Hidrosfer


Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara.

Siklus hidrologi

Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan secara terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap air akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.

Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang.

Siklus pendek

Dalam siklus pendek, air laut mengalami pemanasan dan menguap menjadi uap air.Pada ketinggian tertentu uap air mengalami kondensasi menjadi awan. Bila butir-butir embun air itu cukup jenuh dengan uap air, hujan akan turun di atas permukaan laut.

 Siklus sedang

Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke daratan. Di daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan. Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan dan sebagainya hingga kembali lagi ke laut.

Siklus panjang

Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu, membuat terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut menurunkan hujan es atau salju di pegunungan. Di permukaan bumi es mengalir dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan selanjutnya kembali ke lautan.

Hidrosfer di muka bumi selanjutnya akan dikelompokkan menjadi dua, yaitu perairan darat dan perairan laut.

Perairan di daratan

Perairan di daratan tergolong sebagai perairan tawar, yaitu semua perairan yang melintasi daratan. Air di daratan meliputi air tanah dan air permukaan

Air tanah

Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah. Air tanah berasal dari salju, hujan atau bentuk curahan lain yang meresap ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air.

Air tanah dangkal

Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak jauh dari permukaan tanah.

Air freatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air freatis berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air freatis akan bertambah. Air freatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.

 Air tanah dalam

Air artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di antara dua lapisan kedap air.

Lapisan diantara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis. Air artesis dapat dapat diperoleh melalui pengeboran. Sumur pengeborannya disebut sumur artesis.

 Air permukaan

Air permukaan adalah wadah air yang terdapat di permukaan bumi. Bentuk air permukaan meliputi sungai, danau, rawa.

Sungai

Sungai adalah air hujan atau mata air yang mengalir secara alami melalui suatu lembah atau diantara dua tepian dengan batas jelas, menuju tempat lebih rendah (laut, danau atau sungai lain).

 Bagian-bagian sungai

Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.

  • Bagian hulu sungai terletak di daerah yang relatif tinggi sehingga air dapat mengalir turun.
  • Bagian tengah sungai terletak pada daerah yang lebih landai.
  • Bagian hilir sungai terletak di daerah landai dan sudah mendekati muara sungai.
 Jenis-jenis sungai

Jenis-jenis sungai dibagi menjadi 5, yaitu sungai hujan, sungai gletser, sungai campuran, sungai permanen dan sungai periodik.

  • Sungai hujan adalah sungai yang berasal dari hujan.
  • Sungai gletser adalah sungai yang airnya berasal dari gletser atau bongkahan es yang mencair.
  • Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari hujan dan salju yang mencair.
  • Sungai permanen adalah sungai yang airnya relatif tetap.
  • Sngai periodik adalah sungai dengan volume air tidak tetap.

10 tanda pemanasan global

· Tahukah kamu kalau suhu udara di bumi telah meningkat 1,4 derajat celcius dalam 127 thn terakhir ini ?

· Tahukah kamu bahwa gunung es di kutub akan mencair seluruhnya pada thn 2040 jika tingkat pemanasan global tidak dapat dikurangi saat ini ?
Tahukah kamu saat ini hanya terdapat 27 gunung es yang masih dapat diidentifikasi dari 150 yang tercatat pada thn 1910 ?

· Tahukah kamu bahwa Industri diseluruh dunia menghasilakn 332 BMT gas CO2 setiap harinya ? ini diperkirakan 30 % lebih besar daripada kemampuan seluruh tumbuhan dimuka bumi ini untuk menyerapnya.

· Tahukah kamu bahwa suhu permukaan air laut telah meningkat 0.6 derajat celcius dalam 25 thn terakhir dan tinggi air laut diseluruh dunia rata2x meninggkat sekitat 14 Cm dalam 10 thn terakhir ?

· Tahukah kamu bahwa mundurnya AS dari Protokol kyoto telah menyebabkan emisi gas buang CO2 bertambah 20 % dari perkiraan semula ? North America (US & Canada) menyumbang 36 % dari seluruh gas buang CO2 didunia ini. Tempat kedua diduduki uni Eropa dgn 13,2 % dan Cina berada ditempat ke 3 dengan 12.4 % berikutnya adalah Rusia + former ussr dengan 6,7 % dan Jepang dengan 5 %, negara terakhir yang masuk dalam kumpulan ini adalah India yang menghasilkan 3,3 % dan Korea Selatan dengan 2,4 %.Gabungan dari negara2x industri maju (24 negara) ini telah memberikan kontribusi 80 % gas karbon buangan dunia, sementara 20 % sisanya di bagi rata kepada 159 negara lainnya.

· Tahukah kamu EU adalah kelompok negara yg memberikan kontribusi terbesar bagi Global Restoration Program dengan mengalokasikan 220 milliar Euro dalam jangka waktu 10 thn. Target mereka adalah mengurangi gas buangan industri di negara EU dan penghijauan hutan2x dunia ? (Dalam kelompok ini Jerman adalah negara penyumbang terbesar)

· Tahukah kamu PBB memperkirakan 12 % penduduk dunia akan mengalami bahaya kelaparan akut, produksi pangan akan menurun 16 % diseluruh dunia, Grain Price (harga Pagan dalam bentuk biji atau bulir, termasuk padi, gandum, dll) akan meningkat 100 % pada thn 2010 ?

· Tahukah kamu, Hasil observasi dan kalkulasi Ilmuwan menunjukan bahwa kalaupun manusia berhenti menggunakan fossil fuel dan menghentikan produksi pabrik2x sama sekali dan mematikan semua listrik didunia ini maka efek pemanasan global baru akan reda setelah 100 thn ? Berdasakran Wigley Model on Global Warming, bahkan jika manusia melakukan hal tersebut diatas maka pada thn 2100 (penelitian dilakukan pada thn 2000) suhu udara rata2x didunia akan meningkat 4 derajat celcius dan ketinggian air laut diseluruh dunia akan meningkat 30 Cm.

· Tahukah kamu bahwa Gunung Es besar di Greenland mencair semua maka ketinggian air laut akan naik mencapai 7 meter ? Dengan tingkat suhu sekarang maka hanya dibuthkan pertambahan 3 derajat celcius pada pemanasan global, dan dengan tingkat pertambahan suhu saat ini paling tidak dalam waktu 50 thn maka suhu itu akan tercapai. Dengan suhu rata2x 5-6 derajat celcius maka seluruh gunung es di green land akan sepenuhnya mencair dalam waktu 37 thn.

· Tahukah kamu bahwa Es di kutub utara telah hilang hampir 60 % nya ? Pada thn 1979, musim panas di kutub utara menunjukan bahwa Arctic ice memiliki luas sebesar 6,74 juta Km persegi. Pada thn 2007, musim panas dikutub utara menunjukan hasil 2,61 Juta Km Persegi ?
Berapakah yg tersisa pada thn 2035 jika trend ini berlanjut ?

2020, sebagian dari pulau di Indonesia tenggelam

diprediksikan sebagian dari sekitar 18 ribu pulau-pulau kecil di seluruh wilayah Indonesia akan tenggelam akibat naiknya permukaan air laut. Peringatan itu telah menjadi trend global (global warning) yang dibahas Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) . Negara dengan kepulauan kecil, seperti Karibia dan Indonesia, dikhawatirkan akan tenggelam, termasuk Jakarta.
Bocornya lapisan ozon di atmosfer adalah salah satu penyebab terjadinya fenomena global itu. Bahkan, bukan hanya pulau-pulau kecil di Indonesia yang dikhawatirkan tenggelam, beberapa area pulau seperti Jawa pun bisa terkena dampaknya. "Meski tidak menenggelamkan, bisa berdampak pada kehidupan seperti lumpuhnya transportasi. Jika permukaan air laut naik, air sungai tidak tertampung, akan mengakibatkan rusaknya jembatan, lumpuhlah transportasi," kata Soenarno.

Laut Yang memanas

Indonesia rentan terhadap pemanasan global

Saya prihatin dengan kondisi indonesia yang semakin lama semakin rentan terhadap reaksi alam. Saya berharap masyarakat indonesia dapat memahami bahwa saat ini kita perlu menanamkan pada masyarakat akan hal-hal kecil yang dapat mempengaruhi pemanasan global. Saya juga berharap pemerintah dapat menginformasikan pemanasan global ini secara lebih spesifik dan terbuka, sehingga tidak hanya sebagian dari masyarakat saja yang perduli tetapi semua lapisan juga mendapat pendidikan mengenai alam secara jelas.

Sudah saatnya masyarakat Indonesia mulai perduli tentang adanya pemanasan global untuk kelangsungan umat dunia di masa yang akan datang.

Ada baiknya kita sama-sama menjaga dan jangan saling menyalahkan. Kita juga sebaiknya melakukan koreksi diri masing-masing apakah kita sudah melestarikan alam ini.

Meningkatkan semangat deklarasi perubahan iklim


Pertemuan selama 2 hari di Washington ini diikuti oleh negara G8 dan beberapa kekuatan ekonomi baru, seperti Brasil, Cina, India, Meksiko, dan Afrika Selatan.


Wartawan urusan Lingkungan BBC, Roger Harrabin, yang meliput pertemuan mengatakan deklarasi ini memang tidak punya kekuatan mengikat, namun meningkatkan semangat dalam memerangi pemanasan global.


Para delegasi sepakat bahwa negara-negara berkembang juga harus memenuhi target buangan emisi sama dengan negara-negara maju lainnya.


Mereka mengatakan ingin menggantikan Traktat Kyoto yang akan habis masa berlakunya pada tahun 2012.


Senator Amerika Serikat, Joe Lieberman, mengatakan Kongres Amerika akan menyusun Undang-undang untuk memotong buangan emisi pada akhir tahun ini.


Dan salah seorang politisi yang ingin mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Amerika, John McCain, mendukung prakarsa baru ini.


Saya yakin bahwa kita telah mencapai titik puncak dan Kongres Amerika Serikat akan bertindak

Siklus karbon


Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).


Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.


Neraca karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk dan keluar) antar reservoir karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus karbon (misalnya atmosfer - biosfer). Analisis neraca karbon dari sebuah kolam atau reservoir dapat memberikan informasi tentang apakah kolam atau reservoir berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon dioksida.


Bagian Dalam Bumi
Ada tiga lapisan utama bagian dalam bumi, yaitu : inti, mantel dan kerak.

Inti bumi (terdiri dari besi dan nikel)
Inti bumi mempunyai jari-jari ± 3450 km, dengan volume kurang dari 20% volume bumi.
Inti bumi ada 2 yaitu :
Inti dalam: padat, jari-jari ± 1200 km, suhu ± 4800° C. Tersusun dari kristal besi atau kristal besi nikel.
Inti luar: zat cair yang sangat kental, ketebalan ± 2250 km, suhu ± 3900°C.

Mantel
Ketebalan ± 2900 km, suhu ± 1500°C - 3000°C, tersusun oleh batuan yang mengandung silikat dan magnesium.

Kerak
Ada dua macam kerak: kerak benua dan kerak lautan, ± 65% merupakan kerak lautan. Kerak pembentuk benua bernama sial (silikon alumunium), ketebalannya ± 30 km, dan di daerah pegunungan ± 70 km. Di bawah sial terdapat sima (silikon, magnesium). Sima juga membentuk kerak bawah laut dengan ketebalan ± 6 km.

LITOSFER (KULIT BUMI)
Litosfer merupakan bagian luar bumi yang berfungsi sebagai pembungkus. Litosfer berasal dari kata lithos = batuan dan sphere = lapisan.
Unsur penyusun litosfer adalah oksigen (46,6%), silikon (27,7%), alumunium (8,1%), besi 5%, kalsium 3,6%, natrium 2,8%, kalium 2,6%, magnesium 2.1%.

Jenis-jenis batuan:
Batuan beku
Batuan beku adalah batuan yang berasal dari pembekuan magma. Mineral utama pembentuk batuan beku adalah kuarsa, feldspar, piroksin dan hornblende, mika, magnetit dan olivin.
Kuarsa adalah suatu mineral yang keras tersusun oleh senyawa silikon dan oksigen.
Feldspar berwarna terang sampai gelap, mengandung kalium, natrium, kalsium, alumunium, silikon dan oksigen.
Piroksin dan hornblende warnanya lebih gelap dan lebih berat dari feldspar, terdiri dari berbagai logam ditambah silikon dan oksigen.
Mika adalah mineral yang menyerupai lapis, terdiri dari alumunium, oksigen dan silikon.
Magnetit merupakan senyawa besi dan oksigen.

Olivin adalah mineral hijau yang terdiri dari besi, magnesium, oksigen dan silikon.

Batuan beku dibagi menjadi 3 macam:

  1. Batuan beku dalam, terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi, ukuran mineral besar dan berbutir kasar.
    Contoh:
    Granit : mengandung kuarsa, feldspar, hornblende dan mika, tekstur rata. Diorit : tidak mengandung kuarsa, tekstur rata. Gabbro : batuan yang didalamnya terdapat mineral berwarna gelap.
  2. Batuan beku luar/leleran, terjadi dari pembekuan magma di permukaan bumi. Berlangsung sangat cepat, mempunyai ciri berbutir halus.
    Contoh:
    Basalt : berwarna hitam, coklat, abu-abu tua atau hijau tua. Riolit : berkomposisi seperti granit, bertekstur porfirik (campuran butir halus dan kasar), mengandung kristal feldspar, kuarsa dan mika. Andesit : diorit yang keluar di permukaan bumi. Obsidian/batu kaca: batuan bersinar yang berwarna hitam, abu-abu, kuning atau coklat. Scoria dan purnice/batu apung : batuan beku luar yang mengandung rongga-rongga gas dan merupakan hasil pembekuan lava.
  3. Batuan beku korok, terjadi dari magma yang membeku di lorong antara sarang magma dan permukaan bumi berlangsung sangat cepat.

Batuan sedimen (endapan)
Berdasarkan proses pembentukannya dibedakan menjadi:

  1. Batuan sedimen klastik
    Merupakan batuan sedimen yang berasal dari penghancuran secara mekanis batuan asal. Contoh: pasir dan batu lampung (shale).
  2. Batuan sedimen kimiawi
    Batuan yang pengendapannya terjadi proses kimia, terbentuk secara tidak langsung dan langsung.
    Secara tidak langsung, batuan ini dibentuk dari reaksi biokimia oleh makhluk hidup, misalnya batu karang.

    Contoh lain stalaktit dan stalagmit terjadi dari air hujan yang mengandung CO2 dan H2O meresap pada retakan batu gamping CaCO3. Menghasilkan larutan air kapur Ca(HCO3)2 yang mengalir ke atap gua kapur dan menetes. Tetesan yang ada di atap membentuk stalaktit (lihat gambar ) dan yang di dasar membentuk stalagmit.

    Secara langsung dibentuk dari penguapan air pada endapan sehingga mineral-mineralnya tertinggal, contoh garam dan gips.

  3. Batuan sedimen organik
    Adalah batuan yang dalam proses pengendapannya dibantu oleh organisme. Berdasarkan ukuran butirannya dibedakan menjadi 3, yaitu:
    · Konglomerat : batu kerikil yang saling rekat.
    · Batu pasir (sandstone) : konglomerat yang ukurannya lebih kecil.
    · Batu lempung : batu lunak yang disusun oleh lapisan-lapisan tipis.


Batuan malihan (metamorfosis)
Batuan malihan adalah batuan yang berubah karena pengaruh suhu tinggi, tekanan yang besar dalam waktu yang lama. Batuan malihan dibedakan menjadi :
· Batuan malihan termik, contoh batu pualam, marmer dan antrasit.
· Batuan malihan dinamik (tekanan), contoh batu bara, batu asbak, batu pasir.
· Batuan malihan termik pneumatolitik, contoh asimut mineral, topas (bahan akik) dan batu permata.

Batuan sedimen yang berubah menjadi batuan malihan:
· Marmer (batu pualam) dari batu kapur
· Batu tulis (sabak) dari serpih
· Grafit (bahan pensil) dari karbon
· Kuarsa dari batu pasir
· Antrasit dari batu bara

Siklus batuan


  Keterangan:
A = magma
B1 = batuan beku dalam (plutonik)
B2 = batuan beku korok (porfirik)
B3 = batuan beku luar (efusif)
C1 = batuan sedimen klastis
C2 = batuan sedimen organik
C3 = batuan malihan termik
D1 = batuan malihan dinamik
D2 = batuan malihan termik
D3 = batuan malihan pneumatolitik

1 = pendinginan
2 = pengangkutan
3 = pelarutan
4 = organisma
5 = penambahan suhu dan tekanan yang lama
6 = penelanan oleh magma

TENAGA ENDOGEN
Tenaga endogen adalah tenaga geologi yang berasal dari dalam bumi yang membentuk bangunan baru.

Tektonisme
Tektonisme adalah pergeseran dan perubahan letak kerak bumi dalam skala besar, meliputi: lipatan, patahan dan tektonisme lempeng.
Tektonisme lempeng : menerangkan peristiwa perubahan kedudukan lapisan permukaan bumi ke arah mendatar ataupun vertikal. Gerak relatif lempeng-lempeng bumi adalah divergen (saling menjauh), konvergen (saling mendekat) dan geseran. Batas antara dua lempeng yang divergen terjadi pelebaran dasar samudra. Material lebur panas dari mantel akan mengisi celah yang terbentuk, mendingin di permukaan bumi membentuk dasar samudra.
Tumbukan antara lempeng samudra dan lempeng benua akan menyebabkan lempeng samudra menggeser ke bawah dan terbentuk palung laut. Daerah persentuhannya disebut subduction zone.
Apabila dua lempeng samudra saling bertumbukan akan menimbulkan pegunungan berapi di dasar samudra. Pegunungan berapi yang muncul dipermukaan laut disebut busur-busur pulau (island arcs).
Bila dua lempeng benua saling bertumbukan, maka pada ujung kedua lempeng akan terbentuk lekukan membentuk suatu jalur pegunungan, misalnya pegunungan Himalaya.
Untuk geseran lempeng akan menimbulkan tranformasi fault. Gempa bumi umumnya terjadi disepanjang tranformasi fault ini.
Pada tahun 1968 ditetapkan bahwa litosfer terdiri atas enam lempeng utama yaitu lempeng Afrika, lempeng Amerika, lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, lempeng India (lempeng Australia) dan lempeng Antartika.
Lipatan terjadi oleh pergerakan perlahan dan kontinyu, berlawanan dengan pergerakan mendadak pada fault. Pada lipatan, bagian yang naik dinamakan antiklin sedangkan yang turun dinamakan sinklin.
Tenaga endogen yang lebih cepat dapat menyebabkan lapisan kerak bumi yang kaku atau rapuh tidak dapat membentuk lipatan, melainkan terputus-putus membentuk patahan.

Vulkanisme
Vulkanisme adalah peristiwa naiknya magma dari bagian dalam bumi sehingga sebagian magma muncul ke permukaan bumi, dan sebagian lagi menyusup ke dalam lapisan kerak bumi. Vulkanisme merupakan gejala yang ditunjukkan oleh gunung berapi. Yang menyebabkan magma naik adalah energi dorong yang berasal dari gas-gas yang terkandung dalam magma. Makin dalam asal magma letusan gunung makin kuat.
Erupsi (ekstrusi magma) adalah peristiwa naiknya magma dari dalam bumi, yang terdiri dari erupsi leleran (efusif) dengan ciri munculnya leleran lava dipermukaan bumi dan erupsi ledakan (eksplosif) dengan ciri butiran magma disemburkan dan memadat yang disebut efflata
Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme:
· Benda padat (eflata) misalnya debu, pasir, kerikil
· Benda cair misalnya lava, lahar panas dan lahar dingin.
· Gas misalnya solfatar (H2S), fumarol, mofet
Intrusi magma adalah naiknya magma di dalam lapisan litosfer yang memotong/menyusup kedalam lapisan-lapisan litosfer, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma berbentuk batolit, lakolit, sill (keping intrusi), dike (gang intrusi) dan diatrema.
Manfaat vulkanisme:
· Sumber mineral
· Menyuburkan daerah pertanian
· Obyek wisata

Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kerak bumi yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan dari dalam bumi. Ilmu yang mempelajari gempa bimi dinamakan seismologi.

Istilah-istilah dalam ilmu gempa:

  • Hiposentrum, yaitu sumber gempa didalam lapisan bumi.
  • Episentrum, yaitu titik atau garis dipermukaan bumi yang tepat tegak lurus di atas hiposentrum
  • Homoseista, yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat dipermukaan bumi yang dilalui gempa pada waktu yang sama.
  • Isoseista, yaitu garis dipermukaan bumi yang menghubungkan tempat-tempat dengan intensitas yang sama.
  • Makroseisma, yaitu daerah disekitar episentrum yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa.
  • Pleistoseista, yaitu garis pada peta gempa yang megelilingi makroseisma.

Klasifikasi gempa:

  1. Berdasarkan penyebabnya
    · Gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan oleh pergeseran lapisan batuan pada daerah patahan.
    · Gempa vulkanik, yaitu gempa yang diakibatkan oleh aktivitas vulkanisme.
    · Gempa guguran (gempa runtuhan), yaitu disebabkan oleh runtuhnya bagian gua.
    · Gempa tumbukan, yaitu gempa yang disebabkan oleh meteor besar yang jatuh ke bumi.
  2. Berdasarkan bentuk episentrum
    · Gempa sentral, yaitu gempa yang episentrumnya titik
    · Gempa linier, yaitu gempa yang episentrumnya garis.
  3. Berdasarkan kedalaman hiposentrum
    · Gempa dalam, yaitu lebih dari 300 km
    · Gempa menengah, yaitu antara 100-300 km
    · Gempa dangkal, yaitu kurang dari 100 km
  4. Berdasarkan jarak episentrum
    · Gempa lokal, yaitu episentrumnya kurang dari 10000 km.
    · Gempa jauh, yaitu episentrumnya sekitar 10000 km.
    · Gempa sangat jauh, yaitu episentrumnya lebih dari 10000 km.

Selain klasifikasi gempa di atas dikenal juga gempa laut, yaitu gempa yang episentrumnya terdapat di bawah permukan laut. Gempa ini menyebabkan terjadinya gelombang pasang yang dahsyat, disebut tsunami.
Seismograf adalah alat pencatat gempa, sedang seismogram adalah rekaman atau hasil catatan seismograf.

TENAGA EKSOGEN
Tenaga eksogen merupakan tenaga dari luar yang mempunyai sifat merusak.
Pelapukan
Pelapukan adalah perusakan batuan dari batuan besar menjadi batuan dengan butiran kecil. Jenis pelapukan:

  • Pelapukan fisik/mekanik disebabkan karena:
    - perbedaan suhu yang tinggi
    - pembekuan air di dalam celah batu
    - mengkristalnya air garam
    - pengelupasan
  • Pelapukan kimiawi. Pelapukan kimiawi yaitu pelapukan yang disertai perubahan susunan kimiawi batuan, misalnya asam karbonat yang berada dalam batu kapur akan bereaksi menghasilkan kalsium bikarbonat.
    H2CO3 + CaCO3 -----> Ca(HCO3)2
  • Pelapukan organik
    Pelapukan organik yaitu pelapukan yang disebabkan oleh tumbuh-tumbuhan dan binatang. Misalnya pelapukan oleh perpanjangan akar tanaman, pelapukan oleh bakteri, cacing, semut dsb.

Pengangkutan
Pengangkutan material yang sudah lapuk dilakukan oleh:
- air yang mengalir
- gletser (es yang mencair)
- angin
- gravitasi bumi

Pengikisan (erosi)
- erosi air sungai
- erosi air laut (aberasi)
- erosi gletser
- erosi angin.

HIDROSFER
Hidrosfer adalah kandungan air di sekitar bumi. 70% permukaan bumi ditutupi oleh air, dimana 98% dari air dibumi adalah air garam. Ilmu yang mempelajari hidrosfer disebut hidrologi.

Siklus air
Siklus air adalah rangkaian perpindahan air dari satu tempat ke tempat lainnya. Karena panas matahari air yang ada di muka bumi menguap. Sambil naik uap air mengalami kondensasi (pengembunan). Di daerah iklim dingin dan sedang uap air akan berubah wujud menjadi salju. Akibat kondensasi uap air akan mencair dan turun ke bumi sebagai hujan. Air hujan sebagian diserap tanah, sebagian mengalir dipermukaan bumi dan sisanya menguap. Air tanah keluar menjadi mata air dan mengalir di sungai menuju ke laut. Karena panas matahari terjadi penguapan lagi, demikian seterusnya. Peristiwa itu disebut siklus air.


Perairan Laut
· Laut adalah kumpulan air yang memisahkan pulau dengan pulau, benua dengan benua dsb.
· Samudra adalah laut yang sangat luas.
· Teluk adalah laut yang menjorok masuk ke daratan.
· Selat adalah laut yang terletak diantara dua pulau.
Luas laut dibelahan bumi utara 61% dan dibelahan bumi selatan 81% dibandingkan luas daratan.
Kadar garam adalah banyak garam yang terdapat didalam tiap 1000 gram air laut.

Garam-garam di air laut terdiri dari:

Garam-garaman
Rumus
Kadar %
Natrium klorida
Na Cl
2,3
Magnesium klorida
Mg Cl2
0,5
Natrium sulfat
Na2 SO4
0,4
Kalsium klorida
Ca Cl2
0,1
Kalium klorida
KCl
0,07
Lain-lain
-
0,08
Jumlah
3,45

Kadar garam dipengaruhi oleh:
- curah hujan
- penguapan
- banyak sungai yang masuk ke laut

Di daerah sub tropik (20° - 30° garis lintang) kadar garamnya sangat tinggi, karena sangat kurang hujan dan penguapan tinggi, misalnya di laut mati (24%), laut merah (4,1%) dan laut tengah (3,8%).
Di daerah tropik karena perbedaan suhu di permukaan (± 20 °C) dan dengan dasar laut (±0 °C) menyebabkan terjadinya gerakan vertikal air laut. Karena suhunya di permukaan laut terjadi penguapan paling banyak sehingga kadar garamnya tinggi. Hal ini menyebabkan kerapatan air di permukaan lebih besar daripada di bawahnya, akibatnya terjadi gerakan vertikal air laut (konveksi)
.

Warna Laut

  • Laut berwarna biru karena sinar biru matahari paling banyak dipantulkan.
  • Laut berwarna kuning karena dasarnya mengandung warna kuning, misalnya sungai kuning.
  • Laut berwarna hijau karena lumpur-lumpur yang diendapkan di dekat pantai yang memantulkan sinar hijau atau adanya plankton-plankton dalam jumlah besar.
  • Laut berwarna putih karena permukaannya selalu tertutup es.
  • Laut berwarna ungu karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-sinar fosfor, misalnya laut Ambon.
  • Laut berwarna hitam karena di dasarnya terdapat lumpur hitam, misalnya laut hitam.
  • Laut berwarna merah karena banyak binatang-binatang kecil berwarna merah terapung, misalnya laut merah.

Arus Laut
Arus laut adalah perpindahan molekul air laut yang pada umumnya ke arah horisontal.

  • Berdasrkan suhunya dibedakan:
    Arus panas, jika suhu air arus itu lebih panas daripada suhu air laut sekitarnya. Umumnya arus panas disekitar katulistiwa. Misalnya, arus pasifik utara dari daerah tropik yang menyebabkan pantai barat Amerika Utara bebas es selama musim dingin.
    Arus dingin, jika suhu air arus itu lebih dingin daripada suhu air laut sekitarnya. Umumnya arus yang menuju ke katulistwa dan arus yang menjauhi daerah kutub adalah arus dingin, Misalnya arus Labrador.
  • Berdasarkan faktor penyebabnya:
    Arus laut karena perbedaan massa jenis. Arus laut berpindah dari yang massa jenisnya besar ke bagian yang massa jenisnya kecil. Misalnya arus atas dan arus bawah di selat Gibraltar. Arus bawah dari laut Tengah (kadar garam 3,8%) ke dasar samudra Atlantik (kadar garam 3,5%), dan arus atas dari sebaliknya.
    Arus laut karena angin. Pengaruh tiupan angin pada permukaan laut menimbulkan arus permukaan. Sesuai dengan jenis anginnya maka ada arus tetap dan arus tengah tahunan. Ada dua jenis angin tetap yaitu:
    Angin pasat, bertiup dari timur laut ke barat daya di belahan bumi utara, dari tenggara ke barat laut di belahan bumi selatan. Angin barat, bertiup dari lintang 30° ke lintang 66,5°.
    Arus laut karena perbedaan tinggi permukaan laut. Arus ini dinamakan arus konpensasi. Contoh arus sungsang katulistiwa yang terjadi di antara arus katulistiwa utara dan arus katulistiwa selatan, yang menyebabkan air laut pindah ke barat. Akibatnya permukaan laut di bagian barat samudra lebih tinggi daripada permukaan laut di bagian timur samudra. Sebagai kompensasinya timbul arus yang berlawanan arah dengan kedua arus tersebut.
    Arus laut karena tertumbuk benua. Contoh arus kurosyiwo berasal dari samudra Pasifik yang menuju ke barat, Arus Australia timur berasal dari arus katulistiwa selatan di samudra Pasifik.

Gelombang Laut
Gelombang laut adalah gerak melingkar molekul-molekul air laut yang tampak sebagai gerak naik turun. Gelombang laut disebabkan oleh hembusan air laut dipermukaan air laut.
Berdasarkan kedalaman laut dan panjang gelombang
· Gelombang pendek, terbentuk di laut dalam dimana kedalaman air laut lebih besar dari panjang gelombang.
· Gelombang panjang, terbentuk di laut yang dangkal.
Berdasarkan bentuknya
· Gelombang osilasi, molekul-molekul air bergerak melingkar, terjadi di laut lepas.
· Gelombang translasi, arah gerak molekul searah dengan arah gerak penjalaran gelombang. Terjadi di dekat pantai karena gelombang dari laut lepas pecah. Pecahan-pecahan gelombang yang berwarna putih disebut gelora.

Perairan Darat
Perairan darat dapat dibentuk oleh alam atau oleh manusia.
Air tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tabah. Volumenya tergantung pada:
· jumlah curah hujan.
· lama curah hujan
· tingkat curah hujan
· lereng daratan
· derajat permeabilitas, yaitu ukuran kemampuan bahan untuk ditembus air.
· porositas, yaitu persen volume ruang suatu bahan yang kosong.
· penutupan vegetasi dipermukaan bumi.

Klasifikasi air tanah
Zona penjenuhan dan zona aerasi. Air hujan yang merembes ke bawah akhirnya mencapai zona penjenuhan, yaitu zona dimana semua pori-pori batuan berisi air. Batas zona penjenuhan disebut meja air atau muka air tanah. Zona tak jenuh di atas meja air dinamakan zona aerasi yaitu zona dimana pori-pori tanah hanya sebagian atau bahkan tidak terisi air.
Air tanah dangkal adalah air tanah yang terdapat pada lapisan tanah di atas zona aerasi.
Air tanah dalam adalah air tanah yang terdapat pada lapisan tanah yang terdapat dalam zona aerasi dan zona penjenuhan.
Sumur artesis terjadi ketika aquifer (suatu lapisan batuan dimana air tanah dapat bergerak) yang berpangkal dari tempat yang tinggi berada di antara dua lapisan batuan kedap air yang miring. Jika dilakukan pengeboran pada tempat yang rendah, perbedaan ketinggian pangkal aquifer ini menyebabkan terjadi beda potensial yang besar, yang dapat mendorong air memancar keluar dengan kuat.

Masalah air tanah
Pengambilan air tanah yang berlebihan dapat menimbulkan:
- tanah amblas
- menurunkan meja air
- di daerah pantai menyebabkan intrusi air asin

Sungai
Sungai adalah aliran air tawar dari sumber alamiah di daratan menuju dan bermuara di danau, laut atau samudra. Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu daerah yang terhampar disisi kiri kanan dari suatu aliran sungai.

Pola aliran sungai:

  • Pola aliran dendritik, yaitu pola aliran berbentuk seperti pohon.
  • Pola aliran rektanguler, yaitu pola aliran yang alirannya melalui daerah patahan.
  • Pola aliran trellis, yaitu pola aliran pada beberapa sungai yang mendapat tambahan air dari anak sungainya, di mana arah alirannya tegak lurus pada sungai tersebut.
  • Pola aliran radial, yaitu pola aliran yang terjadi jika beberapa sungai mengalir keluar dari gunung atau sebuah dome.
  • Pola aliran anular, yaitu pola aliran yang merupakan variasi dari pola radial.

Hasil bentukan sungai
Meander, yaitu bentuk aliran sungai yang berkelok-kelok. Ciri dari suatu rangkaian meander adalah adanya leher meander (bagian yang menyempit) yang dapat menghasilkan potongan berbentuk tapal kuda dan disebut danau tapal kuda.
Delta, yaitu suatu daratan yang terletak di muara sungai, terpisah dari laut dan terdiri dari endapan hasil pengikisan air sungai.

Klasifikasi sungai
Berdasarkan asal air:
- sungai mata air
- sungai air hujan
- sungai pencairan es/salju
- sungai campuran
Berdasarkan letak alirannya:
- sungai di atas permukaan tanah
- sungai bawah tanah
- sungai campuran

Gletser
Gletser adalah massa besar es berbutir yang terbentuk dari timbunan salju, dan akibat gravitasi bumi bergerak menuruni lereng. Gleser dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
· Gletser gunung/gletser lembah/gletser alpen, terbentuk di puncak gunung.
· Gletser benua, berupa lembaran es yang tebal.

Danau
Danau adalah kumpulan air yang terdapat dalam suatu cekungan.
Klasifikasi danau

  • Danau tektonik, yaitu danau yang cekungannya terbentuk dari lapisan batuan yang mengalami patahan karena tenaga endogen. Contoh danau Toba, danau Poso dan danau Towuti.
  • Danau vulkanik atau danau kawah, yaitu danau yang cekungannya terbentuk karena letusan gunung berapi. Contoh danau kawah gunung Kelud, gunung Batur, gunung Ijen dan gunung Galunggung.
  • Danau bendungan, yaitu danau yang cekungannya terbentuk oleh batu-batuan yang berjatuhan dan membendung aliran sungai.
  • Danau karst (dolina), yaitu danau yang terbentuk karena batuan kapur dilarutkan oleh air hujan yang banyak mengandung CO2. Contoh danau karst di daerah pegunungan Sewu Yogyakarta.
  • Danau glasial, yaitu danau di daerah gletser.

Rawa
Rawa adalah genangan air dangkal dan penuh dengan tumbuh-tumbuhan.

Waduk
Waduk adalah danau buatan manusia yang berguna untuk menampung air hujan dan air sungai. Contoh waduk misalnya, Jatiluhur, Kedungombo, Riam Kanan, dsb.
Manfaat waduk:
- mencegah banjir di musim hujan.
- mencegah kekeringan di musim kemarau
- pengairan
- pembangkit tenaga listrik
- perikanan darat
- olah raga air
- rekreasi.

ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi. Semakin tinggi tekanan udaranya semakin kecil.

Manfaat atmosfer:
· Pembakaran
· Tempat terjadinya awan
· Menahan sinar UV dari matahari
· Menstabilkan suhu udara di bumi
· Melindungi bumi dari hujan meteor

Struktur Atmosfer:
Troposfer (0 - 10 km)
Merupakan lapisan paling bawah dan merupakan lapisan terpenting bagi makluk hidup. Laju berkurangnya suhu lingkungan adalah 6,4 °C tiap naik 1000 m. Lapisan ini juga disebut lapisan campuran, karena di sini terjadi percampuran udara karena gerak vertikal udara yang kuat. Mengandung 80% massa atmosfer dan merupakan tempat terjadinya peristiwa-peristiwa cuaca. Batas antara lapisan troposfer dan stratosfer adalah tropopause dengan rata-rata ketinggian 12 km.
Stratosfer (10 - 50 km)
Pada lapisan ini suhu naik perlahan seiring naiknya ketinggian sampai ± 0 °C pada 50 km. Batas antara stratosfer dan mesosfer disebut stratopause (± 50 km) an di sini terdapat lapisan ozon.
Mesosfer (50 - 80 km)
Pada lapisan ini suhu mulai berkurang dengan bertambahnya ketinggian, hingga pada ketinggian 80 km suhunya ± - 80 °C. Batas antara mesosfer dan termosfer adalah mesopause.
Termosfer (80 - 400 km)
Lapisan ini disebut juga lapisan panas. Suhu di lapisan ini naik kembali seiring naiknya ketinggian. Udara sangat tipis tetapi dapat membakar meteorid
Eksosfer (400 km lebih)
Merupakan lapisan terluar, menyatu dengan radiasi matahari. Unsur penyusun utamanya adalah hidrogen.

Cuaca
Cuaca adalah keadaan udara disuatu tempat yang tidak luas dan biasanya tidak berlangsung lama.

Unsur-unsur cuaca:

  • Suhu udara, diukur dengan termometer.
    Suhu udara harian diperoleh dengan menentukan rata-rata suhu sepanjang hari, demikian pula suhu bulanan dan tahunan.
    Dari catatan suhu harian didapatkan:
    - menjelang hujan, suhu udara meningkat karena radiasi matahari tertahan oleh awan.
    - Suhu udara dataran rendah lebih tinggi dari suhu udara di dataran tinggi.
    - Suhu udara daerah tropik lebih tinggi dari daerah sedang dan kutub.
  • Tekanan udara diukur dengan barometer.
    Makin tinggi suatu tempat tekanan udaranya makin berkurang, karena lapisan udara makin tipis. Tekanan udara mempunyai satuan cm Hg, dengan standar pengukuran adalah tekanan udara permukaan laut sebesar 76,0 cm Hg. Satuan yang lain adalah milibar (mb) dimana 1 cm Hg = 13,3 mb. Jenis barometer yang mudah dipindah-pindah adalah barometer aneroid. Barometer aneroid yang dapat dipakai mengukur ketinggian dari permukaan laut disebut altimeter.
  • Kelembaban udara
    Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Jumlah uap air maksimum yang dikandung udara disebut udara jenuh.
    Kelembaban mutlak adalah banyaknya uap air (dalam gram) yang terkandung dalam 1 m3 udara. Kelembaban relatif adalah perbandingan antara massa uap air yang ada di udara dan massa uap air yang dikandung oleh udara jenuh.
    RH = m/ms x 100%
    Kelembaban relatif dipengaruhi oleh:
    - kandungan uap air, makin banyak makin tinggi
    - suhu udara, udara dingin akan makin tinggi.
    Bila udara terus mendingin menyebabkan kelebihan uap air yang dikandung udara mengembun, menghasilkan bintik-bintik air yang melayang di udara (awan/embun). Bila terus bertambah banyak akhirnya akan turun menjadi hujan. Alat untuk mengukur kelembaban relatif udara disebut higrometer, yang bekerja berdasarkan sifar rambut ketika basah dan kering.
  • Angin
    Angin adalah gerakan udara pada permukaan bumi dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang bertekanan sama disebut garis isobar.

    Angin lokal
    Angin laut bertiup pada siang hari, sedangkan angin darat bertiup pada malam hari.
    Angin lembah bertiup pada siang hari, sedangkan angin gunung bertiup pada malam hari
    Angin turun yang kering adalah angin yang bertiup dari puncak gunung menuju lembah. Terjadi karena perjalanan naik banyak kehilangan kandungan uap airnya karena pendinginan udara. Untuk udara yang belum mengembun setiap naik 100 m suhunya turun 1°C dengan proses adiabatik kering. Setelah udara mengembun, tiap naik 100 m suhu turun 0,5°C dengan proses adiabatik basah. Hal ini menyebabkan udara yang sampai di puncak gunung adalah udara kering. Udara ini akan turun melalui sebelah sisinya, dimana tiap turun 100 m suhunya naik 1°C, sehingga makin turun udara ini akan makin panas dan dinamakan angin turun yang kering. Yang termasuk angin ini adalah angin Bahorok, Kumbang, Gending, Brubu, Wambrau, Fohn, Chinook dan Sirocco di pantai barat Italia. Angin Chinook juga disebut pemakan salju.

    Angin musim (angin muson)
    Disebabkan oleh dua hal:
    · Adanya dua daratan yang luas yang berseberangan terhadap katulistiwa
    · Gerak semu tahunan matahari antara 23,5° LU dan 23,5° LS
    Pada bulan April-September udara bergerak dari Australia menuju Asia melalui Indonesia. Angin ini dinamakan angin musim timur. Karena berasal dari daratan maka udara yang dibawa kering.
    Pada bulan Oktober-Maret udara bergerak dari Samudera Pasifik menuju Astralia melalui Indonesia dan dinamakan angin musim barat. Angin ini membawa banyak uap air dan menyebabkan hujan didaerah Indonesia.

    Angin siklon dan anti siklon
    Perbedaan tekanan udara menghasilkan gradien tekanan. Jika bumi tidak berotasi, angin akan bergerak tepat searah dengan arah gradien tekanan. Karena bumi berotasi ada faktor lain yang mengubah arah angin dan dinamakan efek coriolis. Di belahan utara efek coriolis menarik angin ke kanan, dan dibelahan selatan menarik ke kiri. Tapi efek coriolis tidak mempengaruhi udara yang bergerak sepanjang katulistiwa.
    Angin siklon adalah angin yang mengitari suatu pusat bertekanan rendah. Angin antisiklon adalah angin yang mengitari suatu pusat tekanan tinggi.
    Di belahan utara, angin siklon bergerak berlawanan dengan arah putaran jarum jam dan angin anti siklon searah dengan arah putaran jarum jam, demikian sebaliknya di belahan bumi Selatan. Angin siklon memiliki lintasan spiral konvergen (makin mengecil) agak naik. Antisiklon memiliki lintasan spiral divergen (makin membesar) tang turun.
    Siklon kecil yang terjadi setempat (siklon lokal) disebut tornado (pemilin) dengan kelajuan antara 300-500 km/jam. Jenis angin siklon yang sangat kuat adalah siklon tropis, di India Barat bernama hurricane dan di Pasific Barat dikenal dengan nama angin Topan.
    Distribusi siklon tropis dikelompokkan dalam enam daerah:
    · India Barat, Teluk Meksiko, Laut Karibia
    · Pasifik Barat Laut (termasuk Filipina, Laut Cina dan Jepang)
    · Laut Arab dan Teluk Bengala
    · Daerah Pantai Pasifik Timur Meksiko dan Amerika Tengah
    · Laut India Selatan, Madagaskar
    · Pasifik Barat Daya (Samoa, Fiji, Pantai Timur Australia)

    Angin global
    Karena bumi berotasi dan permukaannya terdiri dari tanah dan lautan, serta efek coriolis, maka sirkulasi umum atmosfir terbagi atas enam siklus konveksi. Di daerah katulistiwa memiliki sabuk tekanan rendah karena naiknya udara hangat. Daerah yang terletak pada lintang ini disebut doldrum (daerah angin mati).
    Udara naik dari katulistiwa terbagi ke arah horisontal utara dan selatan pada lintang tinggi. Pada 30°LU dan 30°LS udara mendingin dan turun ke permukaan dan daerah ini termasuk daerah bertekanan tinggi dan dikenal dengan lintang kuda.
    Angin-angin permukaan diantara lintang kuda dan doldrum disebut angin pasat. Sehubungan dengan efek coriolis, angin utara di belahan utara dibelokkan ke kanan menjadi Angin Pasat Timur laut. Angin selatan di belahan selatan dibelokkan ke kiri menjadi Angin Pasat Tenggara. Di antara lintang 30° dan 60° terdapat angin barat. Seharusnya angin barat bertiup ke Utara, tapi oleh efek coriolis disimpangkan ke Timur. Di antara lintang 60°LS dan kutub yang bertekanan tinggi terdapat angin timur alat untuk mengukur kelajuan angin disebut anemometer.

Hujan
Berdasar cara terjadinya hujan dibedakan atas:
Hujan konveksi, terjadi hampir sepanjang tahun di katulistiwa                   

Bencana Alam di Indonesia

Bencana alam didefinisikan sebagai bencana yang menimpa manusia murni karena proses alam. Definisi ini mengisyaratkan ada bencana karena aktifitas manusia dan ada pula bencana alam yang dipicu atau diperhebat  oleh aktifitas manusia. pada kesempatan ini kita hanya membicarakan bencana yang murni karena proses alam.

Proses alam dapat terjadi di geosfer atau lithosfer, hidrosfer atau di air atau di laut, dan atmosfer atau di udara. Proses alam yang terjadi di tiga domain itu dapat saling berkaitan satu sama lain. Dengan demikian, bencana alam yang terjadi di suatu kawasan, termasuk di Indonesia, sangat ditentukan oleh kondisi geologi, oseanografi dan meteorologi kawasan atau daerah tersebut.

Meskipun kita dapat membedakan adanya geosfer, hidrosfer dan atmosfer, namun proses yang terjadi sering sangat berkaitan satu sama lain dan kadang tidak dapat berdiri sendiri.

Bencana terkait Kondisi atau Proses Geologi

Berikut ini kita meninjau bencana alam yang proses utamanya adalah proses geologi. Proses geologi  dapat dibedakan menjadi proses-proses endogen (yang bekerja di dalam Bumi)  dan proses-proses eksogen (yang bekerja di permukaan Bumi).

Proses endogen terdiri dari:

  1. Gerak Tektonik – menyebabkan gempa. Gempa dapat mengebabkan terjadinya patahan di kerak bumi. Guncangan gempa dapat mencetuskan Longsor atau Gerakan Tanah seperti yang terjadi di Padang Pariaman. Adapun patahan yang terjadi di dasar laut dapat memicu terjadinya Tsunami (proses terjadi di laut atau hidrosfer), seperti yang terjadi ketika gempa 26 Desember 2004 di Samudera Hindia. Sementara itu, longsor yang terjadi di palung-palung laut dalam juga dapat menimbulkan Tsunami.
  2. Magmatisme – menimbulkan gunungapi – menyebabkan letusan gunungapi yang menimbulkan aliran Awan Panas atau Lahar Panas bila ada danau kawah yang ikut jebol. Kemudian, endapan pasir di lereng gunungapi bila terkena hujan lebat (proses atmosfer) dapat menimbulkan aliran Lahar, baik lahar panas maupun lahar dingin. Contohnya seperti yang terjadi Gunung  MerapiYoguyakarta.

Proses eksogen terdiri dari:

  1. Pelapukan batuan – menyebabkan gerakan tanah atau longsor. Longsong yang terjadi pada batuan yang lapuk dapat terjadi karena dipicu oleh guncangan gempa (proses endogen), atau oleh curah hujan (proses di atmosfer) yang tinggi.
  2. Banjir – terjadi karena curah hujan yang tinggi. Aliran air yang terjadi dapat menimbulkan erosi di tebing-tebing sungai. Muatan sedimen yang masuk ke laut karena aliran sungai akan menimbulkan sedimentasi di laut.

Bencana terkait Proses di Atmosfer

Berikut ini adalah bencana yang terjadi dengan proses-proses di atmosfer sebagai proses utama.

  1. Angin – terjadi karena proses-proses yang terjadi di atmosfer. Tiupan angin terjadi karena perbedaan tekanan udara. Di Indonesia, pola angin musiman secara umum dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara di Benua Asia dan Benua Australia (Kepulauan Indonesia terletak di antara kedua benua itu). Kita mengenal adanya Musim Angin Barat dan Musim Angin Timur. Untuk daerah pesisir, daerah yang terbuka dari arah barat akan terkena pukulan gelombang yang timbul karena angin barat; sedang untuk daerah pesisir yang terbuka dari arah timur akan terkena pukulan gelombang yang timbul karena angin yang bertiup dari arah timur. Di daerah-daerah tertentu, karena kondisi morfologi daratannya yang bergunung-gunung, dapat terjadi tiupan angin lokal yang merusak. Kita di Kepulauan Indonesia tidak mengalami Badai Tropis. Tetapi, badai yang terjadi di Samudera Hindia dapat menimbulkan gelombang tinggi di pantai-pantai dari pulau-pulau di Kepulauan Indonesia yang menghadap ke Samudera Hindia. Pukulan gelombang di pantai dapat menyebabkan erosi pantai.
  2. Kekeringan (dan Banjir) – terjadi di Indonesia berkaitan dengan perubahan musim angin yang berkaitan dengan posisi Kepulauan Indonesia yang diapit oleh dua benua itu. Atau karena pengaruh dari proses atmosfer yang terjadi di Samudera Pasifik (El Nino atau La Nina). Karena pengaruh proses Samudera Pasifik, musim kering dapat berlangsung lebih panjang durasinya, musim hujan datang terlambat, atau curah hujan sangat tinggi. Kekeringan dapat menimbulkan kebakaran hutan (seperti terjadi di Sumatera dan Kalimantan)  atau kelaparan (atau kekurangan stok pangan nasional) karena kehabisan bahan pangan.

Demikian gambaran tentang berbgai bencana alam yang dapat terjadi di Kepulauan Indonesia.

Dengan memahami bagaimana suatu bencana alam dapat terjadi dan faktor-faktor yang mencetuskan atau mempengaruhi kejadiannya, maka kita dapat memperkirakan tempat kejadian atau yang akan terlanda bencana, dan waktu kedatangan atau kejadian suatu bencana.

Khusus untuk gempa, memang kita belum dapat memperkirakan waktu kejadiannya, tetapi kita dapat menentukan daerah-daerah yang berbahaya bila terjadi gempa.

Banjir 2 (dimensi manusia)

Secara alamiah, banjir adalah proses alam yang biasa dan merupakan bagian penting dari mekanisme pembentukan dataran di Bumi kita ini. Melalui banjir, muatan sedimen tertransportasikan dari daerah sumbernya di pegunungan atau perbukitan ke daratan yang lebih rendah, sehingga di tempat yang lebih rendah itu terjadi pengendapan dan terbentuklah dataran. Melalui banjir pula muatan sedimen tertransportasi masuk ke laut untuk kemudian diendapkan diendapkan di tepi pantai sehingga terbentuk daratan, atau terus masuk ke laut dan mengendap di dasar laut. Banjir yang terjadi secara alamiah ini sangat ditentukan oleh curah hujan.

Perlu benar kita sadari bahwa banjir itu melibatkan air, udara dan bumi. Ketiga hal itu hadir di alam ini dengan mengikuti hukum-hukum alam tertentu yang selalu dipatuhinya. Seperti: air mengalir dari atas ke bawah, apabila air ditampung di suatu tempat dan tempat itu penuh sedang air terus dimasukkan maka air akan meluap, dan sebagainya.

Tetapi, manusia dapat juga menyebabkan banjir.

Bila air hujan turun dan sampai di permukaan Bumi, sebagian air itu meresap ke dalam tahan dan membentuk  air tanah, sebagian lainnya mengalir di permukaan tanah sebagai aliran permukaan yang secara umum terekspresikan sebagai aliran sungai, dan sebgaian kecil menguap kembali. Secara alamiah, pada waktu-waktu tertentu, ketika curah hujan sangat tinggi di musim hujan, aliran air permukaan menjadi sangat besar memebihi kapasitas alur sungai sehingga tidak dapat tersalurkan dengan baik melalui aliran sungai. Air meluap dan terjadilah apa yang kita sebut banjir.

Aliran permukaan = curah hujan – (peresapan air + penguapan air)

Besarnya curah hujan dan penguapan air di suatu kawasan adalah faktor yang ditentukan oleh kondisi alam dan manusia tidak dapat mempengaruhinya. Manusia hanya dapat mempengaruhi peresapan air ke dalam tanah.

Peresapan air ke dalam tanah ditentukan oleh faktor-faktor berikut ini:

  1. Kondisi tanah. Tanah berpasir yang gembur lebih mudah menyerap air daripada tanah yang banyak mengandung lempung. Untuk faktor ini, manusia dapat mengurangi peresapan air melalui cara pemadatan tanah, atau menutup permukaan tanah dengan material yang kedap air seperti menutup permukaan tanah dengan semen.
  2. Kondisi permukaan tanah. Permukaan tanah yang ditumbuhi rumbut atau belukar lebih banyak menyerap air daripada tanah yang tanpa rumput/belukar atau rumput/belukarnya jarang. Manusia dapat mempengaruhi faktor ini dengan cara memelihara rumput/belukar, atau menghilangkan rumput/belukar.
  3. Besarnya kemiringan lereng permukaan tanah. Tanah dengan sudut kemiringan lereng yang lebih kecil lebih  mudah menyerap air daripada tanah dengan sudut kemiringan lereng lebih besar. Manusia dapat mempengaruhi faktor ini mengurangi kemiringan lereng, seperti dengan membuat lahan berteras.
  4. Vegetasi penutup. Tanah yang banyak ditumbuhi pohon lebih banyak menyerap air daripada tanah sedikit atau tidak ditumbuhi pohon. Manusia dapat mempengaruhi faktor ini dengan menanam atau memelihara pohon untuk mengurangi aliran permukaan, atau menebang pohon yang dapat meningkatkan aliran permukaan.

Perlu kita ingat bahwa ke-empat faktor tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan dapat berkaitan satu sama lain. Sebagai contoh: apabila kita memiliki lahan yang berlereng dan kita ingin meningkatkan banyaknya air yang meresap di lahan itu atau mengurangi aliran permukaan, maka kita dapat melakukannya dengan menanaminya dengan pohon-pohon atau membuatnya berteras-teras. Contoh sebaliknya, apabila ada lahan miring bervegetasi, seperti lereng gunung yang berhutan, jumlah air yang mengalir sebagai air permukaan akan meningkat apabila kita menebang pohon-pohon itu. Pada contoh yang terakhir inilah, maka banjir tidak lagi murni alamiah, tetapi telah dipengaruhi oleh campur tangan manusia.

Manusia dapat memilih takdirnya.

Karena manusia dapat mempengaruhi debit aliran permukaan dan dapat mempelajari karakter aliran sungai, maka berkaitan dengan banjir kita dapat mengatakan bahwa manusia dapat memilih takdirnya sendiri.

Apabila kita tidak ingin terkena banjir maka perlu melakukan hal-hal berikut ini:

  1. Jangan bertempat tinggal di daerah yang secara alamiah merupakan tempat penampungan air bila aliran sungai meluap, seperti di dataran tepi sungai yang akan dilalui oleh air sungai bila debitnya meningkat, di dataran banjir di sepanjang aliran sungai yang akan digenangi air bila air sungai meluap ketika curah hujan tinggi di musim hujan, atau di rawa-rawa.
  2. Jangan merusak hutan di daerah peresapan air di pegunungan atau perbukitan, karena lahan yang terbuka akan meningkatkan aliran permukaan yang menyebabkan banjir di waktu yang sebenarnya tidak terjadi banjir, atau memperhebat banjir yang biasanya terjadi.
  3. Menjaga alur tetap baik sehingga aliran air sungai  lancar. Alur sungai yang menyempit atau terbendung akan menyebabkan banjir.
  4. Untuk daerah pemukiman atau perkotaan, kita harus menjaga saluran drainase agar tetap baik dan tidak tersumbat sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya menyalurkan air hujan yang turun atau menyalurkan aliran permukaan ke sungai-sungai atau saluran yang lebih besar.

Itulah hal-hal yang perlu dilakukan agar manusia tidak terkena banjir atau memilih takdirnya untuk tidak kena banjir.

Perlu Kerjasama.

Untuk dapat memilih takdir tidak terkena banjir, manusia tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus bekerjasama. Skala kerjasama bisa dalam satu komplek pemukiman, satu kota, satu DAS (Daerah Aliran Sungai) dan bahkan harus seluruh umat manusia.

Kerjasama seluruh umat manusia di bumi ini diperlukan untuk dapat menghadapi banjir yang disebabkan oleh perubahan iklim global. Dengan kata lain, diperlukan kerjasama internasional untuk menghadapinya.

Kerjasama seluruh manusia yang tinggal di suatu DAS diperlukan untuk dapat mengatasi masalah banjir yang melibatkan suatu sistem tata air yang melibatkan suatu DAS.

Untuk banjir yang terjadi di suatu kawasan pemukiman atau kota karena buruknya drainase, maka perlu kerjasama seluruh penghuni pemukiman atau kota tersebut dalam arti yang seluas-luasnya, baik itu kerjasama antar anggota masyarakat, kerjasama antara masyarakat dan pemerintah, dan kerjasama antar instansi pemerintah, serta kerjasaman antara eksekutif, legislatif dan yudikatif. Misalnya: apabila masyarakat dihimbau tidak membuang sampah sembarangan, tentu pemerintah harus menyediakan tempat pembuangan sampah yang memadai dan selalu mengangkutnya ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir); bila DinasKebersihan membutuhkan tambahan armada pengangkut sampah maka Pemerintah harus memenuhinya; dan sebagainya.

Penutup

Sebagai penutup, perlu kita ingat bahwa banjir adalah proses alam dan manusia dapat mempengaruhi kejadiannya. Dengan pengetahuannya, manusia dapat memilih takdirnya untuk kena banjir atau tidak kena banjir. Dalam memilih takdirnya itu, manusia perlu bekerjasama. Skala kerjasama yang diperlukan disesuaikan dengan skala persoalan yang dihadapi.

SB: Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi adalah fenomena yang terutama terjadi di atmosfer dan digerakkan oleh panas dari Matahari yang menguapkan air dari samudera dan daratan (Gambar 4A). Uap air yang dihasilkan bergerak naik masuk ke atmosfer dan kemudian bergerak bersama aliran udara. Dalam perjalanannya bersama aliran udara, beberapa bagian uap air mengalami kondensasi dan kemudian mengalami presipitasi dalam bentuk hujan atau salju dan kembali ke samudera atau daratan Gambar 4B. Air hujan yang jatuh ke daratan dapat mengalir masuk kedalam aliran sungai, meresap ke dalam tanah, atau menguap kembali ke udara untuk bergerak kembali dalam siklus. Sebagian air yang di dalam tanah diserap oleh tanaman, dan kemudian mengembalikan air itu ke atmosfer melalui daun dengan proses transpirasi. Salju dapat tetap berada di daratan selama satu atau dua musim dan bisa lebih lama hingga mencair dan airnya mengalir meninggalkan salju. Berbagai reservoir dan alur pergerakan air dalam siklus hidrologi adalah seperti pada Gambar 4C.

Gambar 4A. Siklus hidrologi (panah abu-abu) dan energi Matahari (panah putih). Sumber: Ingmanson dan Wallace (1985).

Gambar 4B. Siklus hidrologi dan transfer material tahunan. Sumber: Duxbury et al. (2002).

Gambar 4C. Siklus hidrologi. Menggambarkan proses dan pergerakan air dari reservoir satu ke reservoir yang lain. Sumber: Skinner dan Porter (2000).

Air, Sifat dan Fungsinya

Air sangat penting bagi proses kehidupan. Hal itu karena kemampuan air yang unik melarutkan hampir semua unsur dalam jumlah sedikit-sedikit. Selain itu, air penting karena peranannya yang utama di dalam mengendalikan penyebaran panas di Bumi.

Bumi adalah salah satu planet di dalam sistem tatasurya. Di antara planet-planet yang ada di dalam sistem tatasurya Matahari itu, Bumi sangat unik, karena adanya air bebas yang sangat banyak. Air bebas di Bumi bergerak di antara daratan, lautan dan atmosfer dalam suatu siklus yang disebut Siklus Hidrologi.

Molekul Air

Air (H2O) tersusun oleh dua atom hidrogen (H) dan satu atom oksigen (O). Setiap atom hidrogen itu secara kimiawi terikat pada atom oksigen. Atom oksigen memiliki sifat elektronegatif yang tinggi, karena memiliki tiga pasang elektron bebas pada kulit atomnya. Setiap aton hidrogen yang berikatan dengan atom oksigen, menyumbangkan satu elektron kepada aton oksigen, sehingga terbentuk suatu keseimbangan. Ikatan atom-atom itu membentuk molekul air.

Ujung-ujung atom hidrogen memiliki muatan positif yang kecil, sedang dua pasangan elektron oksigen yang tidak berikanan membuat ujung atom oksigen memiliki muatan negatif. Kemudian, karena muatan itu memiliki penyebaran muatan yang tidak sama, maka disebut “polar covalent bonds” yang bersifat “bipolar”. Dua muatan positif dari atom hidrogen pada satu sisi dan dua muatan negatif ganda dari atom oksigen membuat molekul-molekul air bersifat “bipolar”. Akibatnya adalah, molekul-molekul air yang berdampingan cenderung untuk bergabung bersama, tertahan oleh tarikan dari muatan yang berlawanan yang ada pada molekul yang berdampingan. Muatan positif atom hidrogen dari satu molekul tertarik dengan muatan negatif atom oksigen dari molekul yang lain, membentuk suatu ikatan yang disebut ikatan hidrogen (“hydrogen bonds”).

Ikatan molekul air yang bermuatan itu lebih kuat daripada ikatan molekul tanpa muatan. Keadaan itu membuat molekul air lebih stabil dan sulit terpisah untuk menjadi molekul-molekul air yang terpisah. Susunan molekul air adalah susunan molekul yang sangat stabil.

Sifat-sifat dan Fungsi Air

Air adalah satu-satunya unsur di alam yang dijumpai dalam tiga fase (fase padat, cair dan gas) secara bersamaan. Air dalam bentuk padat mempunyai susunan molekul yang sangat teratur, sedang bila berada dalam bentuk gas susunan molekulnya sangat jarang.

Ikatan hidrogen menyebabkan diperlukan sejumlah energi untuk merubah air dari fase padat menjadi cair dan gas. Ikatan hidrogen ini menyebabkan air meleleh pada temperatur 4oC dan mendidih pada 100oC. Bila tanpa ikatan hidrogen, maka air akan mendidih pada temperatur –68oC dan membeku pada –90oC. Pada pemanasan air, kehadiran ikatan hidrogen menyebabkan panas yang diberikan pada air bukan terpakai untuk menggerakkan molekul air, tetapi diserap oleh ikatan hidrogen. Setelah ikatan hidrogen rusak, maka penambahan panas akan meningkatkan gerakan molekul air. Peningkatan gerakan molekul air itulah yang diukur sebagai peningkatan temperatur oleh termometer. Tingginya titik didih air menyebabkan air dapat menyerap panas dalam jumlah besar.

Specific heat” (“heat capacity”, kapasitas panas) adalah banyaknya energi panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur suatu unsur dalam jumlah tertentu. Kalori (energi) yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 gram cairan air sebesar 1oC didefinisikan sebagai 1 kaloC-1g-1. Kapasitas panas es adalah 0,05 kaloC-1g-1 dan kapasitas panas uap air adalah 0,44 kaloC-1g-1. Panas yang tersimpan di dalam sistem (air) disebut sebagai latent heat” (panas laten). Panas ini bisa dilepaskan ke atmosfer atau ke tubuh air yang lebih dingin.

Arti dari kapasitas panas dapat dipahami dari kasus berikut ini. Bila kita berada di pantai pada siang hari dan memasukkan satu kaki ke air laut sedang kaki yang satunya tetap berada di atas pasir. Kaki yang berada di dalam air akan merasakan air laut yang dingin sementara kaki yang dipasir akan merasakan panas. Mengapa hal itu bisa terjadi, sementara pasir dan air laut menerima energi panas dari sinar matahari dalam jumlah yang sama? Hal itu karena air menyerap panas dengan tanpa mengalami peningkatan temperatur, sedang pasir mengalami peningkatan temperatur.

Tingginya kapasitas panas air penting bagi pengaturan iklim dan kehidupan di Bumi. Bila musim panas, energi panas dapat disimpan oleh laut. Panas yang disimpan itu akan dilepas lagi ke atmosfer pada saat musim dingin. Dengan demikian, samudera berperanan memoderatkan iklim, mengurangi amplitudo variasi temperatur musiman.

Dengan demikian, panas laten yang tersimpan di dalam air laut adalah faktor penting di dalam pertukaran energi yang menciptakan sistem cuaca di seluruh dunia. Pertukaran energi panas antara samudera dan atmosfer juga merubah densitas massa air. Dengan demikian, energi panas juga berperan di dalam sirkulasi air samudera (tentang sirkulasi karena densitas akan dibicarakan kemudian).

Penambahan garam kepada air tawar akan menyebabkan terjadinya perubahan sifat-sifat air. Penambahan ion garam ke dalam air menyebabkan molekul-molekul air terikat dan terbentuk hidrat. Garam adalah material padat yang atom-atomnya terikat satu sama lain dengan ikatan ionik. Ikatan tersebut adalah hasil dari tarikan elektrostatik antara ion-ion bermuatan positif (cation, kation) dan ion-ion bermuatan negatif (anion, anion). Bila garam dimasukkan ke dalam air, seperti natrium klorida (NaCl), akan mengalami pelarutan karena kation-kation dan anion-anion secara elektrostatik menarik molekul-molekul air. Kation-kation menarik kutub oksigen dari molekul air, dan anion-anion menarik kutub hidrogen. Karena dikelilingi oleh molekul-molekul air, ion-ion terlalu jauh untuk dapat saling menarik satu sama lain. Dengan demikian, ikatan ionik rusak dan ion-ion dikatakan terlarut (dissolved) atau terhidrasi (hydrated).

Bisakah Air Menjadi Bahan Bakar?

Secara sederhana dapat kita katakan bahwa senyawa kimia yang sejauh ini dikenal sebagai bahan bakar adalah senyawa kimia yang mengandung unsur karbon (C) disamping unsur hidrogen dan oksigen. Minyak bumi yang merupakan bahan bakar dikenal juga sebagai hidrokarbon. Dengan demikian, bila kita lihat molekul air yang hanya terdiri dari hidrogen dan oksigen, maka dengan mudah dapat disimpulkan air tidak dapat menjadi bahan bakar.

Banjir 3 (proses alam atau bencana?)

Banjir adalah salah satu proses alam yang tidak asing lagi bagi kita. Kita dapat melihat banjir sebagai rahmat Tuhan atau sebagai bencana, tergantung pada pilihan kita sendiri. Sebagai proses alam, banjir terjadi karena debit air sungai yang sangat tinggi hingga melampaui daya tampung saluran sungai lalu meluap ke daerah sekitarnya. Debit air sungai yang tinggi terjadi karena curah hujan yang tinggi. Sementara itu, banjir juga dapat terjadi karena kesalahan manusia.

Sebagai proses alam, banjir adalah hal yang biasa terjadi dan merupakan bagian dari siklus hidrologi. Banjir tidak dapat dihindari dan pasti terjadi. Hal ini dapat kita lihat dari adanya dataran banjir pada sistem aliran sungai. Saat banjir, terjadi transportasi muatan sedimen dari daerah hulu sungai ke hilir dalam jumlah yang luar biasa. Muatan sedimen itu berasal dari erosi yang terjadi di daerah pegunungan atau perbukitan. Melalui mekanisme banjir ini, muatan sedimen itu disebarkan sehingga membentuk dataran. Perlu kita ingat, bahwa daerah persawahan kita hakikatnya terbentuk melalui mekanisme banjir ini. Tanpa mekanisme banjir ini, dataran rendah yang subur tidak akan terbentuk.

Banjir dapat berarti peremajaan kembali daerah-daerah persawahan. Daerah itu mendapat kembali suplai zat hara yang baru dari pegunungan atau perbukitan. Dengan kata lain, melalui mekanisme banjir ini, daerah persawahan mengalami penyuburan kembali secara alamiah.

Banjir juga berarti masuknya zat-zat hara atau nutrien – dalam bentuk senyawa kimia fosfat dan nitrat, dari daratan ke perairan dalam jumlah yang sangat besar. Hadirnya zat hara di perairan laut menyebabkan perairan menjadi subur. Fosfat dan nitrat adalah dua senyawa kimia yang penting bagi pembentukan material organik (karbohidrat) melalui proses fotosintesis oleh fitoplankton atau sintesa kimia oleh bakteri.

Dalam skala yang lebih besar, banjir-banjir itu membentuk delta di muara-muara sungai, dan mengalirkan muatan sedimen ke laut yang akhirnya menjadi lapisan-lapisan batuan sedimen. Dari delta-delta dan lapisan-lapisan batuan itu manusia mendapatkan berbagai hal untuk kehidupannya. Sebagai contoh, minyak bumi banyak kita dapatkan dari endapan delta.

Banjir memberikan suplai muatan sedimen yang besar dari daratan ke laut. Selain membentuk delta seperti yang disebutkan di atas, dengan bantuan aktifitas gelombang, sedimen yang dikirim dari daratan itu dapat membentuk daratan sehingga kita mendapatkan daratan di sepanjang pantai.

Banjir yang pada hakekatnya proses alamiah dapat menjadi bencana bagi manusia bila proses itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian jiwa maupun materi. Dalam konteks sistem alam, banjir terjadi pada tempatnya. Banjir akan mengenai manusia jika mereka mendiami daerah yang secara alamiah merupakan dataran banjir. Jadi, bukan banjir yang datang, justru manusia yang mendatangi banjir.

Apabila hal tersebut dapat kita terima, maka bencana banjir yang dialami manusia sebenarnya adalah buah dari kegagalan manusia dalam membaca karakter alam. Kegagalan manusia membaca apakah suatu daerah aman atau tidak untuk didiami. Misalnya, kegagalan manusia membaca karakter suatu daerah sehingga tidak mengetahui daerah tersebut merupakan daerah banjir. Atau, sudah mengetahui daerah tersebut daerah banjir tetapi tidak peduli. Contoh ini bisa kita lihat dari orang-orang yang memilih tinggal di tepi aliran sungai atau di lembah-lembah sungai.

Menghadapi masalah banjir, setidaknya kita memiliki tiga pilihan, yaitu: jangan mendiami daerah aliran banjir, beradaptasi dengan membuat rumah panggung berkaki tinggi, atau membuat pengendali banjir berupa tanggul, kanal, atau mengalihkan aliran air.

Selain itu, kita juga harus memahami karakteristik banjir. Ada banjir tahunan, 5 tahunan, 10 tahunan, 25 tahunan, 50 tahunan dan seterusnya. Pengenalan karakter ulangan itu hanya dapat dilakukan dengan pengamatan yang panjang dan studi yang luas.

Banjir akibat kesalahan manusia setidaknya disebabkan oleh dua hal; pengelolaan daerah hulu sungai yang buruk, dan pengelolaan drainase yang buruk. Dalam siklus hidrologi, daerah hulu sebenarnya adalah daerah resapan air. Pengelolaan daerah hulu yang buruk menyebabkan air banyak mengalir sebagai air permukaan yang dapat menyebabkan banjir. Pengelolaan drainase yang buruh terjadi berkaitan dengan pengembangan daerah pemukiman atau aktivitas lainnya. Akibat buruknya drainase, air permukaan tidak dapat mengalir dengan baik sehingga menggenang menjadi banjir.

HIDROSFER

Apakah Hidrosfer Itu?

Volume air bumi:331,5 juta mil kubik

Sekitar 65 persen air tanah AS di gunakan untuk irigasi.

Sekitar 30 persen air tanah diambil dari akuifer ogallala,yang merupakan akuifer terbesar di Amerika Utara.

Para ilmuan membagi sistem dan proses saling keterhubungan yang kompleks di Bumi Menjadi empat kelompok atau sphere berbeda.keempat kelompok itu,atmosfer,hidrosfer,litosfer dan biosfer,berkaitan dengan seluruh proses alam di planet.hari ini kita membahas hidrosfer.

Disebut juga sebagai sphere air,hidrosfer berinteraksi dengan seluruh sphere lain dengan cara didistrisbusikan melalui tiga bentuk:Uapair,cairan,dan cairan padat.Air laut menyusun hampir seluruh (97 persen) hidrosfer.Sebanyak 2 persen air yang terkunci di kantong es kutub dan gletser atau sungai es.

Air tanah air yang terjebak di tanah menyumbang 1 persen dari volume total air.Air permukaan di rawa,sungai dan danau ,serta uap air diatmosfer merupakan bagian sangat kecil dari total air bumi.

Sirkulasi air melalui sphere disebut sebagai siklus hidrologis.Siklus tersebut mendistribusikan energi dari satu sphere ke sphere lain melaluipenguapan,kondensasi,transpirasi,dan hujan.

Air menguap ke atmosfer.Di atmosfer air mengalami kondensasi dan kembali ke litosfer sebagai hujan.Tanaman menangkap tetesan air hujan,lalu menarik air kedalam tanah melalui akar-akarnya.Air yang menguap melalui daun-daun,batang,dan bunga-traspirasi-berputar kembali ke atmosfer.

Hujan juga memasok air permukaan dan air tanah melalui air permukaan melalui infiltrasi.Siklus itu terus-menerus berulangdalam gerakan konstan air dan energi yang menggerakan sphere keempat dan terahir,yaitu biosfer.

Hidrosfer

Disebut juga sebagai sphere air, hidrosfer berinteraksi dengan seluruh sphere lain dengan cara didistribusikan melalui tiga bentuk: uap air, cairan dan cairan padat. Air laut menyusun hamper seluruh (97 persen) hidrosfer. Sebanyak 2 persen air yang lain terkunci dikantong es kutub dan gletser atau sungai es. Air tanah dan air yang terjebak di tanah menyumbang 1 persen dari volume total air. Air permukaan dirawa, sungai dan danau serta uap air di atmosfer merupakan bagian sangat kecil dari total air bumi.

sirkulasi air melalui sphere disebut hidrologis. Siklus ini mendistribusikan energy dari satu sphere ke sphere lain melalui penguapan, kondensasi, transpirasi dan hujan. Tanaman menangkap tetesan air hujan lalu menarik air ke dalam tanah melalui akar-akarnya, air yang menguap melalui daun-daun, batang dan bunga transpirasi berputar kembali ke atmosfer.

HIDROSFER
 hidros: air dan sphere: bulatan; sehingga dapat diartikan daerah yang mengikuti bentuk bumi yang bulat, meliputi: samudera, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air
 Hidrosfer dapat berupa perairan darat: tubuh perairan yang berada di daratan dan perairan laut: tubuh perairan yang berada di laut

HIDROLOGI
Pengertian: cabang dari geografi fisis yang mempelajari tentang air yang ada di atas, di permukaan dan di bawah permukaan tanah, serta hubungan antara air tersebut dengan kehidupan

CABANG-CABANG HIDROLOGI
Potamologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari air yang mengalir di permukaan tanah
Limnologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang air yang menggenang di permukaan tanah
Geohidrologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari air yang terdapat di bawah permukaan tanah
Kriologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang salju dan es
Hidrometeorologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang pengaruh aspek meteorologi terhadap aspek hidrologi


PERSEBARAN AIR DIMUKA BUMI
Di bumi terdapat air berkisar antara 1,3 – 1,4 Milyard Km3
97,5% berupa air laut,
1,75% berupa es dan salju,
0,73% berupa air tawar, dan
berkisar 0,001% berupa air meteorit

Jumlah air di bumi tidak akan bertambah dan berkurang, namun wujud dan tempatnya sering mengalami perubahan
Wujud air dapat padat, cair, atau gas; sedangkan tempatnya dapat di dalam tanah, di permukaan bumi (laut, sungai, danau, dan lain-lain) atau di atmosfer
Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut siklus hidrologi/siklus air/daur hidrologi


SIKLUS HIDROLOGI
Secara umum:1Panas sinar matahari menyebabkan evaporasi atau penguapan air laut, sungai, rawa, waduk, danau, dan air permukaan lainnya di atmosfer  uap air tsb makin lama terkumpul makin banyak  dan pada saat tertentu udara tidak mampu lagi menyerap uap air  sehingga udara menjadi jenuh uap air dan mendingin serta terkondensasi (mengembun) berubah menjadi curah hujan


SIKLUS AIR
1. Siklus pendek: Air laut mengalami penguapan, kemudian uap air tersebut mengalami kondensasi dan membentuk awan di atas permukaan air laut. Akhirnya terjadi hujan di atas permukaan air laut
2. Siklus sedang: Air laut maupun air yang ada di darat mengalami penguapan, kemudian uap air tersebut mengalami kondensasi dan membentuk awan. Karena adanya konveksi dan atau adveksi terjadilah hujan di wilayah daratan. Air hujan tersebut sebagian akan meresap ke dalam tanah dan sebagian lagi mengalir ke permukaan tanah melewati sungai dan akhirnya ke laut
3. Siklus panjang: air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal-kristal es di atas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser (lapisan es yang mencair), masuk ke sungai, lalu kembali ke laut


GLOSARIUM

-Air meteorit: air yang berasal dari atmosfer11
-Konveksi: gerakan udara secara vertikal yang membawa titik-titik air atau awan dari suatu tempat ke tempat lain
11-Adveksi: gerakan udara secara horizontal yang membawa titik-titik air atau awan dari suatu tempat ke tempat lain

VN:F [1.6.8_931]

 AIRLAUT


Kualitas Air LautAir Laut dipermukaan bumi dapat dibedakan antara wilayah laut yang satu dengan wilayah laut yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari suhu, kecerahan, dan salinitas.

1. Suhu air laut
Keadaan suhu perairan laut banyak ditentukan oleh penyinaran matahari yang disebut proses insolation. Pemanasan di daerah tropik/khatulistiwa akan berbeda dengan hasil pemanasan di daerah lintang tengah atau kutub. Oleh karena bentuk bumi bulat, di daerah tropis sinar matahari jatuh hampir tegak lurus, sedangkan di daerah kutub umumnya menerima sinar matahari dengan sinar yang condong. Sinar jatuh condong bidang jatuhnya akan lebih luas dari pada sinar jatuh tegak. Selain oleh kemiringan sinar jatuh, di daerah kutub banyak sinar dipantulkan kembali ke atmosfer sehingga semakin menambah dingin keadaan suhu di daerah kutub.
Namun walaupun di daerah tropis lebih panas dari kutub, daerah tropis memiliki suhu air lebih rendah dibandingkan suhu air laut di daerah subtropis. Hal ini karena faktor keawanan yang menutupi di daerah tropis banyak awan yang menutupi dibandingkan dengan di daerah subtropik. Awan banyak menyerap sinar datang dan menimbulkan nilai kelembaban udara yang tinggi. Adapun di daerah subtropik, insolation yang tinggi tidak diikuti oleh kelembaban dan keawanan sehingga di daerah ini lebih panas.Berdasarkan kedalamannya, sinar matahari banyak diserap oleh lapisan permukaan laut hingga kedalaman antara 200 – 1000 meter suhu turun secara drastis, dan pada daerah yang terdalam bisa mencapai suhu kurang dari 2 °C.
Pola suhu di perairan laut pada umumnya:

a. Makin ke kutub makin dingin.
Pada permukaan samudera, umumnya dari khatulistiwa berangsur-angsur dingin sampai ke laut-laut kutub, di khatulistiwa ± 28° C, pada laut-laut kutub antara 0° sampai 2° C.
b. Makin ke bawah makin dingin
Panas matahari hanya berpengaruh di lapisan atas saja. Di dasar samudera rata-rata 2oC (juga di dasar samudera daerah tropik). Sebab yang utama adalah karena air dingin yang berasal dari daerah kutub mengalir kearah khatulistiwa.

Laut yang tidak dipengaruhi arus dingin suhunya tinggi.
Laut Tengah misalnya sampai jauh ke bawah, suhunya 130 C (karena ambang Jibraltar menghambat arus dingin dari Atlantik).
2. Kecerahan Air Laut
Kecerahan air laut ditentukan oleh kekeruhan air laut itu sendiri dari kandungan sedimen yang dibawa oleh aliran sungai. Pada laut yang keruh, radiasi sinar matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis tumbuhan laut akan kurang dibandingkan dengan air laut jernih. Pada perairan laut yang dalam dan jernih, fotosintesis tumbuhan itu mencapai 200 meter, sedangkan jika keruh hanya mencapai 15 – 40 meter. Laut yang jernih merupakan lingkungan yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang dari cangkang binatang koral.Air laut juga menampakan warna yang berbeda-beda tergantung pada zat-zat organik maupun anorganik yang ada.
Ada beberapa warna-warna air laut karena beberapa sebab:

a. Pada umumnya lautan berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak dari pada sinar lain.
b. Warna kuning, karena di dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnya sungai kuning di Cina.
c. Warna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang memantulkan warna hijau dan juga karena adanya planton-planton dalam jumlah besar.
d. Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es seperti di laut kutub utara dan selatan. e. Warna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-sinar fosfor seperti di laut ambon.
f. Warna hitam, karena di dasarnya terdapat lumpur hitam seperti di laut hitam
g. Warna merah, karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah yang terapung-apung.
3. Salinitas Air Laut
Salinitas atau kadar garam ialah banyaknya garam-garaman (dalam gram) yang terdapat dalam 1 Kg (1000 gr) air laut, yang dinyatakan dengan ‰ atau perseribu.Salinitas umumnya stabil, walaupun di beberapa tempat terjadi fluktuasi. Laut Mediterania dan Laut Merah dapat mencapai 39 ‰ – 40 ‰ yang disebabkan banyak penguapan, sebaliknya dapat turun dengan drastis jika turun hujan. Laut yang memiliki kadar garam yang rendah banyak dijumpai di daerah-daerah yang banyak muara sungainya. Pada musim barat, laut di di Asia Tenggara mulai dari bulan Desember – Mei di Teluk Thailand dan bagian timur laut Pantai Sumatera mempunyai nilai kadar garam yang rendah.
Tinggi rendahnya kadar garam (salinitas) sangat tergantung kepada faktor-faktor berikut :

a. Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah kadar garamnya.
b. Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun salinitas akan tinggi.
c. Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitasnya akan tinggi

Faktor-faktor tersebut berpengaruh secara bersama-sama atau mempengaruhi secara tersendiri.Contoh-contoh salinitas di beberapa tempat:Laut Baltik 10 ‰, samudera Hindia 33 ‰, Laut Tengah dan laut Merah 40 ‰, laut Kaspia 170 ‰, Great Salt Lake 220 ‰, Laut Mati 250 ‰.

Zona Laut


Tahukah Anda yang dimaksud zone. Zone itu dapat diartikan daerah atau wilayah.

Zona PesisirBerdasarkan kedalamannya zona pesisir dapat dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu :

a. Zona “Lithoral”, adalah wilayah pantai atau pesisir atau “shore”. Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering disebut juga wilayah pasang surut.
b. Zona “Neritic” (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuhan-tumbuhan, contoh Jaut Jawa, Laut Natuna, Selat Malaka dan laut-laut disekitar kepulauan Riau.
c. Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150 hingga 1800 meter. Wilayah ini tidak dapat ditembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di zona neritic.
d. Zona Abysal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan, jenis hewan yang hidup di wilayah ini sangat terbatas.

Zona Laut Indonesia
Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas dari pada wilayah daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara.

a. Batas wilayah laut Indonesia
Luas wilayah laut Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah laut Indonesia lebih dari dua setengah kali luas daratannya. Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982. berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut konvensi Hukum Laut PBB.

Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu zona laut Teritorial, zona Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusif

1) Zona Laut Teritorial
Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut internal.
Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau.
Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut. Pengumuman pemerintah tentang wilayah laut teritorial Indonesia dikeluarkan tanggal 13 Desember 1957 yang terkenal dengan Deklarasi Djuanda dan kemudian diperkuat dengan Undang-undang No.4 Prp. 1960.
2) Zona Landas Kontinen
Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.
Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masing-masing negara. Sebagai contoh di selat malaka, batas landasan kontinen berimpit dengan batas laut teritorial, karena jarak antara kedua negara di tempat itu kurang dari 24 mil laut. Di selat Malaka sebelah utara, batas landas kontinen antara Thailand, Malaysia, dan Indonesia bertemu di dekat titik yang berkoordinasi 98 °BT dan 6 °LU.
Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969.
3) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang menghubungkan titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai batasnya. Pengumuman tetang zona ekonomi eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret 1980.

Macam Sungai

Sungai merupakan tempat mengalirnya air tawar. Air yang mengalir lewat sungai bisa berasal dari air hujan, bisa berasal dari mata air atau bisa juga berasal dari es yang mengalir (Gletser). Ke mana air itu mengalir? Air mengalir bisa ke laut, ke danau, ke rawa, ke sungai lain dan bisa juga ke sawah-sawah.

Ada bermacam-macam jenis sungai. Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam yaitu: sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran.

a. Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber mata air. Contohnya adalah sungai-sungai yang ada di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.

b. Sungai Gletser, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es. Contoh sungai yang airnya benar-benar murni berasal dari pencairan es saja (ansich) boleh dikatakan tidak ada, namun pada bagian hulu sungai Gangga di India (yang berhulu di Peg. Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di Pegunungan Alpen) dapat dikatakan sebagai contoh jenis sungai ini.

c. Sungai Campuran, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Digul dan sungai Mamberamo di Papua (Irian Jaya).

Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4 macam yaitu sungai permanen, sungai periodik, sungai episodik, dan sungai ephemeral.

a. Sungai Permanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.

b. Sungai Periodik, adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.

c. Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.

d. Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.

Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya) sungai dibedakan menjadi 5 jenis yaitu sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen dan sungai insekuen.
a. Sungai Konsekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal.
b. Sungai Subsekuen atau strike valley adalah sungai yang aliran airnya mengikuti strike batuan.
c. Sungai Obsekuen, adalah sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai subsekuen.
d. Sungai Resekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen.
e. Sungai Insekuen, adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupun struktur geologi.

Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi dua yaitu sungai anteseden dan sungai sungai superposed.
a. Sungai Anteseden adalah sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya walaupun ada struktur geologi (batuan) yang melintang. Hal ini terjadi karena kekuatan arusnya, sehingga mampu menembus batuan yang merintanginya.
b. Sungai Superposed, adalah sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya.

Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan menjadi 6 macam yaitu radial, dendritik, trellis, rektanguler dan pinate (Tim Geografi, Yudhistira, p. 84).

a. Radial atau menjari, jenis ini dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Radial sentrifugal, adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah gunung yang berbentuk kerucut.

2. Radial sentripetal, adalah pola aliran yang mengumpul menuju ke pusat. Pola ini terdapat di daerah basin (cekungan).

b. Dendritik, adalah pola aliran yang tidak teratur. Pola alirannya seperti pohon, di mana sungai induk memperoleh aliran dari anak sungainya. Jenis ini biasanya terdapat di daerah datar atau daerah dataran pantai.

c. Trellis, adalah pola aliran yang menyirip seperti daun.
d. Rektangular, adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90°.

e. Pinate, adalah pola aliran di mana muara-muara anak sungainya membentuk sudut lancip.
f. Anular, adalah pola aliran sungai yang membentuk lingkaran.

Bagaimana apakah dapat Anda pahami? Jika ada kesulitan Anda dapat mendiskusikan hal tersebut dengan teman-temanmu atau dengan Guru Pamongmu atau dapat juga Anda tanyakan dengan Guru Binamu. Sekarang mari kita lanjutkan untuk membicarakan tentang bagian-bagian sungai dan ciri-cirinya.

 Pengendalian erosi tanah secara vegetatif antara lain dapat dilakukan melalui penanaman tanaman penutup (buffering) dan pergiliran tanaman (crop rotation)

Gunung Maona Loa dan Maona Kea di Hawaii terjadi karena erupsi efusif yang menghasilkan bentuk gunung api maar

Fenomena yang mendahului terjadinya tsunami adalah turunnya dasar laut yang diikuti dengan surutnya air laut secara mendadak

Proses pelapukan dipengaruhi oleh air, suhu, dan vegetasi

Beberapa fenomena yang terjadi di daerah pertemuan dua lempeng
Pengertian gerak epirogenesa (Pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif lambat, waktunya lama dan meliputi daerah yang luas)

Pembagian zona laut menurut kedalamannya :

A. litoral
B. neritik
C. bathyal
D. abysal

Gambar sinklinal (lembah lipatan) dan antiklinal (puncak lipatan)


Pola aliran dendritik adalah pola aliran sungai yang tidak teratur terdapat di daerah dataran rendah atau daerah pantai .

Gambar mata air artesis dan sumur freatis.


Yang tergolong tenaga eksogen (tenaga yang berasal dari luar bumi) adalah sedimentasi, pelapukan, erosi, dan masswasting

Barisfer adalah lapisan inti bumi yang tersusun atas unsur nikel dan besi .

Laut ingresi adalah laut dalam akibat dasar laut mengalami penurunan yang disebabkan oleh peristiwa patahan 

Continental shelf adalah batas pantai yang berhubungan langsung dengan daratan

Pembuatan teras pada lahan terjal merupakan salah satu upaya pengendalian erosi tanah dengan menggunakan metode mekanis

Jika diketahui Isobar I = 1.400 mb; Isobar II = 1.250 mb. Jarak Isobar I dan II = 500 km, maka gradien barometernya adalah :1.400 mb – 1.250 mb = 150 mb
Selisih Isobar I dan II = 150 mb
Jarak Isobar I dan II = 500 km
Jadi gradien barometernya adalah : 500/111 km = 33,3 mb

Gejala La Nina menyebabkan wilayah Indonesia dan negara-negara Asia lainnya mengalami hujan lebat dan mungkin banjir.

Koppen mengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan temperatur dan curah hujan.

Kerak benua merupakan lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan aluminium 

Gambar epirogenetik negatif (daratan naik, seolah-olah permukaan air laut turun)
 

Dari hasil pencatatan seismograf, gempa yang mengguncang suatu wilayah diketahui gelombang primer tiba pada pukul 05.58’15”. Sedang gelombang sekunder tiba pada pukul 06.02’30”. Maka jarak episentrum dengan stasiun gempa di daerah tersebut adalah :
 = [(S-P)-1’] x 1 megameter
= [(06.02’30”-05.58’15”)-1’] x 1000 km
= 4’15” – 1’ x 1000 km
= 3’15” x 1000 km
= 3.250 km

Granit adalah batuan yang berasal dari hasil pendinginan magma dengan komposisi batuan terdiri dari kuarsa dan felsfar 

Gambar bentuk lipatan miring
 

Faktor utama yang menyebabkan Indonesia sering mengalami gempa bumi tektonik adalah pertemuan tiga lempeng tektonik di Indonesia yaitu lempeng Hindia, Australia dan Eurasia

Magma yang cair akan keluar perlahan-lahan dan meleleh menuruni gunung berapi, erupsi tersebut tergolong erupsi efusif 

Isoseista adalah garis di peta yang menghubungkan tempat - tempat yang dilalui gempa dengan intensitas yang sama 

Gambar stalaktit dan stalakmit di bawah ini adalah hasil pelapukan kimiawi


Orogenesa adalah gerakan pergeseran lapisan kulit bumi dengan arah vertikal dan horisontal serta gerakannya relatif cepat dalam wilayah sempit. 

Data curah hujan kota A tahun 2006 menunjukkan jumlah bulan basah adalah 2 bulan dan bulan kering 8 bulan. Iklim di kota A sesuai kriteria pembagian iklim Schmidt Ferguson adalah iklim :
Q = jumlah bulan kering/jumlah bulan basah X 100%
= 8/2 X 100% 
= 400%
Jadi kota A termasuk tipe iklim G.
Perhatikan tipe iklim Schmidt-Ferguson di bawah ini :

Hujan orografis terjadi karena massa udara (awan) yang dibawa oleh angin mendaki lereng pegunungan, kemudian terjadi kondensasi dan akhirnya turun sebagai hujan 
Arus laut yang bergerak di Lautan Pasifik adalah arus Kurosyio dan Kalifornia

Gambar siklus hidrologi

1. Evaporasi
2. Kondensasi
3. Awan
4. Presipitasi
5. Infiltrasi

Terbentuknya stalaktit dan stalakmit pada gua di daerah karst akibat proses pelapukan kimiawi

Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma dilapisan kulit bumi

Salah satu ciri tipe vulkano adalah tekanan gas tinggi, lava cair kental dan dapur magma dalam

Air tanah yang terletak di dekat dapur magma yang mengandung mineral disebut mata air makdani

Salah satu bentuk erosi oleh angin adalah sandune (bukit pasir)

Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi dan korasi
Terjadinya doline di daerah kapur dipengaruhi oleh air hujan

Diketahui jumlah hujan pada daerah A sebagai berikut:

Dari data di atas menurut Scmidt- Ferguson daerah tersebut termasuk tipe tipe iklim :
Jumlah bulan basah = 6 bulan
Jumlah bulan kering = 3 bulan
Q = jumlah bulan kering/jumlah bulan basah X 100%
= 3/6 X 100% 
= 50%
Jadi kota A termasuk tipe iklim C

Di dalam 1 m3 udara terdapat 10 gram air. Secara maksimal udara tersebut dapat menampung 30 gram maka kelembaban relatifnya adalah :
=10/30 X 100%
=33,33%

Pengaruh DKAT terhadap kondisi fisik bumi yaitu adanya perbedaan musim 

Pengaruh iklim terhadap kehidupan terutama adalah terhadap bentuk pakaian, rumah dan jenis tanaman

Barisfer adalah lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan Nife (nikel dan ferum) 

Batuan metamorf (malihan) adalah bahan yang telah mengalami perubahan, baik fisik maupun kimiawi sehingga menjadi berbeda dari batuan induknya 

Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan letak lapisan permukaan bumi baik secara vertikal maupun horizontal 

Gambar di bawah ini menunjukkan bagian-bagian antiklinal dan sinklinal


Gambar di bawah ini menunjukkan patahan yang membentuk horst

Orogenesa adalah tenaga geologi yang bekerja pada daerah relatif sempit, waktu singkat, dan menghasilkan bentang pegunungan 

Dari gambar penampang gunung api di bawah ini menunjukkan :

1. Batolit
2. Gang/korok magma
3. Diatrema
4. Kepundan
5. Lava
6. Lakolit
7. Sill

Gerak Air Laut
Ada 3 gerakan air laut yang akan kita bahas yaitu: arus laut, gelombang laut, dan pasang surut air laut.

1.

Arus Laut
Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping). Contoh-contoh gerakan itu seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi.
Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke kiri di belahan bumi selatan. Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam (ke kanan) pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan. Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan spiral ekman.

Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut.
Faktor pembangkit arus permukaan disebabkan oleh adanya angin yang bertiup diatasnya. Tenaga angin memberikan pengaruh terhadap arus permukaan (atas) sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan berkurang sesuai dengan makin bertambahnya kedalaman perairan sampai pada akhirnya angin tidak berpengaruh pada kedalaman 200 meter.

Oleh karena dibangkitkan angin, arah arus laut permukaan (atas) mengikuti arah angin yang ada. Khususnya di Asia Tenggara karena arah angin musim sangat kentara perubahannya antara musim barat dan musim timur maka arus laut permukaan juga banyak dipengaruhinya. Arus musim barat ditandai oleh adanya aliran air dari arah utara melalui laut Cina bagian atas, laut Jawa, dan laut Flores. Adapun pada musim timur sebaliknya mengalir dari arah selatan.

Musim kemarau


Selain pergerakan arah arus mendatar, angin dapat menimbulkan arus air vertikal yang dikenal dengan upwelling dan sinking di daerah-daerah tertentu. Proses upwelling adalah suatu proses massa air yang didorong ke atas dari kedalaman sekitar 100 sampai 200 meter. Angin yang mendorong lapisan air permukaan mengakibatkan kekosongan di bagian atas, akibatnya air yang berasal dari bawah menggantikan kekosongan yang berada di atas. Oleh karena air yang dari kedalaman lapisan belum berhubungan dengan atmosfer, maka kandugan oksigennya rendah dan suhunya lebih dingin dibandingkan dengan suhu air permukaan lainnya.

Walaupun sedikit oksigen, arus ini mengandung larutan nutrien seperti nitrat dan fosfat sehingga cederung mengandung banyak fitoplankton. Fitoplankton merupakan bahan dasar rantai makanan di lautan, dengan demikian di daerah upwelling umumnya kaya ikan.

Gejala upwelling dapat dipantau oleh satelit cuaca
NOAA dan dijadikan sebagai tanda akan dimulainya musim panen ikan 14 hari setelah upwelling terjadi. Bagi nelayan modern dapat memanfaatkan informasi NOAA untuk persiapan panen. Pencurian ikan di berbagai laut di Indonesia umumnya para pencuri memantau gejala upwelling. Pada saat upwelling mereka pura-pura mencari ikan di daerah yang jauh dari perairan laut.

Akan tetapi 14 hari kemudian mereka meluncur dengan kekuatan penuh menuju perairan Indonesia. Dengan gesit mereka mengeruk ikan yang lagi banyak-banyaknya. Mereka lolos dari pengejaran patroli perairan Indonesia karena perlengkapan kita belum dapat melacak keberadaan mereka.

Sinking merupakan proses kebalikan dari upwelling, yaitu gerakan air yang tenggelam ke arah bawah di perairan pantai. Agar Anda lebih jelas perhatikan perbedaan gambar gerakan upwelling dan sinking.

Berikut ini adalah persebaran arus laut di dunia, coba Anda perhatikaan nama-nama arus yang terdapat di samudra-samudra, dan perhatikan pula arah gerakannya dibelahan bumi utara dan belahan bumi selatan berbeda!

a.

Di Samudera Pasifik


1)

Di sebelah utara khatulistiwa


(a)

Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur laut.

(b)

Arus Kuroshio, merupakan lanjutan arus khatulistiwa utara karena setelah sampai di dekat Kepulauan Filipina, arahnya menuju ke utara. Arus ini merupakan arus panas yang mengalir dari utara Kepulauan Filipina, menyusur sebelah timur Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara (terutama Kanada). Arus ini didorong oleh angin barat.

(c)

Arus Kalifornia, mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arah selatan menuju ke khatulistiwa. Arus ini merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk arus menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin.

(d)

Arus Oyashio, merupakan arus dingin yang didorong oleh angin timur dan mengalir dari selat Bering menuju ke selatan dan berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang karena ditempat ini arus tersebut bertemu dengan arus Kuroshio (terhambat oleh kuroshio). Di tempat pertemuaan arus dingin Oyashio dengan arus panas Kuroshio terdapat daerah perikanan yang kaya, sebab plankton-plankton yang terbawa oleh arus Oyashio berhenti pada daerah pertemuaan arus panas Kuroshio yang hangat dan tumbuh subur.



2)

Di sebelah selatan khatulistiwa


(a)

Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin pasat tenggara.

(b)

Arus Humboldt atau Arus Peru, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir di sepanjang barat Amerika Selatan menyusur ke arah utara. Arus ini merupakan arus menyimpang serta didorong oleh angin pasat tenggara dan termasuk arus dingin.

(c)

Arus Australia Timur, merupakan lanjutan arus khatulistiwa selatan yang mengalir di sepanjang pesisir Australia Timur dari arah utara ke selatan (sebelah timur Great Barrier Reef).

(d)

Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus Australia timur yang mengalir menuju ke timur (pada lintang 30 ° - 40 °LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat.



b.

Di Samudera Atlantik


1)

Di sebelah utara khatulistiwa


(a)

Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan dan didorong angin pasat timur laut.

(b)

Arus Teluk Gulfstream, merupakan arus menyimpang yang segera diperkuat oleh dorongan angin besar dan merupakan arus panas. Arus khatulistiwa utara (ditambah dengan sebagian arus khatulistiwa selatan) semula masuk ke Laut Karibia terus ke Teluk Mexiko dan keluar dari teluk ini melalui Selat Florida(sebagai Arus Florida). Arus Florida yang segera bercampur dengan Arus Antillen merupakan arus besar yang mengalir di sepanjang pantai timur Amerika Serikat ke arah Timur. Arus inilah yang disebut arus teluk sebab sebagian dari arus ini keluar dari teluk Meksiko.

(c)

Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur, merupakan arus dingin yang mengalir dari laut Kutub Utara ke selatan menyusur pantai timur Tanah Hijau. Arus ini didorong oleh angin timur (yang berasal dari daerah kutub).

(d)

Arus Labrador, berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir ke selatan menyusuri pantai timur Labrador. Arus ini didorong oleh angin timur dan merupakan arus dingin, yang pada umumnya membawa “gunung es� yang ikut dihanyutkan.

(e)

Arus Canari, merupakan arus menyimpang dan termasuk arus dingin. Arus ini merupakan lanjutan sebagian arus teluk yang mengubah arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol dan mengalir ke arah selatan menyusur pantai barat Afrika Utara.

2)

Di sebelah selatan khatulistiwa


(a)

Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat, sejajar dengan garis khatulistiwa. Sebagian dari arus ini masuk ke utara (yang bersama-sama dengan arus Khatulistiwa Utara ke Laut Karibia) sedangkan yang sebagian lagi membelok ke selatan. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.

(b)

Arus Brazilia, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke arah selatan menyusuri pantai timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus panas.

(c)

Arus Benguela, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusuri pantai barat Afrika Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.

(d)

Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian Arus Brazilia yang mengalir ke arah timur (pada lintang 30o - 40oLS) sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat dan merupakan arus dingin.



c.

Di Samudera Hindia


1)

Di sebelah utara khatulistiwa
Arus laut samudera ini keadaannya berbeda dengan samudera lain, sebab arah gerakan arus tak tetap dalam setahun melainkan berganti arah dalam ½ tahun, sesuai dengan gerakan angin musim yang menimbulkannya. Arus-arus tersebut adalah sebagai berikut.


(a)

Arus Musim Barat Daya, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke timur menyusuri Laut Arab dan Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat sebab mendapa hambatan dari gerakan angin pasat timur laut.

(b)

Arus Musim Timur Laut, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat menyusuri Teluk Benguela dan Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim timur laut. Arus yang terjadi bergerak agak kuat sebab di dorong oleh dua angin yang saling memperkuat, yaitu angin pasat timur laut dan angin musim timur laut.

2)

Di sebelah selatan khatulistiwa


(a)

Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa yang nantinya pecah menjadi dua (Arus Maskarena dan Arus Agulhas setelah sampai di timur Madagaskar). Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.

(b)

Arus Maskarena dan Arus Agulhas, merupakan arus menyimpang dan merupakan arus panas. Arus ini juga merupakan lanjutan dari pecahan Arus Khatulistiwa Selatan. Arus Maskarena mengalir menuju ke selatan, menyusuri pantai Pulau Madagaskar Timur. Arus Agulhas juga mengalir menuju ke selatan menyusuri pantai Pulau Madagaskar Barat.

(c)

Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusur pantai barat Benua Australia. Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus dingin yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan. Gambar 8 memberikan ilustrasi gerakan arus-arus laut di samudera-samudera.

2.

Gelombang Laut
Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling umum dan mudah kita amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang laut sebagai berikut :
“Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada bidang gerakannya akan terbentuk gelombangâ€
�.
Gelombang terjadi karena beberapa sebab, antara lain:


a.

Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah angin.


b.

Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadi hempasan dan pecah. Air yang pacah itu akan terjadi arus balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan berlawanan dengan arah datangnya gelombang


c.

Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar laut. Gempa terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/pergeseran kulit bumi di dasar laut. Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar dan disebut dengan gelombang “tsunami�. Contoh ketika Gunung Krakatau meletus 1883, menyebabkan terjadinya gelombang tsunami yang banyak menimbulkan kerugian.

Gerakan permukaan gelombang dapat dikelompokan sebagai berikut:

a.

Gerak osilasi, yaitu gerak gelombang akibat molekul air bergerak melingkar. Gerak osilasi biasanya terjadi di laut lepas, yaitu pada bagian laut dalam. Adanya gelombang dibangkitkan oleh kecepatan angin, lamanya angin bertiup, luas daerah yang ditiup angin (fetch), dan kedalaman laut. Gelombang ini memiliki tinggi dan lembah gelombang. Puncak gelombang akan pecah di dekat pantai yang disebut breaker atau gelora.

b.

Gerak translasi, yaitu gelombang osilasi yang telah pecah lalu seperti memburu garis pantai, bergerak searah dengan gerak gelombang tanpa diimbangi gerakan mundur. Gelombang ini tidak memiliki puncak dan lembah yang kemucian dikenal dengan istilah surf. Gelombang ini dimanfaatkan untuk olah raga surfing.

c.

Gerak swash dan back swash berbentuk gelombang telah menyentuh garis pantai. Kedatangan gelombang disebut swash, sedangkan ketika kembali disebut back swash.

3.

Pasang surut air laut (ocean ride)
Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Hal ini didasarkan pada hukum Newton yang berbunyi :
“Dua benda akan terjadi saling tarik menarik dengan kekuatan yang berbanding terbalik dengan pangkat dua jaraknyaâ€
�.
Berdasarkan hukum tersebut berarti makin jauh jaraknya makin kecil daya tariknya, karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh dari pada jarak ke bulan, maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak dipengaruhi oleh bulan.

Ada dua macam pasang surut :

1)

Pasang Purnama, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut tertinggi (besar). Pasang besar terjadi pada tanggal 1 (berdasarkan kalender bulan)dan pada tanggal 14 (saat bulan purnama). Pada kedua tanggal tersebut posisi bumi-bulan-matahari berada pada satu garis (konjungsi) sehingga kekuatan gaya tarik bulan dan matahari berkumpul menjadi satu menarik permukaan bumi. Permukaan bumi yang menghadap ke bulan mengalami pasang naik besar.

2)

Pasang Perbani, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut terendah (kecil). Pasang kecil ini terjadi pada tanggal 7 dan 21 kalender bulan. Pada kedua tanggal tersebut posisi matahari – bulan – bumi membentuk susut 90 °. Gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi berlawanan arah sehingga kekuatannya menjadi berkurang (saling melemahkan)

Zona Pesisir dan Zona Laut
Tahukah Anda yang dimaksud zone. Zone itu dapat diartikan daerah atau wilayah.
1. Zona Pesisir
Berdasarkan kedalamannya zona pesisir dapat dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu :
a. Zona “Lithoral�, adalah wilayah pantai atau pesisir atau “shore�. Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering disebut juga wilayah pasang surut.
b. Zona “Neritic� (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuhan-tumbuhan, contoh Jaut Jawa, Laut Natuna, Selat Malaka dan laut-laut disekitar kepulauan Riau.
c. Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150 hingga 1800 meter. Wilayah ini tidak dapat ditembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di zona meritic.
d. Zona Abysal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan, jenis hewan yang hidup di wilayah ini sangat terbatas.


2. Zona Laut Indonesia
Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas dari pada wilayah daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara.

a. Batas wilayah laut Indonesia
Luas wilayah laut Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah laut Indonesia lebih dari dua setengah kali luas daratannya. Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982. berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut konvensi Hukum Laut PBB. Berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut konvensi hukum laut PBB

Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu zona laut
Teritorial, zona Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusif

1) Zona Laut Teritorial
Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut internal.
Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau.
Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut. Pengumuman pemerintah tentang wilayah laut teritorial Indonesia dikeluarkan tanggal 13 Desember 1957 yang terkenal dengan Deklarasi Djuanda dan kemudian diperkuat dengan Undang-undang No.4 Prp. 1960.
2) Zona Landas Kontinen
Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.
Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masing-masing negara. Sebagai contoh di selat malaka, batas landasan kontinen berimpit dengan batas laut teritorial, karena jarak antara kedua negara di tempat itu kurang dari 24 mil laut. Di selat Malaka sebelah utara, batas landas kontinen antara Thailand, Malaysia, dan Indonesia bertemu di dekat titik yang berkoordinasi 98 °BT dan 6 °LU.
Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969.
3) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang menghubungkan titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai batasnya. Pengumuman tetang zona ekonomi eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret 1980.

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.

Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70°C hingga 55°C bergantung pada iklim setempat. Sehari di dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.

Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.

Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500°C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.

Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.

Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.

[sunting] Lapisan bumi

Menurut komposisi (jenis dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :

Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada mantel bagian atas ±1300°C-1500°C dan suhu pada mantel bagian dalam ±1500°C-3000°C

Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :

Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900°C

Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800°C

Fakta Ilmiah ‘Keajaiban Dunia’ Gunung Magnet di Madinah

Terlepas dari salah sebut antara magnet dan gravitasi, jabal magnet adalah salah satu keanehan persepsi manusia itu sendiri, bukannya alam



Seorang teman menunjukkan fenomena menarik di Arab Saudi. Orang menyebutnya Gunung Magnet (Jabal Magnet) untuk menjelaskan fenomena ini.  Jabal Magnet terletak sekitar 30 km di utara Madinah dan katanya memiliki gaya tarik bumi (yang salah disebut sebagai magnet, padahal gravitasi) jauh lebih besar dari sekitarnya.

Fenomena yang mengesankan disini adalah efek keterbalikan gravitasi. Saat anda jalan menurun, rasanya sangat sulit. Pedal gas harus di tekan dalam-dalam. Sebaliknya, saat anda menanjak naik, kendaraan seolah bergerak begitu saja. Anda bahkan tidak perlu menekan pedal. Bila anda yang biasa di pegunungan, anda tentunya tahu kalau sebaliknya lah yang masuk akal. Naik sangat sulit karena melawan gravitasi, sementara turun sangat gampang, karena dibantu gravitasi. Bukan hanya dengan kendaraan, menuang air atau menggulirkan bola akan tampak naik mendaki, bukannya turun.

Daerah semacam ini bukan hanya ada di Madinah, tapi di China: (Liaoning, Shan Dong, Xi An), Taiwan, Utah, Uruguay, India (Ladakh) dan Korea. Dan tidak ketinggalan di Gunung Kelud, Gunung Semeru dan mungkin di Pager Gunung, Pekalongan, negara kita sendiri. Beberapa orang langsung mengkaitkannya dengan UFO, paranormal, mukjizat religius, hantu, dan hal-hal yang justru lebih aneh lagi dari fenomenanya sendiri.

Jadi apa sebenarnya fakta ilmiahnya? Well, menurut fisikawan, dan dibenarkan oleh pengukuran GPS, efek ini semata hanyalah ilusi. Yup. Ilusi yang disebabkan oleh lansekap. Posisi pohon dan lereng di daerah sekitar, atau garis cakrawala yang melengkung, dapat menipu mata sehingga apa yang terlihat menaiki tanjakan sesungguhnya menuruni tanjakan.

Berdasarkan yang telah anda duga, tidak di seluruh bagian gunung yang mengalami kondisi ‘ajaib’ ini.  Hanya pada titik tertentu, yang langka, yang kondisi-kondisi memungkinkan agar efek ini terjadi.

Fisikawan Brock Weiss dari Universitas Negara Bagian Pennsylvania mengatakan “Kuncinya adalah lereng yang bentuknya sedemikian hingga memunculkan efek seolah anda menaiki tanjakan.” Pengukuran GPS yang dilakukan Weiss dan ilmuan lainnya menunjukkan kalau elevasi daerah dasar tanjakan, sesungguhnya lebih tinggi dari elevasi daerah puncak tanjakan. Jalannya sesungguhnya menurun!

Pikiran manusia seringkali menipu, dan inilah mengapa kita tidak dapat semata bertopang pada kesaksian, walaupun jujur. Kita memerlukan alat ukur yang lebih canggih dan obyektif. Dalam kasus jabal magnet dan ratusan gunung sejenis di penjuru dunia, bukan Hukum Gravitasi Newton yang salah, tapi pikiran kita sendiri yang tertipu.

Pengujiannya sederhana sekali, hanya pengukuran GPS di titik dasar dan puncak tanjakan. Anda bisa mencoba sendiri bila anda memiliki GPS. Hal ini mengapa SGS (Saudi Geological Survey) tidak pernah heboh mengenai adanya Jabal Magnet.

Beberapa orang berusaha mengambil penjelasan ilmiah dalam bentuk pengaruh lava berusia ratusan juta tahun. Walau begitu, hal ini jelas salah karena fenomena jabal magnet terjadi di daerah lain yang bukan gunung berapi.

Mata manusia dan otak dapat dengan mudah dibohongi sehingga berpikir kalau hukum fisika dapat berubah, namun yang ada hanyalah penyimpangan sudut pandang dan sudut yang ganjil. Apa yang dimiliki oleh semua lokasi gravitasi terbalik ini adalah cakrawala yang sepenuhnya atau sebagian besar terhalangi. Akibatnya, sulit bagi mata manusia untuk menilai kemiringan sebuah permukaan. Tidak adanya titik referensi yang handal, diperkuat ilusinya oleh indera keseimbangan tubuh, khususnya bila kemiringan lereng ini kecil. Akibat lain dari tidak adanya referensi adalah benda yang secara normal dianggap tegak lurus tanah (seperti pepohonan) dikira memang tegak lurus, padahal ia berbaring. Ilusi ini serupa dengan ilusi kamar Ames, dimana bola dapat terlihat bergulir melawan gravitasi.

Referensi

  1. Daftar Gravity Hills di Amerika Serikat. http://userpages.umbc.edu/~frizzell/gravhills.html
  2. Gibbs, P. 1996. I know a place where things seem to roll uphill. How does it work? University of California Riverside. http://math.ucr.edu/home/baez/physics/General/roll-uphill.html
  3. Gregory, R. L. 1994. Even Odder Perceptions. Routledge
  4. Madinah dan Misteri Gunung Magnet. http://badrislam.blogspot.com/2009/10/madinah-dan-misteri-gunung-magnet.html
  5. Mystery spots anda gravity hills. http://paranormal.about.com/library/weekly/aa120301b.htm
  6. Ong J, Luck WJ, Olson HA. 1980. Reliability, sex difference, and Honi phenomenon in a distorted room. Perceptual & Motor Skills 51 (3 Pt 1): 956–8.
  7. Sciencedaily. 2006. The Mysterious Gravity Hill: Physicists Show “Antigravity” Mystery Spots Are Optical Illusions http://www.sciencedaily.com/videos/2006/0609-the_mysterious_gravity_hill.htm
  8. Wikipedia, 2010. Gravity Hill. http://en.wikipedia.org/wiki/Gravity_hill
  9. Video Jabal Magnet di Madinah. http://www.youtube.com/watch?v=XSm03u_Ty8o

Siklus Air


Siklus air yang lengkap merupakan produk ilmiah. Sebagian sudah diketahui orang di masa lalu, sebagian belum



Siklus air adalah peredaran air di permukaan bumi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Gambar ini akan menunjukkan dengan jelas bagaimana siklus air berlangsung.

Siklus air tidak memiliki titik awal. Namun kita akan memulai penjelasannya dari samudera, karena disanalah sebagian besar air yang ada di bumi berada. Matahari, adalah pengendali siklus air. Ia memanaskan air di samudera. Sebagian air yang terpanaskan menguap menjadi uap air. Uap air sangat ringan sehingga ia dapat naik ke atas menuju daerah atmosfer dimana ia mencapai keseimbangan. Perhatikan, udara di permukaan bumi, di sekitar anda sekarang, adalah udara yang berat. Udara yang ringan akan cenderung berada di atas udara yang berat, sehingga uap air, yang merupakan udara ringan, akan terangkat naik terus ke atas.

Selain air di samudera, uap air juga berasal dari es dan salju yang menguap karena sinar matahari. Bila anda mengamati balok es, anda akan melihat selain menjadi air, ia juga mengeluarkan uap. Uap ini adalah hasil sublimasi yang berupa uap air, dan ia juga akan pergi ke udara yang tinggi.

Arus udara naik adalah pendorong utama kenapa uap air dapat sampai ke udara yang tinggi dan ringan di atas sana. Anda bisa lihat kalau saat anda meniup uap yang ada di permukaan balok es, uap air tersebut semakin cepat naiknya.

Selain samudera, es dan salju, uap air juga dihasilkan dari penguapan air tanah dan air dari mahluk hidup. Setiap anda menghembuskan napas, anda mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Ini juga sebagian besar akan terangkat ke udara atas.

Di atas, walau udara ringan dapat tenang, suhu lebih dingin dari di permukaan bumi. Ini terutama disebabkan karena udara merupakan penghantar panas yang buruk, sementara di daerah berkumpulnya uap air, semuanya adalah udara. Permukaan bumi tempat kita berada adalah penghantar panas yang lebih baik. Selain itu, tekanan di permukaan bumi lebih besar dari di atas sana. Ini wajar, karena kita ditimpa oleh udara yang sangat banyak. Sementara itu, udara di tempat berkumpulnya uap air lebih sedikit ditimpa udara di atasnya. Karena hukum gas mengatakan kalau tekanan sebanding dengan suhu, maka semakin kecil tekanan, semakin kecil suhu. Dan ini mengapa di atas sana, suhu udara lebih rendah daripada di permukaan bumi.

Karena suhu yang dingin ini, uap air akhirnya menjadi awan. Ia menjadi lebih padat. Sama halnya seperti air, kalau suhunya menjadi dingin, ia akan menjadi es. Keren bukan membayangkan kalau awan yang ada di atas sana ada yang memuat napas anda?

Arus udara kemudian menggerakkan awan ini. Di tiup kesana kemari di atmosfer bumi. Karena awan sendiri tidak tegar, maka ada beberapa molekul air di dalam awan ini saling bertabrakan. Seperti sekumpulan orang yang dipaksa masuk ke kereta api. Mereka berdesakan, ada yang bisa masuk ada yang tergencet. Tabrakan antara molekul ini membuat awan semakin padat. Beberapa sampai begitu padat hingga akhirnya kalah oleh gravitasi dan jatuh ke bumi.

Saat ia jatuh ke bumi, suhu semakin panas. Akibatnya bentuknya yang padat akan mencair saat jatuh. Dan jadilah hujan. Beberapa awan dekat bumi terlalu cepat jatuh sehingga belum sempat menjadi tetesan air kecil sehingga ia terasa seperti batu kerikil yang jatuh. Tetesan-tetesan air yang sangat banyak ini membombardir permukaan bumi dan mengirim pulang air yang tadinya berbentuk uap air naik menjadi cairan yang tumpah ke permukaan bumi.

Beberapa turun masih berupa salju, beberapa bahkan masih berupa batu es. Umumnya hujan yang turun dalam bentuk salju jatuh dipermukaan gunung. Hal ini wajar karena gunung itu sangat tinggi. Dan berarti lebih dekat ke awan. Salju yang jatuh tidak sempat menjadi air cair seperti hujan yang kita rasakan di dataran rendah. Di situ mereka akan terus ditumpuk selama bertahun-tahun bahkan beribu tahun lamanya!

Nah air yang telah turun sebagai hujan ini kemudian akan mengisi selokan, sungai, tanah, dsb. Kita memanfaatkannya untuk berbagai keperluan. Salju di daerah yang cukup hangat seperti daerah tropis, bila jatuh di permukaan gunung akan segera mencair dan mengalir turun ke sungai atau pematang sawah. Ada banyak air, banyaak sekali air tergantung lamanya waktu dan besarnya awan hujan. Ada loh awan hujan yang ukurannya sebesar gunung. Bisa kamu bayangkan betapa padatnya udara di dalam pusat gunung awan ini. Mereka begitu padat sehingga saat bersentuhan mengeluarkan listrik. Dan listrik tersebut yang kita sebut petir dan kilat.

Demikianlah, air dari hujan terus mengalir ke berbagai tempat. Sebagian ke samudera, sebagian ke bawah tanah, sebagian ke pancuran anda. Dan dari sini siklus akan kembali dimulai. Dan anda bisa membaca lagi prosesnya dari paragraf pertama.

Orang pada dasarnya sudah tau hal ini dari sejak zaman purba. Ia bukanlah keajaiban ilmiah modern seperti yang diklaim oleh orang-orang tertentu. Orang di zaman prasejarah sudah melihat awan berarak, walau beberapa mengatakan kalau ada dewa atau tuhan yang mengaraknya. Tapi sebenarnya bukan tuhan, tapi awan itu berarak karena arus udara yang mendorongnya.

Orang zaman prasejarah juga dapat dengan mudah mengamati kalau beberapa awan akan bertumpuk menjadi satu. Ingat, di zaman prasejarah belum ada televisi atau internet. Orang punya banyaaaak waktu untuk melihat ke atas dan menyaksikan fenomena awan dan hujan. Mereka bisa melihat kalau dari celah-celah awan turun air, atau bahkan es, dan juga kilat. Ini bukan keajaiban ilmiah dari orang masa lalu. Ini adalah hasil pengamatan mereka yang punya banyak waktu. Hal ini semakin jelas bila anda hidup di daerah gurun yang jarang hujan. Pada wilayah gurun, hujan akan sangat diharapkan. Akibatnya orang akan bergembira kalau melihat awan dan mereka akan memperhatikan dengan seksama bagaimana prosesnya. Awan digiring, saling bertumpuk dan dari sela-selanya keluarlah hujan.

Mereka juga dapat melihat dengan mudah kalau air hujan tersebut akan menumbuhkan tanaman pertanian mereka, atau bunga-bungaan. Tanaman yang tadinya kering menjadi segar. Sumur yang kosong mulai terisi. Ini fakta ilmiah yang sangat mudah diketahui oleh orang zaman dahulu. Masyarakat kuno bahkan sudah pandai menyalurkan air hujan ke lokasi-lokasi tertentu sehingga kadarnya tidak berlebihan sehingga dapat menenggelamkan sawah.

Nah, apa yang tidak diketahui oleh orang masa lalu adalah siklus lengkap dari air ini. Dari mana saja air yang ada di awan. Itu mengapa kita tidak menemukan orang yang mengatakan air menguap atau napasnya menjadi awan di buku-buku kuno. Penguapan sangat halus dan sulit di amati, apalagi oleh orang yang berada di tengah gurun yang jauh dari lautan atau sumber air yang mampu menunjukkan penguapan yang bisa di amati. Sekarang kita tahu, berkat sains, bahwa air tersebut berasal dari berbagai jenis sumber. Dari samudera, sungai, air tanah, penguapan salju, sungai es, napas mahluk hidup dan semua yang mengandung air dan bisa menjadi uap air.

Karena itu, bila anda menemukan orang yang mengklaim kalau siklus air sudah diketahui secara detil dan lengkap dalam buku-buku kuno, minta ia menggambarkan siklusnya. Mulai dari manapun terserah, yang penting lengkap. Dan ini harus dijelaskan dengan nyata, bukan permainan kata semata. Ini untuk menghindari pemikiran harap atau wishful thinking, yang sudah pernah kita bahas disini.


 IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA,IWANGEODRS GURU GEOGRAFI SMA MUHAMMADIYAH 1 TASIKMALAYA.

Make a Free Website with Yola.