi kendala yang tidak sedikit jumlahnya. Butuh waktu panjang
untuk berjuang dengan semua sisa kekuatan dan ketegaran. Dan membutuhkan
waktu 13 tahun untuk mewudjukan impiannya. Akhirnya tahun 1883 jembatan
Brooklyn berdiri megah di New York, Amerika.
Cerita
diatas merupakan contoh nyata tentang kekuatan pikiran positif dan
perjuangan nyata. Mampu memegang erat mimpi dan berani mewujudkan apa
yang tidak mungkin menjadi mungkin. Betapa luar biasanya kekuatan
pikiran manusia. Dan kekuatan pikiran manusia juga yang membuat hidup
menjadi sengsara atau bahagia, gagal atau sukses, biasa – basa saja atau
luar biasa. Kalau mengikuti pikiran negatif, maka kehidupan kita akan
berisi hal yang negatif pula. Ini akan berimbas pada hidup yang penuh
dengan kecemasan, pasif, ketakutan dan kekurangan. Namun jika kita mampu
mengembangkan pikiran positif, optimis dan berpengharapan yang positif
serta memiliki komitmen tinggi dalam mewujudkan segala impiannya. Maka
hidup dengan pikiran positif seperti itu akan membuat kita hidup penuh
gairah setiap hari. Kita juga menjadi mahluk penuh syukur, gembira dan
membahagiakan. Pilihlah hidup dengan pola pikir positif. Dengan demikian
kita bisa hidup dengan kualitas positif sehingga bisa berguna bagi
hidup kita dan banyak orang.
Jangan Takut, Jangan Pernah Menyesal
Dalam hidup kita sering dihadapkan pada kondisi yang membuat kita
takut untuk maju dan menyesali keadaan hidup kita. Semua ini menghambat
kemajuan pada diri kita. Apa yang kita lakukan semua menjadi setengah –
setengah. Ilustrasi di bawah ini akan mencerahkan kita untuk meraih
kehidupan yang lebih baik lagi dimasa mendatang.Di sebuah dusun
terpencil tinggallah seorang pemuda yang ingin pergi mengembara ke
negeri orang untuk merubah nasib. Saat menjelang keberangkatan, muncul
dihatinya perasaan takut, cemas dan ragu. Untuk memantapkan tekadnya,
maka ia menghadap sesepuh marga untuk meminta petunjuk, meminta restu
dan berpamitan.
Sesepuh itu gembira mendengar niat pemuda itu
dan memberi petuah bahwa rahasia kehidupan n ini hanya terdiri dari dua
kata. Dan untuk sekarang sesepuh itu hanya akan memberikan dua kata
pertama dulu yaitu Jangan Takut.
30 tahun telah berlalu. Banyak
suka dan duka dijalaninya. Berbekal kata Jangan Takut, dia berjuang
penuh totalitas. Dan akhirnya, dia berhasil mengubah nasib. Namun dalam
keberhasilannya, dia merasa ada yang kurang sempurna dan disesalinya.
Maka ia pun kembalike desa untuk meminta sisa rahasia hidup yang
dijanjikan sesepuh kepadanya. Sayang sekali sesepuh itu sudah meninggal,
tapi dia meninggalkan sepucuk surat wasiat kepada pemuda itu, karena
dia tahu duatu hari nanti pemuda itu akan kembali untuk menagih tiga
kata bijak lainnya. Dalam surat itu ada tiga kata lagi yaitu Jangan
Pernah Menyesal. Selesai membaca itu spontan rasa menyesal yang
membebaninya lepas begitu saja.
Perasaanya menjadi ringan, plong
dan gembira. Sungguh berbobot kata Jangan Takut dan Jangan Pernah
Menyesal itu.
Kita juga membutuhkan lima kata bijak tadi. Jika
ingin menciptakan kehidupan yang lebih baik, mau mengubah harapan
menjadi kenyataan, maka kita membutuhkan kata bijak Jangan Takut. Kata
bijak ini mengandung motivasi yang melahirkan kemampuan untuk bertindak.
Jangan takut mempunyai cita – cita tinggi, jangan takut mencoba
memulai, jangan takut menerima tantangan, jangan takut memeras keringat
dan menanggung tanggung jawab yang lebih besar. Namun adakalanya hasil
perjuangan tidak sesuai keinginan, dimana perjuangan bisa gagal. Ini
bisa membuat kita diliputi rasa menyesal. Maka pada saat seperti ini,
tiga kata bijak lain Jangan Pernah Menyesal bisa menjadi kunci
kebangkitan kita. Buang jauh pikiran negatif. Penyesalan tidak akan
mengubah apapun, malah hanya menghambat langkah kita ke depan. Mampu
menerima hasil perjuangan apa adanya adalah Bijaksana, tapi mau tetap
bangkit dengan apa adanya kita hari ini adalah Luar Biasa. Selama kita
tetap berjuang memberikan yang terbaik dari yang kita miliki, apapun
hasilnya Sukses atau Gagal, yang pasti semangat berjuang itu memiliki
nilai kesuksesan tersendiri.
Sebuah Kesabaran
Written
by Arvan Pradiansyah
Sabar adalah kata yang sangat kuat. Dengan kesabaran maka akan
timbul kebajikan yang menjadi kunci kesuksesan, kenikmatan dan
kebahagiaan dalam hidup.
Sabar adalah kata yang sangat kuat.
Dengan kesabaran maka akan timbul kebajikan yang menjadi kunci
kesuksesan, kenikmatan dan kebahagiaan dalam hidup. Namun kita harus
mengetahui dan memahami terlebih dulu definisi dari SABAR sebelum kita
dapat menerapkan kesabaran dalam hidup kita. Ada 7 definisi sabar yang
dapat kita pahami, yaitu:
- Sabar adalah
menunda respon. Ketika kita mendengar sesuatu yang memicu kemarahan,
kita tidak langsung tersulut dengan hal itu. Kita coba untuk berhenti
sejenak untuk memberikan waktu kepada diri kita berpikir dan melakukan
langkah selanjutnya terkait dengan berita yang kita dengar atau hal yang
kita alami. Ketika kemarahan sudah mulai keluar ingatlah rumus SPP –
Stop Pikir Pilih.
- Sabar adalah menyatukan badan dan pikiran di
satu tempat. Artinya kita fokus dengan apa yang kita lakukan saat ini
dan sekarang juga. Karena seringnya yang kita alami adalah tubuh berada
di satu tempat dan pikiran kita berada di tempat lain. Mulai sekarang
cobalah untuk Be Here Now.
- Sabar adalah kata kerja aktif. Ketika
kita mengalami kegagalan bersabar memainkan peranannya. Teruslah
berusaha sampai berhasil. Agar tetap bisa bersabar, ketika kegagalan
melanda maka lakukan suatu usaha dengan cara lain yang berbeda.
- Sabar
adalah menyesuaikan kecepatan dan tempo berpikir kita dengan tempo
orang lain. Ketika kita bicara dengan anak atau orang yang temponya
lebih rendah dari kita misalnya, maka kita harus menyesuaikan dengan
mereka. Tempo dan kecepatan kita pun harus diturunkan agar selevel
dengan mereka.
- Sabar adalah menikmati prosesnya tanpa terganggu
dengan hasil akhir. Atasan sering meminta hasil dengan cepat, kita
diburu – buru untuk segera menyelesaikan tugas. Keadaan ini membuat kita
menjadi tertekan. Ketertekanan itu bisa diminimalisir dan dihilangkan
kala kita menjalani dan menikmati prosesnya. Bahkan hasilnya bisa lebih
memuaskan.
- Sabar adalah hidup selaras dengan hukum alam. Orang
sabar itu kriterianya ketika kita merasa tenang dan damai tapi dinamis.
Dimana kita bisa berjalan sesuai dengan ritme alam semesta. Ketika kita
mengerjakan sesuatu dengan masih grasa grusu, maka kita harus hening
sejenak dengan meditasi. Caranya adalah dengan fokus pada nafas kita.
Dan saat kita bisa fokus pada nafas kita tanpa ada gangguan lain dalam
pikiran kita, maka kita sudah masuk dalam tarian alam semesta.
- Sabar
adalah melakukan satu hal di satu waktu. Sering kan ketika kita makan
siang dengan teman, kita mendominasinya dengan obrolan dan mengabaikan
rasa dari makanan kita. Padahal ketika kita merasakan makanan itu, maka
kenikmatannya akan memberikan sensasi sabar yang luar biasa. Silakan
mencoba.
Mengapa Harus Menunggu
Written by Andrie Wongso
Manusia selalu dihadapkan pada banyak kesempatan. Manusia
juga selalu dipenuhi dengan banyak ide. Namun kenyataan hidup seringnya
malah membatasi manusia untuk meraih mimpi yang akhirnya membuat manusia
tidak bergerak kemana - mana. Padahal hidup adalah tindakan. Berikut
adalah ilustrasi cerita yang bisa menginspirasi kita untuk meraih apa
yang kita inginkan.Suatu hari seorang anak berusia 9 tahun membantu
ayahnya mengangkut batu bara demi mengumpulkan dana untuk kegiatan amal.
Di tengah kegiatan itu terjadilah kecelakaan yang akhirnya mengubah
kehidupannya. Kedua kaki anak itu terlindas kereta barang sehingga harus
diamputasi. Penderitaan panjang mewarnai kehidupannya setelah
kecelakaan itu. Berhari – hari bahkan berbulan – bulan dia harus
berjuang dari satu meja operasi ke meja operasi lainnya. Dan
menghabiskan jam – jam yang sangat menyakitkan. Namun anak itu tidak
pernah patah semangat. Dengan tegar anak itu menjalani semua rangakaian
operasi itu, hingga dokter mengijinkannya keluar dari rumah sakit dengan
menggunakan kursi roda.
Sekeluarnya dari rumah sakit, dia ingin
menguji fisiknya dengan belajar berenang. Pertama kali masuk air, dia
tenggelam sampai kedasar kolam. Pelatihnya sendiri harus menggunakan
jala untuk mengambilnya. Pelajaran mengapung terus dilakukannya setiap
hari. Lima bulan kemudian dia bisa berenang 52 kali panjang kolam renang
tanpa henti. Sejak saat itu, tidak ada lagi yang bisa menghalangi
keinginannya untuk melakukan kegiatan fisik layaknya orang bertubuh
normal. Kegiatan fisiknya dilanjutkan dengan kegiatan menyetir mobil,
mengikuti balapan dan berhasil menjadi atlet Gokart yang handal,
terkenal dan disegani.
Anak ini tinggal di dekat pantai. Karena
alasan inilah maka ia terinspirasi untuk menjadi penjaga pantai atau
Baywatch. Dan dia adalah satu – satunya manusia di dunia tanpa kaki yang
menjadi Baywatch. Selain berenang dan menyetir, anak usia 9 tahun yang
telah tumbuh menjadi pemuda ini juga belajar Taekwondo dan mendapat Dan
3. Olahraga atletik seperti lempar cakram, lempar lembing dan tolak
peluru diikutinya dan berhasil mengalungkan 35 medali.
Dengan
semua prestasi yang diraihnya, maka pemuda ini makin percaya diri.
Kepercayadirian inilah yang akhirnya membuatnya berani untuk membina
hubungan dengan seorang wanita, yang kemudian menjadi istrinya. Bersama
istrinya dia memperoleh 3 orang anak. Setelah menikah, pemuda ini
bersama istrinya istrinya menjadi pengusaha yang sukses. Dan berkat
prestasi dan keinginannya membantu orang lain agar tidak menyerah, maka
diapun menjadi seorang Motivator kelas dunia yang hebat. Pemuda itu
adalah Tony Christianson.
Tony mempunyai prinsip untuk bertindak
sekarang juga. Kecelakaan yang dialaminya telah mengasah karakter serta
hidupnya dalam beragam cara. Membantunya menyampaikan pesan kepada semua
orang yang mau belajar dan mengubah hidup mereka menjadi lebih baik.
Hidup
adalah tindakan. Sebuah cita – cita indah jika hanya menunggu tanpa
bertindak nyata maka yang ada hanya mayat cita - cita. Sebuah
perencanaan matang tanpa aksi hanya menyisakan coretan kosong. Tony
memberikan pelajaran jelas bahwa bagaimanapun keadaan fisik kita atau
betapapun jeleknya keadaan di luar kita, semuanya bisa diubah. Nothing
is impossible. Yang penting adalah jangan krisis mental. Dengan kekayaan
mental maka manusia bisa memulai dari apa adanya dia. Dan semua
perjuangannya diarahkan pada satu titik target besar yang punya bobot
besar dan bernilai. Dengan cara hidup kaya mental seperti itu, maka kita
pasti akan menyambut hari baru dengan penuh syukur, gembira dan
optimisme serta menciptakan sukses yang luar biasa.
Nasib Ada Di Genggaman Kita Sendiri
Dalam suatu masa, sering kita menyalahkan kondisi dan
lingkungan atas kesialan dan kegagalan yang menimpa kita. Selalu saja
ada alasan yang kita kemukakan, jika suatu keadaan tidak berjalan
seperti yang kita inginkan. Haruskah demikian ? Mari kita simak
ilustrasi di bawah ini mengenai pengalaman dua orang pemuda yang mencari
kebijakan hidup.Di sebuah desa, ada seorang tua yang sangat terkenal
karena kebijakannya. Suatu ketika ada dua pemuda yang penasaran atas
kebijakan orang tua tersebut. Mereka mendengar bahwa petuah dan wejangan
orang tua tersebut selalu manjur untuk mengatasi berbagai macam
persoalan hidup. Kedua pemuda itu selalu saling beradu argumentasi
mengenai kebenaran kabar itu.
Akhirnya mereka sepakat untuk
membuktikan kebenaran berita tersebut dengan mendatangi kediamannya.
Salah satu pemuda membawa sesuatu yang disembunyikan di belakang
badannya. Pemuda itu tidak mau orang tua tersebut tahu apa yang
dibawanya.
Setelah kedua pemuda itu bertemu dengan orang tua
tersebut, mereka mulai bertanya tentang hidup pada orang tua. Pertanyaan
itu juga muncul sekaligus untuk menguji kebijakan orang tua itu. Ketika
pertanyaan itu diajukan orang tua itu hanya tersenyum dan berkata bahwa
dia hanyalah orang tua biasa dan tidak bisa mengajarkan apapun pada
mereka berdua. Namun jika ada yang bertanya padanya, sebisa mungkin dia
akan menjawab pertanyaan itu.
Setelah mendengar jawaban itu,
pemuda yang menyembunyikan sesuatu di balik badannya itu mulai bertanya
kepada orangtua itu tentang kondisi burung yang ada dibalik badannya.
Apakah burung itu masih hidup atau sudah mati ?
Sejenak orang tua
itu menatap wajah pemuda itu dalam – dalam. Lalu orang tua itu
mengatakan bahwa mati atau hidupnya burung itu ada ditangannya. Karena
jika orang tua itu bilang bahwa burung itu hidup maka pemuda itu bisa
saja dengan mudah membunuh burung itu hingga mati. Sedangkan jika orang
tua itu bilang bahwa burung itu mati, maka pemuda itu akan dengan mudah
melepaskannya diangkasa. Orang tua itu kemudian melanjutkan bahwa
kehidupan manusia juga hampir sama dengan nasib burung itu. Nasib
sebenarnya ada dalam genggaman tangan kita sendiri. Melalui tangan kita
sendirilah nasib ini ditentukan.
Mendengar jawaban penuh makna
yang dikeluarkan orang tua itu, pemuda tadi langsung melepaskan burung
dalam genggamannya. Kemudian ia dan temannya segera meminta maaf, karena
telah lancang mencoba mengujinya. Setelah meminta maaf, mereka juga
meminta agar dapat belajar lebih banyak lagi mengenai ilmu tentang
kehidupan pada orang tua bijak itu.
Tuhan tidak akan menngubah
nasib suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri yang mengubahnya. Ini adalah
ajaran yang sangat mulia yang menjadi cermin bahwa sebenarnya kita
sendirilah yang menentukan nasib baik - buruk, senang – susah serta
gagal - sukses. Semua itu tergantung pada bagaimana kita menyikapi hidup
dan kehidupan. Maka marilah kita perkaya mental kita dengan terus
berjuang tanpa henti untuk menentukan nasib sendiri. Kita lepaskan
belenggu keinginan bergantung kepada orang lain dan menggantikannya
dengan tekad dan keyakinan diri, guna meraih sukses seperti yang
diinginkan.
Aktualisasi Diri
Seorang pemuda merasa tidak puas dengan pekerjaannya, entah
karena gajinya yang tidak sesuai keinginan atau karena karirnya yang
jalan di tempat. Untuk mengatasi hal tersebut pemuda itu terus berpindah
pekerjaan. Suatu hari pemuda itu bertemu dengan temannya yang kini
sudah menjabat sebagai direktur. Lalu ia mengeluhkan nasibnya yang tidak
juga berubah dan menanyakan resep sukses temannya hingga dapat menjadi
direktur di usia yang masih muda.
Teman si
pemuda itu lalu mengatakan bahwa dia tidak mempunyai rahasia sukses.
Yang ada hanyalah mengaktualisasi diri dan fokus pada kekuatan diri dan
berusaha mengurangi kelemahan yang ada. Kemudian dia juga menceritakan
pengalamannya. Sebelum ia menjabat sebagai direktur, ia juga mengalami
hal yang juga dirasakan oleh pemuda itu. Dia merasa jenuh dengan
pekerjaannya yang itu – itu juga dan berusaha keras untuk menanggulangi
rasa jenuh itu dengan berbagai cara. Sampai pada suatu hari, dia
menyadari bahwa dia mempunyai kelebihan di bidang penjualan. Akhirnya
dia memfokuskan diri pada bidang tersebut dengan terus belajar dan
belajar.
Mengganti pekerjaan dan pindah tempat kerja adalah
hal yang biasa terjadi, namun janganlah pindah kerja ini dijadikan suatu
ajang pelarian diri suatu masalah. Jika kita belum berhasil, yakinkan
diri bahwa itu bukan karena kita tidak mampu tapi karena kita belum
memaksimalkan semua kekuatan yang kita miliki. Jika kita mau
mengaktualisasikan diri dengan menggali kemampuan dalam diri terus
menerus, maka karir dipastikan akan meningkat lebih pesat dan kesuksesan
menanti kita disana. Manusia itu disadari atau tidak akan menuju ke
aktualisasi diri. Tapi kalau kita sadar dan lebih tahu bahwa kita
berproses pada aktualisasi diri maka kesadaran ini akan membawa pada
kemajuan.
Aktualisasi diri adalah bagaimana
kita mengembangkan kekuatan diri kita sendiri. Dan untuk mempraktekkan
aktualisasi diri diperlukan kesehatan dan kekayaan mental (kepercayaan
diri, disiplin, tanggung jawab, dan integritas), karena dengan ini semua
maka kita tahu mengenai kelebihan kita dan mampu mencapai apa yang
diinginkan.
Prasangka
Written
by Andrie Wongso
Berdasarkan wikipedia prasangka berarti membuat keputusan sebelum
mengetahui fakta yang relevan mengenai objek tersebut. Sebagai manusia
kita pasti suka berprasangka. Entah itu prasangka baik maupun buruk.
Namun sangat dianjurkan agar kita selalu berprasangka baik, agar
tercipta persahabatan dan perdamaian. Cuplikan cerita berikut ini adalah
akibat dari berprasangka buruk yaitu penyesalan.
Di suatu masa tinggalah seorang janda miskin bersama seorang
putrinya yang berusia 9 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Ibu
membuat kue dan menjualnya di pasar. Sementara sang anak, Putri, tidak
pernah bermanja – manja kepada ibunya karena hidup yang kekurangan itu.
Suatu
hari pada musim dingin, saat sang Ibu selesai membuat kue, beliau baru
tersadar ternyata keranjang yang biasa digunakannya untuk menjajakan
kuenya rusak berat. Lalu pergi Ibu itu keluar rumah untuk membeli
keranjang. Sebelumnya, Ibu meminta Putri untuk tetap tinggal di rumah
karena cuaca dingin. Sepulangnya dari membeli keranjang, Ibu kaget
karena pintu rumahnya terbuka tanpa ada Putri di dalamnya. Amarah Ibu
spontan memuncak. Dikiranya Putri tengah bermain bersama teman -
temannya. Setelah selesai menyusun kue di keranjang untuk dijual ke
pasar, Ibu lalu pergi. Dinginnya salju tidak menyurutkan tekadnya. Namun
kali ini Ibu mengunci pintu rumahnya. Itu dilakukannya sebagai hukuman
kepada Putri yang tidak mematuhi pesannya. Ibu berharap Putri akan kapok
setelah di hukum.
Sepulang dari pasar, mata Ibu jadi nanar saat
menemukan anaknya tergeletak kaku di depan pintu. Putri mati kedinginan.
Sambil menjerit histeris dan dengan susah payah, dipindahkannya Putri
kedalam rumah sambil berusaha membangunkannya. Diguncang – guncangkannya
Putri. Putri tetap diam tak bergerak sama sekali. Tiba – tiba dari
tangan Putri terjatuh sebuah bungkusan kecil berisi Biskuit dan secarik
kertas yang sudah rusak. Dengan tergesa – gesa Ibu memungut biskuit dan
tulisan Putri yang berantakan namun masih terbaca jelas.
“ Ibuku
tersayang...Ibu pasti lupa dengan hari istimewa ibu yah...Ini, Putri
membelikan biskuit kesukaan Ibu...Tapi sayang, karena uangnya tidak
cukup, jadi Putri belikan biskuitnya yang kecil saja...Putri juga minta
maaf ya Bu karena Putri melanggar pesan Ibu untuk tetap di
rumah..Selamat Ulang Tahun, Bu...Putri selalu sayang Ibu...”
Selesai
membaca tulisan itu, meledaklah tangisan Ibu.
Prasangka sering
mendatangkan petaka. Kalimat ini nampaknya cocok untuk menggambarkan
kisah di atas tadi. Penyesalan, biasanya datang menyusul di belakang.
Begitu banyak masalah di dunia muncul karena prasangka negatif. Maka
dibutuhkan kedewasaan dalam mengendalikan pikiran, agar kebiasaan
berprasangka tidak kita layani begitu saja. Hilangkan saja prasangka
buruk dan ganti dengan berpikir positif dan hati – hati. Dengan demikian
maka dimungkinkan hubungan yang harmonis dan membahagiakan antara kita
dan orang lain.
Daun di Musim Gugur
Setiap rutinitas yang kita kerjakan akan
menghasilkan kejenuhan jika kita tidak menikmatinya.
Dan kita
sering terjebak dalam situasi seperti itu, jenuh, bosan dan malas dengan
pekerjaan yang itu – itu juga. Ilustrasi Andrie Wongso dibawah ini,
semoga dapat kembali membangkitkan semangat kita untuk tetap bekerja
dengan sepenuh hati. Suatu pagi di sebuah musim gugur, nampak seorang
anak bekerja menyapu halaman luar sebuah asrama. Pohon rindang di
sekitar halaman itu nampak berguguran daunnya. Setiap hari anak muda itu
selalu bekerja rajin dan teliti untuk menyingkirkan dedaunan dari
halaman asrama itu, namun dedaunan dan ranting pohon rindang itu tetap
saja berguguran. Anak itu pun mengeluh dengan keadaan itu. Kemudian dia
termenung demi mencari cara untuk masalahnya itu. Tiba – tiba Kepala
Asrama yang melintas di depan halam itu menyapa anak muda tadi.
Dengan
santai dikatakanlah apa yang ada dalam benaknya mengenai dedaunan,
ranting dan halaman asrama. Kepala Asrama itu tersenyum mendengar
perkataan anak muda itu. Sekonyong – konyong Kepala Asrama memberikan
ide untuk menggoyangkan setiap pohon, agar daunnya jatuh lebih banyak.
Menurutnya dengan banyaknya daun yang gugur hari ini, maka besok halam
akan relatif bersih dedaunan dan ranting kering. Ide itu diterimanya
dengan semangat. Lalu dicobanyalah ide kepala asrama itu. Semua pohon
digoyang – goyangkannya, berharap bahwa besok dia bisa beristirahat
baeang sehari karena tidak perlu membersihkan halaman asrama.
Malam
harinya anak itu tidur dengan nyenyak dan puas. Ketika bangun keesokan
harinya, dengan cepat dia keluar kamar. Seketika harapannya berubah
kecewa ketika melihat ada daun di halaman asrama. Kepala Asrama
kebetulan ada disana dan melihat ulahnya. Kepala Asrama itu lalu berkata
bahwa musim gugur adalah fenomena alam. Bagaimanapun daun disapu
bersih, keesokan harinya akan tetap ada daun rontok untuk dibersihkan.
Kita
tidak bisa mengubah kondisi alam sesuai keinginan kita. Daun yang harus
rontok tidak bisa ditahan atau dipaksa rontok. Karena itu jangan kecewa
untuk harus bekerja setiap hari. Nikmatilah pekerjaan kita dengan hati
senang. Petuah bijak dari Kepala Asrama menjadi pelajaran hidup berarti
bagi anakitu. Segera setelah menyadari kekeliruan berpikirnya, anak itu
lalu menuju sapunya untuk kembali melakukan tugasnya. Menyapu.
Jika
kita bekerja dengan suasana hati yang tidak gembira, maka semua
pekerjaan yang kita lakukan akan terasa berat, mudah timbul perasaan
jenuh dan bosan. Ini semua akan mempengaruhi sikap kita dalam bekerja
yang hasilnya dalam pekerjaan kita akan mengecewakan.
Pepatah
Mandarin mengatakan “Selesaikan pekerjaan hari ini dengan sebaik –
baiknya karena besok masih ada pekerjaan baru yang harus diselesainkan”.
Kalau kita sudah mampu menikmati setiap pekerjaan dengan penuh
kesabaran dan tanggungjwab, maka setiap hari pasti menjadi hari kerja
yang menggembirakan. Dan setiap besok akan menjadi hari yang penuh
harapan dan menggairahkan. Mari kita cintai dan nikmati setiap pekerjaan
yang kita lakukan dengan semangat dan sukacita, maka hasil yang kita
dapatkan akan maksimal dan memuaskan.
Fokus Dan Nikmati Pekerjaanmu
Sering dalam kehidupan, kita berkeinginan untuk mengerjakan
pekerjaan sekaligus dan mengharapkan hasil memuaskan. Namun kenyataannya
justru kekecewaan luar biasa yang kita rasa.
Untuk
menghasilkan hal luar biasa kita harus fokus pada satu titik pekerjaan
dulu dan fokus pada apa yang menjadi kelebihan kita. Jika kita melakukan
pekerjaan dengan penuh cinta, konsentrasi dan keyakinan niscaya hasil
yang kita kerjakan akan memuaskan. Bahkan dampaknya bisa mengejutkan.
Dibawah
ini ada ilustrasi cerita yang akan memberikan pencerahan pada kita
mengenai fokus pada sesuatu.
Fokus Dan Nikmati
Pekerjaanmu
Ada seorang pianis yang sangat
piawai bermain piano. Kejuaraan telah bnayak dimenangkannya, tanpa
memperdulikan akan menang atau tidak. Pertunjukkan pun telah banyak
dilakukannya, tanpa memperdulikan apakah penontonnya sedikit atau
banyak.
Saat bermain piano wajahnya selalu
tampak berseri dan menikmati permainannya. Seakan disanalah letak
kebahagiannya. Suatu hari saat reuni dengan teman - temannya, seorang
teman bertanya padanya mengenai kebahagiaan dan kesenangannya bermain
piano tanpa sedih. Dia pun menjelaskan bahwa hidup harus dihadapi dengan
bahagia, senang dan senyum.
Lalu dia bernostalgia tentang
masa remajanya yang mempunyai banyak kegiatan. Mulai dari olahraga
sampai musik. Ambisinya saat itu hanyalah menang, menang dan menang.
Karena itu pianis itu rajin berlatih dan berusaha. Tapi karena terlalu
banyak kegiatan, maka dia tidak bisa berprestasi maksimal dan akhirnya
gagal. Kegagalan itu membuatnya kecewa dan frustasi pada diri sendiri.
Mulailah pianis itu kehilangan motivasi sehingga prestasi sekolah juga
jatuh.
Pianis itu bisa fokus pada apa yang
dilakukannya kini, berkat eksperimen sang ayah dengannya. Saat itu sang
ayah mengajaknya untuk mengumpulkan segenggam jagung dan sebuah corong
kecil. Telapak tangannya kemudian diminta untuk diletakkan dibawah
corong. Lalu meminta pianis itu untuk menangkap jagung itu. Sang ayah
menjatuhkan jagung itu satu persatu. Pianis itu pun menangkap jagung itu
satu persatu. Kemudian sang ayah melepas semua jagung kedalam corong.
Walhasil tidak ada satu jagung pun yang keluar dari corong karena lubang
corong yang kecil.
Kehidupan pun seperti itu.
Setiap pekerjaan harus dikerjakan satu – satu. Fokus dan konsentrasi.
Sehingga pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik dan maksimal. Kepuasan
dan kebahagiaan pun akan kita rasakan.
Saat Kita Harus Memilih
Sebagai manusia terkadang kita dihadapkan pada dua pilihan sulit.
Padahal itu mungkin adalah pilihan – pilihan yang membuka jalan pada
keinginan kita yang lain. Karena itu jangan sia –siakan pilihan dan
kesempatan yang datang.
Ambillah pilihan yang
benar – benar kita mampu lakukan dan paling dekat dengan keinginan
kita. Terutama dalam dunia pekerjaan kita harus berani memutuskan
pekerjaan apa yang akan kita geluti karena kecintaan biar kita bisa
fokus dan sukses.
Dibawah ini adalah ilustrasi
cerita mengenai saat – saat kita memilih.
Suatu hari ada
bencana banjir di sebuah kota yang menghancurkan kota tersebut. Banyak
kerugian harta dan nyawa yang disebabkan olehnya. Diantara korban
bencana terdapat pemuda yang berhasil menyelamatkan istrinya tapi tidak
berhasil menyelamatkan anak balitanya terseret arus. Atas kejadian itu
terjadi silang pendapat antara penduduk yang selamat bahwa tindakannya
menyelamatkan istrinya terlebih dahulu adalah hebat dan benar, karena
urusan anak bisa dibuat lagi. Namun di lain pihak pemuda itu disalahkan
karena membiarkan anaknya terseret arus. Anak adalah titipan Tuhan yang
harus dipelihara, sementara istri bisa dicari lagi.
Namun
demikian masyarakat ingin tahu lebih jauh alasan mengapa pemuda
tersebut menyelamatkan istrinya terlebih dulu. Lalu pemuda itu
mengutarakan alasan penyelamatan istrinya terlebih dulu. Menurutnya saat
itu air datang tiba – tiba dan pemuda itu terlempar arus air yang
deras. Pemuda itu tidak mempunyai kesempatan untuk menentukan pilihan
antara menolong istri atau anaknya terlebih dulu. Waktu itu posisi
istrinya paling dekat dengannya, maka istrinya ditolong lebih dulu.
Ketika menoleh ke arah anaknya berada, arus telah membawanya pergi dan
sulit dijangkau. Nah jika saat itu pemuda itu mencoba untuk
menyelamatkan mereka berdua, kemungkinan malah pemuda itu akan
kehilangan dua orang yang dicintainya.
Bersyukur dan Berjuang
Alkisah di beranda sebuah rumah mewah tampaklah seorang anak yang
sedang berbincang dengan anaknya. Anak itu bercerita bahwa dulu
kehidupan nenek dan kakeknya sangat miskin dan tidak punya uang untuk
menyekolahkan ayah, sehingga ayah harus membantu meningkatkan ekonomi
keluarga dengan berjualan kue ke pasar – pasar.
Lalu
ia bertanya ’apakah ayah pernah menyesali masa lalu yang serba
kekurangan, sekolah rendah dan hidup dalam kesusahan?’ pada ayahnya.
Ayah
anak itupun menjawab tidak menyesal dengan semua yang telah dialaminya
dan tidak akan menukar masa lalu itu. Malah ayah bersyukur, karena
dengan penderitaan maka ia punya semangat untuk belajar dan bekerja,
berjuang dan belajar lagi hingga bisa berhasil seperti saat ini.
Mendengar
cerita ayahnya, anak itu lalu beranggapan bahwa dia tidak akan sesukses
ayahnya, karena sekarang dia menjalani kehidupan yang menyenangkan dan
tidak sesusah ayahnya. Malahan ayahnya meminta anak muda itu untuk
meneruskan sekolah sampai tingkat S2 dan menguasai bahasa Inggris,
Perancis, Mandarin dan IT.
Ayahnya berkata
bahwa kita tidak bisa memilih hidup, karena itu apapun yang terjadi
dalam kehidupan kita sekarang harus kita syukuri.
Dari
penderitaan yang telah dilaluinya sang ayah belajar mengenai arti
keindahan dan nilai kehidupan. Namun yang jelas dalam kehidupan ini ada
hukum perubahan yang berlaku. Manusia bisa mengubah keadan jika mau
belajar, berusaha dan berjuang habis – habisan.
Tuhan
memberi kita segala kemampuan. Untuk itu gunakan sebaik - baiknya
sekarang juga entah kondisi kita miskin atau kaya. Niscaya semua usaha
kita diberkati dan kesuksesan pun akan datang. Doa diperkuat, dan
perkeraslah berusaha dan belajar.
Pikiran
manusia tidak mungkin menganalisa rahasia kebesaran Tuhan. Manusia tidak
bisa memilih kehidupannya. Jika kita lahir di keluarga kaya syukurilah
dengan hidup penuh semangat dan bersahaja. Jika kita lahir di keluarga
kurang mampu, tetaplah bersyukur dan belajar serta berikhtiar lebih
keras untuk mendapatkan kehidupan lebih baik. Selama kita bisa bekerja
dengan baik dan benar juga halal, yakinlah Tuhan beserta kita.
Rahasia Kesuksesan
Di suatu pedesaan tinggalah seorang petani jagung yang sukses
mengelola perkebunan. Petani jagung ini bukan hanya menghasilkan butir
jagung dengan kualitas prima tapi juga dengan hasil panen berlimpah.
Atas apa yang dilakukannya itu, petani tersebut sering mendapatkan
penghargaan tertinggi baik dari pemerintah maupun dari masyarakat.
Petani
itu dianggap telah menjadi pelopor kemajuan ekonomi masyarakat
setempat. Keberhasilan petani ini tidak hanya diperuntukkan bagi
keluarganya saja tapi juga untuk masyarakat sekitar. Ini terlihat dari
apa yang sering dilakukannya yaitu dengan memberikan bibit jagung
berkualitas dan mengajarkan mereka cara bercocok tanam yang baik. Hal
itu membuat petani di lingkungan petani jagung itu hidup sejahtera.
Akibatnya perekonomian daerah itu meningkat tajam dan berlimpah.
Jika
dia ditanya mengenai resep kesuksesannya, petani itu akan berkata bahwa
resepnya sederhana saja yaitu dengan hanya membagi – bagikan bibit
jagung unggul kepada tetangga – tetangga sekitarnya. Ini dilakukannya
untuk mengelola alam dengan sebaik – baiknya, yakni berusaha terus
menerus menghasilkan biji jagung yang unggul, manis, besar, sehat dan
hasil panen berlimpah.
Ini dikaitkannya dengan
pelajaran saat di SD dulu dimana pembuahan pada tanaman akan terjadi
jika putik bertemu serbuk sari dengan perantara angin. Dan ini sesuai
dengan hukum alam. Artinya sebaik apapun jagung di kebun kita baik tapi
kalau jagung tetangga kita buruk kualitasnya maka akan berpengaruh pada
hasil jagung di kebun sendiri. Jadi untuk hasil jagung yang baik maka
berikanlah juga bibit jagung yang baik pada kebun sekitar. Menolong
tetangga dan orang lain berarti juga menolong diri sendiri.
Tidak
ada sukses sejati diraih tanpa keterlibatan orang lain yang membantu
terjadinya sukses. Sebuah sukses membutuhkan orang lain dengan kemampuan
memunculkan dan mengasah kepribadian yang menarik, jujur, tanggung
jawab, toleran serta siap membina hubungan baik dengan orang lain.
Sesungguhnya setiap orang adalah tanah yang subur yang perlu kita tanami
dengan bibit yang juga unggul dan dipelihara
dengan
baik layaknya bibit jagung yang ditanam di tanah yang subur. Jika yang
kita tanam adalah perhatian, layanan, bantuan dan hal positif lainnya
maka kita pasti akan memetik hasil yang positif pula. Jika kita menanam
bibit yang baik minimal kita telah menjadi manusia yang baik dan
maksimalnya kita mendapat timbal balik secara langsung ataupun tidak.
Bahkan terkadang hasilnya bisa mengejutkan kita.
Kelinci Si Penakut
Manusia adalah mahluk sosial yang hidup saling bergantung satu
sama lain. Walaupun ide hidup saling tolong menolong ini menyenangkan,
namun sesungguhnya banyak konflik terjadi disana jika pengharapan kita
tidak terpenuhi oleh lingkungan kita.
Setiap
manusia mempunyai masalah. Masalah ini akan semakin besar kala kita
mulai membandingkajn diri kita dengan hal yang jauh lebih besar.
Kita
istimewa dan berhak mendapatkan kesuksesan apapun yang terjadi. Untuk
itu mari kita simak ilustrasi cerita di bawah ini, agar kita tetap
semangat menghadapi segala kemungkinan yang ada.
Sejak dulu
kelinci dikenal sebagai hewan bernyali kecil. Mereka sering ketakutan
tanpa sebab jelas. Seringkali mereka menyingkir sesegera mungkin jika
keamanannya terancam.
Suatu hari nampaklah sekelompok kelinci
tengah berkumpul di tepian sungai. Mereka berkeluh kesah meratapi nyali
mereka yang kecil, mengeluh kehidupan mereka yang selalu dibayangi
marabahaya. Semakin dalam mereka mengobrol, mereka pun semakin sedih dan
ketakutan memikirkan nasib mereka sendiri. Alangkah malangnya terlahir
sebagai kelinci. Mau lebih kuat tidak punya tenaga, ingin terbang tidak
punya sayap. Setiap hari selalu ketakutan karena terganggu oleh telinga
panjang mereka yang tajam pendengarannya. Sehingga matanya yang berwarna
merahpun semakin merah saja. Mereka merasa hidup ini tidak ada artinya.
Daripada hidup menderita dan terus menerus dihantui ketakutan mereka
pun berpikir untuk mati saja.
Keputusan bunuh diri masal pun
diambil. Mereka akan bersama – sama bunuh diri dengan melompat dari
tebing tinggi yang curam. Namun ketika mereka melewati pinggir sungai,
terlihat ada katak yang terkejut melihat kelinci yang berjumlah banyak.
Katak ketakutan melihat pemandangan itu. Katak pun melarikan diri dengan
melompat ke dalam sungai.
Kelinci sering sekali melihat katak
melompat ke dalam air dan mereka tidak mempedulikannya. Tapi
pemandangan yang baru dilihatnya sungguh lain. Diantara sejumlah kelinci
itu ada seekor kelinci yang sadar. Akhirnya kelinci itu menghimbau
rekan kelinci lainnya untuk menghentikan tindakan mereka untuk bunuh
diri. Karena mereka bukan satu – satunya jenis mahluk yang bernyali
kecil. Masih ada katak yang nyalinya jauh lebih kecil dibanding mereka.
Hal ini terbukti dengan larinya katak begitu melihat gerombolan
kelinci.
Mendengar perkataan kelinci itu, rekan kelinci lain
akhirnya terbuka pikirannya. Tiba – tiba seolah tumbuh tunas keberanian
di hati mereka. Dengan riang gembira mereka pun saling membesarkan diri
satu sama lain. Kelompok kelinci itu pun kembali pulang dan melupakan
niat untuk bunuh diri.
Saat keberuntungan tidak
memihak kepada kita, janganlah kita suka meratapi nasib yang dirundung
malang seakan kita mahluk paling menderita di bumi ini. Lihatlah
sekeliling kita. Masih banyak yang nasibnya kurang beruntung dibanding
kita. Jika mereka hidup dalam kekuatan dan mampu menjalani semua itu
dengan tegar dan tetap berjuang, lalu kenapa kita tidak. Apapun keadaan
hidup kita hari ini, jalani dengan optimis dan aktif. Nasib tidak akan
berubah tanpa manusia itu sendiri yang merubahnya. Karena sesungguhnya
sukses adalah hak semua orang yang mau berjuang dengan sungguh –
sungguh.
Manusia selalu berada dalam keadaan
bergairah, senang, sedih dan susah. Namun semua itu tergantung kembali
pada saluran mental itu sendiri. Daripada mati sebagai pengecut lebih
baik hidup sebagai ksatria. Setiap orang sebenarnya punya kemampuan
menghadapi masalah. Dan penyelesaian masalah itu bukanlah dengan
mengeluh. Karena mengeluh bisa menyebabkan depresi yang akhirnya membuat
kita lupa bahwa kita manusia mempunyai kekuatan mengubah hidup.
Kekuatan Memberi
Yang menjadikan kita manusia adalah sifat kita yang tidak bisa
hidup sendiri. Kita selalu membutuhkan orang lain dalam segala aspek
kehidupan kita. Kadang kita harus dibantu jika kita sedang kesulitan,
atau kita yang membantu orang lain jika mereka yang membutuhkan kita.
Masalah
diatas bisa kita lihat pada kisah seorang saudagar yang sering sekali
membantu teman dan saudaranya. Satu saat ketika dia menghadapi kesulitan
tidak ada yang mau membantunya, padahal dia selalu membantu orang lain.
Saudagar itu tidak terima dengan keadaan ini. Maka suatu hari dia
mendatangi seorang bijak dan menceritakan pengalamannya.
Orang
bijak itu lalu berkata bahwa ketika kita memberikan bantuan sebaiknya
tidak mengharapkan pamrih. Bantu saja dengan ikhlas tanpa harus
menanyakan akan bantuan yang kita berikan padanya. Bahkan sebaiknya kita
harus memberi pelajaran kepara orang yang telah kita bantu agar dia
mengerti.
Namun demikian jika kita memberikan bantuan juga
harus realistis, jangan terlalu memaksa karena nanti malah akan
menyusahkan diri sendiri. Selain itu memberikan bantuan juga tidak harus
selalu dalam bentuk materi. Bantuan dukungan dan doa juga bisa kita
berikan. Satu hal yang harus diingat bahwa kekuatan memberi memiliki
dampak yang sangat dahsyat bagi keberhasilan kita ke depan.
Yang Utama Adalah Praktek
Teori…teori dan teori nampaknya sudah menjadi santapan kita
sehari – hari. Teori berbisnis, teori berbicara di muka umum, teori
memenangkan hati mertua, dan banyak teori lainnya. Namun jika teori itu
hanya untuk memenuhi otak kita maka itu semua tidak akan berguna. Teori
akan menjadi berarti kala dipraktekkan.
Kisah
dibawah ini akan menjadi inspirasi kita mengenai teori dan praktek yang
seringkali tidak berimbang dalam kehidupan kita.
Suatu
hari ada seorang pengusaha sabun yang baru pulang. Di tengah perjalanan
pengusaha itu melihat seorang ibu yang sedang bersedih karena tasnya
dijambret. Pengusaha itu lalu memandang sejenak dengan prihatin lalu
melanjutkan perjalanannya.
Kemudian tak jauh
dari kejadian tadi dia melihat sekelompok orang tengah memukuli pemuda
yang hendak mencuri motor di tempat parkir. Melihat semua peristiwa
tidak menyenangkan itu pengusaha sabun itu pun merenung. Mengapa
kejahatan ada dimana mana dan dari hari ke hari semakin banyak. Padahal
sejak dulu ada agama, guru dan pemuka agama yang mengajarkan kebaikan
dan nilai moral yang benar. Tapi mengapa masih begitu banyak kejahatan
yang dilakukan seakan tidak ada agama dan guru agama.
Karena
penasaran pengusaha itu langsung menemui pemuka agama yang sedang
menonton bola di pinggir lapangan. Sambil turut memperhatikan
pertandingan, pengusaha itu bertanya tentang apa yang baru saja
dilihatnya yaitu penyiksaan, kejahatan, kekerasan, ketidakadilan dan
berbagai kondisi jelek lainnya.
Terus untuk apa
banyak agama dan guru agama yang mengajarkan kebaikan sejak dulu kala.
Sebelum sempat menjawab dari lapangan terdengar suara anak – anak
tertawa gembira sambil berguling – guling di kubangan lumpur yang kotor.
Lalu pemuka agama itu menunjukkan padanya bahwa pengusaha yang membuat
sabun juga percuma karena toh anak anak itu tetap kotor. Pengusaha
membela diri dengan mengatakan bahwa kotornya anak – anak itu bukan
salahnya.
Anak – anak itu akan bersih jika
mandi dengan memakai sabun. Pemuka agama itu lalu berkata bahwa begitu
jug dengan agama. Sebaik dan sebenar apapun pelajaran yang diberikan
dari agama itu jika tidak dipraktekkan dan dimanfaatkan dengan baik dan
benar oleh manusia maka akan sia – sia belaka. Jadi ajaran agama dan
pemuka agama Tidak bisa disalahkan.
Hidup
bukanlah teori. Hidup adalah praktek. Dalam pelajaran agama apapun dam
dimanapun jika manusia tidak bisa mempraktekkan ajaran yang dianutnya
apalagi menyimpang dalam prakteknya maka itu adalah kesalahan manusia
itu sendiri dan akan mendatangkan kesulitan hidup untuk manusia itu
sendiri serta merugikan orang lain. Sama halnya dalam dunia bisinis,
jika hanya mengumpulkan teori sukses tapi tidak dipraktekkan maka
hasilnya nihil. Jika kita belajar dan praktek terus menerus maka kita
akan mendapat kemajuan seperti yang kita harapkan.
Pemimpin Tambur
Banyak orang ingin menjadi pemimpin. Karena anggapan orang
mengenai pemimpin adalah tinggal perintah. Apakah benar demikian ? Mari
kita simak ilustrasi cerita berikut ini mengenai seorang Pemimpin
Tambur.
Suatu hari di suatu masa di satu daerah
akan diadakan lomba Mendayung Perahu Naga. Tanpa diduga panitia,
peserta lomba mendayung ini membludak. Akhirnya untuk mendapatkan
anggota tim dayung perahu naga yang terbaik, maka panitia melakukan
beberapa kali tes. Terpilihlah beberapa orang yang akan mewakili daerah
itu ke berbagai kejuaraan Mendayung Perahu Naga. Mereka yang terpilih
dilatih oleh pelatih nasional terbaik dengan tekun. Kemudian dipilihlah
siapa yang mendayung dan siapa yang memukul tambur dan siapa yang
menjadi cadangan.
Setelah semua anggota tim
mendapatkan posisinya, ada seorang pemuda yang terpilih menjadi pemukul
tambur kurang puas dengan tugas yang diberikan padanya. Pemuda itu
bertanya pada diri sendiri mengapa dia malah dijadikan pemukul tambur
dan bukannya pendayung seperti yang diinginkannya. Apakah kemampuannya
mendayung tidak dianggap oleh pelatih atau pelatih tidak suka jika
dirinya jadi mempermalukan pemuda itu.
Akibatnya
pemuda itu setengah hati saja memukul tambur. Pelatih rupanya melihat
kemunduran itu. Karena memang prestasi dan semangat anak didiknya mulai
turun. Suatu sore pelatih mengajak ngobrol pemuda itu. Ditanyakanlah
mengapa prestasi pemuda itu menurun. Lalu pemuda itu pun menceritakan
apa yang menghimpit hatinya. Pemuda itu menceritakan ketidakpuasannya
atas posisi pemukul tambur yang dipercayakan padanya. Karena menurutnya
dia bisa melakukan lebih dari sekedar memukul tambur untuk kemenangan
timnya. Pelatih bijak itu lalu berkata bahwa pemukul tambur itu
mempunyai dua tugas utama yaitu menyamakan waktu mendayung agar irama
pukulan tambur tetap sehingga dapat menjaga kekompakan tim.
Kompak
berarti perahu akan melaju dengan cepat diatas air. Tugas kedua adalah
menyemangati anggota tim untuk mengayuh perahu dengan lebih kuat. Dan
jika pendayung tampak lelah maka pemukul tambur harus lebih keras
memukul tamburnya untuk memacu semangat pendayung. Setiap orang dalam
perahu wajib mematuhi irama pukulan tambur. Karena itu seorang pemukul
tambur disebut sebagai pemimpin.
Mendengar
cerita itu terbukalah pandangan pemuda itu akan seorang pemukul tambur.
Demikian
juga dalam kehidupan, tugas pemimpin adalah memberikan visi yang jelas
dan mengarahkan, membimbing serta mendorong seluruh anggota yang
dipimpinnya untuk mengikuti irama yang diciptakannya. Pemimpin adalah
motivator. Jika dia melihat anak buahnya lelah menjalankan visinya, maka
pemimpin akan mendorong semangat mereka agar kembali bergairah.
Sesungguhnya setiap orang adalah pemimpin minimal bagi dirinya sendiri,
karena jika kita tidak mampu memimpin diri kita sendiri bagaimana kita
mungkin memimpin orang lain.
Mari kita pukul
tambur kita masing – masing agar kita bisa menjadi manusia efektif luar
biasa yang bisa berguna untuk orang lain juga.
Ilmu Memancing
Memberikan sesuatu untuk sebagian orang sangat sulit untuk
dilakukan. Karena mereka beranggapan bahwa dengan memberi maka mereka
akan semakin berkurang. Namun apakah demikian adanya ?
Mari
kita simak kisah berikut ini untuk mengubah sudut pandang kita mengenai
memberi dan kekurangan.
Alkisah di tepi sungai
tampak beberapa orang yang sedang asyik memancing. Diantara sekian
banyak orang yang sedang memancing ada dua orang yang terkenal karena
kepandaiannya memancing. Penduduk sekitar pemancingan itu juga mengagumi
mereka dan ingin berguru pada mereka.
Suatu
hari sekelompok anak muda mendatangi kedua pemancing itu. Mereka ingin
berguru pada mereka. Saat tahu maksud kedatangan pemuda itu, salah
seorang pemancing itu diam – diam pergi sambil menggerutu. Intinya
pemancing itu tidak ingin berbagi ilmu, dia merasa lebih baik
berkonsentrasi untuk mendapatkan ikan yang lebih banyak lagi. Namun
pemancing lainnya dengan ramah membalas sapa anak muda itu dan dengan
senang hati mengajarkan ilmu memancing pada pemuda itu. Akhirnya tiap
hari mereka pun belajar tehnik memancing, berlatih konsentrasi dan
lainnya.
Karena gembira dengan ilmu yang
didapat maka mereka bersepakat untuk menyisihkan satu ekor ikan setiap
mereka mendapatkan 10 ekor ikan untuk guru mereka sebagai tanda terima
kasih berkat kemurahan hati karena telah mau berbagi ilmu.
Dengan
pemberian murid – muridnya maka di kemudian hari pemancing tersebut
tidak perlu lagi memancing setiap hari. Dan ikan yang disisihkan
muridnya ternyata mampu menunjang kehidupannya di sepanjang sisa
hidupnya. Namun berbeda dengan temannya yang menyingkir ketika ada
sekelompok pemuda yang ingin belajar memancing, dia harus terus
memancing untuk menghidupi dirinya sendiri.
Apa yang dilakukan
oleh pemancing yang membagikan ilmunya adalah sama seperti nyala api
lilin. Walau lilin memberi api pada lilin yang lain, sinar lilin pemberi
tidak berkurang. Bahkan disaat sumbu lain menempel padanya maka saat
itulah api menyala lebih terang.
Dengan memberi
tidak ada sedikit pun yang berkurang. Guru memancing itu pun demikian,
semakin dia memberi maka semakin banyak keuntungan yang didapatnya.
Maka
bahagialah bagi mereka yang mau memberi tanpa mengharap balasan karena
hokum alam selalu memberi imbalan atas semua perbuatan baik tanpa kita
memintanya. Karena itu jika kita mendapat kesempatan untuk memberi maka
lakukanlah karena kita pasti akan mendapat sesuatu yang di luar dugaan
kita.
Hidup ini berproses jadi kita harus lentur karena tidak
mungkin kita hidup sendiri. Kita harus memberi, menolong, dan melayani
dengan ikhlas dan jadikan itu sebagai bagian hidup kita. Jika kita sudah
bisa melakukan itu semua maka hidup kita akan menjadi lebih enak,
nyaman dan bahagia.
SELAMAT MEMBERI
Cita-Cita dan Tindakan Nyata
Menunda adalah hal yang pastinya pernah kita lakukan. Dan gara –
gara menunda ini maka kehidupan kita bisa kacau dibuatnya. Bisa – bisa
apa yang kita impikan dan inginkan hanyalah sebatas khayalan saja.
Tentunya kita tidak mau seperti itu bukan ?
Untuk
itu marilah kita simak ilustrasi cerita berikut ini agar kita tergugah
untuk mewujudkan cita – cita kita menjadi nyata.
Di
sebuah tempat ada satu keluarga sederhana yang mempunyai anak laki –
laki. Anak laki – laki ini mempunyai cita – cita tinggi, namun menunggu
untuk mewujdukannya setelah selesai menempuh pendidikan. Anak laki –
laki ini ingin mempunyai mobil mewah. Dan dia merasa ketika dia
mempunyai mobil mewah itu maka hidupnya akan bahagia da dikagumi banyak
orang. Cita – cita dan impiannya yang ketinggian ini membuat sikapnya
jadi sombong, karena dia merasa akan kaya raya.
Selang
waktu berlalu, anak laki – laki ini telah berubah menjadi pemuda dan
telah juga menyelesaikan pendidikannya. Kemudian pemuda ini berjanji
pada orangtuanya bahwa dia akan mewujudkan impiannya mempunyai mobil
mewah jika sudah bekerja. Pekerjaan sudah didapat, orangtua pemuda itu
pun menanyakan kapan cita – citanya itu akan diwujudkan ? Pemuda terus
menunda dan memberikan alasan nanti jika dia sudah menemukan wanita yang
bisa mendampinginya. Terus dan terus saja pemuda itu menunda. Sampai
akhirnya pemuda itu pun berkata bahwa semua itu sudah terlambat dan
semua itu hanya angan – angan belaka. Dia sudah cukup senang menikmati
kehidupannya dengan angan dan khayalan kosong.
Cerita
diatas mungkin saja kita alami yaitu bercita – cita tinggi tapi tidak
bertindak dan terus menunda. Dan semua itu akan percuma saja. Kebiasaan
menunda akan membuat seseorang kehilangan gairah, arah, tujuan dan
berlari menjauh dari apa yang menjadi impiannya. Cita – cita hanya
impian Jika tidak direncanakan. Dan hanya akan menjadi bualan jika tidak
ada tindakan. Selama masih ada waktu gunakanlah untuk menyusun
kehidupan. JIka berani bermimpi berani jugalah untuk mewujudkannya.
Bertindak nyata berarti siap menghadapi apapun sampai impian kita
terwujud nyata, manis, indah dan membanggakan.
Kalo mimpi ga
cepet ditindak maka akan jadi [penmyakit dan ini akan menganggau
kehidupan kita. Penyalkit menunda bisa disembuhkan dengan kekuatan hati
dan sikap tegas.
Keyakinan dan Keputusan
Hidup kadang digoda oleh kebuntuan hidup yang membuat kita merasa
bahwa hidup ini datar saja dan hambar. Akibat dari rasa itu secara kita
melihat hidup ini jadi berat sekali. Ini bisa jadi karena kita tidak
mempunyai tujuan hidup.
Ilustrasi cerita
mengenai keputusaasaan hidup akibat tidak adanya tujuan dapat kita baca
dalam kisah beikut ini :
Ada seorang polisi
muda yang masuk bagian kriminal. Suatu hari terlibatlah polisi muda itu
dalam sebuah kejar mengejar dengan penjahat. Sialnya ketika hampir
berhasil menangkap buronan yng sudah lama diincar polisi itu, penjahat
tersebut berhasil memperdaya polisi dan merebut pistolnya kemudian
melepas tembakan. Peluru itu kemudian mengenai kaki dan mata sebelah
kanan polisi muda itu.
Dibawalah dia ke rumah
sakit untuk segera dioperasi. Setelah menjalani operasi dalam waktu
cukup lama, nyawanya pun berhasil diselamatkan. Namun sayang mata
kanannya buta dan kakinya pincang.
Berkat
keberanian, pengorbanan dan pengabdian yang luar biasa dia pun menerima
bintang jasa. Dan atas permintaan khusus dari komandan dia bisa kembali
bertugas. Dalam sebuah wawancara polisi muda itu ditanya mengenai tujuan
hidupnya setelah mengalami trauma pasca operasi. Polisi muda itu
mengatakan bahwa tujuan hidupnya adalah meringkus penjahat yang telah
mencelakainya dan membuat beban masyarakat. Sampai kapanpun dia akan
menangkap penjahat itu dengan kedua tangannya sendiri. Penjahat itu
harus menanggung akibat dari ulah yang dibuatnya sendiri.
Tibalah
masa penangkapan penjahat itu kembali. Setelah diintai dan berbagai
usaha berat dilakukan maka penjahat itu berhasil diringkus dan
dijebloskan ke penjara. Polisi muda itu kembali mendapat penghargaan.
Tujuannya untuk menangkap penjahat itu telah dipenuhi.
Setelah
sekian lama kemudian dia merasa ada kekosongan dalam hidupnya karena
tujuan terbesar dalam hidupnya telah terpenuhi. Suatu malam polisi muda
itu ditemukan telah tewas bunuh diri di kamarnya. Di sebelah jenazahnya
terdapatlah sepucuk surat yang berisi :
”Tujuan
terbesar hidupku sudah dipenuhi yaitu meringkus penjahat yang
melukaiku. Untuk beberapa saat ke depan aku aku tidak bisa menghadapi
kekosongan batin dan tidak bisa melanjutkan kehidupan dengan tubuh cacat
seperti ini, karena itu dengan ucapan terima kasih dan permintaan maaf
pada seluruh jajaran dan masyarakat, aku akhiri hidupku sampai disini ”.
Tekad
itu sangat penting bagi kehidupan seseorang. Orang yang mempunyai
tujuan dan hasrat yang menyala hidupnya akan lebih bergairah. Dan orang
seperti ini juga akan mampu menghadapi segala tantangan, cobaan dan
godaan. Sedangkan mereka yang kehilangan tujuan hidup akan lunglai
pulalah gairah hidupnya karena putus asa sehingga merasa dunia datar,
buntu dan gelap.
Maka itu mari kita songsong kehidupan dan
buatlah tujuan hidup yang menggairahkan. Sehingga kita akan selalu
mengisi hidup kita dengan optimis gembira dan penuh kesuksesan.
Bersyukurlah
atas apa yang kita hadapi saat ini. Hidup ini adalah tanggungjawab yang
harus kita jalani, jadi jalanilah dengan percikan indah yang berupa
tujuan hidup.
Beri Layanan Terbaik
Banyak cara yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk
memenangkan dunia bisnis. Cara – cara yang digunakan terkadang tidak
sesuai dengan kaidah bisnis.
Mungkin kita bisa
belajar pada pemilik toko dalam ilustrasi berikut ini mengenai
persaingan sehat dan pelayanan.
Suatu hari di
sebuah toko buku dan alat tulis yang sepi, datanglah pengunjung seorang
ibu paruh baya dengan membawa catatan ditangan. Kedatangan ibu ini
disambut ramah oleh karyawan toko. Ibu itupun membalas keramahan
karyawan toko sambil memberikan catatan barang yang akan dibelinya.
Karyawan itu lalu mencari barang dalam catatan sambil dibantu oleh ibu
itu. Karena barang yang dibutuhkan oleh ibu itu cukup banyak maka
pencarian pun memakan waktu lama.
Pemilik toko
melihat hal itu. Lalu mendekati mereka dan bertanya lalu ikut mencari
barang yang diperlukan dengan senang hati. Ternyata barang yang ada
dalam catatan itu tidak begitu lengkap. Maka pemilik toko itu meminta
maaf dan menyarankan agar ibu itu mencari sisa barangnya ke toko yang
ada di ujung jalan. Dan jika disana juga tidak ada barangnya maka
pemilik toko akan coba untuk memesankan barang yang diperlukan untuk
sang ibu.
Ibu ini terkesan dengan keramahan
pelayanan di toko itu dan berterimakasih atas pelayanan yang begitu
baiknya. Sebelum meninggalkan toko, Ibu itu bertanya mengenai apa yang
telah dilakukan oleh pemilik toko yang menyarankannya mencari barang di
toko lain yang menjual barang yang sama. Apakah pemilik toko tidak takut
tersaingi ?
Pemilik toko sama sekali tidak
khawatir dengan hal itu karena yang penting baginya adalah bisa
memberikan kepuasan pada pelanggan yang mencari barang di tokonya.
Sementara itu mengenai rejeki, jika itu memang menjadi jatahnya maka
tidak akan kemana – mana. Menurutnya jika pelanggan nyaman dengan
pelayanannya maka suatu hari pelanggan pasti akan berkunjung lagi jika
membutuhkan barang – barang yang ada di tokonya.
Bersaing
secara sehat adalah bersanding dengan pesaing sebagai tempat berkaca
untuk memperbaiki diri. Persaingan sebenarnya bukanlah dengan kompetitor
tapi dengan standar yang telah kita tetapkan sendiri. Dimulai dengan
keadaan yang ada sekarang ini dimana kita harus selalu berbenah dan
memperbaiki diri agar lebih baik dan baik lagi setiap hari.
If
better is possible good is not enough.
Apa yang paling besar
Di sebuah sekolah dasar sang Ibu Guru tengah memberikan suatu
pelajaran kepada murid – murid kelas satu. Lalu Ibu Guru itu bertanya
kepada murid – muridnya mengenai apa yang paling besar.
Jawaban
dari murid – murid kecil itu beragam. Ada yang menjawab ayahnya, gajah,
rumah mewah, gunung dan lain – lain. Suara murid – murid kelas satu itu
terdengar riuh rendah menyuarakan jawabanya. Namun di tengah keriuhan
itu ada seorang murid yang paling kecil di kelas itu yang hanya
tersenyum saja.
Dengan penasaran Bu Guru
bertanya padanya apakah yang paling besar menurutnya. Murid paling kecil
itu menjawab dengan filosofis bahwa matanya lah yang paling besar.
Karena matanya bisa melihat ayah-ibunya, gajah, gunung, rumah mewah dan
banyak benda lain di dunia ini.
Setelah
mendengarkan jawaban dari murid terkecilnya, Bu Guru itu pun mengatakan
bahwa sebenarnya yang paling besar di dunia ini adalah pikiran kita.
Karena pikiran kita sebenarnya bukan saja bisa melihat melalui mata tapi
juga bisa melihat melampaui apa yang tidak nampak yang disebut
imajinasi.
Pikiran dapat mengetahui adanya
suara yang tidak terlihat mata, semua hal bisa masuk dalam pikiran kita
baik bagus ataupun jelek. Karena itu pilihlah yang terbaik untuk
dimasukkan ke dalam pikiran agar kelak besar tetap menjadi anak baik.
Kekuatan
pikiran yang dimiliki oleh manusia memang luar biasa besar dan tidak
terbatas. Pikiran juga yang membedakan manusia dan mahluk binatang.
Makin
kuat keyakinan kita pada Tuhan makin yakin pula kita untuk
mengembangkan pikiran kearah yang lebih positif. Seringkali perbedaan
dari sempit dan besarnya pola pikir manusia akan berpengaruh juga pada
pencapaian hasil akhir.
Jika setiap manusia
bisa mensyukuri dan mengarahkan pikiran dengan baik dan benar, maka
kehidupan manusia akan berubah kearah yang lebih baik, lebih sukses dan
bermutu luar biasa.
‘Be a
small man who thinks big. Don’t be a big man who thinks small’ - Pepatah
Inggris.
Memilih Hidup Sekali Lagi
Membandingkan diri dengan orang lain pastinya pernah dilakukan
oleh kita semua. Kita selalu melihat bahwa kehidupan orang lain itu
selalu lebih baik dari kehidupan kita. Pepatah orang Jawa bilang sawang
sinawang atau rumput di halaman tetangga selalu lebih hijau dari rumput
di halaman sendiri.
Kisah dibawah ini mungkin
bisa memberikan inspirasi bahwa kita memang sudah berada di hidup yang
tepat.
Setiap hari Tuhan hampir selalu
mendengar keluhan dari manusia dan mahluk lain ciptaannya. Lalu Tuhan
ingin tahu bagaimana reaksi mahluknya jika mereka diberikan kesempatan
hidup sekali lagi. Ingin jadi apa sih mereka ?
Maka
diberikanlah pertanyan kepada mereka semua. Yang pertama menjawab
pertanyaan itu adalah Tikus. Tikus ingin menjadi kucing. Karena menurut
pengamatannya kucing bisa bebas merdeka berkeliaran di dapur disediakan
makanan dan dielus – elus manusia. Sebaliknya kucing ingin menjadi
tikus. Menurutnya tikus mempunyai kepandaian mengelilingi lorong rumah
dan mampu membuat orang rumah kewalahan. Selain itu tikus juga bisa
mencuri makanan apa saja, hal yang tidak bisa dilakukannya.
Kemudian
Ayam. Ayam ingin menjadi elang. Ayam melihat elang sangat perkasa saat
mengepakkan sayapnya yang indah diangkasa luas dan membuat semua mahluk
iri ingin menjadi dirinya. Tidak seperti dirinya yang selalu mengais
makanan, terkurung dan tidak memiliki kebebasan. Begitu juga sebaliknya
elang yang ingin menjadi ayam. Karena ayam tidak perlu terbang kesana
sini hanya untuk mencari mangsa setiap hari. Ayam sudah disediakan
makanan, kemudian diberikan vaksin anti penyakit dan terlindung di
kandang, bebas dari hujan dan panas.
Lalu
bagaimana dengan manusia ?
Manusia perempuan
ingin menjadi laki – laki. Karena pemimpin besar dan hebat pasti ada di
dunia laki - laki. Perempuan melihat dirinya menderita karena harus
melayani dan bertarung nyawa melahirkan anak, kemudian membesarkan
mereka. Itu semua adalah pekerjaan yang sangat melelahkan. Laki – laki
juga demikian. Mereka ingin menjadi perempuan yang halus budi bahasa dan
tidak perlu bekerja keras menghidupi keluarga. Selalu disayang,
dilindungi dan dimanjakan. Ingat ! Tidak ada pahlawan yang lahir tanpa
seorang perempuan. Surga juga ada di bawah telapak kaki ibu yang adalah
wanita.
Setelah mendengar keluhan mahluknya,
Tuhan mmutuskan untuk tidak memberi kesempatan memilih lagi alias setiap
mahluk kembali menjadi mahluk yang sama.
Manusia
selalu memikirkan kebahagiaan dan kesuksesan orang lain dan mengabaikan
apa yang dimilikinya. Hal itu membuat hidup mereka menderita karena
harus membandingkan diri terus menerus. Padahal orang yang kita pikirkan
mungkin berpikir sebaliknya.
Mampu menerima
dan bersyukur atas apa yang kita miliki adalah kebijaksanaan. Bisa ikut
berbahagia ketika melihat kebahagiaan dan kesuksesan orang lain adalah
kekayaan mental. Jadilah diri kita sendiri. Dan cintailah apa yang kita
miliki, maka hidup kita akan penuh kegembiraan dan kebahagiaan. Dan
tidak ada kehidupan yang paling baik untuk kita selain kehidupan yang
saat ini kita jalani.
Doa Untuk Anakku
Sebagai orangtua kita selalu mempunyai harapan tinggi untuk anak –
anak kita. Karena itu doa yang meluncur dari mulut kita pastilah yang
baik – baik. Dari mulai dimudahkan jalan rejekinya, kepintarannya dan
lain sebagainya. Dan tanpa disadari segala kemudahan yang terucap dalam
doa kita terkadang malah membuat anak kita menjadi manja.
Tidak
demikian dengan Jenderal Douglas Mac Arthur yang selalu meminta agar
anaknya diberi kekuatan untuk menghadapi tantangan – tantangan. Agar
anaknya diberi kekuatan untuk menghadapi dunia dengan kepala tegak dan
penuh kejujuran. Agar anaknya diberi kekuatan untuk dapat mengasihi
sesama dan berhati.
Agar anaknya dapat menjadi insan yang tidak
melupakan masa lalu. Agar anaknya mempunyai rasa humor untuk menikmati
kehidupan yang terkadang menyakitkan. Agar anaknya dapat dengan berani
berkata ‘Hidupku Tidaklah Sia – Sia’.
Puisi itu ditulis Jenderal
Douglas Mac Arthur pada Perang Dunia II tepatnya bulan Mei tahun 1952
kepada putra tercintanya yang saat itu baru berusia 14 tahun.
Dalam
puisi itu sang jenderal memberikan pesan bahwa tidak ada jalan rata
untuk menempuk kesukesan yang berkualitas. Seperti halnya kata mutiara
yang selalu disampaikan oleh Andrie Wongso : kalau Anda lunak pada diri
sendiri, kehidupan akan keras terhadap Anda. Namun jika Anda keras pada
diri sendiri, maka kehidupan akan lunak kepada Anda.
Maka jangan
kompromi atau lunak pada sikap kita yang destruktif. Namun senantiasa
belajar bersikap tegas dan keras dalam membangun karakter yang
konstruktif demi menciptakan kehidupan sukses yang gemilang.
Sikap Mental Juara
Sejak tanggal 11 Mei 2008 kemarin ajang bulutangkis dunia Thomas
dan Uber Cup digelar. Dalam sebuah pertandingan pasti juga akan ada
kalah dan menang. Lalu bagaimana caranya agar kita mempunyai mental
juara ?
Ilustrasi cerita berikut ini akan
memberikan kita inspirasi mengenai sikap mental juara.
Di
suatu pagi seorang ibu bertanya pada anak perempuannya yang seorang
atlet bulutangkis, mengapa beberapa hari ini terlihat gelisah dan
tegang. Anak perempuan yang bernama Ina itu lalu mengatakan bahwa dia
tegang dan gelisah karena jadwal pertandingan bulutangkis dan undiannya
sudah keluar. Dan jika bisa menang di babak awal maka dia akan bertemu
dengan Sita yang pernah mengalahkannya pada pertandingan tahun lalu. Ina
takut bagaimana jika nanti dia bermain jelek dan kalah ? Namun
perbincangan itu terhenti karena Ina harus segera pergi sekolah.
Malam
harinya ketika Ina menjelang tidur, Ibunya mengetuk pintu kamar Ina dan
melanjutkan percakapan. Ibunya memberikan nasihat bahwa rasa tegang,
gelisah dan takut itu adalah hal yang wajar ketika akan menghadapi suatu
pertandingan. Dan seperti juga diketahui banyak orang bahwa dalam
pertandingan itu ada kalah dan menang. Pilihannya kalau tidak menang ya
kalah dan semua pilihan itu harus kita terima dengan legowo. Karena yang
penting bagaimana kita bermain dan jangan mudah menyerah dan kalah
sebelum bertanding.
Namun demikian kita pasti
tidak mau menjadi pemain yang kalah, karena itu mumpung masih ada waktu
satu minggu gunakan waktu untuk persiapan diri sebaik – baiknya.
Latihlah fisik dan tehnik serta latih juga mental. Jika ingin menang
bayangkan kemenangan itu hingga nampak jelas didepan mata. Tehnik ini
biasa disebut sebagai tehnik visualisasi. Selesai melakukan visualisasi
maka tutup dengan doa dan serahkan semua pada Tuhan dan istirahatlah
dengan tenang. Ina mengikuti nasihat dari ibunya. Ina berlatih
bulutangkis dan visualisasi kemenangan, dan dari hari ke hari makin
jelas gambaran kemenangan itu.
Saat
pertandingan telah tiba. Setiap babak dilalui Ina dengan semangat
bertanding yang luar biasa. Dan kerja kerasnya berbuah hasil seperti apa
yang divisualisasikannya. Terima kasih tuhan.
Sering
kali seorang atlet tidak bisa sukses bukan karena tidak mempunyai
kemampuan dan tehnik fisik, stamina dan kecerdasan tapi lebih karena
mereka tidak punya mental juara.
Refleksi 100 Tahun Kebangkitan Nasional
Setiap tanggal 20 Mei bangsa Indonesia selalu memperingati Hari
Kebangkitan Nasional. Kebangkitan nasional adalah masa bangkitnya
semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah
muncul selama penjajahan 350 tahun.
Masa ini
diawali dengan dua peristiwa penting Boedi Oetomo (1908) dan Sumpah
Pemuda (1928).
Budi Utomo lahir dari
pertemuan-pertemuan dan diskusi yang sering dilakukan di perpustakaan
School tot Opleiding van Inlandsche Artsen oleh beberapa mahasiswa,
antara lain Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Goembrek, Saleh, dan
Soeleman. Mereka memikirkan nasib bangsa yang sangat buruk dan selalu
dianggap bodoh dan tidak bermartabat oleh bangsa lain (Belanda), serta
bagaimana cara memperbaiki keadaan yang amat buruk dan tidak adil itu.
Para
pejabat pangreh praja (sekarang pamong praja) kebanyakan hanya
memikirkan kepentingan sendiri dan jabatan. Dalam praktik mereka pun
tampak menindas rakyat dan bangsa sendiri, misalnya dengan menarik pajak
sebanyak-banyaknya untuk menyenangkan hati atasan dan para penguasa
Belanda. Para pemuda mahasiswa itu juga menyadari bahwa orang-orang lain
mendirikan perkumpulan hanya untuk golongan sendiri dan tidak mau
mengajak orang lain yang berada di luar golongannya. Mereka membuat
eksklusifitas untuk perkumpulannya sendiri. Para pemuda itu akhirnya
berkesimpulan bahwa merekalah yang harus mengambil prakarsa menolong
rakyatnya sendiri. Pada waktu itulah muncul gagasan Soetomo untuk
mendirikan sebuah perkumpulan yang akan mempersatukan semua orang Jawa,
Sunda, dan Madura yang diharapkan bisa dan bersedia memikirkan serta
memperbaiki nasib bangsanya. Perkumpulan ini tidak bersifat eksklusif
tetapi terbuka untuk siapa saja tanpa melihat kedudukan, kekayaan, atau
pendidikannya.
Dan sekarang tanpa terasa sudah
100 tahun kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional, suatu hari yang
sebenarnya mengingatkan kita akan cita – cita besar bangsa mempersatukan
bangsa.
Namun demikian setelah 100 tahun kita
juga menanyakan makna besar kebangkitan nasional, karena sampai sekarang
cita – cita itu masih belum terwujud dan masih harus diperjuangkan.
Seabad bukanlah waktu yang singkat dalam hitungan waktu, namun untuk
sebuah perjuangan waktu seabad berlalu dengan cepat. Karena itulah tepat
kiranya momen seratus tahun Kebangkitan Nasional dijadikan sebagai
sarana refleksi diri dan bangsa. Ini saatnya kita kembali menghadirkan
roh dan jiwa kebangsaan Indonesia dalam diri dan pribadi kita masing –
masing.
Seperti yang dicita-citakan organisasi
Budi Utomo yang ingin menyatukan pemuda dalam organisasi terbuka dan
bukan bedasarkan kelompok tertentu, maka selayaknya kita perlu
menjadikan persatuan sebagai penyemangat untuk bangkit sejajar dengan
negara lain di dunia. Maka dengan adanya semboyan Adiluhung, Bhineka
Tunggal Ika, Berbeda Tapi Satu Juga adalah sebuah simbol kekayaan bangsa
yang perlu kita pupuk untuk menjadi solusi kebangkitan bersama. Hanya
dengan persatuan dalam kebersamaan kita mampu membangun kembali harga
diri bangsa. Dengan semangat tersebut kita bisa mengenali kelemahan dan
kekurangan kita sehingga hal tersebut dapat kita jadikan sarana evaluasi
untuk mengembalikan harkat dan martabat kita.
Mari
secara tegas dan tuntas kita buang segala hal negatif seperti
disintegrasi, tidak disiplin, malas, enggan belajar serta semua sifat
dan sikap yang akan membelenggu kita pada keterpurukan. Tentu ini
membutuhkan kerjasama semua pihak. Kita tumbuhkan kekayaan mental untuk
membuktikan bahwa sukses juga hak bangsa kita. Success is Indonesian’s
right !
Dengan semangat 100 tahun Kebangkitan
Bangsa kita bangun kembali roh dan jiwa sebagai bangsa Indonesia yang
satu. Dan mulailah kebangkitan positif itu dari diri sendiri dan
lakukanlah tindakan nyata untuk kesejajaran bangsa kita dengan bangsa
lain di dunia.
Rahasia Kesuksesan
Di suatu pedesaan tinggalah seorang petani jagung yang sukses
mengelola perkebunan. Petani jagung ini bukan hanya menghasilkan butir
jagung dengan kualitas prima tapi juga dengan hasil panen berlimpah.
Atas apa yang dilakukannya itu, petani tersebut sering mendapatkan
penghargaan tertinggi baik dari pemerintah maupun dari masyarakat.
Petani
itu dianggap telah menjadi pelopor kemajuan ekonomi masyarakat
setempat. Keberhasilan petani ini tidak hanya diperuntukkan bagi
keluarganya saja tapi juga untuk masyarakat sekitar. Ini terlihat dari
apa yang sering dilakukannya yaitu dengan memberikan bibit jagung
berkualitas dan mengajarkan mereka cara bercocok tanam yang baik. Hal
itu membuat petani di lingkungan petani jagung itu hidup sejahtera.
Akibatnya perekonomian daerah itu meningkat tajam dan berlimpah.
Jika
dia ditanya mengenai resep kesuksesannya, petani itu akan berkata bahwa
resepnya sederhana saja yaitu dengan hanya membagi – bagikan bibit
jagung unggul kepada tetangga – tetangga sekitarnya. Ini dilakukannya
untuk mengelola alam dengan sebaik – baiknya, yakni berusaha terus
menerus menghasilkan biji jagung yang unggul, manis, besar, sehat dan
hasil panen berlimpah.
Ini dikaitkannya dengan
pelajaran saat di SD dulu dimana pembuahan pada tanaman akan terjadi
jika putik bertemu serbuk sari dengan perantara angin. Dan ini sesuai
dengan hukum alam. Artinya sebaik apapun jagung di kebun kita baik tapi
kalau jagung tetangga kita buruk kualitasnya maka akan berpengaruh pada
hasil jagung di kebun sendiri. Jadi untuk hasil jagung yang baik maka
berikanlah juga bibit jagung yang baik pada kebun sekitar. Menolong
tetangga dan orang lain berarti juga menolong diri sendiri.
Tidak
ada sukses sejati diraih tanpa keterlibatan orang lain yang membantu
terjadinya sukses. Sebuah sukses membutuhkan orang lain dengan kemampuan
memunculkan dan mengasah kepribadian yang menarik, jujur, tanggung
jawab, toleran serta siap membina hubungan baik dengan orang lain.
Sesungguhnya setiap orang adalah tanah yang subur yang perlu kita tanami
dengan bibit yang juga unggul dan dipelihara
dengan
baik layaknya bibit jagung yang ditanam di tanah yang subur. Jika yang
kita tanam adalah perhatian, layanan, bantuan dan hal positif lainnya
maka kita pasti akan memetik hasil yang positif pula. Jika kita menanam
bibit yang baik minimal kita telah menjadi manusia yang baik dan
maksimalnya kita mendapat timbal balik secara langsung ataupun tidak.
Bahkan terkadang hasilnya bisa mengejutkan kita.
Nilai Sebuah Kepercayaan
Ada seorang pemuda yang dulunya hanya seorang Office Boy biasa di
perusahaan Jepang. Namun selang tahun kemudian pemuda ini berhasil
menjadi pengusaha sukses di bidang jasa. Kenapa itu terjadi ?
Pemuda
yang hanya lulus SMP awalnya hanya mencari pekerjaan. Dan diterimalah
dia bekerja di kota besar ini. Betapa senangnya pemuda itu. Itu terlihat
dari kinerjanya yang selalu bersemangat dalam mengerjakan tugas, selalu
tersenyum ramah dan siap menolong teman yang membutuhkannya.
Bahkan
kerja lembur dan tidur di kantor pun dijalaninya dengan senang. Tugas
yang tadinya hanya jadi pesuruh, membereskan file, mengantar minuman di
suatu hari meningkat menjadi pembantu administrasi.
Saat
ada karyawan kantor yang mengalami musibah dan tidak dapat
menyelesaikan tugasnya, pemuda itu mau belajar keras menggunakan
komputer untuk membantu temannya mengetik tugas.
Bos pemuda
itu adalah orang Jepang. Dan pemuda itu sering sekali menemani dan
membantu bosnya itu bekerja lembur. Walau perintah bos ini menggunakan
bahasa Jepang, namun karena keinginan keras untuk belajar maka pemuda
itupun menguasai bahasa Jepang sekaligus.
Dan
penguasaannya terhadap bahasa Jepang juga tidak lepas dari bantuan
karyawan Jepang yang ada diperusahaan itu yang sangat menghargai jika
ada bangsa lain yang mau belajar bahasanya. Karena itu setiap teman
Jepangnya pulang kampung pemuda itu selalu minta untuk dibawakan buku –
buku.
Hasilnya terlihat empat tahun kemudian.
Dari yang semula hanya pembantu administrasi naik menjadi asisten
administrasi penghubung. Setiap ada tamu dari Jepang pemuda itu selalu
yang diminta untuk menemani mereka. Menjadi penerjemah bagi mereka dan
lama - lama pemuda itu dipercaya mengurus banyak hal seperti menghadap
pejabat dan menyampaikan pesan penting antar departemen.
Sekian
tahun kemudian atas persetujuan dan bantuan bosnya serta kepercayaan
yang terbentuk selama ini, pemuda itu meminta ijin mengundurkan diri
untuk membuka usaha di bidang jasa, yaitu mengurus berbagai perijinan
dan perekrutan karyawan, khususnya untuk perusahaan Jepang yang akan
berinvestasi di Indonesia. Pemuda itu merasa bersyukur dengan apa yang
telah dialami dan didapatkannya. Dan berjanji akan terus belajar.
Kisah
diatas adalah sebuah contoh proses perjuangan seorang karyawan biasa
sampai akhirnya bisa membangun usahanya sendiri. Apa yang dicapainya
saat ini tidak dibangun dalam sekejap, tapi dengan kerja keras,
kejujuran, dapat dipercaya dan penuh tanggung jawab, mau belajar serta
tahu menempatkan diri.
Dan kualitas karakter
positif itulah yang mengubah hidupnya. Karena itu jika kita ingin
berhasil sepertinya maka kita bisa memulainya dari dimana kita berada
saat ini dengan belajar, bekerja sungguh – sungguh, dan mampu menjaga
kepercayaan yang diberikan. Begitu integritas kita terbangun maka apapun
yang kita tekuni lambat atau cepat pasti akan mendapat tempat dan pasti
kesuksesan demi kesuksesan akan datang menyusul.
Perhatian dan Komunikasi
Jika terjadi sesuatu pada anak – anak kita, maka kitalah yang
bertanggungjawab atasnya. Banyak sekali cerita anak – anak yang tumbuh
melenceng dari apa yang kita harapkan. Bahkan ada orangtua yang tidak
tahu sama sekali perkembangan anaknya sudah sampai sejauh mana dengan
alas an terlalu sibuk bekerja untuk keluarga.
Ilustrasi
di bawah ini mungkin bisa memberikan pencerahan kepada kita sebagai
orangtua, bahwa menyediakan sedikit waktu untuk berkomunikasi dan
memberikan perhatian akan memberikan rasa bahagia bagi kedua belah
pihak.
Dikisahkan ada seorang anak remaja
berusia 18 tahunan. Kedua orangtuanya sibuk bekerja sehingga mereka
jarang bertemu. Anak itu punya banyak sekali kegiatan seperti menjadi
anggota OSIS, masuk tim basket dan sepakbola, sampai bergabung dalam
sebuah band.
Suatu hari sepulang latihan
basket, anak itu mengalami kecelakaan. Motornya terpeleset, badannya
terpental dan membentur trotoar. Walau begitu baik motor dan tubuh anak
itu tidak mengalami kerusakan yang berarti. Anak itu hanya mengalami
luka memar saja. Saat pulang ke rumah sang Ibu menanyakan kondisinya
yang tidak biasanya. Anak itu hanya menjawab tidak apa – apa. Namun
sebagai seorang Ibu secara naluriah beliau langsung mengambil obat oles
dan mengobati luka memar anaknya. Tiga bulan setelah kecelakaan itu sang
Ibu sering melihat anaknya meringis kesakitan diselingi demam. Kalau
ditanyai sang Ibu, jawabnya selalu sama – ‘ngga apa – apa kok Bu, paling
cuma masuk angin karena kecapean. Minum obat warung juga sembuh kok’.
Suatu
hari sang Ayah melihat anaknya itu terduduk lesu. Diperhatikannya
secara seksama sekujur tubuh anaknya, maka terlihatlah warna kuning di
semua kulitnya dan suhu tubuhnya pun meninggi. Tak perlu menunggu lama
maka dibawalah anak itu ke rumah sakit. Pihak rumah sakit mendiagnosa
anak itu terkena penyakit liver diiringi dengan membesarnya ginjal dan
penyebaran sel kanker stadium akhir. Mendengar hal itu kedua orangtua
anak itupun mengupayakan pengobatan ke luar negeri. Namun rupanya memang
sudah tidak ada harapan bagi anak itu.
Di saat
- saat terakhir hidupnya, anak itu meminta maaf kepada kedua
orangtuanya yang sedang bersedih. Anak itu merasa di hidupnya yang
singkat ini ternyata hanya mendatangkan kesedihan saja. Anak itu merasa
belum sempat berbakti pada kedua orangtuanya, karenanya anak itu meminta
kedua orangtuanya mendoakannya agar segala dosanya diampuni Tuhan.
Anak
itu pun pergi meninggalkan kedua orangtuanya dan mereka pun harus
mengikhlaskan kepergian putra mereka. Ada penyesalan mendalam dengan
kepergian anaknya itu. Seandainya dulu mereka dapat berkomunikasi dengan
baik, menyediakan waktu untuk anak mereka dan membangun kebersamaan
maka penyakit anak itu pasti akan diketahui sejak dini sehingga bisa
diupayakan pengobatan lebih awal.
Sebagai
orangtua terkadang kita memang diperbudak pekerjaan. Padahal anak – anak
kita lebih memerlukan kita. Kurangnya perhatian membuat anak mencari
pelarian ke hal – hal lain seperti narkoba, pergaulan bebas, main game
tak terbatas hingga banyak kasus lain yang seharusnya bisa dicegah.
Maka
itu bagaimanapun sibuknya, kita harus bisa menyediakan waktu bersama –
sama dengan anak kita dan memelihara komunikasi antar anggota keluarga
dengan efektif. Dengan perhatian dan komunikasi secukupnya kita mampu
membangun dan memelihara keluarga penuh sukacita dan berbahagia.
Bersyukur dan Berjuang
Alkisah di beranda sebuah rumah mewah tampaklah seorang anak yang
sedang berbincang dengan anaknya. Anak itu bercerita bahwa dulu
kehidupan nenek dan kakeknya sangat miskin dan tidak punya uang untuk
menyekolahkan ayah, sehingga ayah harus membantu meningkatkan ekonomi
keluarga dengan berjualan kue ke pasar – pasar.
Lalu
ia bertanya ’apakah ayah pernah menyesali masa lalu yang serba
kekurangan, sekolah rendah dan hidup dalam kesusahan?’ pada ayahnya.
Ayah
anak itupun menjawab tidak menyesal dengan semua yang telah dialaminya
dan tidak akan menukar masa lalu itu. Malah ayah bersyukur, karena
dengan penderitaan maka ia punya semangat untuk belajar dan bekerja,
berjuang dan belajar lagi hingga bisa berhasil seperti saat ini.
Mendengar
cerita ayahnya, anak itu lalu beranggapan bahwa dia tidak akan sesukses
ayahnya, karena sekarang dia menjalani kehidupan yang menyenangkan dan
tidak sesusah ayahnya. Malahan ayahnya meminta anak muda itu untuk
meneruskan sekolah sampai tingkat S2 dan menguasai bahasa Inggris,
Perancis, Mandarin dan IT.
Ayahnya berkata
bahwa kita tidak bisa memilih hidup, karena itu apapun yang terjadi
dalam kehidupan kita sekarang harus kita syukuri.
Dari
penderitaan yang telah dilaluinya sang ayah belajar mengenai arti
keindahan dan nilai kehidupan. Namun yang jelas dalam kehidupan ini ada
hukum perubahan yang berlaku. Manusia bisa mengubah keadan jika mau
belajar, berusaha dan berjuang habis – habisan.
Tuhan
memberi kita segala kemampuan. Untuk itu gunakan sebaik - baiknya
sekarang juga entah kondisi kita miskin atau kaya. Niscaya semua usaha
kita diberkati dan kesuksesan pun akan datang. Doa diperkuat, dan
perkeraslah berusaha dan belajar.
Pikiran
manusia tidak mungkin menganalisa rahasia kebesaran Tuhan. Manusia tidak
bisa memilih kehidupannya. Jika kita lahir di keluarga kaya syukurilah
dengan hidup penuh semangat dan bersahaja. Jika kita lahir di keluarga
kurang mampu, tetaplah bersyukur dan belajar serta berikhtiar lebih
keras untuk mendapatkan kehidupan lebih baik. Selama kita bisa bekerja
dengan baik dan benar juga halal, yakinlah Tuhan beserta kita.
Saat Kita Harus Memilih
Sebagai manusia terkadang kita dihadapkan pada dua pilihan sulit.
Padahal itu mungkin adalah pilihan – pilihan yang membuka jalan pada
keinginan kita yang lain. Karena itu jangan sia –siakan pilihan dan
kesempatan yang datang.
Ambillah pilihan yang
benar – benar kita mampu lakukan dan paling dekat dengan keinginan
kita. Terutama dalam dunia pekerjaan kita harus berani memutuskan
pekerjaan apa yang akan kita geluti karena kecintaan biar kita bisa
fokus dan sukses.
Dibawah ini adalah ilustrasi
cerita mengenai saat – saat kita memilih.
Suatu hari ada
bencana banjir di sebuah kota yang menghancurkan kota tersebut. Banyak
kerugian harta dan nyawa yang disebabkan olehnya. Diantara korban
bencana terdapat pemuda yang berhasil menyelamatkan istrinya tapi tidak
berhasil menyelamatkan anak balitanya terseret arus. Atas kejadian itu
terjadi silang pendapat antara penduduk yang selamat bahwa tindakannya
menyelamatkan istrinya terlebih dahulu adalah hebat dan benar, karena
urusan anak bisa dibuat lagi. Namun di lain pihak pemuda itu disalahkan
karena membiarkan anaknya terseret arus. Anak adalah titipan Tuhan yang
harus dipelihara, sementara istri bisa dicari lagi.
Namun
demikian masyarakat ingin tahu lebih jauh alasan mengapa pemuda
tersebut menyelamatkan istrinya terlebih dulu. Lalu pemuda itu
mengutarakan alasan penyelamatan istrinya terlebih dulu. Menurutnya saat
itu air datang tiba – tiba dan pemuda itu terlempar arus air yang
deras. Pemuda itu tidak mempunyai kesempatan untuk menentukan pilihan
antara menolong istri atau anaknya terlebih dulu. Waktu itu posisi
istrinya paling dekat dengannya, maka istrinya ditolong lebih dulu.
Ketika menoleh ke arah anaknya berada, arus telah membawanya pergi dan
sulit dijangkau. Nah jika saat itu pemuda itu mencoba untuk
menyelamatkan mereka berdua, kemungkinan malah pemuda itu akan
kehilangan dua orang yang dicintainya.
Fokus Dan Nikmati Pekerjaanmu
Sering dalam kehidupan, kita berkeinginan untuk mengerjakan
pekerjaan sekaligus dan mengharapkan hasil memuaskan. Namun kenyataannya
justru kekecewaan luar biasa yang kita rasa.
Untuk
menghasilkan hal luar biasa kita harus fokus pada satu titik pekerjaan
dulu dan fokus pada apa yang menjadi kelebihan kita. Jika kita melakukan
pekerjaan dengan penuh cinta, konsentrasi dan keyakinan niscaya hasil
yang kita kerjakan akan memuaskan. Bahkan dampaknya bisa mengejutkan.
Dibawah
ini ada ilustrasi cerita yang akan memberikan pencerahan pada kita
mengenai fokus pada sesuatu.
Fokus Dan Nikmati
Pekerjaanmu
Ada seorang pianis yang sangat
piawai bermain piano. Kejuaraan telah bnayak dimenangkannya, tanpa
memperdulikan akan menang atau tidak. Pertunjukkan pun telah banyak
dilakukannya, tanpa memperdulikan apakah penontonnya sedikit atau
banyak.
Saat bermain piano wajahnya selalu
tampak berseri dan menikmati permainannya. Seakan disanalah letak
kebahagiannya. Suatu hari saat reuni dengan teman - temannya, seorang
teman bertanya padanya mengenai kebahagiaan dan kesenangannya bermain
piano tanpa sedih. Dia pun menjelaskan bahwa hidup harus dihadapi dengan
bahagia, senang dan senyum.
Lalu dia bernostalgia tentang
masa remajanya yang mempunyai banyak kegiatan. Mulai dari olahraga
sampai musik. Ambisinya saat itu hanyalah menang, menang dan menang.
Karena itu pianis itu rajin berlatih dan berusaha. Tapi karena terlalu
banyak kegiatan, maka dia tidak bisa berprestasi maksimal dan akhirnya
gagal. Kegagalan itu membuatnya kecewa dan frustasi pada diri sendiri.
Mulailah pianis itu kehilangan motivasi sehingga prestasi sekolah juga
jatuh.
Pianis itu bisa fokus pada apa yang
dilakukannya kini, berkat eksperimen sang ayah dengannya. Saat itu sang
ayah mengajaknya untuk mengumpulkan segenggam jagung dan sebuah corong
kecil. Telapak tangannya kemudian diminta untuk diletakkan dibawah
corong. Lalu meminta pianis itu untuk menangkap jagung itu. Sang ayah
menjatuhkan jagung itu satu persatu. Pianis itu pun menangkap jagung itu
satu persatu. Kemudian sang ayah melepas semua jagung kedalam corong.
Walhasil tidak ada satu jagung pun yang keluar dari corong karena lubang
corong yang kecil.
Kehidupan pun seperti itu.
Setiap pekerjaan harus dikerjakan satu – satu. Fokus dan konsentrasi.
Sehingga pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik dan maksimal. Kepuasan
dan kebahagiaan pun akan kita rasakan.
Aktualisasi Diri
Seorang pemuda merasa tidak puas dengan pekerjaannya, entah
karena gajinya yang tidak sesuai keinginan atau karena karirnya yang
jalan di tempat. Untuk mengatasi hal tersebut pemuda itu terus berpindah
pekerjaan. Suatu hari pemuda itu bertemu dengan temannya yang kini
sudah menjabat sebagai direktur. Lalu ia mengeluhkan nasibnya yang tidak
juga berubah dan menanyakan resep sukses temannya hingga dapat menjadi
direktur di usia yang masih muda.
Teman si
pemuda itu lalu mengatakan bahwa dia tidak mempunyai rahasia sukses.
Yang ada hanyalah mengaktualisasi diri dan fokus pada kekuatan diri dan
berusaha mengurangi kelemahan yang ada. Kemudian dia juga menceritakan
pengalamannya. Sebelum ia menjabat sebagai direktur, ia juga mengalami
hal yang juga dirasakan oleh pemuda itu. Dia merasa jenuh dengan
pekerjaannya yang itu – itu juga dan berusaha keras untuk menanggulangi
rasa jenuh itu dengan berbagai cara. Sampai pada suatu hari, dia
menyadari bahwa dia mempunyai kelebihan di bidang penjualan. Akhirnya
dia memfokuskan diri pada bidang tersebut dengan terus belajar dan
belajar.
Mengganti pekerjaan dan pindah tempat kerja adalah
hal yang biasa terjadi, namun janganlah pindah kerja ini dijadikan suatu
ajang pelarian diri suatu masalah. Jika kita belum berhasil, yakinkan
diri bahwa itu bukan karena kita tidak mampu tapi karena kita belum
memaksimalkan semua kekuatan yang kita miliki. Jika kita mau
mengaktualisasikan diri dengan menggali kemampuan dalam diri terus
menerus, maka karir dipastikan akan meningkat lebih pesat dan kesuksesan
menanti kita disana. Manusia itu disadari atau tidak akan menuju ke
aktualisasi diri. Tapi kalau kita sadar dan lebih tahu bahwa kita
berproses pada aktualisasi diri maka kesadaran ini akan membawa pada
kemajuan.
Aktualisasi diri adalah bagaimana
kita mengembangkan kekuatan diri kita sendiri. Dan untuk mempraktekkan
aktualisasi diri diperlukan kesehatan dan kekayaan mental (kepercayaan
diri, disiplin, tanggung jawab, dan integritas), karena dengan ini semua
maka kita tahu mengenai kelebihan kita dan mampu mencapai apa yang
diinginkan.
Sungai dan Empang
Di sebuah hutan yang rindang dan nyaman adalah sebuah empang yang
berair tenang. Suatu hari empang mengajak sungai di sebelahnya untuk
mengobrol. Empang mulai menanyakan mengenai kehidupannya yang selalu
mengalirkan airnya ke segala penjuru, mendorong kapal yang berat tanpa
merasa bosan dan lelah.
Empang membandingkan
sungai dengan dirinya sendiri yang pasti akan merasa bosan dan lelah
jika menjadi sungai. Empang merasa beruntung walaupun tidak setenar
sungai yang gambarnya tercetak di peta. Namun dia bisa santai untuk
menikmati kedamaian dan keindahan alam setiap saat, tanpa perlu
terganggu oleh kapal dan perahu yang kotor dan berisik. Sungai coba
untuk memberikan penjelasan mengenai apa yang dijalaninya selama ini.
Sungai
mempunyai kewajiban untuk mengikuti hukum alam yang mengalir tiap hari
untuk melayani kebutuhan manusia dan alam dengan bantuan air dan tanah.
Karena itulah maka orang menyanjungnya. Dan demikianlah sungai terus
mengalir dan melakukan kewajibannya untuk keseimbangan dunia, sedangkan
empang tetap seperti dulu sehingga makin mengering dan akhirnya
dilupakan orang.
Empang dan sungai adalah
kiasan manusia. Empang berkias sebagai insan yang cukup puas berdiam
diri dengan keberadaannya tanpa berbuat apa –apa. Empang egois dan hanya
memikirkan kepentingannya sendiri. Sedangkan sungai adalah sosok
pribadi yang menghargai jatidirinya yang siap melayani dan membantu
orang lain dan bisa menikmati kehidupannya dengan selalu bersahaja dan
berbahagia.
Dalam hidup ini kita harus ringan
tangan kepada sesama manusia agar hidup kita menjadi lebih berarti bagi
orang lain.
Koleksi Kalender
Kesibukan dalam kehidupan terkadang membuat kita enggan untuk
membantu sesama. Kesan elu – elu...gue – gue sangat kental sekarang ini.
Kondisi seperti ini kadang membuat frustasi. Dan jika kita membutuhkan
bantuan seseorang terkadang harus ada harga yang dibayar.
Padahal
sejatinya hidup manusia adalah saling tolong menolong dan bantu
membantu. Dengan memberikan bantuan yang tulus tanpa mengharapkan
imbalan, maka hidup bisa menjadi lebih nikmat.
Berikut
ini adalah ilustrasi cerita mengenai keiklasan menolong sesama.
Suatu
masa ada seorang pemuda berusia menjelang 30 tahun, tapi mempunyai
kemampuan layaknya anak berusia di bawah 10 tahun, yang sederhana dan
apa adanya. Ibunya memelihara dan mendidiknya dengan penuh kasih agar
kelak bisa mandiri dengan baik, mengingat kemampuan berpikirnya sangat
minim.
Anak yang sangat mencintai ibunya itu
akan bahagia sekali jika melihat ibunya tertawa. Karena jika ibunya
tertawa maka wajah ibunya terlihat lebih cantik dan bersinar. Lalu dia
menanyakan bagaimana caranya agar membuat ibunya senang setiap hari.
Ternyata
kesenangan ibunya mudah saja, yaitu jika anaknya bisa berbuat baik
setiap hari. Dan berbuat baik adalah dengan bekerja secara bersungguh –
sungguh. Selain itu membantu para orang tua yang perlu dibantu, sakit
atau kesepian kamu. Bantuan yang diberikan tidak perlu macam – macam,
bisa hanya sekedar menemani atau membantu meringankan pekerjaan mereka.
Perlakukanlah para orangtua itu sama seperti ketika membantu ibu. Dan
satu pesan yang harus diingat adalah janganlah meminta upah jika selesai
membantu, tapi mintalah sobekan kalender, dan kumpulkan sesuai urutan
nomor. Jika nomornya urut berarti perbuatan baik telah dilakukan setiap
hari. Dengan demikian maka ibu akan senang dan tertawa.
Sejak
ibunya meninggal, demi kenangan sang ibu yang ingin dibuatnya senang,
maka sepulang kerja dia selalu berkeliling kampung dan melaksanakan
amanat ibunya untuk menyenangkan orang lain khususnya para orangtua.
Anak muda itu membantu mereka dengan memijat mereka, menimbakan air
sampai memasakkan obat mereka dengan senang dan ikhlas. Karena anak muda
itu selalu meminta sobekan kertas sebagai balas jasanya maka warga desa
yang dibantunya mempertanyakan hal tersebut. Maka diapun menceritakan
pesan sang ibu. Dan dengan begitu maka dia bisa melihat ibunya tersenyum
dan tertawa bahagia.
Apa yang dilakukan anak
itu membuat warga desa bahagia dan menjadi sahabat warga desa. Karena
kebaikan hatinya maka warga desa mengusulkan agar memberinya bintang
kehormatan dan dana pensiun selama hidup untuk menjamin tekadnya
membantu orang lain disisa hidupnya.
Membantu
orang lain bukan hal yang mudah jika kita tidak mempunyai kesadaran.
Karena itu berlatihlah selalu untuk membantu orang lain. Latihan yang
terus menerus akan menjadi suatu kebiasaan.
Dan
Smart Listener marilah kita membuat satu kebaikan setiap hari !
Pola Pikir Yang Berbeda
Sering kita menghadapi masalah yang pelik. Namun ketika kita
enceritakan hal tersebut pada orang lain, malahan orang lain itu
mengatakan bahwa itu adalah sebuah tantangan untuk membuka hidup ke
jalan yang baru. Ini adalah masalah cara pandang kita terhadap suatu
masalah. Dan mengenai hal ini bisa kita lihat dalam ilustrasi cerita
dibawah ini.
Alkisah ada sebuah keluarga petani
sederhana. Suatu hari panen mereka gagal. Akibat kegagalan panen ini,
sang ayah merasa marah, kecewa dan frustasi. Dan untuk menghilangkan
kesedihan, stres dan waktu yang terasa lama, sebagai pelarian maka sang
ayah jadi suka minum dan mabok. Ditambah lagi dengan keadaan alam yang
tidak kunjung membaik, membuat kondisi sang ayah semakin memburuk.
Suatu
hari sang ayah diketemukan terjatuh dalam keadaan mabok. Tak lama
kemudian sang ayah meninggal dalam keadaan yang mengenaskan.
15
tahun kemudian dua anak yang ditinggal sang ayah tumbuh dewasa dengan
kepribadian berbeda. Si bungsu masuk penjara karena kasus perampokan.
Saat ditemui sahabatnya dia tertunduk lesu dan menyalahkan ayahnya yang
mabok dan penjudi yang membuatnya menjadi seperti ini.
Sementara
si sulung berhasil dengan usahanya. Si sulung berkata bahwa dia hanya
bertekad untuk mengakhiri dan bebas dari kemiskinan. Apalagi melihat
ayahnya meninggal dengan cara yang mengenaskan. Selain itu dia juga
ingin membahagiakan ibunya. Jadi si sulung berusaha mati – matian agar
bisa berhasil seperti ini. Sayangnya si bungsu berpikir lain, walaupun
tak kurang dia sering mengajak adiknya untuk bergabung bersama melakukan
hal positif.
Hidup adalah pilihan. Walaupun
kakak beradik punya latar belakang sama tapi mereka akan menyikapi
sesuatu dengan cara yang berbeda, dan mereka juga memutuskan cara yang
juga berbeda. Maka hasil akhirnya juga berbeda. You Are What You Think.
Jika seseorang mampu memimpin dirinya dengan sikap mental yang positif
dan benar – benar mau berusaha keras, mau mengubah nasibnya maka
kehidupan sukses dapat diciptakan.
Batu Sandungan
Orang sukses jumlahnya jauh lebih sedikit dari orang gagal,
dimana orang sukses mempunyai kelebihan ekstra. Mereka selalu memberikan
yang terbaik dan mampu berjuang keras dan tidak menjadi batu sandungan
bagi orang lain.
Berikut adalah ilustrasi
cerita mengenai batu sandungan yang bisa menginspirasi kita untuk
menghadapi tahun 2008 ini.
Di sebuah kota
tinggalah anak muda yang temperamen. Anak muda itu gampang marah dan
tersinggung hanya karena alasan sepele, bahkan sering mengajak orang
lain berkelahi jika dianggap orang itu menghinanya. Tak jarang orang tua
anak muda tadi memberikan nasihat agar anaknya itu lebih bersabar. Tapi
si anak tidak menggubris hal itu dan menganggapnya sebagai angin lalu.
Suatu
hari ketika dia mengendarai motor bersama temannya, sifat marahnya
muncul tatkala motornya dibalap oleh orang lain. Dengan kesal motor itu
dikejar dan di pepetnya dengan sikap sok jagoan. Orang yang dikejarnya
akhirnya meminggirkan motornya, dan demi melihat itu merasa menanglah
anak muda itu. Setelah itu dia langsung tancap gas meninggalkan orang
yang membalapnya tadi. Tidak lama kemudian terdengar teriakan nyaring
dan suara benda terjatuh. Ternyata anak muda itu mengalami kecelakaan
karena kurang konsentrasi mengemudi. Akibat kecelakaan itu bagi dirinya
memang tidak terlalu gawat karena dia hanya mengalami luka ringan. Tapi
tidak demikian halnya dengan teman yang diboncengnya dan motor yang
dikendarainya. Temannya mengalami luka – luka yang cukup parah, demikian
juga kondisi motornya rusak berat.
Saat
menengok temannya dia bertemu dengan orang tua temannya itu dan meminta
maaf sekaligus mengakui kesalahannya. Anak muda itu akan minta orang
tuanya untuk membantu biaya perbaikan motor dan pengobatan. Namun orang
tua temannya itu tidak terlalu memedulikan biaya perbaikan dan
pengobatan anaknya, karena yang penting menurutnya anak muda dan anaknya
itu masih bisa selamat dari kecelakaan itu. Orang tua temannya itu
akhirnya mengingatkan kepada anak muda itu, bahwa hidup adalah berkah
yang tidak boleh disia - siakan oleh siapapun, karena itu usahakanlah
untuk bermanfaat bagi diri sendiri. Karena jika belum bisa menjadi
berkat bagi orang lain paling tidak cobalah tidak jadi batu sandungan
bagi orang lain.
Contoh nyata adalah ketika
anak muda dan temannya itu bermotor ria. Mereka naik motor dengan ugal –
ugalan hanya karena di kebut orang lain. Sikap seperti itu selain tidak
menghormati berkat yang diberikan Tuhan, juga menjadi halangan bagi
orang lain. Dan itu sungguh hidup yang sia – sia.
Himpitan
beban kehidupan sering membuat manusia gampang tersinggung dan
mengumbar emosi. Dan merasa makin hebat jika bisa menindas orang lain.
Dan itu adalah penyakit mental yang tidak perlu dipelihara.
Tahun
2008 adalah tahun penuh tantangan, karena itu usahakan agar berpikir
dan bertindak. Kita harus memikirkan bagaimana cara untuk mengembangkan
kekuatan kita, membuang kelemahan kita, dan mencari tahu apa yang bisa
kita berikan pada orang lain. Dan wujudkan itu.
Di
dunia ini kita hidup dengan orang lain, maka kita harus menjaga
keharmonisan dengan orang lain dan menjadi berkat bagi mereka.
Bayangan Si Kera
Hidup bagai roda berputar. Kadang di bawah kadang di atas. Dan
kadang kita hidup dalam dunia impian yang dibuai bayangan indah
dilingkupi pikiran sempit dan naïf.
Apalagi
jika kita sedikit maju dibandingkan dengan yang lain, langsung saja kita
merasa istimewa dan memandang remeh orang lain. Keistimewaan yang
berbuah sombong inilah sebenarnya yang membuat kita seperti katak dalam
tempurung.
Ilustrasi cerita di bawah ini
menjelaskan semuanya mengenai kesombongan karena bayangan kita sendiri.
Alkisah
di sebuah hutan ada sebuah Kera yang sangat bergerak, melompat kesana
kemari. Tidak jauh dari tempatnya bermain, tinggallah Si Raja Hutan –
Harimau dengan kelompoknya. Semua penghuni hutan hormat dan takut kepada
Harimau. Suatu hari saat Kera minum di sungai tengah hutan, dia melihat
bayangannya di permukaan air. Bayangan yang dipantulkan oleh air itu
menampilkan sosoknya yang besar dan perkasa. Demi melihat bayangannya
yang besar dan perkasa, maka diapun mulai besar kepala.
Dalam
pikirannya dia akan menantang Harimau untuk tidak mengganggu penghuni
hutan lainnya.
Datanglah Kera itu ke kediaman
Harimau yang kala itu sedang tidur. Dengan gagah berani Kera itu
berteriak – teriak memanggil Harimau dan menantangnya. Mendengar
teriakan yang memekakan telinga itu, Harimau terbangun. Melihat bahwa
Kera lah yang membangunkannya, maka ia pun meminta Kera untuk pergi saja
daripada nanti diterkamnya. Harimau tidak mempedulikan omongan besar
Kera yang mengatakan bahwa badannya kini seimbang dengan Harimau yang
besar dan perkasa. Harimau malah mengatakan bahwa badan Kera masih sama
seperti dulu, tetap kecil.
Mendengar itu
akhirnya Kera pun pergi meninggalkan Harimau.
Saat
kita maju sebaiknya kita tidak usah sombong. Kita harus tetap rendah
hati dan terus menerus memoles diri agar kualitas sukses kita semakin
baik. Dan biarkan orang lain yang menilai kinerja kita dan kualitas diri
kita.
Kekuatan Pikiran
Dengan banyaknya media yang mengisahkan mengenai penculikan anak,
seorang yang sangat menyayangi anaknya ketakutan mendengar berita itu.
Sehingga akhirnya ibu itu selalu memberikan nasihat – nasihat kepada
anaknya agar jangan keluar, jika malam menjelang dan lebih baik belajar.
Si
anak pun menurut saja atas apa yang dinasihatkan ibunya. Hari berganti
hari dan waktu pun berlalu. Si anak beranjak remaja. Namun anak itu
tumbuh menjadi remaja yang penakut dan pengecut. Ketakutannya yang
berlebihan sering terbawa dalam tidur dan menjadi mimpi buruk. Kedua
orangtua remaja itu pun menjadi khawatir dengan kondisi anaknya. Segala
nasihat dan penghiburan yang diberikan tidak lagi bermanfaat bagi anak
itu. Bahkan anak tersebut menganggap orangtua-nya berniat untuk
mencelakainya.
Berita mengenai kepenakutan anak
itu sampai juga ke telinga sang kakek. Lalu kakek itupun pergi untuk
menengok anak dan cucunya. Setelah memikirkan dengan seksama, sang kakek
membawa cucunya itu berjalan – jalan ke pasar malam bersama beberapa
teman – teman si cucu. Di pasar malam mereka bermain dengan gembira dan
melihat pertunjukkan hingga malam hari.
Ketika sampai di
rumah, sang kakek mengajak cucu itu untuk berbincang – bincang. Kakek
itu lalu mengatakan bahwa terang dan gelap adalah sifat alam dan tidak
ada hubungannya dengan roh jahat dan kejahatan. Dan itu sudah dibuktikan
sendiri dengan berjalan di malam hari dan tidak ada roh jahat yang
mengganggu mereka. Lalu kakek itu mengatakan bahwa roh jahat itu ada
dalam pikiran kita sendiri, maka itu usirlah semua itu dan sejak itu
takkan ada roh jahat di muka bumi ini.
Ketakutan
hanya ada di pikiran kita, maka itu gunakan pikiran kita untuk hal –
hal yang baik saja. Niscaya kita akan membuat segalanya menjadi lebih
baik, indah dan membahagiakan. Berkat nasihat si kakek, lewat proses
waktu, remaja itupun akhirnya mampu mengubah pola pikirnya dan mempunyai
kesehatan mental yang positif.
Mendidik anak
dengan ancaman dan menakuti walau untuk tujuan baik, akan berdampak
buruk dan merusak kesehatan mental kalau tidak disertai dengan
pengertian yang benar. Pikiran mempunyai hukum yang universal, dan
berlaku bagi siapa saja.
You are what you think
and You are what you believe. Apa yang anda pikirkan dan percayai maka
itulah yang akan terjadi. Jika kita menanam hal negatif maka dampaknya
akan destruktif. Sebaliknya jika kita menanam hal yang positif dan baik,
maka kita pun akan menghasilkan hal yang positif dan konstruktif.
Dan
untuk mengatasi ketakutan karena pikiran maka hindarilah sumber yang
membuat ketakutan itu terjadi, dan tetap percaya pada diri sendiri.
Namun jangan lupa kita memahami konsekwensi dari hasil keputusan untuk
keberanian dalam menghadapi ketakutan.
Kita
hari ini adalah hasil dari tindakan dan pemikiran kita dimasa
sebelumnya, dan kita dimasa yang akan datang adalah hasil dari tindakan
dan pemikiran kita dimasa kini. Maka mudah sekali untuk menentukan
seperti apa kita besok pagi ? bahkan satu jam kedepan ? You are what you
think !!!!
creative
brain
Seringkali kita berdecak kagum melihat kiprah dan
karya orang-orang kreatif. Betapa hebatnya mereka. Terbesit di benak
kita, mungkinkah setiap orang mengembangkan potensi kreatifnya sehingga
meraih pencapaian-pencapaian luar biasa? Ataukah kreatifitas hanyalah
milik segelintir orang tertentu saja?
I. KECANGGIHAN OTAK MANUSIA
Suatu
kali, grandmaster Garry Kasparov ditandingkan dengan sebuah
komputer yang dirancang khusus untuk bermain catur dengan canggih. Deep Blue, demikian nama komputer itu,
mempunyai kemampuan yang luar biasa. Sekalipun Kasparov sempat kalah, ia
mampu bermain seri atau sama kuat (draw) dengan Deep Blue.
Bahkan, Kasparov sempat bisa mengunggulinya. Secara teknis, kapasitas Deep
Blue jauh lebih unggul (lihat tabel). Mengapa Kasparov bisa
menang? Para ahli mengatakan bahwa ada satu hal yang tidak dipunyai oleh
komputer, yaitu ”intuisi”.
Perbandingan
Kapasitas otak Kasparov dan komputer Deep Blue
Unsur
|
Garry Kasparov
|
Deep Blue
|
Elo rating
|
2.775
|
2.450
|
Prosesor
|
100 milyar syaraf otak
|
256 co-processor
|
Evaluasi posisi
|
2 langkah per detik
|
100 juta langkah per detik
|
Teknik
|
Rasio dan intuisi
|
Mekanisme mesin
|
Otak
manusia sangat luar biasa. Dengan 100 milyar sel syaraf, otak kita bisa
menggunakan sekitar 100 milyar bit informasi atau setara dengan 500
ensiklopedia. Pikiran manusia normal, bila diasah, sesungguhnya dapat
bergerak dengan kecepatan lebih dari 300 mil per jam. Dalam 24 jam,
manusia bisa mengembangkan 4.000 pikiran. Karena itu, banyak ungkapan
yang diberikan untuk menggambarkan otak manusia, misalnya ”raksasa yang
sedang tidur”, ”seperangkat mesin kompleks di jagad raya”, ”wilayah
terbesar di dunia yang belum tergali”, dan ”superkomputer biologis”.
Otak
manusia bahkan dapat memperbaiki dirinya sendiri. Selama Perang Dunia
II, 10.000 tentara tertembak di bagian kepala sehingga otaknya mengalami
kerusakan. Mereka dirawat di Inggris. Para dokter menemukan fakta bahwa
manusia bisa memprogram kembali bagian sisa otak yang sehat agar bisa
mengambil alih tugas bagian otak yang rusak atau hilang.
Jauh di Atas Reptil dan
Mamalia
Menurut Dr. Paul Mac Lean, mantan
direktur Laboratorium Otak dan Perilaku pada Institut Kesehatan Mental
Amerika Serikat, otak manusia merupakan sebuah kesatuan yang terdiri
dari 3 bagian. Pertama, batang otak, berada di bagian dasar kepala
manusia. Fungsinya adalah untuk mengontrol instink-instink primitif
seperti pernafasan, detak jantung, respon reflektif seperti ”lawan dan
lari” saat menghadapi bahaya, dan kemarahan. Otak jenis ini terdapat
juga pada hewan-hewan seperti kadal dan buaya. Karena itu, Mac Lean
menyebutnya sebagai otak reptil.
Kedua,
sistem limbik, yaitu bagian tengah otak yang membungkus otak reptil.
Bagian otak ini dijumpai juga dalam hewan-hewan mamalia sehingga Mac
Lean menyebutnya otak mamalia. Bagian otak ini
mengendalikan emosi (rasa senang, rasa marah, dan lain-lain) dan menjaga
stabilitas dalam tubuh manusia (dinamika hormonal, rasa lapar dan haus,
nafsu seks, dan kekebalan tubuh).
Ketiga,
neokorteks atau otak berpikir. Inilah bagian otak yang membedakan
manusia dengan hewan. Neokorteks berhubungan dengan kemampuan melihat,
mendengar, mencipta, berbicara, berpikir. Dengan otak ini, manusia
menjadi makhluk cerdas yang tiada duanya di alam semesta ini.
Otak Kiri dan Otak
Kanan
Otak manusia terdiri dari
dua belahan, kanan dan kiri. Kebenaran mengenai hal ini sebenarnya sudah
dipahami oleh orang Mesir kuno, yaitu ketika mereka mengetahui bahwa
otak kiri mengendalikan dan menerima sensasi dari sisi kanan tubuh kita
dan demikian pula sebaliknya. Menurut riset, kedua bagian otak itu
terhubung dengan jaringan super kompleks yang terdiri dari 300 juta
neuron.
Profesor
Roger Sperry dari Universitas California melakukan
penelitian mendalam mengenai otak kanan dan otak kiri manusia.
Menurutnya, otak kiri memampukan manusia berpikir logis, runtut,
analitis, matematis, dan sistematis. Dengan otak kiri, manusia
mengembangkan pemikiran-pemikiran secara bertahap dan akumulatif. Ini
disebut sebagai proses berpikir linear.
Sedangkan
otak kanan memampukan manusia berpikir kreatif. Otak kanan memampukan
manusia berpikir tentang ide-ide abstrak seperti etika dan estetika.
Otak kanan berproses kreatif dengan menggunakan irama, musik, kesan
visual, warna, dan gambar. Otak kanan memampukan manusia berpikir secara
menyeluruh sehingga disebut sebagai proses berpikir global.
Komputer
hanya bisa bekerja seperti otak kiri manusia, tetapi tidak bisa bekerja
seperti otak kanan manusia. Itulah sebabnya Garry Kasparov bisa
mengalahkan komputer super canggih Deep Blue. Otak kanan
memungkinkan manusia berpikir kreatif secara intuitif tanpa melalui
proses-proses berpikir logis yang sistematis. Sebagai contoh, adalah
pada pemain bulu tangkis yang hebat. Taufik Hidayat dapat bereaksi cepat
dan benar dalam hitungan detik. Terkadang, langkah-langkahnya tidak
logis, tetapi cermat dan tepat. Dalam hal ini, ia berpikir intuitif
dengan kekuatan otak kanannya. Orang yang kreatif adalah orang yang
mengembangkan kedua belah otaknya. Kemampuan setiap belahan untuk
melakukan fungsinya sendiri disebut ”laterialization”.
Stanley
Heath mengatakan bahwa Alkitab juga memberi petunjuk tentang dua
kemampuan manusia seperti itu. Rasul Yohanes menyebut adanya dua macam
pengetahuan. Pertama, oida, yaitu pengetahuan yang bersifat
intuitif. Kedua, gnosis, yaitu pengetahuan yang bersifat ilmiah
dan obyektif yang berkembang dari pikiran logis. Dengan demikian,
manusia bisa mengembangkan pikiran logis dan intuitif sekaligus.
Multi Inteligensi
Otak yang multi dimensional mempunyai
kemampuan untuk menghasilkan beragam jenis kecerdasan. Howard Gardner
dalam bukunya berjudul Frames of Mind menjelaskan teori tentang
multi-kecerdasan. Menurut Gardner, minimal ada 8 jenis kecerdasan.
Pertama, kecerdasan linguistik (bahasa). Charles Dickens, Abraham
Lincoln, dan Sir Winston Churchil adalah orang-orang yang cerdas dalam
berbahasa.
Kedua, kecerdasan logis-matematis,
yaitu kecerdasan dalam berpikir logis dan sistematis. Contohnya adalah
Albert Einstein dan John Dewey.
Ketiga, kecerdasan visual-spasial.
Ini adalah kecerdasan untuk berpikir dengan visualisasi seperti pada
seorang arsitek, seniman, pemahat, fotografer, dan perencana masa depan.
Picasso, Columbus, dan Frank Lloyd adalah contoh-contohnya.
Keempat, kecerdasan musikal. Tidak
semua orang bisa bermain musik, apalagi mencipta lagu dan menggubah
komposisi musik. Kalau kita ikuti kompetisi American
Idol, kita akan tahu betapa menyanyi itu sangat sulit. Kemampuan
musik bukan sekedar skill, tetapi inteligensi.
Kelima, kecerdasan kinestetik,
yaitu kemampuan menggerakkan tubuh. Para atlet, penari, pemain pantomim,
dan pemain sirkus adalah orang-orang cerdas. Tidak semua orang bisa
seperti Charlie Chaplin, Michael Jordan, dan Rudolf Nureyev.
Keenam, kecerdasan interpersonal,
yaitu kecerdasan dalam melakukan hubungan dan membangun kerjasama dengan
orang lain. Ini lebih dari sekedar berjiwa sosial, tetapi sebuah
kecerdasan. Mahatma Gandhi, bunda Theresa, dan Oprah Winfrey adalah
orang-orang yang hebat dalam bidang ini.
Ketujuh, kecerdasan intrapersonal,
yaitu kecerdasan untuk menganalisa diri sendiri. Para filosof, pertapa,
ahli meditasi, dan ahli jiwa mempunyai kecerdasan semacam ini. Plato,
Sigmund Freud, dan Eleanor Roosevelt adalah beberapa contoh yang
terkenal.
Kedelapan, kecerdasan naturalis,
yaitu kecerdasan untuk memahami kehidupan alam. Para pendaki gunung,
pecinta alam, ahli pertanian, dan ahli biologi adalah orang-orang
naturalis. Charles Darwin menciptakan teori evolusi yang spektakuler,
yang tak terpikirkan orang sebelumnya, karena memiliki kepekaan
naturalistik.
Daya Ingat yang Luar Biasa
Mark Gluck, Ph.D.
mengatakan bahwa bagian otak yang bernama hippocampus berfungsi
mengembangkan daya ingat. Menurut Dr. Murray Grossman dari Pusat Medis
Universitas Pennsylvania, ada 5 jenis memori. Pertama, memori kerja,
yaitu ingatan jangka pendek. Kedua, memori implisit, yaitu ingatan untuk
melakukan sesuatu seperti mengemudi mobil dan berenang. Ketiga, memori remote,
yaitu ingatan jangka panjang mengenai berbagai topik yang luas.
Keempat, memori episodik, yaitu ingatan mengenai pengalaman pribadi yang
khusus. Kelima, memori semantik, ingatan tentang
kata-kata dan simbol-simbol.
Never Say Old!
Musa
memimpin Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian ketika ia
sudah menjadi tua. Kitab Suci mencatat bagaimana Musa memimpin dengan
kecerdasan yang luar biasa. Sampai matinya di usia 120 tahun, Musa tidak
mengalami penurunan kapasitas. Demikian juga Yosua dan Kaleb, mereka
memimpin Israel memasuki Kanaan ketika keduanya tidak lagi muda.
Ternyata,
riset membuktikan bahwa kemampuan otak manusia masih bisa hebat sampai
pada usia renta. Suatu kali, Douglas Powell dari
universitas Harvard meneliti kemampuan matematika dan bahasa dari 1.500
orang yang berusia 25 sampai 92 tahun. Ternyata, 33% dari
mereka yang berusia 80 tahun bisa mendapatkan skor yang tidak berbeda
dengan mereka yang masih muda.
Penelitian
lain menyimpulkan bahwa kapasitas otak tidak akan merosot ditelan usia.
Pandangan lama mengatakan bahwa 100.000 neuron otak mengalami kerusakan
setiap tahunnya. Prof. Robert D. Terry melakukan penelitian dan
menyatakan pandangan baru yang benar. Katanya, ”Jumlah neuron besar
memang menurun seiring dengan meningkatnya usia, tetapi jumlah neuron
kecil justru terus meningkat dengan percepatan yang sama.”
Pandangan
yang mengatakan bahwa setelah kita berusia 50 tahun maka kemampuan otak
akan merosot ternyata salah. Para pakar seperti Robert Onstein dan
Charles Swencionis menyatakan bahwa otak tidak selalu akan kehilangan
sel-selnya. Bahkan, meskipun sudah sangat lanjut usia, otak manusia
masih dapat mengembangkan dendrit-dendrit baru. Sel-sel otak para lansia
juga masih bisa menumbuhkan sambungan-sambungan baru. Itu lebih
penting ketimbang banyaknya sel-sel otak itu sendiri.
Kenyataannya,
banyak orang meraih prestasi hebat ketika mereka sudah lanjut umur.
Marry Baker Edy mendirikan surat kabar ketika berusia 87 tahun. Bertrand
Russel tampil menjadi tokoh perdamaian dunia ketika berusia 94 tahun.
Picasso menghasilkan karya-karya hebat saat menginjak usia 90 tahun.
Luella Tyra memenangkan kompetisi dalam lima kategori dalam U.S.
Swimming Nationals di Mission Viejo (California) pada usia 92
tahun. Sampai usia 78 tahun, Lloyd Lambert dikenal sebagai pemain ski
andal. George Bernard Shaw menulis Farfetched Fables pada usia
93 tahun. Mildred Wirt Benson tetap menulis pada Toledo
Blade sampai meninggalnya pada usia 97 tahun. Henry Matisse menjadi
ilustrator terkenal saat berusia 80 tahun. Pada usia 76 tahun,
Alexander von Humbolt menulis The Kosmos dan tetap menulis
sampai usia 90 tahun. Pada usia 39 tahun, George Abbott menghasilkan
karya besar Broadway. Ia tetap menjadi penulis, aktor, director,
dan produser produktif sampai usia lanjut. Saat berumur 75
tahun, Abbott memproduksi A Funny Thing Happened on the Way to the
Forum.
II. KEMAMPUAN
BERPIKIR ANALITIS DAN KREATIF
Kombinasi antara berpikir
analitis dan berpikir kreatif menyebabkan seseorang menjadi luar biasa.
Da Vinci, Einstein, Newton, Bill Gates, dan Stephen Hawking adalah
orang-orang yang unggul dalam analisa dan kreatifitas. Theodore
Roosevelt mengatakan bahwa semua sumber daya yang kita butuhkan ada
dalam pikiran kita.
Berpikir Analitis
Melakukan analisa pada dasarnya adalah melakukan
pemeriksaan atas sesuatu hal sehingga dapat menemukan unsur-unsur di
dalamnya dan keterkaitan antar unsur-unsur itu. Ini merupakan kemampuan
logis manusia untuk memahami sesuatu secara terinci. Sebagai contoh
adalah dalam ilmu kimia. Jika bahan kapur dianalisis, kita akan
menemukan unsur-unsur sebagai berikut, 1 atom kalsium, 1 atom karbonium,
dan 3 atom oksigenium. Jika kebudayaan manusia dianalisis, kita akan
menemukan 7 unsur kebudayaan universal, yaitu bahasa, seni, agama,
sistem sosial, sistem mata pencaharian, sistem teknologi, dan sistem
pengetahuan.
Colin Rose dan Malcolm J.
Nichol mendefinisikan berpikir analitis sebagai usaha menundukkan suatu
masalah, masalah, subyek, atau keputusan pada pemeriksaan yang ketat
yang dilakukan selangkah demi selangkah secara logis. Pada intinya
adalah melakukan pemeriksaan mendetil secara logis. Lawan dari berpikir
analitis adalah berpikir awam, samar, tidak akurat, tidak logis, sempit,
dangkal, dan tumpul.
Dengan demikian, dalam
berpikir analitis, kita harus mengajukan banyak pertanyaan yang
berhubungan dengan masalah apa (what), siapa (who), di
mana (where), kapan (when), mengapa (why),
dan bagaimana (how). Jangan melihat persoalan secara dangkal.
Kita harus menggali seluk beluk dan dimensi-dimensi yang terkandung di
dalamnya. Seorang wartawan jurnalistik-investigatif atau seorang
peneliti harus mempunyai ketekunan dalam melakukan penyelidikan seperti
itu.
Jangan puas dengan jawaban
atas pernyataan ”apa” yang kita lontarkan. Pengertian ”apa” itu sendiri
sangat luas. Sayangnya, anak-anak IPS di SMU hanya disuruh menghafal
definisi-definisi, istilah-istilah, dan konsep-konsep. Kita tidak
terlatih untuk menggali lebih dalam dan mengkomparasikan lebih luas
pengertian-pengertian itu.
Ketika mengkaji sebuah
masalah, kita harus terampil dalam menggunakan pertanyaan ”mengapa”.
Pertanyaan ini akan membawa kita kepada analisa tentang sebab-akibat.
Dalam hal ini, seorang analis akan menyelidiki banyak faktor penyebab
dan proses sebab-akibat itu sendiri. Anak-anak IPS di SMU bisa hafal
tentang peristiwa G 30 S PKI karena memang dituntut untuk
menghafalkannya. Tetapi, anak-anak IPS di SMU tidak dilatih berpikir
kritis tentang mengapa peristiwa itu terjadi. Yang mereka terima
hanyalah sebuah indoktrinasi bahwa peristiwa itu disebabkan oleh PKI.
Apakah benar begitu? Seorang analis tidak akan puas dengan jawaban
seperti itu. Kita hanya disuruh berpikir bahwa ”pokoknya, negaraku,
entah itu benar atau salah” (my country right or wrong).
Pada masa Orde Baru,
pelajar dan mahasiswa Indonesia tidak dilatih untuk berpikir kritis.
Akibatnya, masyarakat kita tidak mampu melakukan analisa kritis. Mudah
dibodohi. Mereka hanya menerima begitu saja. Padahal, modal berpikir
kreatif adalah bertanya, meragukan segala sesuatu, dan mencari
jawaban-jawaban secara kritis.
Berpikir analitis adalah
berpikir argumentatif. Dengan alur logika deduktif maupun alur logika
induktif, kita berusaha menjelaskan gagasan-gagasan secara mendalam.
Bertahun-tahun, Alexander Graham Bell menjelaskan pentingnya pesawat
telepon. Saat menemukan mesin fotokopi, Xerox tidak mendapat dukungan
selama 4 tahun. Selama masa itu, Xerox mengajukan pemikiran-pemikiran
analitis tentang pentingnya mesin fotokopi. Christopher Columbus
membutuhkan waktu 14 tahun untuk bisa meyakinkan istana Spanyol tentang
pentingnya penjelajahan keliling dunia.
Awas! Paralysis by Analysis
Dengan berpikir analitis, manusia menciptakan ilmu
pengetahuan. Dulu, filsafat adalah induk semua ilmu pengetahuan. Karena
hasil-hasil pemikiran analitis semakin banyak maka tumbuhlah berbagai
ilmu dan cabang-cabangnya. Filsafat sosial menumbuhkan sosiologi,
antropologi, psikologi, ilmu politik, ilmu hukum dan sebagainya.
Sosiologi sendiri berkembang, ada sosiologi perkotaan, sosiologi
pedesaan, sosiologi industri, sosiologi pendidikan, sosiologi politik,
sosiologi agama, dan sebagainya,
Namun, dalam kehidupan
sehari-hari, kita lebih membutuhkan pemikiran praktis namun brilyan.
Terlalu banyak analisa seringkali membuat kita justru tidak bisa dan
tidak berani berbuat apa-apa. Para bisnisman menghindari apa yang
disebut sebagai paralysis by analysys (lumpuh karena terlalu
banyak melakukan analisa). Seringkali kita harus mengambil keputusan
dengan cepat, namun juga tepat. Kita dituntut untuk melakukan manufer,
tetapi juga tidak ngawur. Dalam hal ini, kita bukan hanya harus
berpikir analitis, tetapi juga berpikir kreatif.
Dengan
demikian, kita harus menggunakan otak kanan di samping otak kiri kita.
Berpikir analitis adalah kapasitas otak kiri manusia. Dalam
bab 3 telah dibahas bahwa otak kiri memampukan manusia berpikir logis,
runtut, analitis, matematis, dan sistematis. Dengan
otak kiri, manusia mengembangkan pemikiran-pemikiran logis secara
bertahap dan akumulatif. Sedangkan otak kanan, memampukan manusia
berpikir kreatif. Otak kanan memampukan manusia berpikir tentang ide-ide
baru secara intuitif.
Berpikir Kreatif
Colin Rose dan Malcolm J. Nichol
mendefinisikan berpikir kreatif sebagai usaha untuk menghasilkan gagasan
dan produk baru. Kata kuncinya adalah ”gagasan baru”. Dengan berpikir
kreatif, kita menemukan hubungan-hubungan baru yang semula tidak tampak.
Dengan berpikir kreatif, kita menciptakan cara-cara baru. Berpikir
kreatif membuat manusia bisa melakukan inovasi.
Semua
penemuan baru adalah hasil berpikir kreatif. Dengan demikian, sejarah
mencatat betapa kreatifnya manusia. Betapa
penemuan ”roda” telah membawa revolusi dalam sistem transportasi
manusia. Betapa penemuan ”listrik” telah merubahkan gaya hidup manusia
dan mengembangkan teknologi-teknologi berikutnya.
Pendidikan
di Indonesia tertinggal jauh karena kurang mendorong para pelajar untuk
berpikir kreatif. Di jurusan IPS, para murid hanya disuruh menghafal
dan menghafal. Di jurusan IPA pun kurang dinamis. Cara mendidik ilmu
Fisika di Indonesia masih bersifat klasik, abstrak, dan bukannya
berbasis penelitian di laboratorium. Padahal, Fisika seharusnya bersifat
Physics in Contact. Artinya, teori-teori Fisika dan
fenomena-fenomena Fisika harus disajikan dalam wujud yang relevan dalam
kehidupan sehari-hari dan dapat diamati langsung oleh para peserta
didik. Kalaupun anak-anak Indonesia berjaya di Olimpiade Fisika
internasional, itu adalah hasil kerja keras anggota-anggota HIFI
(Himpunan Fisikawan Indonesia) yang belajar di Amerika Serikat.
Pendidikan
kita kurang mendorong kreatifitas berpikir karena
hanya teoritis saja. Anak didik tidak mendapat kesempatan untuk
mengalami sendiri teori-teori itu. Mereka juga kurang melakukan
eksperimen untuk mencoba dan mempraktekkan hal-hal baru. Padahal,
pemikir kreatif bernama Benjamin Franklin mengatakan bahwa satu ons
pengalaman sama dengan satu ton teori!
III.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
Pada dasarnya, berpikir kreatif
adalah menciptakan gagasan-gagasan baru secara brilyan. Orang yang
pintar belum tentu kreatif. Mungkin, orang itu bisa berhitung dengan
cermat atau menghafal dengan fasih. Tetapi, belum tentu ia bisa membuat
terobosan-terobosan baru yang tidak seperti biasanya.
Semua
orang bisa berpikir kreatif. Pada bab 3 sudah dijelaskan tentang
kecanggihan otak manusia, khususnya mengenai otak kiri dan otak kanan
serta fungsi-fungsinya. Dengan modal anugerah seperti itu, setiap orang
dimungkinkan untuk mampu berpikir kreatif. Kalau ada yang tidak kreatif,
itu karena dia salah strategi dalam mengembangkan kemampuan tersebut.
Karena itu, sama seperti kemampuan berpikir logis dan sistematis,
berpikir kreatif dapat dipelajari dan dikembangkan.
Belajar Keras
Meskipun kreatifitas berhubungan
dengan ilham, berpikir kreatif tetap memerlukan proses belajar yang
keras. Itulah sebabnya seorang Thomas Alfa Edison berkata, ”Jenius
adalah 99% usaha keras dan 1% bakat.” Soichiro Honda, pendiri dan
pemimpin pabrik motor Honda, berkata, ”Kesuksesan saya hanya 1% dari
keseluruhan hidup saya, yang 99% adalah kegagalan.” Artinya, meskipun
menemukan atau menciptakan sesuatu yang baru berkaitan dengan ilham,
keseluruhan prosesnya membutuhkan fondasi pengetahuan dan pengalaman
yang kuat.
Menjadi
kreator ilmiah bukan berarti tidak perlu sekolah. Bisa saja seseorang
tiba-tiba mendapat semacam kilatan ilham. Namun, tanpa pemikiran yang
siap dan lengkap, ilham itu tidak dapat ditangkap dan dikembangkannya
dengan baik. Louis Pasteur berkata, ”Peluang akan berpihak kepada
pikiran yang siap.”
Proses
penulisan kreatif juga menunjukkan pentingnya kesiapan akademis seorang
penulis. Seorang penulis bisa saja mendapat ilham secara tiba-tiba.
Tetapi, meskipun penuh ilham, penulis tidak akan bisa
berbuat banyak jika tidak memiliki kapasitas yang memadai. Menurut
riset, faktor ilham dalam penulisan kreatif hanya 20%, sedangkan riset
memberi kontribusi sebesar 40% dan revisi juga memberikan kontribusi
sebesar 40%. Jadi, belajar keras memberikan fondasi untuk membangun
kemampuan berpikir kreatif.
Edwin
Herbert Land adalah seorang penemu yang berhasil menciptakan banyak
inovasi karena tekun melakukan riset. Saat berumur 20 tahun, Land
berhasil menciptakan, memproduksi, dan mendapat hak paten atas sebuah
alat filter modern untuk membedakann cahaya. Selama bertahun-tahun ia
melakukan banyak sekali riset dalam bidang optik dan menghasilkan 500-an
hak paten. Karena itu, ia dianugerahi Medal of
Freedom, sebuah penghargaan tertinggi untuk warga Amerika Serikat.
Mental Kreatif
Berpikir kreatif adalah masalah sikap
mental. Orang yang kolot atau tradisional tidak akan pernah menjadi
kreatif. Orang yang takut mecoba dan takut gagal juga tidak akan pernah
menjadi kreatif, Orang yang tidak bisa menghargai perbedaan dan hanya
memegang suatu pikiran secara fanatis juga tidak akan pernah menjadi
kreatif.
Berpikir
kreatif membutuhkan mental yang berani mencoba hal-hal baru. Dua
bersaudara Orville Wright dan Wilbur Wright adalah pedagang sepeda.
Kalau tidak pernah berani mencoba hal baru, mereka tidak pernah dikenal
sampai hari ini. Wright bersaudara tidak puas dengan sepada, mereka
ingin terbang. Pada tahun 1903, mereka berhasil merancang pesawat udara
bermesin pertama yang bisa melayang di udara. Pada tahun 1906,
mereka berhasil terbang selama 1 jam. Pada tahun 1909, mereka mendirikan
The American Wright Company untuk pembuatan pesawat terbang.
Berpikir kreatif harus
berani mencoba dan gagal. Kolonel Sanders baru mengalami sukses pada
usia 65 tahun. Sebelumnya, dengan modal US $ 105, ia membuat resep
makanan ayam goreng dan ia berkeliling Amerika Serikat untuk
menawarkannya ke berbagai rumah makan dan investor. Sanders ditolak
sebanyak 1.009 kali sebelum akhirnya mendirikan Kentucky Fried
Chicken yang sekarang mendunia.
Berpikir kreatif harus
berani mencoba hal-hal baru yang aneh yang tidak lazim. Orang yang tidak
kreatif akan puas dengan pikiran-pikiran konvensional yang biasa
dialaminya. Kita harus berani keluar dari bidang ilmu
dan bidang kerja kita untuk mencoba hal-hal baru. Banyak penemu brilyan
adalah orang-orang yang berani bereksperimen dengan hal-hal diluar
bidang spesialisasinya. John Boyd Dunlop adalah penemu ban udara,
padahal ia seorang ahli bedah hewan. Samuel Morse adalah seorang pekukis
yang berhasil menciptakan telegraf. Kodachrome, Leopold Mannes, dan
Leopold Godowsky adalah para musisi yang berhasil menciptakan film
berwarna. King Camp Gillete adalah seorang penjual tutup botol kelilig
yang berhasil menciptakan silet cukur. Pencipta kapal uap adalah seorang
seniman bernama Fullerton.
Melihat secara Kreatif
Untuk dapat menjadi kreatif, kita
harus bisa melihat suatu masalah secara luas, tidak secara sempit. Kita
berusaha melihat dari banyak sudut pandang (multi perspektif). Dengan
demikian, kita akan mempunyai banyak ide, banyak alternatif, dan banyak
solusi. Kita pun bisa membuat kombinasi solusi-solusi.
Untuk
dapat berpikir kreatif, kita perlu keluar dari persoalan dan melihat
dari sisi luar masalah itu. Sebagai contoh adalah pada saat bermain
catur. Sebelum menemukan langkah, kita harus melihat situasi secara
menyeluruh, baik posisi kita maupun posisi lawan. Seolah-olah kita
berada di atas papan catur itu dan melihat dari sudut luar permainan
itu.
Untuk
dapat berpikir kreatif, kita perlu berpikir secara komparatif.
Membandingkan kasus yang satu dengan yang lain itu sangat penting untuk
menemukan gagasan baru. Edward Jenner menemukan solusi untuk mengatasi
penyakit cacar. Ia mulai dengan memperbandingkan kasus manusia dan sapi.
Mengapa manusia terjangkit cacar dan mengapa sapi perah tidak
terjangkit cacar? Ternyata, sapi-sapi perah itu sudah terkena cacar,
suatu penyakit yang lebih ringan yang membuat hewan-hewan itu kebal
tehadap cacar yang lebih serius. Dari situ, Jenner menangkap ide bahwa
manusia dapat melindungi dirinya dari suatu jenis penyakit infeksi
dengan menyuntikkan ke dalam tubuhnya bibit penyakit yang sudah
dilemahkan. Ini akan memicu kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit
yang sebenarnya.
Untuk
memacu kreatifitas berpikir, cara terbaik menurut Colin Rose adalah
melakukan teknik ”curah gagasan” (brainstorming). Untuk itu,
Alex Osborn mengembangkan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama,
mendapatkan penjelasan singkat mengenai fakta-fakta. Kedua, munculkan
ide-ide ”aneh” yang tidak lazim. Ketiga, setiap orang diberi kesempatan
untuk melontarkan apa saja idenya. Keempat, mengembangkan lebih banyak
ide itu lebih baik. Kelima, jangan mudah mengkritik sebuah gagasan.
Keenam, carilah kombinasi ide-ide. Ketujuh, diskusi untuk melihat
kemungkinan-kemungkinan solusi.
Ide-ide
kreatif seringkali muncul pada saat kita mengkombinasikan
gagasan-gagasan. Ide tentang mesin faks sebenarnya adalah penggabungan
ide tentang fotokopi dan telepon. Mesin cetak Gutenberg menggabungkan
proses pencelupan untuk membuat mata uang dan proses penggencetan untuk
membuat anggur. Resep makanan yang baru sebenarnya adalah gabungan
resep-resep makanan yang sudah ada.
Faktor Ilham
Ilham merupakan kunci pembuka bagi
kreatifitas berpikir. Hal itu diselidiki oleh Dr. Mir Aneesuddin, M.Sc.,
seorang peneliti pada Indian Institute of Chemical Technology
di Heideradab, India. Ia menyimpulkan bahwa 99% temuan ilmiah sepanjang
peradaban manusia merupakan temuan yang tidak disengaja. Ketika Newton
menemukan teori gravitasi, ide itu muncul sebagai sebuah ilham ketika ia
sedang duduk termenung dan ada buah apel jatuh tiba-tiba di depannya.
Bethoven, Wagner, Coleridge, dan Robert Louis Stevenson sengaha
menggunakan mimpi untuk mendapatkan ilham ide-ide kreatif. Ahli kimia
Jerman Freidrich August Kekule menemukan struktur molekul ”benena”
ketika ia sedang ”tidur-tidur ayam” di depan perapian. Wordsworth
berkata, ”Tidur adalah inkubator ide-ide yang paling dahsyat, induk dari
pikiran yang segar.”
Dengan
demikian, berpikir kreatif berkaitan erat dengan imajinasi, fantasi,
lamunan, mimpi, dan intuisi. Albert Einstein adalah seorang yang suka
melamun. Katanya, ”Ketika aku mengkaji diriku dan metode pemikiranku,
aku berkesimpulan bahwa bakatku yang suka berfantasi jauh lebih berarti
bagiku daripada bakatku dalam menyerap pengetahuan positif.”
Ide-ide
kreatif justru muncul pada saat kita bersantai dan bukannya sedang
berpikir keras. Goethe berjalan-jalan untuk menemukan ide-ide. Rousseau
menemukan gagasan-gagasan brilyan ketika sedang pergi dengan kendaraan.
Nietsczhe menukan ide-ide gila saat mendengarkan musik. Back menemukan
komposisi melodi-melodinya saat bangun pagi. Saat melamun, Benjamin
Franklin membayangkan layang-layang yang kemudian membawanya pada
penemuan-penemuan ilmiah. Mozart mendapatkan ide-ide kreatif ketika
makan enak dan bepergian dengan kereta kuda. Pemenang Nobel
Melvin Calvin menemukan ide tentang photosintesis pada saat
bermalas-malasan di mobil sambil menunggu istrinya antre memesan
makanan.
Jadi,
untuk mengembangkan pemikiran kreatif, kita harus mengkondisikan jiwa
kita sedemikian rupa sehingga terbuka bagi segala ilham. Berfantasi,
berkhayal, melamun, tidur, bersantai, bertamasya, dan sebagainya
ternyata membuka jiwa kita bagi ilham-ilham yang kreatif.
Gelombang Alfa, Pikiran
Kreatif, dan Meditasi
Ternyata, otak manusia
memancarkan beberapa jenis gelombang. Itu adalah semacam impuls-impuls
listrik lemah yang dapat diukur dengan jelas oleh alat berupa electro-encephalograph
machine (EEG). Ada 4 jenis gelombang otak
(lihat tabel).
Karakteristik
Keempat Gelombang Otak
Nama
|
Ciri
|
Siklus
|
Fungsi
|
Alfa
|
Relaksasi dan meditasi
|
8-12 siklus
|
Berkhayal
|
Beta
|
Pikiran sadar
|
13-25 siklus
|
Berpikir, berbicara, beraktifitas
|
Delta
|
Tidur lelap tanpa mimpi
|
0,5-3 siklus
|
Istirahat
|
Teta
|
Lamunan saat akan tidur
|
4-7 siklus
|
Memproses informasi hari itu dan
menggali inspirasi
|
Data
tentang gelombang di atas menunjukkan bahwa otak manusia mempunyai
kemampuan untuk berpikir kreatif. Saat bersantai atau bermeditasi,
gelombang Alfa membawa kita berkhayal, berfantasi, dan akhirnya
menemukan atau mencipta ide-ide kreatif. Pada saat hendak tidur,
gelombang Teta mengalir sehingga kita bisa melakukan evaluasi dan
menangkap inspirasi-inspirasi baru.
Menurut
penelitian, doa dan meditasi bisa meningkatkan aliran
gelombang Alfa dalam otak kita. Dr. A. Kasamatsu dan T. Hirai dari
Universitas Tokyo menemukan bahwa pendeta-pendeta Zen yang bermeditasi
dengan mata setengah terbuka mampu mengembangkan gelombang Alfa dalam
otak mereka. Penelitian electroencephalogram yang dilakukan
Universitas Harvard juga menyimpulkan bahwa meditasi yang
digabung dengan teknik ”sugestologi” dapat mengembangkan kemampuan
kreatif dalam otak. Teknik ”sugertologi” adalah teknik berpikir dan
berkata-kata positif sambil memusatkan pikiran (fokus).
Karena
itu, masyarakat modern yang dituntut untuk berpikir kreatif, berminat
pada meditasi dan spiritualisme. Teknik-teknik meditasi Yoga sangat
disukai. Demikian juga dengan spiritualisme lainnya, termasuk
kegiatan-kegiatan rohani yang bersifat okultisme.
IV.
PENUTUP
Manusia
adalah mahluk kreatif. Itulah kodratnya yang membedakan dengan mahkluk
hidup ciptaan Tuhan lainya (hewan, tumbuhan). Otak yang dikaruniakan
Tuhan mempunyai kapasitas bukan hanya untuk berpikir analitis, tetapi
untuk berpikir secara kreatif. Persoalannya
adalah sejauh mana kita menggali potensi-potensi alamiah tersebut.
Berpikir kreatif, sama dengan berpikir analitis, dapat dikembangkan
melalui proses belajar. Sayangnya, tak semua orang belajar berpikir
kreatif dan tak semua sistem pendidikan melatih cara berpikir kreatif.
Karena itu jangan heran jika hanya segelitir orang saja yang tampil
menjadi kreator-kreator mumpuni.
*) Haryadi Baskoro, S.Sos, MA, M.Hum, Th.D (cand) adalah aktivis Pelangi Institute, penulis dan peneliti
bidang kebudayaan.