Teori Pembelajaran Gagne

Siapa yang tidak kenal dengan Robert Gagne. Ia adalah seorang ahli psikologi pendidikan dengan teorinya yang terkenal yaitu Condition of Learning. Teorinya menjelaskan tiga hal, yaitu taksonomi hasil belajar, kondisi belajar khusus, dan 9 peristiwa pembelajaran. Mbah Bloom, mengkategoikan taksonomi hasil belajarnya kedalam tiga ranah, kognitif, psikomotorik dan afektif. Taksonomi ranah kognitif dibuat sendiri oleh Bloom, sementara ranah afektif dibuat bekerjasama dengan Masia dan ranah psikomotorik dibuat bersama Simpson.

Beda dengan Bloom, Mbah Gagne mengkategorikan taksonomi hasil belajar dalam lima komponen, yaitu: informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motorik. Jadi, tiga ranah dalam taksonomi Bloom tercakup semua disini. Kenapa Gagne mengelompokkannya kedalam lima komponen? Ia mengatakan, hal tersebut dikarenakan atas asumsi bahwa hasil belajar yang berbeda tersebut memerlukan kondisi belajar yang berbeda pula.Artinya begini, untuk membangun strategi kognitif siswa memerlukan kondisi berbeda dengan ketika kita ingin membangun sikap atau keterampilan motorik. Taksonomi yang dibuat oleh Gagne ini adalah taksonomi hasil belajar pertama, sebelum dibenahi oleh Bloom dkk, dan sekarang tahun 1999 lalu telah diperbaiki oleh Crathwol dkk.

Hal kedua dari teorinya Gagne adalah kondisi belajar khusus (specifik learning condition). Ia menekankan bahwa sangatlah penting untuk mengkategorisasikan tujuan pembelajaran sesuai dengan tipe hasil belajar, alias taksonomi seperti dijelaskan di atas. Dengan cara seperti ini guru/tutor/dosen dapat merancang pembelajarannya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Ia juga menekankan bahwa untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, harus sangat-sangat memperhatikan kondisi khusus (critical condition) yang harus disiapkan untuk mencapai itu. Misal, jika tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah mengingat sejumlah kosa kata, katakanlah maka kita harus menyiapkan kondisi khusus yaitu berupa petunjuk (cues) atau tips alias trik tertentu, sehingga siswa bisa mengingat dan memahaminya.

Hal ketiga adalah 9 peristiwa pembelajaran, yaitu:

  1. Gaining Attention; yaitu upaya ata cara kita untuk meraih perhatian siswa.
  2. Informing learner of the objectives; memberitahukan siswa tujuan pembelajaran yang akan mereka capai/peroleh;
  3. stimulating recall of prior learning; guru biasa menyebutnya dengan appersepsi, yaitu merangsang siswa untuk mengingat pelajaran terkait sebelumnya dan menghubungkannya dengan apa yang akan dipelajari berikutnya;
  4. Presenting stimulus; setelah itu mulailah dengan menyajikan stimulus;
  5. Providing learning guidance; berikan bimbingan belajar;
  6. Eliciting performance; tingkatkan kinerja;
  7. Providing feed back; alias berikan umpan balik;
  8. Assessing performance; ukur capaian hasil belajar mereka;
  9. Enhancing retention and transfer; tingkatkan capaian hasil belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan untuk dicapai.

 

TAKSNONOMI PEMBELAJARAN

EMPAT TAKSONOMI PEMBELAJARAN

A. Dimensi proses kognitif

1. Mengingat: Memori jangka panjang

2. Memahami: Membangun makna informasi

3. Menerapkan: Menggunakan suatu prosedur pada suatu situasi baru

4. Menganalisis: Menguraikan materi ke bagian-bagian kemudian menentukan hubungan antar bagian-bagian

5. Mensintesis: Membangun hipotesis

6. Mengevaluasi: Judgment berdasarkan kriteria

7. Berimajinasi: Menciptakan dan menjelajah gambaran mental dari situasi yang tidak tersajikan secara pisik

8. Mengkreasi: Menciptakan hal-hal yang baru/yang berbeda dengan yang sudah ada

B. Dimensi Proses Afektif

1. Menerima (Receive)

2. Menanggapi (Respons)

3. Menerapkan nilai (Value)

4. Mengorganisasi nilai (Organize)

5. Menginternalisasi nilai (Internaliza)

6. Mengkarakterisasi dengan nilai-nilai yang sudah ada (Characterize)

7. Mengagumi (Wonder)

8. Menyampaikan gagasan (aspire)

C. Dimensi Proses Sensorimotor

1. Mengamati (observe)

2. Bereaksi (React)

3. Melakukan (Act)

4. Menyesuaikan terhadap situasi/sekitar (Adapt)

5. Melakukan sesuatu yang sesungguhnya (authenticate)

6. Mengharmonisasikan hal-hal yang berbeda seperti antara gerakan dengan apa yang didengar/dilihat (Harmonize)

7. Berimprovisasi: membuat hal-hal yang berbeda/yang lain dari yang lain (improvise)

8. Menemukan hal-hal baru (inovate)

D. Dimensi Proses Sosial

1. Menghubungkan (Relate)

2. Berkomunikasi (Communicate)

3. Berperanserta (Partisipate)

4. Bernegosiasi (Negotiate)

5. Memutuskan dengan pertimbangan (adjudicate)

6. Berkolaborasi dengan orang lain (Collaborate)

7. Berinisiatif untuk melakukan hal-hal baru (Inisiate)

8. Mengubah sesuatu yang sudah ada (Convert)

KATA-KATA OPERASIONAL UNTUK PERUMUSAN INDIKATOR

Cognitive Domain

(CD)

Affective Domain

(AD)

Sensorimotor Domain

(SED)

Social Doman

(SOD)





· Menjelaskan

· Menyebutkan

· Membedakan

· Menemukan hubungan

· Menganisis data

· Menerapkan konsep

· Menarik kesimpulan

· Menghitung nilai sesuatu

· Berpartisipasi

· Bijaksana

· Memimpin

· Tanggung jawab sosial

· Berorganisasi

· Menjalin relasi

· Peduli sosial

· Memiliki ide

· Membangun

· Dan lain-lain

· Beriman dan bertaqwa

· Menghargai pendapat orang lain

· Jujur

· Empati

· Disiplin

· Loyal

· Toleransi

· Kritis

· Santun

· Percaya diri

· Rela berkorban

· Kerja keras

· Menghormati

· Berani mengambil resiko

· Ramah

· Dan lain-lain

· Membaca

· Menulis

· Mengukur

· Menerapkan sesuatu

· Mengolah data

· Mengidentifikasi masalah

· Membaca grafik

· Membuat grafik

· Mendengarkan keterangan

· Menyajikan data

· Mengoperasikan sesuatu

· Bermain peran

· Kerja praktek

· Dan lain-lain

· Berkomunikasi dalam berbagai bahasa

· Bekerja sama

· Harmonis bersama orang lain

· Kreatif

· Produktif

· Sopan santun dalam berbicara dan bertindak

· Memprakarsai

· Memperlopori

· Berpartisipasi

· Bijaksana

· Memimpin

· Tanggung jawab sosial

· Berorganisasi

· Menjalin relasi

· Peduli sosial

· Memiliki ide

· Membangun

· Dan lain-lain


 Juknis Pemanfaatan TIK dalam Penilaian
A. Latar Belakang
Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 berbunyi “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan Bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab”. Untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah karena tantangan yang lebih besar dengan adanya arus globalisasi di segala bidang kehidupan. Globalisasi sebagai dampak dari revolusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengakibatkan perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang paling cepat dirasakan adalah perubahan ekonomi dan pengetahuan.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat digunakan dalam berbagai disiplin Ilmu, termasuk di dunia pendidikan. Perkembangan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan saat ini sudah tidak bisa ditawar lagi karena telah menyatu dengan perkembangan setiap aktivitas kehidupan, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Demikian halnya guru sebagai tenaga profesional, harus mampu mengimbangi laju perubahan tersebut. Sikap yang harus direfleksikan oleh guru di antaranya melalui apresiasi, inovasi, dan kreasi untuk memanfaatkan TIK seperti yang dinyatakan dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi Guru.
Berdasarkan hasil monitoring, supervisi, dan evaluasi keterlaksanaan RSKM/KTSP, ditemukan bahwa pemanfaatan TIK (baik hardware maupun software)oleh guru di satuan pendidikan masih amat terbatas. TIK lebih banyak dimanfaatkan terbatas pada fungsi administratif. Pemanfaatannya sebagai media atau alat bantu pembelajaran dan penilaian masih belum tereksplorasi secara mendalam, apalagi pemanfaatan berbagai fasilitas dan aplikasi yang ada. Salah satunya belum optimal pemanfaatan Microsoft Excel (Ms excel)aplikasi bagian dari Microsoft Office dalam penilaian.
Sebagai respon atas temuan tersebut, maka dalam upaya memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan membantu guru dalam memanfaatkan secara maksimal TIK (khususnya Ms excel) dalam penilaian, Direktorat Pembinaan SMA menyusun ”Petunjuk Teknis PemanfaatanTIK dalam Penilaian di SMA”.

B. Tujuan
Petunjuk teknis ini disusun dengan tujuan untuk memberikan acuan pemanfaatan TIK khususnya Ms Excel dalam penilaian sehingga guru mampu memanfaatkannya dalam penilaian menurut ketentuan dan mekanisme yang sesuai.

C. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan pemanfaatan TIK dalam penilaian meliputi:

   1. Pembentukan tim kerja;
   2. Analisis kebutuhan dan identifikasi pemanfaatan TIK dalam penilaian;
   3. Penyusunan program pemanfaatan TIK dalam penilaian;
   4. Pelatihan pemanfaatan TIK (Ms Excel) dalam penilaian.

D. Unsur yang Terlibat

   1. Kepala Sekolah,
   2. Tim Kerja,
   3. Guru TIK, dan
   4. Guru/MGMP Sekolah.


E. Referensi

   1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 22 ayat (1) dan pasal 28 ayat 3;
   2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian;
   3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses;
   4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan;
   5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Guru;
   6. SK Dirjen Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang LHBPD.


F. Pengertian dan Konsep

   1. Standar Proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan (PP Nomor 19 Tahun 2005 Bab I Pasal 1 butir 6);
   2. Standar Penilaian Pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (PP Nomor 19 Tahun 2005 Bab I Pasal 1 butir 11);
   3. Standar Kompetensi (SK) adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan atau semester, standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara Nasional ( Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006);
   4. Kompetensi Dasar (KD) merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indaikator kompetensi ( Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006);
   5. Indikator Pencapaian Kompetensi adalah penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional (Panduan Penyusunan KTSP, BSNP , 2006);
   6. Teknologi Informasi mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengolahan informasi. Teknologi Komunikasi mempunyai pengertian segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke perangkat lainnya;
   7. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala aspek yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan dan transfer/pemindahan informasi antar media menggunakan teknologi tertentu;
   8. Ms Office adalah sebuah program aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mengolah kata, gambar, spreadsheet dll. yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS;
   9. Ms Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS;
  10. Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya ( pengembangan silabus);
  11. Tim kerja adalah tim yang dibentuk oleh kepala sekolah untuk menyusun program pemanfaatan TIK dalam penilaian yang terdiri atas wakil kepala sekolah, guru, guru BK/konselor, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota;
  12. Laporan Hasil Belajar Peserta Didik (LHBPD) adalah dokumen yang diterbitkan oleh satuan pendidikan yang menggambarkan pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran dan muatan lokal. (Surat Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional NOMOR : 12/C/KEP/TU/2008 pada Lampiran Penulisan LHB, Cara Pengisian LHBPD BAB II Butir A.2).


G. Uraian Prosedur Kerja

   1. Kepala Sekolah membentuk dan menugaskan tim kerja untuk menyusun program pemanfaatan TIK dalam penilaian;
   2.  sekurang-kurangnya memuat:Kepala Sekolah memberikan arahan teknis tentang pemanfaatan TIK dalam penilaian, a. Dasar Pelaksanaan Kegiatan, b. Tujuan yang ingin Dicapai, c. Manfaat Kegiatan, d. Hasil yang Diharapkan, e. Unsur-unsur yang Terlibat dan Uraian Tugas
   3. Tim Kerja bersama guru TIK melakukan analisis kebutuhan dalam penilaian yang dapat memanfaatkan TIK. Analisis kebutuhan mencakup: a. Analisis jumlah guru yang sudah mampu menggunakan program Ms khususnya Ms-Excel; b. Analisis terhadap tugas-tugas guru yang dapat dikerjakan menggunakan Ms-Excel berkaitan dengan penilaian; c. Analisis terhadap kebutuhan waktu, sarana dan prasarana untuk melaksanakan kegiatan.
   4. Tim Kerja bersama guru TIK mengidentifikasi pemanfaatan TIK dalam penilaian;
   5. Tim Kerja bersama guru TIK menyusun program pemanfaatan TIK dalam penilaian yang meliputi seluruh kegiatan penilaian yang memungkinkan pemanfaatan TIK;
   6. Kepala sekolah mengesahkan program pemanfaatan TIK dalam penilaian yang telah disusun oleh tim kerja dan guru TIK;
   7. Guru TIK melatih pemanfaatan TIK (Ms Excel) dalam penilaian, yang mencakup: a. Menentukan KKM mata pelajaran; b. Pengelolaan nilai (perhitungan rata-rata nilai ulangan); c. Menentukan nilai maksimum, minimum, dan standar deviasinya; d. Melakukan analis butir soal secara kuantitatif; e. Menyusun keterangan dalam buku Laporan Hasil Belajar Peserta Didik (LHBPD); f. Menyusun soal yang berbasis TIK Interaktif.
   8. Guru/MGMP mengikuti pelatihan pemanfaatan TIK (Ms Excel) dalam penilaian.

Ujian Nasional sudah diambang pintu. Tanggal 22 s/d 26 Maret 2010 siswa kelas XII akan menghadapi Ujian Nasional. Persiapan untuk menghadapi ujian adalah hal yang paling penting untuk menentukan kesiapan dalam mengerjakan semua soal yang ada.

Berikut ini ada 10 tips untuk membantu adik-adik kita yang masih duduk di bangku sekolah dalam mengerjakan ujian:

1. Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang Anda butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, Andas, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantu Anda untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.

 
2. Tenang dan percaya diri.
Ingatkan diri Anda bahwa Anda sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.

3. Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan Anda mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.

4. Preview soal-soal ujian Anda dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika Anda membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.

5. Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang Anda ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya Anda kerjakan adalah:
- soal paling sulit
- yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya
- memiliki nilai terkecil

6. Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ ditebak.
Mula-mula, abaikan jawaban yang Anda tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat Anda abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika Anda tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawaban Anda biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila Anda yakin akan koreksi yang Anda lakukan.

7. Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin Anda tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak Anda diskusikan dulu.

8. Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokok Anda pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esai Anda. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poin Anda dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatan Anda.

9. Sisihkan 10% waktu Anda untuk memeriksa ulang jawaban Anda.
Periksa jawaban Anda; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah Anda menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa Anda telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawaban Anda untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematiAnda yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.

10. Analisis hasil ujian Anda.
Setiap ujian dapat membantu Anda dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai dengan Anda. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.

Perlu diingat, belajarlah jauh-jauh hari sebelum hari ujian tiba. Usahakan jangan menggunakan sistem kebut semalam. Justru pada hari-hari mendekati ujian, badan dan pikiran harus rileks, makanlah makanan yang bergizi.

MATERI ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL
Kelas/Semester : X/1    

1. Beberapa hal penting mengenai planet-planet
2. Kedudukan planet Venus sangat dekat dengan bumi
3. Hipotesis pasang surut gas tentang terjadinya bumi
4. Planet yang ditandai oleh pertukaran tampalan-tampalan dan bercak-bercak yang paling jelas di antaranya bercak merah besar yang terkenal
5. Planet yang sangat indah dengan sistem cincin yang melingkarinya, memberikan pemandangan tersendiri yaitu pada saat diamati oleh pesawat AS Voyager 1 dan 2 pada tahun 1980 dan 1981
6. Benda ruang angkasa yang masuk ke dalam atmosfer bumi, tetapi sebagian besar terbakar habis sebelum mencapai permukaan bumi
7. Beberapa hal yang dapat disimpulkan yang terjadi pada era Paleozoikum dan Prakambrium
8. Hal-hal penting tentang gerakan benua
9. Titik tolak teori Apungan dan Pergeseran Benua
10. Teori Benua Gondwana.
11. Penyusun terbesar lapisan kulit bumi bagian luar
12. Tebal lapisan, batuan penyusun, dan massa jenis lapisankerak bumi
13. Pengertian lempeng tektonik
14. Prinsip geografi yang memberikan penjelasan atau gambaran dari gejala yang diselidiki
15. Beberapa kejadian pada pertemuan dua lempeng tektonik
16. Fenomena yang terjadi di daerah dua lempeng saling menjauh
17. Contoh prinsip interelasi
18. Contoh prinsip penyebaran
19. Pengertian prinsip korologi
20. Contoh fenomena atau permasalahan tersebar tidak merata di permukaan bumi
21. Contoh keterkaitan aspek fisik dan social dalam kajian geografi
22. Obyek studi geografi
23. Struktur geografi
24. Obyek formal geografi
25. Yang termasuk fenomena sosial budaya dalam kajian geografi
26. Teori terjadinya jagat raya
27. Pengertian jagat raya
28. Kegiatan yang tampak jelas yang terjadi dalam kromosfer
29. Bagian dalam matahari yang berupa partikel-partikel tertentu
30. Planet yang mendapat julukan planet merah
31. Kesamaan titik pandang di antara para ahli tentang pengertian geografi
32. Pendekatan keruangan yang digunakan untuk memecahkan masalah banjir dan tanah longsor di suatu daerah
33. Pendekatan ekologi yang digunakan untuk memecahkan masalah banjir dan tanah longsor di suatu daerah
34. Contoh konsep aglomerasi
35. Konsep dasar geografi menurut hasil seminar dan lokakarya Ikatan Guru Geografi Indonesia di IKIP Semarang tahun 1988
36. Contoh konsep lokasi
37. Pengertian konsep diferensiasi areal   
38. Contoh pendekatan ekologi
39. Yang termasuk pendekatan keruangan dalam kajian geografi
40. Maksud pendekatan kewilayahan yang digunakan dalam geografi

Kelas/Semester : XI-IPS/1
 
1. Pengertian rasio jenis kelamin
2. Pengertian sensus de jure dan de facto
3. Menghitung ASFR
4. Faktor-faktor yang mendorong adanya kelahiran
5. Menghitung CDR
6. Menghitung kepadatan penduduk agraris
7. Menghitung penduduk akan menjadi dua kali lipat
8. Menghitung besarnya tingkat pertumbuhan penduduk setiap tahun
9. Menghitung pertambahan penduduk di suatu negara
10. Perbedaan antara mobilitas permanen dan non-permanen
11. Faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran flora dan fauna di permukaan bumi
12. Faktor hambatan penyebaran pohon kelapa sehingga dapat ditemukan di banyak tempat di pinggir pantai
13. Faktor hambatan penyebaran tumbuhan kaktus dapat hidup di wilayah gurun yang gersang dan kekurangan air
14. Urutan vegetasi dari Nusa Tenggara Timur sampai Indonesia Bagian Barat
15. Jenis hutan di pulau Jawa
16. Jenis ekosistem pesisir ada yang bersifat alami dan binaan manusia.
17. Megapa hutan hujan disebut sebagai “paru-paru dunia” ?
18. Mengapa di Sumatera, Kalimantan, dan Papua banyak ditemukan hutan rawa air tawar ?
19. Ciri khas flora yang tumbuh di gurun
20. Keistimewaan hutan peluruh
21. Yang termasuk fauna tipe peralihan
22. Contoh fauna tipe Asiatis
23. Dasar pembagian jenis dan persebaran flora di Indonesia menjadi tiga wilayah yaitu flora di dataran Sunda, di dataran Sahul dan di daerah peralihan
24. Yang termasuk jenis fauna Wallacea
25. Jenis flora yang umumnya tumbuh di hutan tundra
26. Batas penyebaran flora dan fauna di Indonesia
27. Bioma tundra dan taiga
28. Jenis hewan yang termasuk kawasan Oriental
29. Pembagian wilayah biogeografi dunia fauna
30. Kapan suatu negara dikatakan mempunyai penduduk ekspansif ?
31. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk dunia
32. Variabel yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk
33. Rumus untuk menghitung angka migrasi
34. Angka beban ketergantungan
35. Menghitung angka ketergantungannya
36. Faktor pendorong terjadinya urbanisasi
37. Menganalisis komposisi penduduk
38. Menghitung tingkat pertumbuhan penduduk
39. Piramida penduduk
40. Manfaat utama yang diperoleh dari susunan penduduk menurut umur

Kelas/Semester : XII-IPS/1

1. Pengertian SIG menurut para ahli
2. Beberapa alasan pokok penggunaan komputer untuk pengembangan SIG
3. Konsep dasar SIG
4. Tahapan kerja dan SIG
5. Keterbatasan SIG manual
6. Sumber data dalam Sistem Informasi Geografi, dapat diperoleh melalui peta, penginderaan jauh dan data terestrial.
7. SIG dapat digunakan untuk memprediksi berbagai hal
8. Ujung tombak keberhasilan SIG sebagai suatu sistem informasi
9. Salah satu keunggulan SIG adalah memungkinkan pengambilan dan pengubahan data dengan cepat
10. Perangkat keras SIG
11. Menentukan lokasi industri.
12. Analisis dampak lingkungan untuk menghindari pencemaran lingkungan.
13. Faktor yang tidak diperhatikan dalam pemusatan pembangunan industri
14. Contoh kasus industry yang ditutup, karena mencemari lahan pertanian.
15. Klasifikasi industri berdasarkan terdapatnya baha baku
16. Industri akan berlokasi dekat dengan pasar
17. Faktor penyebab terjadinya aglomerasi industri
18. Teori keterkaitan transportasi dengan aglomerasi industri yang dikemukakan oleh Alfred Weber
19. Ciri lokasi industri pada peta topografi
20. Keuntungan relokasi industri bagi negara berkembang
21. Keterkaitan antara obyek yang satu dengan yang lain
22. Karakteristik obyek yang tergambar pada citra atau foto  :
23. Pengertian interpretasi citra
24. Salah satu kenampakan obyek dari hasil foto udara yang mempunyai tekstur kasar
25. Ciri spektral dalam pengejaan benda
26. Faktor-faktor yang mempengaruhi rona
27. Salah satu ciri hutan bakau pada foto udara
28. Ciri spasial,
29. Tahapan untuk mendapatkan data geografi dari hasil penginderaan jauh
30. Frekuensi perubahan rona pada citra seperti kasar, sedang dan halus
31. Proyeksi peta
32. Warna pada peta topografi
33. Menghitung skala peta
34. Syarat-syarat peta yang baik
35. Tujuan pembuatan peta
36. Proyeksi yang melukiskan bumi pada bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan sumbu bola bumi, kemudian seolah-olah silindernya dibuka menjadi bidang datar
37. Simbol titik pada sebuah peta
38. Komponen kelengkapan setiap peta
39. Menghitung jarak sebenarnya di lapangan
40. Menghitung jarak pada peta


KISI-KISI UN GEOGRAFI 2009/2010

Standar Kompetensi Lulusan :
1. Menganalisis hakikat, objek, ruang lingkup, prinsip, konsep, aspek dan pendekatan geografi.
2. Menganalisis dinamika unsur-unsur geosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia.
3. Menganalisis dinamika unsur-unsur sosial dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menerapkan keterampilan dasar peta/pemetaan dalam memahami fenomena geosfer.
5. Memahami pemanfaatan citra dan SIG sebagai media informasi fenomena geosfer.
6. Menjelaskan perkembangan wilayah.

Kemampuan yang diuji :
- Menjelaskan penggunaan konsep dasar dan pendekatan Geografi dalam rangka memahami fenomena geosfer
- Mendeskripsikan proses perkembangan pembentukan bumi
- Menganalisis fenomena yang terjadi pada lithosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia
- Menganalisis fenomena yang terjadi pada pedosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia
- Menganalisis fenomena yang terjadi pada atmosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia
- Menganalisis fenomena yang terjadi pada hidrosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia
- Mendeskripsikan keaneka-ragaman flora dan fauna di muka bumi sebagai potensi pendukung kehidupan
- Mendeskripsikan fenomena yang terjadi pada antroposfer
- Mendeskripsikan potensi industri sebagai pendukung kehidupan manusia
- Menerapkan keterampilan dasar pembuatan peta/pemetaan fenomena geosfer
- Menginterpretasi Penginderaan Jauh sebagai sumber informasi fenomena geosfer
- Mendeskripsikan Sistem Informasi Geografi sebagai media informasi fenomena geosfer
- Membedakan pola keruangan dan interaksi desa-desa, desa-kota, dan kota-kota
- Mendeskripsikan karakteristik suatu wilayah sebagai pusat pertumbuhan di negara berkembang dan di negara maju

UN utama untuk SMA/MA dilaksanakan pada minggu ketiga Maret 2010.

UN susulan dilaksanakan satu minggu setelah UN utama.

UN Ulangan untuk SMA/MA dilaksanakan minggu kedua Mei 2010.

Mata Pelajaran UN SMA/MA Program IPS, meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi.

Peserta UN SMA/MA dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan UN sebagai berikut : memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya

BAHAN AJAR (BAGIAN 1)
A. Pengertian

Guna menghasilkan tamatan yang mempunyai  kemampuan sesuai standard kompetensi lulusan, diperlukan pengembangan pembelajaran untuk setiap kompetensi secara sistematis, terpadu, dan tuntas (mastery learning).

Pada pendidikan menengah umum, di samping buku-buku teks, juga dikenalkan adanya lembar-lembar pembelajaran (instructional sheet) dengan nama yang bermacam-macam, antara lain: lembar tugas (job sheet), lembar kerja (work sheet), lembar informasi (information sheet) dan bahan ajar lainnya baik cetak maupun non-cetak. Semua bahan yang digunakan untuk mendukung proses belajar itu disebut sebagai bahan ajar (teaching material).

Untuk pembelajaran yang bertujuan mencapai kompetensi sesuai profil kemampuan tamatan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diperlukan kemampuan guru untuk dapat mengembangkan yang tepat. Dengan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) diharapkan siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi secara utuh, sesuai dengan kecepatan belajarnya. Untuk itu bahan ajar hendaknya disusun agar siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran mencapai  kompetensi.

Terdapat dua istilah yang sering digunakan untuk maksud yang sama namun sebenarnya memiliki pengertian yang sedikit berbeda, yakni sumber belajar dan bahan ajar. Untuk itu, maka berikut ini akan dijelaskan terlebih dahulu tentang pengertian sumber belajar dan bahan ajar.
1. Pengertian Sumber Belajar

Sering kita dengar istilah sumber belajar (learning resource), orang juga banyak yang telah memanfaatkan sumber belajar, namun umumnya yang diketahui hanya perpustakaan dan buku sebagai sumber belajar. Padahal secara tidak terasa  apa yang mereka gunakan, orang, dan benda tertentu adalah termasuk sumber belajar.  

Sumber belajar dalam website bced didefinisikan sebagai berikut: Learning resources are defined as information, represented and stored in a variety of media and formats, that assists student learning as defined by provincial or local curricula. This includes but is not limited to, materials in print, video, and software formats, as well as combinations of these formats intended for use by teachers and students. http://www.bced.gov.bc.ca/irp/appskill/ asleares.htm January 28, 1999.

Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum.  Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.

Sadiman mendefinisikan sumber belajar sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik, dan latar (Sadiman, Arief S., Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pembelajaran, makalah, 2004)

Menurut Association for Educational Communications and Technology (AECT, 1977), sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran.

Dengan demikian maka  sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku. 

Dari pengertian tersebut maka sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya.
b. Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda peninggalan lainnya.
c. Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di mana peserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, polisi, dan ahli-ahli lainnya.
d. Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web, dll yang dapat digunakan untuk belajar.
e. Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain sebagainya.
f. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan peristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.

Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak ada artinya apa-apa.

2. Pengertian Bahan Ajar

Dari uraian tentang pengertian sumber belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

Bahan ajar atau teaching-material, terdiri atas dua kata yaitu teaching atau mengajar dan material atau bahan.  

Menurut University of Wollongong NSW 2522, AUSTRALIA  pada website-nya, WebPage last updated: August 1998, Teaching is defined as the process of creating and sustaining an effective environment for learning.

Melaksanakan pembelajaran diartikan sebagai proses menciptakan dan mempertahankan suatu lingkungan belajar yang efektif.

Paul S. Ache lebih lanjut mengemukakan tentang material yaitu:
Books can be used as reference material, or they can be used as paper weights, but they cannot teach.

Buku dapat digunakan sebagai bahan rujukan, atau dapat digunakan sebagai bahan tertulis yang berbobot.

Dalam website Dikmenjur dikemukakan pengertian bahwa, bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.

Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:
a. Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.
b. Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya.
c. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
Pendapat lain mengatakan sebagai berikut;

Definition of teaching material
They are the information, equipment and text for instructors that are     required for planning and review  upon training implementation.  Text and training equipment are included in the teaching material.( Anonim dalam Web-site)

Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktor untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.  Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.   (National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).

Pengelompokan bahan  ajar menurut Faculté de Psychologie et des Sciences de l’Education Université de Genève dalam website adalah sebagai berikut :

Integrated media-written, audiovisual, electronic, and interactive-appears in all their programs under the name of Medienverbund or Mediamix (Feren Universitaet and Open University respectively).
http://tecfa.unige.ch/tecfa/general/tecfapeople/peraya.html>http:// tecfa.unige.ch/tecfa/general/tecfa-people/ peraya.html, Faculté de Psychologie et des Sciences de l’Education Université de Genève.

Media tulis, audio visual, elektronik, dan interaktif  terintegrasi  yang kemudian disebut sebagai medienverbund (bahasa jerman yang berarti media terintegrasi) atau mediamix. 

Sedangkan Bernd Weidenmann, 1994 dalam buku Lernen mit Bildmedien mengelompokkan menjadi tiga besar, pertama auditiv yang menyangkut radio (Rundfunk), kaset (Tonkassette), piringan hitam (Schallplatte).  Kedua yaitu visual (visuell) yang menyangkut Flipchart, gambar (Wandbild), film bisu (Stummfilm), video bisu (Stummvideo), program komputer (Computer-Lernprogramm), bahan tertulis dengan dan tanpa gambar (Lerntext, mit und ohne Abbildung).  Ketiga yaitu audio visual (audiovisuell) yang menyangkut berbicara dengan gambar (Rede mit Bild), pertunjukan suara dan gambar (Tonbildschau),dan film/video.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disarikan bahwa bahan ajar adalah merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.  

Sebuah bahan ajar paling tidak  mencakup antara lain :
a. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
b. Kompetensi yang akan dicapai
c. Content atau isi  materi pembelajaran
d. Informasi pendukung
e. Latihan-latihan
f. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
g. Evaluasi
h. Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi 

MATERI MID SEMESTER GANJIL 2009/2010

Mata Pelajaran  : Geografi      
Kelas/Semester  : X/1      

1. Kesamaan titik pandang di antara para ahli tentang pengertian dan konsep geografi
2. Konsep esensial geografi yang paling tepat untuk mempelajari daerah perbukitan kapur yang di dalamnya dijumpai adanya gua-gua kapur yang dikembangkan sebagai obyek wisata.


3. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis permasalahan banjir menggunakan pendekatan kelingkungan
4. Pendekatan geografi yang paling tepat untuk memecahkan masalah banjir dan tanah longsor di suatu kawasan
5. Pendekatan geografi yang paling tepat untuk merencanakan kawasan permukiman transmigrasi
6. Pendekatan geografi yang cocok untuk analisis Isu pemanasan global yang saat ini mengemuka. Pemanasan global tersebut disebabkan oleh faktor alami dan lebih banyak faktor manusia.
7. Prinsip yang digunakan untuk mempelajari fenomena banjir yang terjadi di wilayah hilir dikarenakan kerusakan hutan di bagian hulu,
8. Contoh prinsip penyebaran, fenomena atau permasalahan tersebar tidak merata di permukaan bumi
9. Yang termasuk obyek material geografi
10. Hubungan antara geografi dengan berbagai bidang ilmu lainnya.
11. Prinsip yang digunakan untuk mempelajari bentang alam di permukaan bumi ini beragam jenisnya.
12. Yang termasuk obyek formal geografi
13. Kajian Geografi ortodoks dan Geografi terintegrasi
14. Ruang lingkup kajian geografi
15. Beberapa keterampilan yang diperlukan dalam mempelajari geografi
16. Sifat Geografi ortodoks dan Geografi terintegrasi
17. Yang termasuk obyek material geografi
18. Prinsip geografi yang digunakan untuk mempelajari penduduk yang melakukan migrasi untuk mencari kesejahteraan di daerah lain yang memiliki potensi ekonomi lebih besar dari daerahnya
19. Pendekatan geografi yang sesuai untuk studi mempelajari wilayah Indonesia dikelilingi oleh tiga lempeng tektonik.
20. Kajian geografi dan disiplin ilmu lain yang mempelajari fenomena penduduk suatu daerah di lereng gunung yang pada mulanya hidup penuh keprihatinan. Akan tetapi dengan adanya program peternakan sapi perah dari pemerintah yang telah dijalankan di daerah tersebut telah meningkatkan kesejahteraan penduduk dan daerahnya menjadi makmur.
21. Kajian pokok geografi
22. Konsep esensial geografi yang erat kaitannya dengan peristiwa lumpur Lapindo Sidoarjo menyebabkan nilai harga rumah mengalami penurunan dari nilai jual sebelum terjadi peristiwa tersebut.
23. Pendekatan geografi yang sesuai untuk mempelajari banjir dan tanah longsor yang terjadi di suatu daerah.
24. Pendekatan geografi yang sesuai untuk mempelajari peristiwa alam seperti tanah longsor di Gunung Leuser (Aceh)
25. Pengertian prinsip-prinsip geografi
26. Pentingnya prinsip deskripsi dalam kajian geografi
27. Pengertian geografi yang dikemukakan oleh para ahli
28. Ciri objek formal geografi
29. Contoh prinsip penyebaran dalam kajian geografi
30. Ruang lingkup kajian geografi
31. Konsep esensial geografi yang erat kaitannya dengan daerah pantai yang memiliki manfaat yang berlainan untuk orang kota dan penduduk setempat.
32. Maksud di dalam ilmu geografi dikenal adanya suatu konsep “penyatuan”
33. Pendekatan geografi yang sesuai untuk mempelajari fenomena banjir dan tanah longsor di berbagai tempat di Indonesia cenderung dipengaruhi berbagai hal seperti: kebakaran hutan, pembalakan liar, gundulnya hutan, serta sanksi dari penegak hukum yang tidak tegas dan jelas serta melibatkan berbagai unsur terkait baik fisik maupun sosial.
34. Pengertian objek formal geografi
35. Struktur pengkajian Geografi
36. Contoh struktur geografi
37. Teori asal mula terbentuknya planet-planet menurut Kant-Laplace
38. Teori asal mula terbentuknya planet-planet menurut Chamberlin-Moulton
39. Teori hipotesis/teori pasang surut gas yang menjelaskan asal terjadinya planet
40. Isi teori-teori terbentuknya bumi

Kelas/Jurusan/Semester : XI/IPS/1

1. Unsur klimatik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna
2. Unsur-unsur yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna
3. Unsur yang dapat mempengaruhi persebaran flora dan fauna
4. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua jenis flora dan fauna terdapat pada daerah tertentu.
5. Unsur-unsur yang  mempengaruhi persebaran flora dan fauna
6. Penyebab perubahan vegetasi dari Jawa Barat yang berupa hutan tropis sampai ke Nusa Tenggara yang berupa savanna
7. Proses penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya
8. Ciri-ciri hutan yang tanahnya miskin unsur hara, terletak di daerah pesisir sebagai lahan basah pesisir maupun lahan basah daratan di belakang hutan bakau dan pohonnya memiliki diameter sangat kecil.
9. Perilaku yang ditunjukkan cumi-cumi mengeluarkan tinta untuk melindungi diri dari musuhnya.
10. Contoh fauna tipe Asiatis adalah ….
11. Perkebunan yang tepat diusahakan di suatu daerah mempunyai hujan tahunan antara 1.500 – 2.000 mm terbagi merata sepanjang tahun. Suhu rata-rata 28oC dan ketinggian 700 m.
12. Contoh fauna endemik di Indonesia
13. Unit-unit geografi yang perbedaannya didasarkan pada tipe-tipe iklim atau dominasi vegetasi maupun binatangnya
14. Jenis-jenis flora yang ada di Jawa - Bali
15. Yang termasuk fauna kawasan oriental adalah ….
16. Jenis fauna yang sama antara fauna Oriental dan Ethiopian
17. Contoh hewan peralihan di Indonesia
18. Garis Wallacea dan Weber
19. Pembagian jenis dan persebaran flora di Indonesia menjadi tiga wilayah yaitu flora di dataran Sunda, di dataran Sahul dan di daerah peralihan
20. Contoh fauna tipe Australis ?
21. Faktor-faktor yang mempengaruhinya suatu daerah menjadi padang rumput
22. Faktor abiotik yang mempengaruhi kehidupan di muka bumi
23. Contoh hewan endemik di wilayah Indonesia bagian tengah
24. Cagar alam yang melindungi burung laut
25. Penyebab hutan hujan disebut sebagai “paru-paru dunia”
26. Sebab-sebab di Sumatera, Kalimantan, dan Papua banyak ditemukan hutan rawa air tawar
27. Ciri khas flora yang tumbuh di gurun
28. Keistimewaan hutan peluruh
29. Yang termasuk jenis fauna Wallacea
30. Jenis hutan yang umumnya ditumbuhi pinus, cemara, tusam, dan balsam
31. Kawasan di daratan dan perairan yang mempunyai fungsi utama sebagai kawasan perlindungan dan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan hewan serta tata lingkungannya
32. Fungsi dari suaka margasatwa dan cagar alam
33. Upaya-upaya yang dilakukan untuk pelestarian hutan di luar upaya konservasi
34. Contoh jenis fauna yang tetap bertahan di lingkungan aslinya
35. Bukti yang menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan
36. Penyebab wilayah Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata
37. Ciri-ciri hutan musim
38. Flora yang dijadikan maskot untuk provinsi-provinsi di Indonesia
39. Jenis fauna yang dijadikan maskot untuk provinsi-provinsi di Indonesia
40. Dampak kerusakan flora dan fauna bagi


Kelas/Jurusan/Semester : XII/IPS/1

1. Salah satu sistem untuk memperbesar dan memperkecil peta
2. Cara memperbesar dan memperkecil peta yang paling sederhana
3. Maksud bahwa dalam pembuatan peta dapat dilakukan secara teristris
4. Makna alur-alur sungai yang lurus pada peta
5. Simbol yang digunakan dalam penggambaran peta
6. Kenampakan geografi dalam peta yang disimbolkan bidang
7. Letak legenda yang benar dalam penggambaran peta
8. Maksud bahwa dalam pembuatan peta dilakukan secara fotogrametris
9. Beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta
10. Tata cara penulisan peta yang benar
11. Fungsi simbol peta
12. Kegunaan inset pada peta
13. Simbol yang terbaik untuk memperlihatkan persebaran pada peta
14. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan besarnya skala peta
15. Gambar pada peta yang menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan daerah sekitarnya yang lebih luas
16. Menentukan judul peta yang paling tepat
17. Bagian peta yang memuat simbol-simbol agar peta lebih mudah dibaca
18. Semua tulisan dan angka-angka untuk mempertegas arti dari simbol-simbol yang ada dalam peta
19. Fungsi legenda dalam peta
20. Warna pada peta
21. Dua buah peta masing-masing peta A dan peta B. Pada peta A yang berskala 1 : 150.000, jarak P – Q = 15 cm. Apabila peta B berskala 1 : 100.000, maka jarak P – Q adalah ....
22. Pada peta jarak lurus antara Jakarta dengan Bandung adalah 15 cm. Pada peta tertera keterangan bahwa garis yang panjangnya 3 cm : 50 km. Jadi jarak lurus antara Jakarta dan Bandung sebenarnya adalah ….
23. Pada peta berskala 1 : 125.000 panjang skala grafik yang mencerminkan jarak 40 km di lapangan sama dengan panjang dipeta ….
24. Mengubah skala angka ke dalam bentuk skala lain
25. Diketahui jarak A – B pada Peta I = 5 cm dan jarak A – B pada Peta II = 3 cm, maka skala peta I adalah ....
26. Jika jarak di lapangan = 5 km, maka jarak pada peta yang berskala 1 : 250.000 adalah ....
27. Diketahui jarak titik A – B dalam peta 10 cm, sedangkan jarak A – B diukur di lapangan = 1000 m. Maka skala peta tersebut adalah ....
28. Jarak antara kota X dan Y pada peta = 7 cm, setelah diukur di lapangan ternyata jarak sebenarnya 3000 m.  Maka skala peta tersebut adalah ....
29. Jarak A – B pada peta adalah 12 cm. Jika skala peta itu 1 : 500.000, maka jarak A – B yang sebenarnya adalah ....
30. Di daerah ekuator berlaku ketentuan bahwa 1o = 60 menit = 111 km. Jika diketahui jarak C – D = 45 menit, maka jarak C – D sebenarnya adalah ....
31. Jika Ci (Contour Interval) = 75 m,  maka skala peta tersebut adalah ....
32. Pada peta tematik yang menggunakan simbol titik, diketahui tiap satu titik (dot) identik dengan 1000 orang. Apabila daerah tersebut memiliki 1.000.000 jiwa, berarti jumlah titik yang harus digambar oleh Anda adalah ….
33. Diagram (i) menunjukkan garis contour dengan rentang 500 meter. Diagram (ii) menunjukkan daerah lengkung. Yang manakah dari diagram (i) yang menunjukkan daerah landai ?
34. Peta kontur berikut menunjukkan Grand River North West dalam jaring dengan luas 10.000. Grafik yang mewakili bentuk lembah dari sungai ini sepanjang garis X – Y adalah ....
35. Menghitung azimuth
36. Menunjukkan penampang relief
37. Pengertian industri
38. Faktor-faktor pendukung dalam industri
39. Faktor penghambat pembangunan industri di Indonesia
40. Dampak positif pembangunan industri di Indonesia 

KELAS X

Pengendalian erosi tanah secara vegetatif antara lain dapat dilakukan melalui penanaman tanaman penutup (buffering) dan pergiliran tanaman (crop rotation)

Gunung Maona Loa dan Maona Kea di Hawaii terjadi karena erupsi efusif yang menghasilkan bentuk  gunung api maar

Fenomena yang mendahului terjadinya tsunami adalah turunnya dasar laut yang diikuti dengan surutnya air laut secara mendadak

Proses pelapukan dipengaruhi oleh air, suhu, dan vegetasi

Beberapa fenomena yang terjadi di daerah pertemuan dua lempeng
Pengertian gerak epirogenesa (Pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif lambat, waktunya lama dan meliputi daerah yang luas)

Pembagian zona laut menurut kedalamannya :

A. litoral
B. neritik
C. bathyal
D. abysal

Gambar sinklinal (lembah lipatan) dan antiklinal (puncak lipatan)

 
Pola aliran dendritik adalah pola aliran sungai yang tidak teratur terdapat di daerah dataran rendah atau daerah pantai .

Gambar mata air artesis dan sumur freatis.

 
Yang tergolong tenaga eksogen (tenaga yang berasal dari luar bumi) adalah sedimentasi, pelapukan, erosi, dan masswasting

Barisfer adalah lapisan inti bumi yang tersusun atas unsur nikel dan besi .

Laut ingresi adalah laut dalam akibat dasar laut mengalami penurunan yang disebabkan oleh peristiwa patahan

Continental shelf adalah batas pantai yang berhubungan langsung dengan daratan

Pembuatan teras pada lahan terjal merupakan salah satu upaya pengendalian erosi tanah dengan menggunakan metode mekanis

Jika diketahui Isobar I = 1.400 mb; Isobar II = 1.250 mb. Jarak Isobar I dan II = 500 km, maka gradien barometernya adalah :1.400 mb – 1.250 mb = 150 mb
Selisih Isobar I dan II = 150 mb
Jarak Isobar I dan II = 500 km
Jadi gradien barometernya adalah : 500/111 km = 33,3 mb

Gejala La Nina menyebabkan wilayah Indonesia dan negara-negara Asia lainnya mengalami hujan lebat dan mungkin banjir.

Koppen mengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan temperatur dan curah hujan.

Kerak benua merupakan lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan aluminium

Gambar epirogenetik negatif (daratan naik, seolah-olah permukaan air laut turun)
 

Dari hasil pencatatan seismograf, gempa yang mengguncang suatu wilayah diketahui gelombang primer tiba pada pukul 05.58’15”.  Sedang gelombang sekunder tiba pada pukul 06.02’30”. Maka jarak episentrum dengan stasiun gempa di daerah tersebut adalah :
   = [(S-P)-1’] x 1 megameter
     = [(06.02’30”-05.58’15”)-1’] x 1000 km
     = 4’15” – 1’ x 1000 km
     = 3’15” x 1000 km
     = 3.250 km

Granit adalah batuan yang berasal dari hasil pendinginan magma dengan komposisi batuan terdiri dari kuarsa dan felsfar

Gambar bentuk  lipatan miring
 

Faktor utama yang menyebabkan Indonesia sering mengalami gempa bumi tektonik adalah pertemuan tiga lempeng tektonik di Indonesia yaitu lempeng Hindia, Australia dan Eurasia

Magma yang cair akan keluar perlahan-lahan dan meleleh menuruni gunung berapi, erupsi tersebut tergolong erupsi efusif
  
Isoseista adalah garis di peta yang menghubungkan tempat - tempat yang dilalui gempa dengan intensitas yang sama

Gambar stalaktit dan stalakmit di bawah ini adalah hasil pelapukan kimiawi


Orogenesa adalah gerakan pergeseran lapisan kulit bumi dengan arah vertikal dan horisontal serta gerakannya relatif cepat dalam wilayah sempit.

Data curah hujan kota A tahun 2006 menunjukkan jumlah bulan basah adalah 2 bulan dan bulan kering 8 bulan. Iklim di kota A sesuai kriteria pembagian iklim Schmidt Ferguson adalah iklim :
Q   = jumlah bulan kering/jumlah bulan basah X 100%
    = 8/2 X 100%
    = 400%
Jadi kota A termasuk tipe iklim G.
Perhatikan tipe iklim Schmidt-Ferguson di bawah ini :

Hujan orografis terjadi karena massa udara (awan) yang dibawa oleh angin mendaki lereng pegunungan, kemudian terjadi kondensasi dan akhirnya turun sebagai hujan
Arus laut yang bergerak di Lautan Pasifik adalah arus Kurosyio dan Kalifornia

Gambar siklus hidrologi

1. Evaporasi
2. Kondensasi
3. Awan
4. Presipitasi
5. Infiltrasi

Terbentuknya stalaktit dan stalakmit pada gua di daerah karst akibat proses pelapukan kimiawi

Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma dilapisan kulit bumi

Salah satu ciri tipe vulkano adalah tekanan gas tinggi, lava cair kental dan dapur magma dalam

Air tanah yang terletak di dekat dapur magma yang mengandung mineral  disebut mata air makdani

Salah satu bentuk erosi oleh angin adalah sandune (bukit pasir)

Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi dan korasi
Terjadinya doline di daerah kapur dipengaruhi oleh air hujan

Diketahui jumlah hujan pada daerah A sebagai berikut:

Dari data di atas menurut Scmidt- Ferguson daerah tersebut termasuk tipe tipe iklim :
Jumlah bulan basah = 6 bulan
Jumlah bulan kering = 3 bulan
Q = jumlah bulan kering/jumlah bulan basah X 100%
    = 3/6 X 100%
    = 50%
Jadi kota A termasuk tipe iklim C

Di dalam 1 m3 udara terdapat 10 gram air. Secara maksimal udara tersebut dapat menampung 30 gram maka kelembaban relatifnya adalah :
=10/30 X 100%
=33,33%

Pengaruh DKAT terhadap kondisi fisik bumi yaitu adanya perbedaan musim
 
Pengaruh iklim terhadap kehidupan terutama adalah terhadap bentuk pakaian, rumah dan jenis tanaman

Barisfer adalah lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan Nife (nikel dan ferum)

Batuan metamorf (malihan) adalah bahan yang telah mengalami perubahan, baik fisik maupun kimiawi sehingga menjadi berbeda dari batuan induknya

Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan letak lapisan permukaan bumi baik secara vertikal maupun horizontal

Gambar di bawah ini menunjukkan bagian-bagian antiklinal dan sinklinal

 
Gambar di bawah ini menunjukkan patahan yang membentuk horst
 
Orogenesa adalah tenaga geologi yang bekerja pada daerah relatif sempit, waktu singkat, dan menghasilkan bentang pegunungan

Dari gambar penampang gunung api di bawah ini menunjukkan :

1. Batolit
2. Gang/korok magma
3. Diatrema
4. Kepundan
5. Lava
6. Lakolit
7. Sill


KELAS XI-IPS

Tujuan dari hasil pengelolaan sumber daya alam

Berikut ini yang merupakan ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan adalah menggunakan pendekatan integrative, menghayati keanekaragaman hayati, menjamin pemerataan dan kadilan dan menggunakan pandangan jangka panjang

Berikut ini yang merupakan  upaya pelestarian lingkungan hidup yang bisa kita lakukan adalah menanam pohon muda untuk mengganti pohon yang telah ditebang, memilah sampah menurut jenisnya yaitu organik dan anorganik, menggunakan pendingin udara (AC) dan lemari es yang bebas Freon dan mengurangi penggunaan busa untuk alas tidur, kursi dan jok mobil

Salah satu upaya pelestarian keanekaragaman hayati adalah dilakukannya sistem tumpangsari pada penanaman pertanian

Menurut tahapan, etika lingkungan dapat terwujud dalam lima tahapan. Kesetiakawanan terhadap pengada insani, baik yang berperasaan (hewan), maupun yang berperasaan (tumbuhan) disebut humanisme


Pembangunan berkelanjutan dikenal dengan pembangunan berwawasan lingkungan karena pembangunan berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia melakui pemanfaatan SDA secara bijaksana, efisiensi dan memperhatikan pemanfaatannya baik generasi sekarang maupun yang akan datang.

Konservasi adalah upaya Perlindungan SDA hayati dan Ekosistemnya dipermukaan bumi yang bertujuan untuk mengusahakan terwujudnya kelestarian SDA hayati serta keseimbangan ekosistemnya, sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan manusia

Tujuan pengelolaan SDA yang utama adalah … .
a. meningkatkan mutu kehidupan
b. melestarikan dan menjamin resiko ketersediaan
c. memperbanyak dan mengurangi resiko bencana
d. melestarikan dan meningkatkan mutu kehidupan
e. memusnahkan dan memperluas kawasan reboisasi

Tujuan utama pembangunan berkelanjutan adalah tetap tersedianya kebutuhan bagi generasi mendatang

Pembangunan berwawasan lingkungan artinya adalah pembangunan yang mempertimbangkan kehidupan dan menghindari kerusakan

Pembangunan yang bertujuan pada terwujudnya kelanjutan SDA dilaksanakan untuk kelestarian ekosistem

Salah satu cara untuk menerapkan pembangunan yang berkelanjutan adalah dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup

Salah satu cara melestarikan lingkungan hidup berdasarkan pembangunan berkelanjutan adalah memanfaatkan lingkungan hidup secara bertanggung jawab

Usaha secara sadar untuk memelihara atau memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya disebut dengan pelestarian lingkungan

Sistem pengelolaan sampah, pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan yang dilakukan oleh aparat pemerintah

Sumber daya alam perlu dipelihara kelestariannya sebab sumber daya alam jumlahnya terbatas

Berhasil atau gagalnya pembangunan ditentukan oleh kualitas sumber daya alam

Pembangunan nasional Indonesia sangat bertumpu pada sektor pertanian, karena hasil dari sektor pertanian menunjang terwujudnya pembangunan nasional

Berikut ini yang merupakan salah satu usaha untuk menjamin persediaan sumber daya alam selama mungkin adalah mencari sumber daya alternatif

Sikap yang perlu diterapkan untuk menjadikan manusia hidup dalam keselarasan dengan lingkungan adalah manusia bukan sumber dari segala nilai, alam diciptakan untuk semua makhluk hidup, manusia harus menjaga dan mengurus lingkungan, manusia harus bekerja sama seluruh komponen lingkungan

Pembangunan tidak selamanya mendatangkan manfaat, tetapi juga mendatangkan resiko. Berikut ini yang termasuk contoh resiko akibat pembangunan adalah berkurangnya lahan pangan akibat pembangunan waduk, pemindahan pemukiman penduduk akibat pembangunan waduk, punahnya kehidupan flora dan fauna akibat pembukaan lahan, dan hilangnya  daerah resapan air akibat pembangunan pemukiman dikawasan puncak

Degradasi  lingkungan  akan  terjadi   apabila pemanfaatan SDA melebihi kecepatan maksimal SDA memperbaiki diri

Pada hakekatnya persoalan lingkungan disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk, tidak meratanya pertumbuhan ekonomi, pengembangan dan pemanfaatan SDA yang terbatas serta tidak terkendalinya perkembangan ilmu dan teknologi

Cagar alam adalah hutan suaka alam yang ditetapkan sebagai daerah perlindungan flora dan fauna

Pabrik-pabrik yang membuang limbah sembarangan harusnya dikenai sanksi tegas, karena selain melanggar peraturan yang telah ditentukan juga berakibat pencemaran air
 
Hutan yang mempunyai nilai ekonomis dan ilmiah yang tinggi agar dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama, maka hutan harus dipelihara agar tetap produktif

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya

Undang Undang yang mengatur tentang pengelolaan lingkungan hidup adalah UU No. 23 Tahun 1997

Komponen biotik dalam lingkungan hidup meliputi hewan, tumbuhan dan manusia

Yang termasuk lingkungan abiotik adalah udara, tanah dan air  

Interaksi yang terjadi di lingkungan hidup alamiah dan sekitar membentuk ekosistem

Lingkungan hidup alamiah yang sudah didominasi oleh kehadiran manusia disebut dengan lingkungan hidup sosial  
  
Kualitas lingkungan fisik adalah kondisi alamiah baik biotik maupun abiotik yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia
  
Pemanfaatan sumber daya alam berdasarkan prinsip ekoefisiensi berarti pemanfaatan secara efisien dan tidak berdampak buruk terhadap lingkungan

Tujuan dari pembangunan adalah menaikkan tingkat hidup dan kesejahteraan rakyat

Pembangunan berkelanjutan yang berkaitan dengan lingkungan hidup bertujuan untuk menjaga kelestarian alam 
 
Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari faktor lingkungan. Hal tersebut mendorong manusia untuk menjaga kelestarian alam

Peranan tumbuhan dalam ekosistem adalah produsen

Eksplorasi adalah kegiatan penambangan sumber daya alam pada suatu wilayah

Sumber daya alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan disebut sumber daya alam nabati
Mengamankan Komputer dari Serangan Virus
26 Mei 2009 12:53

Beberapa tip’s untuk meminimalisir masuknya virus ke komputer kita:

1. Matikan Automatic Autorun CD
Caranya buka Regedit, pilih HKEY_CURRENT _USER >> Software >> Microsoft >> Windows >> CurrentVersion >> Policies >> Explorer.
Cari item yang bernama NoDriveTypeAutoRun. Klik kanan, Pilih Modify, kemudian ubah nilai/value yang ada menjadi b5, kemudian tekan OK.

Jika tidak ada item NoDrive TypeAutoRun, klik kanan pada area yang kosong pada key Explorer, lalu pilih New, pilih DWORD value. Setelah key DWORD muncul, ubah namanya menjadi NoDriveTypeAutoRun. Setelah itu klik ganda DWORD baru tadi, dan isikan b5 pada opsi Hexadecimal, kemudian tekan OK.

2. Matikan Proses Eksekusi File *.exe Melalui Flashdisk
Dengan cara ini maka file *.exe tidak bisa dijalankan melalui flashdisk, sehingga harus di copy dulu ke harddisk. Memang cara ini akan sedikit mengganggu kenyamanan, namun akan bisa mengurangi dari proses penyebaran virus komputer.
Adapun caranya yaitu:

    * Pilih Start >> Control Panel
    * Pilih Administrative Tools >> Local Security Policy
    * Pilih Software Restriction Policies >> Additional Rules
    * Pada Additional Rules, klik kanan >> pilih New Path Rule…
    * Pada kolom Path, pilih Browes pilih dimana drive flashdisk berada, misal di I:\
    * Pada kolom Security Level, pilih Disallowed
    * Pilih OK dan Restart komputer


3. Tampilkan semua ekstensi file di komputer
Caranya : Di windows explorer buka menu Tools >> Folder Options… kemudian pilih tab View Kemudian pilih (aktifkan) opsi “show hidden files and folder”, hilangkan check pada pilihan “Hide extensions for known file types” juga hilangkan tanda check pada “Hide protected operating system files (Recommended)”.

4. Hati-hati terhadap file di flashdisk yang tampilannya mencurigakan
File yang perlu dicurigai adalah jika ada file di dalam flashdisk yang berekstensi *.vbs, *.scr, *.exe tapi menggunakan icon seperti folder, Ms word, Mp3 atau yang lain yang menurut kita tidak sewajarnya. Segera hapus file tersebut dari flashdisk. Saat akan meng-copy file dari flashdisk, cek apakah ada file yang menurut anda mencurigakan, jika ada segera hapus saja file yang mencurigakan tersebut.

5. Hati-hati terhadap file keygen
Jika anda sering mendownload dan menggunakan software bajakan, hati-hati terhadap file keygen yang disertakan didalamnya. Karena bisa jadi dalam file keygen telah dimodifikasi serta disusupi virus-istilahnya adalah trojan. Jadi lebih baik gunakan crack yang berupa SN atau text, jangan gunakan carck yang berupa file *.exe.

6. Gunakan software proteksi file system
Semisal kita menggunakan software Deepfreez. Dengan menggunakan bantuan software ini maka walaupun file system dikomputer kita terserang virus, maka saat komputer di restart system akan kembali seperti saat semula. Hanya saja harus hati-hati jika menggunakan software ini, setting terlebih dahulu saat install deepfreeze. Setelah itu jangan menyimpan file di drive yang di deepfreeze karena setelah komputer direstart file akan ikut hilang. Jadi saat install, setting agar yang di deepfreeze hanya drive c saja.

7. Backup file atau dokumen penting anda
Hal ini untuk menjaga agar ketika suatu saat komputer kita mendapat serangan virus yang benar-benar bandel dan komputer kita harus di format ulang, maka kita telah mempunyai cadangan file atau dokumen penting kita. Jadi kita sudah tidak lagi perlu bersusah payah untuk melakukan backup data.

8. Gunakan antivirus yang selalu di update
Seberapapun kehebatan sebuah antivirus, namun jika tidak pernah diupdate maka virus komputer suatu saat akan dapat menembus sistem keamanan komputer kita. Karena semakin hari jenis dan macam dari virus komputer selalu berkembang, baik dari cara kerja maupun file yang akan diserang. Scan selalu file yang akan masukkan ke komputer anda.

9. Bertanya dan mencari tahu
Jika virus komputer masih tetap bisa tembus menyerang komputer kita, dan kita tidak bisa mengatasinya, cobalah untuk bertanya pada orang yang lebih paham tentang komputer atau yang pernah mengalami terserang virus komputer tersebut. Jika tidak ada, coba bawa ketempat saya atau coba untuk berselancar ke internet untuk menanyakan tentang cara mengatasi virus komputer yang sedang menyerang komputer anda.

Demikian tip’s yang mungkin bisa kita gunakan untuk meminimalisir terhadap serangan virus ke komputer. Yah walaupun tidak 100% aman, namun setidaknya akan bisa menghambat terhadap serangan virus yang akan masuk ke komputer.
Mencegah Copy Paste dari Komputer ke Flasdisk
26 Mei 2009 12:47

Cara-cara seperti ini biasanya dilakukan dilaboratorium sekolah atau kampus. Fungsinya agar siswa tidak bisa melakukan copy paste terhadap file yang ada di dalam komputer laboratorium. Jadi siswa diharapkan benar-benar mengerjakan tugas laboratorium sendiri, bukan hanya sekedar copy paste dari teman kemudian di edit. Nah, cara ini bisa juga berguna jika kita ingin agar file-file yang ada di komputer kita tidak di curi copy oleh orang lain, teman misalnya. Sehingga data kita menjadi sedikit lebih aman dan terselamatkan. Itu kalau yang mau mengambil data orang yang tidak paham komputer, kalau yang sudah tahu triknya ya di ikhlaskan saja datanya dicuri.

Adapun caranya adalah:
1. Masuk Registry. Caranya : Klik Start > RUN > ketik REGEDIT > OK
2. Klik HKEY_LOCALMACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control
3. Klik kanan pada folder Control, kemudian Klik Edit > New > Key
Beri nama pada key baru tersebut dengan nama “StorageDevicePolicies” ( tanpa tanda ” )
4. Klik kanan folder “StorageDevicePolicies”, Klik Edit > New > Dword Value
5. Ubah namanya menjadi “WriteProtect” ( tanpa tanda ” )
6. Double Klik pada “WriteProtect”, ganti Value Data menjadi 1
7. Restart Komputer

Setelah restart kita coba melakukan transfer file dari komputer ke flashdisk…

Untuk mengembalikannya nanti langkahnya sama, hanya saja pada langkah 6 Value Datanya di ubah menjadi 0

PEMBELAJARAN  REMEDIAL
19 Mei 2009 10:01
Remedial, remedial, remedial lagi ...........! Demikian siswa sering berkeluh kesah. Banyak faktor penyebab mengapa siswa sering remedial. Kurangnya pengetahuan prasyarat, sulit memahami materi SK/KD yang diberikan, atau faktor-faktor luar lainnya. Di antara kita juga masih ada yang kurang paham tentang pembelajaran remedial. Oleh sebab itu mungkin tulisan ini akan membantu kita semua untuk lebih memahami apa itu pembelajaran remedial, latar belakang pembelajaran remedial, tujuan pembelajaran remedial, prinsip-prinsip pembelajaran remedial, bentuk kegiatan remedial, pelaksanaan pembelajaran remedial, waktu pelaksanaan remedial, dll.
Sebelum memberikan pembelajaran remedial, terlebih dahulu pendidik perlu melaksanakan diagnosis terhadap kesulitan belajar peserta didik. Banyak teknik yang dapat digunakan, antara lain menggunakan tes, wawancara, pengamatan, dan sebagainya.

Setelah diketahui kesulitan belajarnya, peserta didik diberikan pembelajaran remedial. Banyak teknik dapat digunakan, misalnya pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, penyederhanaan materi, pemanfaatan tutor sebaya, dan sebagainya.

Dalam memberikan pembelajaran remedial perlu dipertimbangkan kapan pembelajaran tersebut diberikan. Sesuai dengan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, maka pembelajaran remedial dapat  diberikan setelah peserta didik satu atau beberapa kompetensi dasar. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik setelah menempuh remedial,  perlu diberikan tes ulang.
Yang jelas nilai remedial tidak boleh melebihi nilai KKM.

I. PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang

Dalam kegiatan  pembelajaran termasuk pembelajaran mandiri selalu dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar dan penguasaan materi pembelajaran  yang telah ditentukan. Secara garis besar kesulitan dimaksud dapat berupa kurangnya pengetahuan prasyarat, kesulitan memahami materi pembelajaran, maupun kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas latihan dan menyelesaikan soal-soal ulangan. Secara khusus, kesulitan yang dijumpai peserta didik dapat berupa tidak dikuasainya kompetensi dasar mata pelajaran tertentu,  misalnya operasi bilangan dalam matematika; atau membaca dan menulis dalam pelajaran bahasa. Agar peserta didik dapat memecahkan kesulitan tersebut perlu adanya bantuan. Bantuan dimaksud berupa pemberian pembelajaran remedial atau perbaikan. Untuk keperluan pemberian pembelajaran remedial perlu dipilih strategi dan langkah-langkah yang tepat setelah terlebih dahulu diadakan diagnosis terhadap kesulitan belajar yang dialami peserta didik.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut, satuan pendidikan perlu menyusun rencana sistematis pemberian pembelajaran remedial untuk membantu mengatasi kesulitan belajar peserta didik.


B.  Tujuan

Penyusunan panduan ini bertujuan :
1. Memberikan pemahaman lebih luas bagaimana menyelenggarakan  pembelajaran remedial.
2. Memberikan alternatif penyelenggaraan pembelajaran remedial yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan atau pendidik.
3. Memberikan layanan optimal melalui proses pembelajaran remedial.


C.  Ruang Lingkup

Ruang lingkup panduan ini meliputi: pembelajaran remedial, hakikat pembelajaran remedial, dan pelaksanaan pembelajaran remedial.
 
II.  PEMBELAJARAN REMEDIAL


A. Pembelajaran Menurut Standar Nasional Pendidikan

Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (PP No. 19/2005) menetapkan 8 standar yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pendidikan. Kedelapan standar dimaksud meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Secara khusus, dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran ditetapkan dalam standar isi dan standar kompetensi kelulusan. Standar  isi memuat standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai peserta didik dalam mempelajari suatu mata pelajaran. Standar kompetensi lulusan (SKL) berisikan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik pada setiap satuan pendidikan. Berkenaan dengan materi yang harus dipelajari, diatur dalam silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dikembangkan oleh pendidik. Menurut pasal 6 PP no.19 Tahun 2005,  terdapat 5 kelompok mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus. Kelima kelompok mata pelajaran tersebut meliputi kelompok mata pelajaran: agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olah raga, dan kesehatan.

Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar kompetensi lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan  agar interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut pasti dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan atau masalah belajar. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, setiap satuan pendidikan perlu menyelenggarakan program pembelajaran remedial atau perbaikan.


B.  Hakikat Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang  ditetapkan. Untuk memahami konsep penyelenggaraan model pembelajaran remedial, terlebih dahulu perlu diperhatikan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan berdasarkan Permendiknas  22, 23, 24 Tahun 2006 dan Permendiknas No. 6 Tahun 2007 menerapkan sistem pembelajaran berbasis kompetensi, sistem belajar tuntas, dan sistem pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Sistem dimaksud ditandai dengan dirumuskannya secara jelas standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai peserta didik. Penguasaan SK dan KD setiap peserta didik diukur menggunakan sistem penilaian acuan kriteria. Jika seorang peserta didik mencapai standar tertentu maka peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan.

Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, dimulai dari penilaian kemampuan awal peserta didik terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari. Kemudian dilaksanakan pembelajaran  menggunakan berbagai metode seperti ceramah, demonstrasi, pembelajaran kolaboratif/kooperatif, inkuiri, diskoveri, dsb. Melengkapi metode pembelajaran digunakan juga berbagai media seperti media audio, video, dan audiovisual dalam berbagai format, mulai dari kaset audio, slide, video, komputer, multimedia, dsb. Di tengah pelaksanaan pembelajaran atau pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, diadakan penilaian  proses  menggunakan berbagai teknik dan instrumen dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar serta seberapa jauh penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah atau sedang dipelajari. Pada akhir program pembelajaran, diadakan penilaian yang lebih formal berupa ulangan harian. Ulangan harian dimaksudkan untuk menentukan tingkat pencapaian belajar peserta didik, apakah seorang peserta didik gagal atau berhasil mencapai tingkat penguasaan tertentu yang telah dirumuskan pada saat pembelajaran direncanakan.

Apabila dijumpai adanya peserta didik yang tidak mencapai penguasaan kompetensi yang telah ditentukan, maka muncul permasalahan mengenai apa yang harus dilakukan oleh pendidik. Salah satu tindakan yang diperlukan adalah pemberian program pembelajaran remedial atau perbaikan. Dengan kata lain, remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pemberian program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik.

Dengan diberikannya pembelajaran remedial bagi peserta didik  yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, maka peserta didik ini memerlukan waktu lebih lama daripada mereka yang telah mencapai tingkat penguasaan. Mereka juga perlu menempuh penilaian kembali setelah mendapatkan program pembelajaran remedial.


C. Prinsip Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial merupakan pemberian perlakuan khusus terhadap  peserta didik yang mengalami hambatan dalam kegiatan belajarnya. Hambatan yang terjadi dapat berupa kurangnya pengetahuan dan keterampilan prasyarat atau lambat dalam mecapai kompetensi. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus antara lain:




1. Adaptif

Setiap peserta didik memiliki keunikan sendiri-sendiri. Oleh karena itu program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan individual peserta didik.

2. Interaktif

Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang tersedia. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan belajar peserta didik yang bersifat perbaikan perlu selalu mendapatkan monitoring dan pengawasan agar diketahui kemajuan belajarnya. Jika dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan segera diberikan bantuan.

3. Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian

Sejalan dengan sifat keunikan dan kesulitan belajar peserta didik yang berbeda-beda, maka dalam pembelajaran remedial perlu digunakan berbagai metode mengajar dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

4. Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin

Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin. Umpan balik dapat bersifat korektif maupun konfirmatif. Dengan sesegera mungkin memberikan umpan balik dapat dihindari kekeliruan belajar yang  berlarut-larut yang dialami peserta didik.

5. Kesinambungan dan Ketersediaan dalam Pemberian  Pelayanan

Program pembelajaran reguler dengan pembelajaran remedial merupakan satu kesatuan, dengan demikian program pembelajaran reguler dengan remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-masing.


D. Bentuk Kegiatan Remedial

Dengan memperhatikan pengertian dan prinsip pembelajaran remedial tersebut, maka pembelajaran remedial dapat diselenggarakan dengan berbagai kegiatan antara lain:

1. Memberikan tambahan penjelasan atau contoh

Peserta didik kadang-kadang mengalami kesulitan memahami penyampaian materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang disajikan hanya sekali, apalagi kurang ilustrasi dan contoh. Pemberian tambahan ilustrasi, contoh dan bukan contoh untuk pembelajaran konsep misalnya akan membantu pembentukan konsep pada diri peserta didik.

2. Menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya

Penggunaan alternatif berbagai strategi pembelajaran akan memungkinkan peserta didik  dapat mengatasi masalah pembelajaran yang dihadapi.

3. Mengkaji ulang pembelajaran yang lalu.

Penerapan prinsip pengulangan dalam pembelajaran akan membantu peserta didik menangkap pesan pembelajaran. Pengulangan dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan media yang sama atau metode dan media yang  berbeda.

4. Menggunakan berbagai jenis media

Penggunaan berbagai jenis  media dapat menarik perhatian peserta didik. Perhatian memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Semakin memperhatikan, hasil belajar akan lebih baik. Namun peserta didik seringkali mengalami kesulitan untuk memperhatikan atau berkonsentrasi dalam waktu yang lama. Agar perhatian peserta didik terkonsentrasi pada materi pelajaran perlu digunakan berbagai media untuk mengendalikan perhatian peserta didik.


 
III.  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN REMEDIAL



Pembelajaran remedial pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan atau kelambatan belajar. Sehubungan dengan itu, langkah-langkah yang perlu dikerjakan dalam pemberian pembelajaran remedial meliputi dua langkah pokok, yaitu pertama mendiagnosis kesulitan belajar, dan kedua memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remedial.


A. Diagnosis Kesulitan Belajar

1. Tujuan

Diagnosis kesulitan belajar dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar peserta didik. Kesulitan belajar dapat dibedakan menjadi kesulitan ringan, sedang dan berat.
a. Kesulitan belajar ringan biasanya dijumpai pada peserta didik yang kurang perhatian di saat mengikuti pembelajaran.
b. Kesulitan belajar sedang dijumpai pada peserta didik yang mengalami gangguan belajar yang berasal dari luar diri peserta didik, misalnya faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, pergaulan, dsb.
c. Kesulitan belajar berat dijumpai pada peserta didik yang mengalami ketunaan pada diri mereka, misalnya tuna rungu, tuna netra¸tuna daksa, dsb.

2. Teknik

Teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar antara lain: tes prasyarat (prasyarat pengetahuan, prasyarat keterampilan), tes diagnostik, wawancara, pengamatan, dsb.
a. Tes prasyarat adalah tes yang digunakan untuk mengetahui apakah prasyarat yang diperlukan untuk mencapai penguasaan kompetensi tertentu terpenuhi atau belum. Prasyarat ini meliputi prasyarat pengetahuan dan prasyarat keterampilan.
b. Tes diagnostik digunakan untuk mengetahui kesulitan peserta didik dalam menguasai kompetensi tertentu. Misalnya dalam mempelajari operasi bilangan, apakah peserta didik mengalami kesulitan pada kompetensi penambahan, pengurangan, pembagian, atau perkalian.
c. Wawancara dilakukan  dengan mengadakan interaksi lisan dengan peserta didik untuk menggali lebih dalam mengenai kesulitan belajar yang dijumpai peserta didik.
d. Pengamatan (observasi) dilakukan dengan jalan melihat secara cermat perilaku belajar peserta didik. Dari pengamatan tersebut diharapkan dapat diketahui jenis maupun penyebab kesulitan belajar peserta didik.
   





B. Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, langkah berikutnya adalah memberikan perlakuan berupa pembelajaran remedial. Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain:

1. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat.

2. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik mengalami kesulitan,  perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan perorangan merupakan implikasi peran  pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu atau beberapa peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan.

3. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.
Dalam rangka menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi latihan intensif (drill) untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan.

4. Pemanfaatan tutor sebaya.
Tutor sebaya adalah teman sekelas yang memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada rekannya yang mengalami kelambatan belajar. Dengan teman sebaya diharapkan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab.

Hasil belajar yang menunjukkan tingkat pencapaian kompetensi melalui penilaian diperoleh dari penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses diperoleh melalui postes, tes kinerja, observasi dan lain-lain. Sedangkan penilaian hasil diperoleh melalui ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester.

Jika peserta didik tidak lulus karena penilaian hasil maka sebaiknya hanya mengulang tes tersebut dengan pembelajaran ulang jika diperlukan. Namun apabila ketidaklulusan akibat penilaian proses yang tidak diikuti (misalnya kinerja praktik, diskusi/presentasi kelompok) maka sebaiknya peserta didik mengulang semua proses yang harus diikuti.








C. Waktu Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

Terdapat beberapa alternatif berkenaan dengan waktu atau kapan  pembelajaran remedial dilaksanakan. Pertanyaan yang timbul, apakah pembelajaran remedial diberikan pada setiap akhir ulangan harian, mingguan, akhir bulan, tengah semester, atau akhir semester. Ataukah pembelajaran remedial itu diberikan setelah peserta didik mempelajari SK atau KD tertentu? Pembelajaran remedial dapat diberikan setelah peserta didik mempelajari KD tertentu. Namun karena dalam setiap SK terdapat beberapa KD, maka terlalu sulit bagi pendidik untuk melaksanakan pembelajaran remedial setiap selesai mempelajari KD tertentu. Mengingat indikator keberhasilan belajar peserta didik adalah tingkat ketuntasan dalam mencapai SK yang terdiri dari beberapa KD, maka pembelajaran remedial dapat juga diberikan setelah peserta didik menempuh tes SK yang terdiri dari beberapa KD. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa SK merupakan satu kebulatan kemampuan yang terdiri dari beberapa KD. Mereka yang belum mencapai penguasaan SK tertentu perlu mengikuti program pembelajaran remedial.


D. Tes Ulang

Tes ulang diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti program pembelajaran remedial agar dapat diketahui apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan dalam penguasaan kompetensi yang telah ditentukan.


E. Nilai Hasil Remedial

Nilai hasil remedial tidak melebihi nilai KKM.


 
IV. PENUTUP


Peserta didik memiliki kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda. Sesuai dengan kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda tersebut maka permasalahan yang dihadapi berbeda-beda pula. Dalam melaksanakan pembelajaran, pendidik perlu tanggap terhadap kesulitan yang dihadapi peserta didik.

Dalam rangka pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, peserta didik yang gagal mencapai tingkat pencapaian kompetensi yang telah ditentukan perlu diberikan pembelajaran remedial (perbaikan). Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemberian pembelajaran remedial antara lain adaptif, interaktif, fleksibel, pemberian umpan balik, dan ketersediaan program sepanjang waktu.

Sebelum memberikan pembelajaran remedial, terlebih dahulu pendidik perlu melaksanakan diagnosis terhadap kesulitan belajar peserta didik. Banyak teknik yang dapat digunakan, antara lain menggunakan tes, wawancara, pengamatan, dan sebagainya.

Setelah diketahui kesulitan belajarnya, peserta didik diberikan pembelajaran remedial. Banyak teknik dapat digunakan, misalnya pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, penyederhanaan materi, pemanfaatan tutor sebaya, dan sebagainya.

Dalam memberikan pembelajaran remedial perlu dipertimbangkan kapan pembelajaran tersebut diberikan. Sesuai dengan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, maka pembelajaran remedial dapat  diberikan setelah peserta didik satu atau beberapa kompetensi dasar. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik setelah menempuh remedial,  perlu diberikan tes ulang.

 
DAFTAR PUSTAKA



Armstrong, D.G. & J.J. Denton (1998). Instructional skills handbook. Englewood Cliffs: Educational Technology Publications.

Boon, R. (2005) Remediation of reading, spelling, and comprehension. Sydney: Harris Park

McKeachie, et.al. (1994). Teaching tips: Strategies, research, and theory for college and university teachers. Lexington: D.C. Heath and Co.

Rienties B, Martin Rehm, and Joost Dijkstra (2005). Remedial online teaching in theory and practice. Netherlands: Maastricht University Publ.


HARI BUMI
22 April 2009 14:44
Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April , menandai hari jadi lahirnya sebuah perubahan pergerakan kepedulian terhadap lingkungan tahun 1970-an. Hari Bumi lahir diprakarsai oleh seorang senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson.  Saat itu ia melakukan protes secara nasional terhadap kalangan politik terkait permasalahan lingkungan. Ia mendesak agar isu-isu tersebut dimasukkan dalam agenda nasional.
Perjuangan Gaylord Nelson dimulai sekitar lebih dari 7 tahun sebelum Hari Bumi pertama. Pada awalnya Gaylord berharap pemikirannya tercapai melalui kunjungan yang dilakukan Presiden Kennedy ke-11 negara bagian pada September 1963, namun dengan beberapa alasan kunjungan tersebut tidak mampu membawa isu lingkungan ke dalam agenda nasional. Upaya terus dilakukan Gaylord untuk merealisasikan idenya. Setelah tur Kennedy, Gaylord melakukan kampanyenya sendiri ke beberapa negara bagian. Di seluruh pelosok negara, bukti penurunan kualitas lingkungan terjadi di mana-mana. Semua orang menyadarinya, kecuali kalangan politik.
Akhirnya pada musim panas 1969 Gaylord mengetahui bahwa aksi demonstrasi anti-perang Vietnam telah menyebar secara luas melalui perguruan tinggi di seluruh negeri. Dari sana ia mendapat ide untuk melakukan hal yang sama dalam kempanye lingkungannya. Ia memilih kalangan bawah dalam melakukan aksi protes terhadap kerusakan lingkungan. Pada sebuah konferensi di Seattle September 1969, Gaylord mengumumkan akan mengadakan demonstrasi secara nasional pada musim semi 1970 atas nama lingkungan dan setiap orang diundang untuk berpartisipasi. Setelah itu, berbagai surat, telegram, dan telepon mengalir dari seluruh negeri. Warga Amerika akhirnya menemukan sebuah forum untuk mengungkapkan kepeduliannya atas penurunan kualitas tanah, sungai, danau, dan udara di lingkungan mereka. Pada 30 November 1969 New York Times melaporkan terjadinya peningkatan aktivitas kepedulian terhadap lingkungan di seluruh negeri terutama di kampus-kampus dan suatu hari untuk peringatan permasalahan lingkungan tengah dirancang untuk untuk musim semi mendatang yang dikoordinasi oleh Senator Gaylord Nelson. Hal ini menjadi bukti keberhasilan perjuangan Gaylord Nelson dalam mengedepankan isu lingkungan sebagai agenda nasional.
Pada tanggal 22 April 1970, akhirnya sekitar 20 juta warga Amerika turun ke jalanan serta memenuhi sejumlah taman dan auditorium untuk mengkampanyekan kesehatan dan keberlangsungan lingkungan. Ribuan mahasiswa berkumpul menentang kerusakan lingkungan. Kelompok-kelompok yang sudah sejak lama menentang adanya tumpahan minyak di lingkungan, pabrik-pabrik dan pembangkit listrik penyebab polusi, buruknya saluran pembuangan, pembuangan bahan-bahan berbahaya, pestisida, jalan raya, hilangnya hutan belantara, serta semakin punahnya kehidupan liar menyadari adanya kebersamaan atas perjuangan mereka dari masyarakat.
Hari Bumi pada tahun 1970 telah menghasilkan persatuan kalangan politik yang sebenarnya jarang terjadi, yang berasal dari kaum republik maupun demokrat, dan berbagai pencampuran kalangan lainnya. Hari Bumi pertama menjadi awal terbentuknya United States Environmental Protection Agency/US EPA (sebuah badan perlindungan lingkungan Amerika) dan juga sebagai langkah awal menuju lingkungan dengan udara dan air yang bersih, serta perlindungan terhadap mahkluk hidup.
Pada tahun 1990, peringatan Hari Bumi mulai berkembang secara global. Sekitar 200 juta orang dari 141 negara di dunia tergerak untuk mengangkat isu lingkungan dalam skala global. Hari Bumi 1990 pun menjadi titik tolak terlaksananya KTT Bumi 1992 di Rio de Janeiro.
Tahun 2000 Hari Bumi mendapat bantuan dengan adanya internet untuk menghubungkan para aktivis di seluruh dunia. Pada tanggal 22 April sekitar 5000 kelompok pemerhati lingkungan di seluruh dunia merangkul ratusan juta penduduk di 184 negara yang menjadi rekor baru untuk Hari Bumi yang diperingati pada tanggal 22 April setiap tahunnya menandai hari jadi lahirnya sebuah perubahan pergerakan kepedulian terhadap lingkungan pada tahun 1970. Hari Bumi lahir atas prakarsa seorang senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson. Saat itu ia melakukan protes secara nasional terhadap kalangan politik terkait permasalahan lingkungan. Ia mendesak agar isu-isu tersebut dimasukkan dalam agenda nasional.
Perjuangan Gaylord Nelson dimulai sekitar lebih dari 7 tahun sebelum Hari Bumi pertama. Pada awalnya Gaylord berharap pemikirannya tercapai melalui kunjungan yang dilakukan presiden Kennedy ke sebelas negara bagian pada September 1963, namun dengan beberapa alasan kunjungan tersebut tidak mampu membawa isu lingkungan ke dalam agenda nasional. Upaya terus dilakukan Gaylord untuk merealisasikan idenya. Setelah tur Kennedy, Gaylord melakukan kampanyenya sendiri ke beberapa negara bagian. Di seluruh pelosok negara, bukti penurunan kualitas lingkungan terjadi di mana-mana. Semua orang menyadarinya, kecuali kalangan politik.
Akhirnya pada musim panas 1969 Gaylord mengetahui bahwa aksi demonstrasi anti-perang vietnam telah menyebar secara luas melalui perguruan tinggi di seluruh negeri. Dari sana ia mendapat ide untuk melakukan hal yang sama dalam kempanye lingkungannya. Ia memilih kalangan bawah dalam melakukan aksi protes terhadap kerusakan lingkungan. Pada sebuah konferensi di Seattle September 1969, Gaylord mengumumkan akan mengadakan demonstrasi secara nasional pada musim semi 1970 atas nama lingkungan dan setiap orang diundang untuk berpartisipasi. Setelah itu, berbagai surat, telegram, dan telepon mengalir dari seluruh negeri. Warga Amerika akhirnya menemukan sebuah forum untuk mengungkapkan kepeduliannya atas penurunan kualitas tanah, sungai, danau, dan udara di lingkungan mereka. Pada 30 November 1969 New York Times melaporkan terjadinya peningkatan aktivitas kepedulian terhadap lingkungan di seluruh negeri terutama di kampus-kampus dan suatu hari untuk peringatan permasalahan lingkungan tengah dirancang untuk untuk musim semi mendatang yang dikoordinasi oleh Senator Gaylord Nelson. Hal ini menjadi bukti keberhasilan perjuangan Gaylord Nelson dalam mengedepankan isu lingkungan sebagai agenda nasional.
Pada tanggal 22 April 1970, akhirnya sekitar 20 juta warga Amerika turun ke jalanan serta memenuhi sejumlah taman dan auditorium untuk mengkampanyekan kesehatan dan keberlangsungan lingkungan. Ribuan mahasiswa berkumpul menentang kerusakan lingkungan. Kelompok-kelompok yang sudah sejak lama menentang adanya tumpahan minyak di lingkungan, pabrik-pabrik dan pembangkit listrik penyebab polusi, buruknya saluran pembuangan, pembuangan bahan-bahan berbahaya, pestisida, jalan raya, hilangnya hutan belantara, serta semakin punahnya kehidupan liar menyadari adanya kebersamaan atas perjuangan mereka dari masyarakat.
Hari Bumi pada tahun 1970 telah menghasilkan persatuan kalangan politik yang sebenarnya jarang terjadi, yang berasal dari kaum republik maupun demokrat, dan berbagai pencampuran kalangan lainnya. Hari Bumi pertama menjadi awal terbentuknya United States Environmental Protection Agency/US EPA (sebuah badan perlindungan lingkungan Amerika) dan juga sebagai langkah awal menuju lingkungan dengan udara dan air yang bersih, serta perlindungan terhadap mahkluk hidup.
Pada tahun 1990, peringatan Hari Bumi mulai berkembang secara global. Sekitar 200 juta orang dari 141 negara di dunia tergerak untuk mengangkat isu lingkungan dalam skala global. Hari Bumi 1990 pun menjadi titik tolak terlaksananya KTT Bumi 1992 di Rio de Janeiro.
Tahun 2000 Hari Bumi mendapat bantuan dengan adanya internet untuk menghubungkan para aktivis di seluruh dunia. Pada tanggal 22 April sekitar 5000 kelompok pemerhati lingkungan di seluruh dunia merangkul ratusan juta penduduk di 184 negara yang menjadi rekor baru untuk mengkampanyekan Hari Bumi. Berbagai kegiatan diselenggarakan secara bervariasi mulai dari rantaian suara genderang dari desa ke desa di Gabon, Afrika hingga ratusan ribu warga yang berkumpul di National Mall, Washington D.C., Amerika Serikat. Hari Bumi 2000 secara keras dan jelas menyerukan pesan bahwa penduduk dunia menginginkan tindakan yang cepat dan tegas untuk penggunaan energi yang bersih dan ramah lingkungan.
Di tahun 2009 ini, dalam rangka memperinganti Hari Bumi, tidak ada salahnya kalau manusia yang ada di bumi ini harus “santun” terhadap alam, bisa juga kelangsungan hidup umat manusia tergantung pada “kesantunan” kita pada alam, kita harus bisa membaca dan memahami isyaratnya. Pemanasan global dan kelangkaan pangan adalah salah satu isyarat bagi manusia agar kita “santun” terhadap alam, merawat bumi dengan cara memberi “nutrisi” pada bumi merupakan salah satu contohnya.
SEBELUM KITA MATI, MARI KITA BERBUAT BAIK “SEDIKIT SAJA” TERHADAP BUMI YANG KITA PIJAK SETIAP HARI.
BUAT ANAK-ANAKKU, SELAMAT MENEMPUH UN. SEMOGA SUKSES!

KISI-KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL
KELAS X

1. Pengertian Geografi menurut hasil seminar dan lokakarya Ikatan Guru Geografi Indonesia di IKIP Semarang tahun 1988
2. Kesamaan titik pandang di antara para ahli tentang pengertian geografi
3. Contoh konsep aglomerasi
4. Contoh konsep lokasi
5. Contoh konsep diferensiasi areal
6. Contoh pendekatan ekologi
7. Yang termasuk pendekatan keruangan dalam kajian geografi
8. Maksud pendekatan kewilayahan yang digunakan dalam geografi
9. Cara memecahkan suatu permasalahan dengan menggunakan pendekatan keruangan
10. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk memecahkan suatu permasalahan ditinjau dari pendekatan kelingkungan
11. Pengertian prinsip deskriptif
12. Contoh prinsip interelasi
13. Contoh-contoh prinsip penyebaran
14. Pengertian prinsip korologi
15. Contoh keterkaitan aspek fisik dan aspek social dalam kajian geografi
16. Yang termasuk obyek studi geografi
17. Susunan dari struktur geografi
18. Contoh fenomena sosial budaya
19. Hipotesis Peledakan Bintang tentang terjadinya tata surya
20. Yang termasuk obyek formal geografi
21. Beberapa hal yang terjadi pada era Paleozoikum dan Prakambrium
22. Hal-hal penting tentang gerakan benua
23. Titik tolak teori Apungan dan Pergeseran Benua
24. Teori Benua Gondwana dan tokoh yang mengembangkannya
25. Materi penyusun lapisan kulit bumi bagian luar
26. Ketebalan lapisan-lapisan bumi serta namanya
27. Mengapa dinamakan lempeng?
28. Beberapa kejadian pada pertemuan dua lempeng tektonik
29. Senomena yang terjadi di daerah dua lempeng saling menjauh
30. Teori-teori tentang terbentuknya jagat raya
31. Pengertian tata surya
32. Kegiatan yang tampak jelas yang terjadi dalam kromosfer
33. Bagian dalam matahari yang berupa partikel-partikel tertentu
34. Planet yang mendapat julukan planet merah
35. Planet yang ditandai oleh pertukaran tampalan-tampalan dan bercak-bercak yang paling jelas di antaranya bercak merah besar
36. Planet yang sangat indah dengan sistem cincin yang melingkarinya
37. Pengertian meteor dan meteorit
38. Beberapa hal penting mengenai planet-planet
39. Kapan kedudukan planet Venus sangat dekat dengan bumi


KISI-KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL
KELAS XI.IIS

1. Manfaat utama yang diperoleh dari susunan penduduk menurut umur
2. Pengertian rasio jenis kelamin
3. Pengertian sensus de jure dan de facto
4. Menghitung ASFR
5. Faktor-faktor yang mendorong adanya kelahiran
6. Menghitung CDR
7. Menghitung kepadatan kepadatan penduduk agraris
8. Menghitung jumlah pertambahan penduduk di suatu negara
9. Menghitung besarnya tingkat pertumbuhan penduduk setiap tahun pada suatu periode
10. Menghitung jumlah penduduk akan menjadi dua kali lipat
11. Perbedaan antara mobilitas permanen dan non-permanen
12. Faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran flora dan fauna di permukaan bumi
13. Faktor hambatan penyebaran flora dan fauna di permukaan bumi
14. Yang menyebabkan tumbuhan kaktus dapat hidup di wilayah gurun yang gersang dan kekurangan air
15. Mengapa hutan hujan disebut sebagai “paru-paru dunia”
16. Mengapa di Sumatera, Kalimantan, dan Papua banyak ditemukan hutan rawa air tawar
17. Ciri khas flora yang tumbuh di gurun
18. Keistimewaan hutan peluruh
19. Contoh fauna tipe peralihan
20. Contoh fauna tipe Asiatis
21. Menghitung angka migrasi bersih
22. Yang mempengaruhi ekonomis atau tidaknya suatu sumber daya alam
23. Pengertian sumber daya alam
24. Contoh jenis sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
25. Pengertian sumber daya alam yang dapat diperbaharui
26. Upaya-upayayang dapat dilakukan dalam pengelolaan sumber daya air
27. Salah satu contoh prinsip mengurangi penggunaan sumber daya alam
28. Contoh usaha (prinsip) memakai ulang
29. Kegiatan yang mencerminkan ekoefisiensi
30. Prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan
31. Contoh fauna Wallacea
32. Contoh jenis flora yang umumnya tumbuh di hutan hujan tropis
33. Dasar pembagian jenis dan persebaran flora di Indonesia
34. Dasar penghitungan angka beban ketergantungan penduduk suatu daerah
35. Hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan program wajib belajar
36. Menunjukkan batas penyebaran flora dan fauna di Indonesia pada peta
37. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk dunia
38. Variabel yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk
39. Menghitung angka ketergantungan
40. Pengertian penduduk ekspansif

KISI-KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL
KELAS XII.IIS
1. Pengertian SIG menurut para ahli
2. Beberapa alasan pokok penggunaan komputer untuk pengembangan SIG
3. Konsep dasar SIG
4. Tahapan kerja dan SIG
5. Keterbatasan SIG manual
6. Hal-hal yang dilakukan dalam proses pemasukan data pada SIG
7. SIG dapat digunakan untuk memprediksi berbagai hal
8. Ujung tombak keberhasilan SIG sebagai suatu sistem informasi
9. Keunggulan SIG adalah memungkinkan pengambilan dan pengubahan data dengan cepat
10. Perangkat keras SIG
11. Faktor yang harus diperhatikan dalam pemusatan pembangunan industri
12. Usaha yang harus dilakukan agar sebuah pabrik kimia diprotes oleh masyarakat setempat, karena mencemari lahan pertanian
13. Contoh kelompok aneka industri
14. Pengertian industri ekstraktif     d.   non ekstraktif
15. Orientasi pola persebaran industri di Indonesia
16. Syarat-syarat industri akan berlokasi dekat dengan pasar
17. Faktor penyebab terjadinya aglomerasi industri
18. Teori keterkaitan transportasi dengan aglomerasi industri yang dikemukakan oleh Alfred Weber
19. Ciri-ciri kenampakan fisik industri pada peta topografi
20. Unsur-unsur interpretasi citra
21. Keuntungan relokasi industri bagi negara berkembang
22. Pengertian interpretasi citra
23. Contoh obyek dari hasil foto udara yang mempunyai tekstur kasar
24. Ciri spektral dalam pengejaan benda
25. Faktor-faktor yang tidak mempengaruhi rona
26. Ciri-ciri hutan bakau pada foto udara
27. Ciri spasial
28. Tahapan untuk mendapatkan data geografi dari hasil penginderaan jauh
29. Pengertian tekstur
30. Ciri pemukiman transmigrasi pada citra
31. Cara pemilihan proyeksi peta
32. Warna yang digunakan untuk menggambarkan dataran rendah pada peta topografi
33. Syarat-syarat peta
34. Tujuan pembuatan peta
35. Ilmu yang mempelajari perpetaan
36. Simbol garis yang digunakan di dalam peta
37. Simbol titik pada sebuah peta
38. Komponen-komponen setiap peta
39. Menghitung jarak pada peta
40. Menghitung skala peta

Make a Free Website with Yola.